Anda di halaman 1dari 39

Drs.

NURPINARTO, MH
Kepala Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Sambas
Kedudukan PNS sangat strategis, karena PNS sebagai pemikir,
perencana dan sekaligus pelaksana tugas pemerintahan dan
pembangunan.

Pasal 12 ayat ( 2) :
Untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas pemerintahan dan
pembangunan diperlukan PNS yang profesional,
bertanggungjawab, jujur dan adil, melalui pembinaan yang
dilaksanakan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem
karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja
Pasal 20 :
Untuk menjamin obyektifitas dalam mempertimbangkan
pengangkatan dalam jabatan dan kenaikan pangkat diadakan
penilaian prestasi kerja
Peraturan Pemerintah No. 10 Thn 1979,
tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan PNS (DP-3)
UNSUR-UNSUR YANG DINILAI DALAM DP-3
8 Unsur & 222 Sub Unsur

● kesetiaan ( 17 SU ) DENGAN
● prestasi kerja ( 35 SU ) BERLAKUNYA
PP 46 Th 2011 dan
● tanggung jawab ( 30 SU ) Perka BKN No 1 Th 2013
● ketaatan ( 25 SU ) MAKA
PP No 10 TH 1979
● kejujuran ( 15 SU ) &
● kerja sama ( 30 SU ) SE Ka BAKN No 02/1980

● prakarsa ( 15 SU ) TIDAK BERLAKU LAGI


● kepemimpinan ( 55 SU )
 DP3 dianggap tidak efektif dan tidak optimal memberikan
daya dukung pada tujuan pengembangan dan pemanfaatan
potensi PNS yang berorientasi pada peningkatan
produktivitas kerja.

 DP3 dianggap secara substantif tidak dapat digunakan sebagai


penilaian dan pengukuran seberapa besar produktivitas dan
kontribusi PNS terhadap organisasi. Seberapa besar keberhasilan
dan atau kegagalan PNS dalam melaksanakan tugas
pekerjaannya.
 Proses penilaian atasan pegawai lebih bersifat rahasia,
sehingga kurang memiliki nilai edukatif, karena hasil
penilaian tidak dikomunikasikan secara terbuka.

Amanat PP 53 Th 2010 tentang


Disiplin PNS Pasal 3 angka 12 “PNS wajib mencapai
sasaran kerja pegawai yang ditetapkan“
penilaian prestasi kerja PNS
adalah suatu proses penilaian secara sistematis yg
dilakukan oleh pejabat penilai terhadap SKP dan
perilaku PNS (psl 1 ayat (2)
prestasi kerja adalah hasil kerja yg dicapai
oleh setiap PNS pd satuan org sesuai dengan SKP dan
perilaku kerja (psl 1 ayat 3 )

SKP adalah rencana kerja dan target yg akan dicapai


oleh seorang PNS yg disusun dan disepakati bersama antara pjbt
penilai dg PNS yg dinilai (psl 1 ayat 4)
Target adalah jumlah beban kerja yang akan dicapai dari
setiap pelaksanaan tugas pokok jabatan
(Psl 1-5)
Perilaku kerja adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yg
dilakukan oleh PNS atau tidak melakukan sesuatu yg seharusnya
dilakukan sesuai dg ketentuan per-UU-an
(Psl 1-6)
Capaian SKP adalah hasil akhir kegiatan yang diperoleh
seorang Pegawai Negeri Sipil.

Rencana Kerja Tahunan (RKT) adalah rencana yang memuat


kegiatan tahunan dan target yang akan dicapai sebagai
penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan
oleh instansi pemerintah.
Untuk menjamin obyektivitas pembinaan PNS
yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja
dan sistem karier yang dititik beratkan pada
sistem prestasi kerja

Objektif : penilaian hrs sesuai dg capaian yg sebenarnya.


