Anda di halaman 1dari 22

IMUNISASI MEASLES RUBELLA

(MR)
Latar Belakang
• Komitmen Indonesia, 2020  capai eliminasi
campak dan pengendalian rubella (Congenital
Rubella Syndrome)
• Hasil surveilans dan cakupan imunisasi 
imunisasi campak rutin saja belum cukup
untuk mecapai target eliminasi campak
Sebelum introduksi imunisasi MR ke dalam
imunisasi rutin  kampanye imunisasi MR pada
anak usia 9 bulan s/d <15 tahun (tanpa
memperhatikan status imunisasi sebelumnya)
• Fase I : Agustus-September 2017 (Jawa)
• Fase II : Agustus-September 2018 (Sumatra,
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku,
Papua)
Sifat : wajib, tidak memerlukan informed consent
CAMPAK
• Penyakit menular, disebut juga morbili atau measles
• Penyebab : virus
• Penularan : melalui batuk dan bersin
• Gejala : demam tinggi, bercak kemerahan di kulit, disertai
batuk dan/atau pilek, dan/atau konjungtivitis
• SANGAT BERBAHAYA jika disertai komplikasi pneumonia,
diare, meningitis. Bahkan dapat menyebabkan kematian.
• Berpotensi menjadi wabah jika cakupan imunisasi rendah dan
kekebalan tidak terbentuk.
• Kebal jika pernah diimunisasi atau terinfeksi virus campak.
RUBELLA
• Penyakit akut dan ringan  sering
menginfeksi anak dan dewasa yang rentan
• Penyebab : virus
• Virus rubella cepat mati oleh sinar UV, bahan
kimia, bahan asam, pemanasan. Dapat melalui
sawar plasenta
• Ditularkan saat batuk atau bersin
• Yang menjadi PERHATIAN : efek teratogenik
apabila menyerang wanita hamil trimester
pertama
• Infeksi sebelum konsepsi dan selama awal
kehamilan  abortus, kematian janin,
congenital rubella syndrome (CRS) pada bayi
yang dilahirkan
• Masa penularan : 7 hari sebelum hingga 7 hari
sesudah ruam kulit
• Gejala dan tanda : demam ringan (37.2oC),
bercak merah, disertai pembesaran kelenjar
limfe di belakang telinga, leher belakang dan
sub occipital
• Rubella pada anak hanya menimbulkan gejala
demam ringan atau tanpa gejala sama sekali
 tidak terlaporkan
• Rubella pada wanita dewasa sering
menimbulkan arthritis atau arthralgia
Congenital Rubella Syndrome
Bentuk kelainan :
1. Jantung : PDA, ASD, VSD, SP
2. Mata : katarak, glaukoma
3. Pendengaran : ketulian
4. SSP : retardasi mental, mikrosefal,
meningoensefalitis
5. Lain-lain : purpura, splenomegali, ikterik
(dalam 24 jam)
VAKSIN MR
• Vaksin hidup yang dilemahkan berupa serbuk
kering dengan pelarut
• Kemasan : 10 dosis per vial
• Manfaat vaksin MR :
• Cara pemberian : 0.5 ml SC, hanya boleh
dilarutkan dengan pelarut dari produsen yang
sama. Harus digunakan paling lambat sampai 6
jam setelah dilarutkan.
• Kontraindikasi : individu dalam terapi
kortikosteroid, imunosupresan dan radioterapi;
wanita hamil, leukemia, anemia berat, kelainan
ginjal berat, kelainan jantung berat, setelah
transfusi darah, riwayat alergi terhadap
komponen vaksin (neomisin)
• Pemberian imunisasi ditunda, jika :
1. Demam
2. Batuk pilek
3. Diare
KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI
• KIPI terkait kesalahan prosedur
• KIPI terkait reaksi kecemasan, seperti pingsan.
Bedakan dengan reaksi anafilaktik. Tanda vital
normal pada pingsan akibat reaksi kecemasan.
Denyut nadi sentral yng kuat tetap ada pada
keadaan pingsan, tidak pada keadaan anafilaktik
• KIPI tidak terkait dengan vaksin  WASPADA,
catat data anak dengan status kesehatan
meragukan
REAKSI ANAFILAKTIK
• Tanda awal : kemerahan menyeluruh dan gatal
(urtikaria) dengan obstruksi jalan nafas atas
dan/atau bawah
• Kasus berat  lemas, pucat, hilang kesadaran,
hipotensi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai