Anda di halaman 1dari 14

Dosen Pengampu :

Lusi Susanti. . Dr. Eng.,


Desto Jumeno. Dr. Eng.. ST. MT.
ANTROPOMETRI
Menurut Nurmianto (1996) antropometri adalah satu
kumpulan data numerik yang berhubungan dengan
karakteristik fisik tubuh manusia, ukuran, bentuk dan
kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk
penanganan masalah desain. Antropometri secara lebih luas
digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam proses
perencanaan produk maupun sistem kerja yang memerlukan
interaksi manusia.

Menurut Sritomo (1992), salah satu bidang keilmuan


ergonomis adalah istilah antropometri yang berasal dari
“Anthro” yang berarti ukuran dan ”Metron” adalah dimensi.
Secara definitif antropometri dinyatakan sebagai satu studi
yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh
manusia. Manusia pada dasarnya memiliki bentuk, ukuran
(tinggi, lebar, dan sebagainya) berat dan lain-lain yang
berbeda satu dengan yang lainnya.
Masalah antropometri yaitu
berkaitan dalam perancangan stasiun
kerja, fasilitas kerja, dan desain
produk agar diperoleh ukuran-ukuran
yang sesuai dan layak dengan dimensi
anggota tubuh manusia yang akan
menggunakannnya. Hal ini dilakukan
agar tercapai suatu kondisi yang
enak, nyaman, aman, dan sehat bagi
manusia serta menciptakan kondisi
kerja yang efisien dengan hasil efektif
untuk mencapai keadaan yang
ergonomis.
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Suku Bangsa
4. Sosio‐ Ekonomi
5. Pekerjaan
6. Saat pengukuran
• Balita, Anak‐anak, Remaja, • Tiap suku bangsa mempunyai
Dewasa Lanjut usia Kapasitas reputasi tersendiri pada jenis
kerja mencapai puncaknya pekerjaan yg cocok
pada usia 25‐30 th, dan
menurun di usia >30th. dikarenakan perubahan yg
Penurunan terbanyak pada terjadi secara evolusioner
usia 60 th.pada otot 25%, dan akhirnya bersifat
kemampuan syaraf 60 %, menurun.
panca indera, jantung, paru
dan organ lain. Kapasitas
kerja laki dan wanita
berbeda karena perbedaan
sistem hormonal,
kultur,pendidikan dan
kebiasaan
Jenis pekerjaan Posisi tubuh
• Beberapa jenis pekerjaan • Sikap (Posture) tubuh akan
tertentu menuntut adanya berpengaruh terhadap
persyaratan dalam seleksi ukuran tubuh. Oleh sebab itu,
karyawan/staf. Contoh : posisi tubuh standard harus
Buruh dermaga diterapkan survei
pengukuran.
mempunyai postur tubuh
Ada 2 cara pengukuran :
yang relatif lebih besar 1. Pengukuran dimensi
dibandingkan dengan struktur tubuh
karyawan perkantoran 2. Pengukuran dimensi
pada umumnya. Apalagi fungsional tubuh (Functional
dibandingkan dengan jenis Body Dimension)/Dynamic
pekerjaan militer. Anthropometry
1. Pencucian dan Perebusan
2. Proses Pengeringan
3. Proses Pemotongan
4. Proses Penjemuran
5. Proses Penggorengan
6. Proses Pengemasan
.

Masalah :
Tempat duduk operator dibawah ukuran standar
begitupun dengan meja sebagai tempat peletakan
bahan yang akan dikuliti sehingga operator harus
membungkuk untuk mengerjakan proses tersebut.

Rekomendasi :
Tempat duduk ditinggikan sehingga posisi duduk
operator menjadi lebih tegap ketika menghadap ke
meja kerja. Meja kerja ditinggikan sedikit lebih tinggi
dari tinggi tempat duduk sehingga posisi duduk dan
tangan operator benar dan nyaman. Jarak antara meja
dan kursi juga diperpendek agar memudahkan
operator dalam bekerja.
Masalah :
Beban yang dibawa operator terlalu
berat sehingga operator harus menarik
baban seperti itu dari satu tempat
penjemuran ke penjemuran lainnya.

Rekomendasi :
Beban yang dibawa mungkin bisa
diringankan atau material tersebut bisa
dimasukan dalam gerobak dan di dalam
gerobak tersebut sudah ada alat bantu
seperti gayung sedang sehingga
operator hanya tinggal menyebarkan
kulit tersebut ke tempat penjemuran.
Masalah :
Posisi peletakan hasil perebusan kulit terletak
di lantai sehingga operator diharuskan untuk
jongkok dalam melakukan penyebaran kulit.

Rekomendasi :
1. Pada gambar di samping seharusnya
tempat produksi tersebut menyediakan
sebuah meja untuk proses penjemuran
sehingga operator lebih mudah untuk
melakukan pekerjaan.
2. Operator menggunakan alat bantu berupa
tongkat yang mempunyai ujung permukaan
yang lebar, sehingga operator lebih mudah
melakukan pekerjaannya dalam posisi
berdiri.
Nurmianto, Eko. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. PT. Guna Widya: Surabaya.
1996.

Anda mungkin juga menyukai