Terukur : penilaian hrs dpt diukur secara kuantitatif maupun
kualitatif
Akuntabel : seluruh hsl penilaian dpt dipertgg jawabkan kpd
pjbt yg berwenang.
Partisipatif : penilaian antara pjbt penilai yg dinilai hrs aktif.
Transparan : penilaian bersifat terbuka tidak rahasia.
Penilaian prestasi kerja PNS dilaksanakan oleh Pejabat
Penilai sekali dalam 1 (satu) tahun pd akhir Desember dan
paling lambat akhir Januari tahun berikutnya yang
terdiri atas unsur :
Sasaran Kerja Pegawai = bobot nilai 60 %
Perilaku Kerja = bobot nilai 40 %
SKP meliputi aspek : Unsur Perilaku kerja meliputi :
 kuantitas  orientasi pelayanan
 integritas
 kualitas  komitmen
 waktu ; dan  disiplin
 biaya  kerjasama ; dan
 kepemimpinan
 SKP yang telah disusun harus disetujui dan
ditetapkan oleh pejabat penilai bila tidak disetujui
maka keputusan diserahkan kepada atasan pejabat
penilai dan bersifat final.
 SKP ditetapkan setiap tahun pada awal Januari.
 Pejabat penilai wajib melakukan penilaian prestasi
kerja terhadap setiap PNS di lingkungan unit kerjanya.
 Pejabat penilai yang tidak melaksanakan penilaian
prestasi kerja dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang mengatur disiplin
PNS.
 Perpindahan pegawai setelah bulan Januari tetap
menyusun SKP pada awal bulan menerima Surat
Perintah Melaksanakan Tugas (SPMT) atau Surat
Pernyataan Menduduki Jabatan ( SPMJ).
a. Kegiatan Tugas Jabatan:
SKP mengacu kepada Penetapan
Kinerja/RKT dari tingkat jabatan
tertinggi sampai jabatan terendah *
(SOTK):
- Eselon I
- Eselon II
- Eselon III
- Eselon IV
- Eselon V
- Jabatan Fungsional Umum (JFU)
- Jabatan Fungsional Tertentu (JFT)
* (saling mempengaruhi)
Lanjutan,,,
b. Angka Kredit :
(Satuan nilai tiap butir kegiatan/akumulasi nilai
butir-butir kegiatan yg harus di capai/diperoleh
JFT).
PNS JFT harus menetapkan target
angka kredit yg akan dicapai dlm kurun
waktu tertentu (1 thn, 2 thn).
(Ketika target KP sudah di tetapkan,
maka target perolehan angka
kreditnya tiap tahun dapat dihitung/
direncanakan)
Lanjutan,,,
c. Target :
Setiap pelaksanaan Tugas Jabatan harus ada target yg
hendak dicapai, target harus jelas, apa yang dilakukan?
apa yang dikerjakan?, selama 1 (satu) tahun yg meliputi
aspek:
1) Kuantitas (Target Output/TO)
- kegiatan, dokumen, konsep, laporan.
2) Kualitas (Target Kualitas/TK)
- baik, paling tinggi 100 ( nilai sempurna).
3) Waktu (Target Waktu)
- bln, triwulan, semester, 12 bln.
4) Biaya (Target Biaya/TB)
- penyelesaian dlm 1 thn, jml biaya ? :
jutaan, ratusan juta, milyaran.
 Penilaian Tugas Tambahan :
Tugas tambahan adalah tugas lain atau
tugas-tugas yang diberikan oleh
atasannya yg ada hubungannya
dengan tugas jabatan ybs dan tidak ada
dalam SKP yang telah ditetapkan serta
dibuktikan dg surat keterangan (anak lampiran
I-c).
 Nilai tugas tambahan diberikan pada
akhir thn penilaian paling rendah nilai
1 (satu) paling tinggi nilai 3 (tiga) :
 tgs tambahan 1 s.d 3 kgt = nilai 1.
 tgs tambahan 4 s.d 6 kgt = nilai 2.
 tgs tambahan 7 keatas = nilai 3.
Penilaian Kreativitas :
Kreativitas adalah kemampuan
seorang PNS menciptakan/
menemukan sesuatu gagasan/
metode pekerjaan yang
berkaitan dengan tugas pokoknya.
 Bila penemuan baru bermanfaat
bagi unit kerjanya dan dibuktikan
dg SK yg di TTD oleh Kepala unit
setingkat Eselon II maka nilainya
3 (tiga)
 Bila penemuan baru bermanfaat
bagi organisasinya dan
dibuktikan dg SK yg di TTD oleh
PPK maka nilainya 6 (enam).

 Bila penemuan baru bermanfaat


bagi Negara dengan penghargaan
yang diberikan oleh Presiden
maka nilainya 12 (dua belas).
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang
telah disusun dan disetujui bersama antara atasan
langsung dengan PNS yang bersangkutan,
ditetapkan sebagai kontrak kerja, selanjutnya pada
akhir tahun SKP tersebut digunakan sebagai
standar/ukuran penilaian prestasi kerja.

PP No 46 Tahun 2011 mulai berlaku


pada tanggal diundangkan, yang mulai
dilaksanakan pada tanggal
1 Januari 2014
( Psl 33 )
Tingkat dan Jenis HD
Tingkat hukuman disiplin terdiri dari:
1. hukuman disiplin ringan;
2. hukuman disiplin sedang; dan
3. hukuman disiplin berat.

Jenis HD ringan terdiri dari :


1. teguran lisan;
2. teguran tertulis; dan
3. pernyataan tidak puas secara
tertulis.
Jenis HD sedang terdiri dari :
1. penundaan kenaikan gaji berkala selama 1
(satu) thn;
2. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu)
thn;
3. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah
selama 1 (satu) thn.

Jenis HD berat terdiri dari :


1. penurunan pangkat setingkat lebih rendah
selama 3 (tiga) thn;
2. pemindahan dalam rangka penurunan jabatan
setingkat lebih rendah;
3. pembebasan dari jabatan;
4. pemberhentian dgn hormat tidak
atas permintaan sendiri sebagai PNS; dan
5. pemberhentian tidak dengan hormat
sebagai PNS.
1. Nilai capaian SKP dinyatakan dengan angka dan keterangan sbb:
a) 91 – ke atas : Sangat baik
b) 76 – 90 : Baik
c) 61 – 75 : Cukup
d) 51 – 60 : Kurang
e) 50 – ke bawah : Buruk
2. Penilaian SKP untuk setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan diukur
dengan 4 aspek, yaitu: aspek kuantitas, kualitas, waktu, dan biaya sbb:
a. Aspek Kuantitas = Realisasi Output (RO) x 100
Target Output (TO)

b. Aspek Kualitas = Realisasi Kualitas (RK) x 100


Target Kualitas (TK)
UNTUK MENILAI KUALITAS OUTPUT,
DIGUNAKAN KRITERIA SBB :

KRITERIA KETERANGAN
NILAI
91 - 100 Hasil kerja sempurna, tidak ada kesalahan, tidak ada revisi, dan
pelayanan di atas standar yg ditentukan dll.
76 - 90 Hasil kerja mempunya 1 atau 2 kesalahan kecil, tidak ada
kesalahan besar, revisi, dan pelayanan sesuai standar yg telah
ditentukan dll.
61 - 75 Hasil kerja mempunyai 3 atau 4 kesalahan kecil, dan tidak ada
kesalahan besar, revisi, dan pelayanan cukup memenuhi
standar yg ditentukan
51 -60 Hasil kerja mempunyai 5 kesalahan kecil dan ada kesalahan
besar, revisi, dan pelayanan tidak cukup memenuhi standar yg
ditentukan dll.
50 ke Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 kesalahan kecil dan ada
bawah kesalahan besar, kurang memuaskan, revisi, pelayanan di
bawah standar yg ditentukan dll.
RUMUS PERHITUNGAN ASPEK WAKTU
1. Jika kegiatan tidak dilakukan maka realisasi waktu 0 (nol) :
1,76 x Target Waktu (TW) – Realisasi Waktu (RW) x 0 x 100
Target Waktu (TW)

2. Jika aspek waktu yg tingkat efisiensinya ≤ 24 % diberikan nilai baik sampai


dengan sangat baik :
1,76 x Target Waktu (TW) – Realisasi Waktu (RW)
Target Waktu (TW) x 100

3. Jika aspek waktu yg tingkat efisiensinya > 24 % diberikan nilai cukup sampai
dengan buruk :
1,76 x Target Waktu (TW) – Realisasi Waktu (RW)
76 - x 100 - 100
Target Waktu (TW)

4. Untuk menghitung presentase tingkat efisiensi waktu dari target waktu :

100 % - Realisasi Waktu (RW) x 100


Target Waktu (TW)
RUMUS PERHITUNGAN ASPEK BIAYA
1. Jika kegiatan tidak dilakukan maka realisasi biaya 0 (nol) :
1,76 x Target Biaya (TB) – Realisasi Biaya (RB) x 0 x 100
Target Biaya (TB)

2. Jika aspek biaya yg tingkat efisiensinya ≤ 24 % diberikan nilai baik sampai dengan
sangat baik :
1,76 x Target Biaya (TB) – Realisasi Biaya (RB) x 100
Target Biaya (TB)
3. Jika aspek biaya yg tingkat efisiensinya > 24 % diberikan nilai cukup sampai
dengan buruk :
1,76 x Target Biaya (TB) – Realisasi Biaya (RB)
76 - x 100 - 100
Target Biaya (TB)

4. Untuk menghitung presentase tingkat efisiensi biaya dari target biaya :

100 % - Realisasi Biaya (RB) x 100


Target Biaya (TB)
PENILAIAN SKP PNS YANG MUTASI

 Penyusunan dan penilaian SKP bagi PNS yang mutasi/ pindah


Perpindahan pegawai dapat terjadi baik secara horizontal,
vertikal (promosi/demosi), maupun diagonal (antar jabatan
struktural, fungsional, dari struktural ke fungsional atau
sebaliknya)
 Penyusunan SKP bagi PNS yg menjalani cuti bersalin/ cuti besar
harus mempertimbangkan jumlah kegiatan dan target serta
waktu.
 Penyusunan SKP bagi PNS yang menjalani cuti sakit harus
disesuaikan dengan sisa waktu dalam tahun berjalan.
 Penyusunan SKP bagi PNS yg ditunjuk sebagai Pelaksana
Tugas (Plt.), maka tugas-tugas sebagai Plt. dihitung sebagai
tugas tambahan.
TAHAP I
FORMULIR SASARAN KERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL

NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI

1 Nama 1 Nama

2 NIP 2 NIP

3 Pangkat/Gol.Ruang 3 Pangkat/Gol.Ruang

4 Jabatan 4 Jabatan

5 Unit Kerja 5 Unit Kerja

TARGET
ANGKA
NO III. KEGIATAN TUGAS JABATAN
KREDIT KUANT/ KUAL/
WAKTU BIAYA
OUTPUT MUTU

1 -

2 -

3 -

4 -

5 -

Sambas, … Januari 20…


Pejabat Penilai Pegawai Negeri Sipil Yang Dinilai

……………………………… …………………………
NIP. ……………………………….. NIP. …………………………..
TAHAP II
PENILAIAN SASARAN KERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL

Jangka waktu penilaian …..… Januari s/d 31 Desember ……….…


TARGET REALISASI NILAI
I. Kegiatan Tugas Jabatan AK Kuant/ Kual/
AK Kuant/ Kual/
PENGHITUNGAN CAPAIAN
NO Waktu Biaya Waktu Biaya
output Mutu output Mutu SKP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

II. Tugas Tambahan dan Kreativitas/ Unsur


Penunjang :

a. Tugas Tambahan
b. Kreativitas
JUMLAH

NILAI CAPAIAN SKP

Sambas, 31 Desember 20………


Pejabat Penilai

……………………………..
NIP. ………………………………………….
TAHAP III

PENILAIAN PRESTASI KERJA


PEGAWAI NEGERI SIPIL
INSTANSI : ....................................................................................... JANGKA WAKTU PENILAIAN
BULAN .... Januari s/d .... Desember 20....

1. YANG DINILAI

a.N a m a

a.N I P

a.Pangkat, Golongan ruang, TMT

a.Jabatan/Pekerjaan

a.Unit Organisasi

2. PEJABAT PENILAI

a.N a m a

a.N I P

a.Pangkat, Golongan ruang

a.Jabatan/Pekerjaan

a.Unit Organisasi

3. ATASAN PEJABAT PENILAI

a.N a m a

a.N I P

a.Pangkat, Golongan ruang

a.Jabatan/Pekerjaan

a.Unit Organisasi
4. Unsur yang dinilai Jumlah

A. SKP .................... x 60%

1. Orientasi Pelayanan

2. Integritas

3. Komitmen

4. Disiplin
B. Perilaku Kerja
5. Kerjasama

6. Kepemimpinan

7. Jumlah

8. Nilai rata-rata ................... x 40%

Nilai Prestasi Kerja

5. KEBERATAN DARI PEGAWAI NEGERI SIPIL


YANG DINILAI (APABILA ADA)

Tanggal, ..........................................
6. TANGGAPAN PEJABAT PENILAI ATAS KEBERATAN Tanggal ..........................

7. KEPUTUSAN ATASAN PEJABAT PENILAI ATAS KEBERATAN Tanggal ......................................


8. REKOMENDASI Tanggal ................................................

9. DIBUAT TANGGAL,
PEJABAT PENILAI

(....................................................)
NIP.
10. DITERIMA TANGGAL,
PEGAWAI NEGERI SIPIL YANGDINILAI

(...........................................................)
NIP.

11.DITERIMA TANGGAL,
ATASAN PEJABAT YANG MENILAI

(.......................................................)
NIP.
PEDOMAN PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS
N UNSUR YG NILAI
URAIAN
O DINILAI ANGKA SEBUTAN
1 2 3 4 5 6

Selalu dapat menyelesaikan tugas pelayanan sebaik-


baiknya dengan sikap sopan dan sangat memuaskan
1 91 - 100 Sangat baik
baik untuk pelayanan internal maupun eksternal
organisasi.

Pada umumnya dapat menyelesaikan tugas pelayanan


2 dengan baik dan sikap sopan serta memuaskan baik 76 - 90 Baik
untuk pelayanan internal maupun eksternal organisasi

Adakalanya dapat menyelesaikan tugas pelayan-an


Orientasi 3
dengan cukup baik dan sikap cukup sopan serta cukup
61 - 75 Cukup
1 memuaskan baik untuk pelayanan internal maupun
Pelayanan
eksternal organisasi.
Kurang dapat menyelesaikan tugas pelayanan dengan
baik dan sikap kurang sopan serta kurang memuaskan
4 51 - 60 Kurang
baik untuk pelayanan internal maupun eksternal
organisasi.
Tidak pernah dapat menyelesaikan tugas pelayanan
dengan baik dan sikap tidak sopan serta tidak 50 ke
5 Buruk
memuaskan baik untuk pelayanan internal maupun bawah
eksternal organisasi.
NILAI
N UNSUR YG
URAIAN ANGK
O DINILAI SEBUTAN
A
1 2 3 4 5 6
Selalu dalam melaksanakan tugas bersikap jujur, ikhlas,
dan tidak pernah menyalahgunakan wewenangnya
1 91 - 100 Sangat baik
serta berani menanggung resiko dari tindakan yang
dilakukannya.
Pada umumnya dalam melaksanakan tugas bersikap
jujur, ikhlas, dan tidak pernah menyalahgunakan
2 76 - 90 Baik
wewenangnya tetapi berani menanggung resiko dari
tindakan yang dilakukannya.
Adakalanya dalam melaksanakan tugas bersikap cukup
jujur, cukup ikhlas, dan kadang-kadang
3 61 - 75 Cukup
2 Integritas menyalahgunakan wewenangnya serta cukup berani
menanggung resiko dari tindakan yang dilakukannya.

Kurang jujur, kurang ikhlas, dalam melaksanakan tugas


dan sering menyalahgunakan wewenangnya tetapi
4 51 - 60 Kurang
kurang berani menanggung resiko dari tindakan yang
dilakukannya.

Tidak pernah jujur, tidak ikhlas, dalam melaksanakan


tugas, dan selalu menyalahgunakan wewenangnya 50 ke
5 Buruk
serta tidak berani menanggung resiko dari tindakan bawah
yang dilakukannya.
N UNSUR YG NILAI
URAIAN
O DINILAI ANGKA SEBUTAN
1 2 3 4 5 6

Selalu berusaha dengan sungguh-sungguh


menegakkan ideologi negara Pancaila, Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKIRI), Bhinneka
Tunggal Ika dan rencana-renacana pemerintah dengan
Sangat
1 tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara 91 - 100
baik
berdaya guna dan berhasil guna serta mrngutamakan
kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi
dan/atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi, dan
tanggungjawabnya sebagai unsur aparatur negara
terhadap organisasi tempat dimana ia bekerja.
3 Komitmen
Pada umumnya berusaha dengan sungguh-sungguh
menegakkan ideologi negara Pancaila, Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKIRI), Bhinneka
Tunggal Ika dan rencana-renacana pemerintah dengan
2 tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara 76 - 90 Baik
berdaya guna dan berhasil guna serta mrngutamakan
kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi
dan/atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi, dan
tanggungjawabnya sebagai unsur aparatur negara
terhadap organisasi tempat dimana ia bekerja.
N UNSUR YG NILAI
URAIAN
O DINILAI ANGKA SEBUTAN
1 2 3 4 5 6
Adakalanya berusaha dengan sungguh-sungguh
menegakkan ideologi negara Pancaila, Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKIRI), Bhinneka
Tunggal Ika dan rencana-renacana pemerintah dengan
3 tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara 61 - 75 Cukup
berdaya guna dan berhasil guna serta mrngutamakan
kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi
dan/atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi, dan
tanggungjawabnya sebagai unsur aparatur negara
terhadap organisasi tempat dimana ia bekerja.
Kurang berusaha dengan sungguh-sungguh
menegakkan ideologi negara Pancaila, Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKIRI), Bhinneka
Tunggal Ika dan rencana-renacana pemerintah dengan
4 tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara 51 - 60 Kurang
berdaya guna dan berhasil guna serta mrngutamakan
kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi
dan/atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi, dan
tanggungjawabnya sebagai unsur aparatur negara
terhadap organisasi tempat dimana ia bekerja.
NILAI
N UNSUR YG
URAIAN
O DINILAI
ANGKA SEBUTAN
1 2 3 4 5 6

Tidak pernah berusaha dengan sungguh-sungguh


menegakkan ideologi negara Pancaila, Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKIRI), Bhinneka
Tunggal Ika dan rencana-renacana pemerintah dengan
50 ke
5 tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara Buruk
bawah
berdaya guna dan berhasil guna serta mrngutamakan
kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi
dan/atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi, dan
tanggungjawabnya sebagai unsur aparatur negara
terhadap organisasi tempat dimana ia bekerja.
UNSUR NILAI
N
YG URAIAN
O ANGKA SEBUTAN
DINILAI
1 2 3 4 5 6
Selalu mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan
yang berlaku dengan rasa tanggung jawab dan selalu mentaati ketentuan jam Sangat
1 91 - 100
kerja serta mampu menyimpan dan/atau memelihara barang-barang milik baik
negara yang dipercayakan kepadanya dengan sebaik-baiknya.
Pada umumnya mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan
kedinasan yang berlaku dengan rasa tanggung jawab, mentaati ketentuan jam
2 76 - 90 Baik
kerja serta mampu menyimpan dan/atau memelihara barang-barang milik
negara yang dipercayakan kepadanya dengan baik.
Adakalanya mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan
kedinasan yang berlaku dengan rasa cukup tanggung jawab, mentaati
ketentuan jam kerja serta cukup mampu menyimpan dan/atau memelihara
3 barang-barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan cukup baik, 61 - 75 Cukup
serta tidak masuk atau terlambat masuk kerja dan lebih cepat pulang dari
ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah selama 5 (lima) sampai dengan 15
4 Disiplin (lima belas) hari kerja.
Kurang mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan
yang berlaku dengan rasa cukup tanggung jawab, mentaati ketentuan jam kerja
serta cukup mampu menyimpan dan/atau memelihara barang-barang milik
4 negara yang dipercayakan kepadanya dengan cukup baik, serta tidak masuk 51 - 60 Kurang
atau terlambat masuk kerja dan lebih cepat pulang dari ketentuan jam kerja
tanpa alasan yang sah selama 16 (enam belas) sampai dengan 30 (tiga puluh)
hari kerja.
Tidak pernah mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan
kedinasan yang berlaku dengan rasa cukup tanggung jawab, mentaati
ketentuan jam kerja serta cukup mampu menyimpan dan/atau memelihara
50 ke
5 barang-barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan cukup baik, Buruk
bawah
serta tidak masuk atau terlambat masuk kerja dan lebih cepat pulang dari
ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah lebih dari 31 (tiga puluh satu) hari
kerja.
N UNSUR YG NILAI
URAIAN
O DINILAI
ANGKA SEBUTAN
1 2 3 4 5 6

Selalu mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan,


bawahan baik di dalam maupun di luar organisasi serta
1 menghargai dan menerima pendapat orang lain, bersedia 91 - 100 Sangat baik
menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah
menjadi keputusan bersama.
Pada umumnya mampu bekerjasama dengan rekan kerja,
atasan, bawahan baik di dalam maupun di luar organisasi serta
2 menghargai dan menerima pendapat orang lain, bersedia 76 - 90 Baik
menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah
menjadi keputusan bersama.

Adakalanya mampu bekerja-sama dengan rekan kerja, atasan,


bawahan baik didalam maupun diluar organisasi serta
5 Kerjasama 3 adakalanya menghargai dan menerima pendapat orang lain, 61 - 75 Cukup
kadang-kadang bersedia menerima keputusan yang diambil
secara sah yang telah menjadi keputusan bersama.

Kurang mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan,


bawahan baik didalam maupun diluar organisasi serta kurang
4 menghargai dan menerima pendapat orang lain, kurang 51 - 60 Kurang
bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang
telah menjadi keputusan bersama.
Tidak pernah mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan,
bawahan baik didalam maupun di luar organisasi serta tidak
50 ke
5 menghargai dan menerima pendapat orang lain, tidak bersedia Buruk
bawah
menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah
menjadi keputusan bersama.
N NILAI
UNSUR YG DINILAI URAIAN
O ANGKA SEBUTAN
1 2 3 4 5 6

Selalu bertindak tegas dan tidak memihak, memberikan teladan


yang baik, kemampuan menggerakkan tim kerja untuk mencapai
1 kinerja yang tinggi, mampu menggugah semangat dan meng- 91 - 100 Sangat baik
gerakkan bawahan dalam melaksanakan tugas serta mampu
mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.

Pada umumnya bertindak tegas dan tidak memihak, memberikan


teladan yang baik, kemampuan mengerakkan tim kerja untuk men-
2 capai kinerja yang tinggi, mampu menggugah semangat dan 76 - 90 Baik
menggerakkan bawahan dalam melaksanakan tugas serta mampu
mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.

Adakalanya bertindak tegas dan tidak memihak, memberikan


teladan, cukup mampu mengerakkan tim kerja untuk mencapai
3 kinerja yang tinggi, serta cukup mampu menggugah semangat dan 61 - 75 Cukup
6 Kepemimpinan menggerakkan bawahan dalam melaksanakan tugas serta cukup
mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.

Kurang bertindak tegas dan terkadang memihak, kurang mampu


memberikan teladan yang baik, kurang mampu mengerakkan tim
kerja untuk mencapai kinerja yang tinggi, serta kurang mampu
4 51 - 60 Kurang
menggugah semangat dan menggerakkan bawahan dalam
melaksanakan tugas serta kurang mampu mengambil keputusan
dengan cepat dan tepat.
Tidak pernah mampu bertindak tegas dan memihak, tidak
memberikan teladan yang baik, tidak mampu mengerakkan tim
kerja untuk mencapai kinerja yang tinggi, tidak mampu menggugah 50 ke
5 Buruk
semangat dan menggerakkan bawahan dalam melaksanakan bawah
tugas serta tidak mampu mengambil keputusan dengan cepat dan
tepat.

Anda mungkin juga menyukai