Anda di halaman 1dari 10

BUDIDAYA

IKAN PATIN
Kelompok 7 :
Salma Hanifah Kustendi 230110150048
Rida Nugraha 230110150002
Farah Syifa 2 230110150021
Indah Ayu Lestari 230110150069
PEMBENIHAN IKAN PATIN

Penyiapan Kolam
Sarana dan Pemeliharaan
Peralatan Induk

Lokasi kolam dicari yang Luas kolam tergantung jumlah


dekat dengan sumber air induk dan intensitas
dan bebas banjir. Kolam pengelolaannya. Sebagai
dibangun di lahan yang contoh untuk 100 kg induk
landai dengan kemiringan memerlukan kolam seluas 500
2–5% sehingga meter persegi bila hanya
memudahkan pengairan mengandalkan pakan alami
kolam secara gravitasi. dan dedak.
Seleksi
Persiapan Induk Pemijahan
Indukan Matang
Gonad

Persiapan induk Induk yang akan


merupakan tahap Induk patin yang dipijahkan
awal untuk hendak dipijahkan diberok dahulu 1 – 2
menghasilkan benih sebaiknya dipelihara malam untuk
yang berkualitas baik dulu secara khusus mengurangi kadar
sehingga menentukan di dalam sangkar lemak pada saluran
keberhasilan kegiatan terapung. pengeluaran telur
pembenihan ikan. dan membuang
kotoran/feces.
PENDEDERAN IKAN PATIN

Persiapan Kolam Pendederan

Penebaran Benih

Pemberian Pakan

Pengelolaan Kualitas Air

Manajemen Kesehatan Ikan

Teknik Pemanenan Benih


PEMELIHARAAN DAN
PEMBESARAN

Pemupukan

Pemberian Pakan

Penanganan Hama Dan Penyakit

Pemanenan Ikan Patin


SELEKSI INDUK

KRITERIA
Menurut Purnama dkk., (2011),
induk betina yang akan di
Induk betina bagian perut terlihat
pijahkan yaitu yang memiliki
membuncit dan lunak serta daerah sekitar
ciri-ciri bagian perut besar dan
lubang uregenetical berwarna kemerah-
oosite berwarna opaque,
merahan.
seragam dan tidak
mengandung cairan.
Sedangkan untuk induk jantan
memiliki kualitas sperma yang Induk jantan bagian perut terlihat biasa,
baik diciri-cirikan apabila bentuk alat kelamin menonjol. Bila dipijat
diurut pada bagian ujung anus, bagian perut kearah lubang uregenetical
keluar cairan putih kental (tidak akan mengeluarkan cairan sperma
encer). berwarna putih susu.
PEMIJAHAN

Pemijahan Alami Pemijahan Buatan

Pada pemijahan ikan secara alami Pemijahan yang didahului dengan


alat yang bahan yang dibutuhkan proses perangsangan hormon
sebatas manipulasi lingkungan, disebut pemijahan buatan atau
yaitu membuat lingkungan seperti kawin suntik (induce breeding)
lingkungan yang dikendaki seperti hingga saat ini, teknik
alam aslinya. Misalnya jika ikan perangsangan hormon masih
memijah membutuhkan substrat dianggap paling muttakhir untuk
sebagai tempat menempel telur, pemijahan buatan. Dosis
dan perlu dibuatkan kakaban. penyuntikan harus lah tepat.
Caranya untuk induk betina
dilakukan dua kali penyuntikan
dengan hormon yang berbeda
(Khairuman, 2008).
PEMELIHARAAN TELUR

Induk betina & jantandi striping dan telurnya ditampung dalam baskom plstik
kering

Telur dan sperma diaduk secara perlahan sampai sperma dan telur tercampur
merata.
. Untuk memudahkan proses pencampuran sperma dengan telur dapat ditambahkan
larutan NaCl 0,8%.

Telur kemudian ditebar ke wadah penetasan untuk ditetaskan. Wadah penetasan


patin dapat berupa akuarium, hapa didalam kolam, bak semen, fibrglass atau corong
penetas yang dilengkapi aerator.

Di bak penetasan telur yang dibuahi akan berkembang sedikit demi sedikit hingga
menetas menjadi larva telur akan menetas pada 18-24 jam setelah ovulasi pada suhu
29 – 30 oC
BUDIBAYA

Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan dan budi daya ikan patin
adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat
menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat
pematang/dinding kolam. Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan
kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara
gravitasi. Apabila pembesaran patin dilakukan dengan jala apung yang
dipasang disungai maka lokasi yang tepat yaitu sungai yang berarus lambat.
Kualitas air untuk pemeliharaan ikan patin harus bersih, tidak terlalu
keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah
pabrik. Suhu air yang baik pada saat penetasan telur menjadi larva di akuarium
adalah antara 26–28 derajat C. Pada daerah-daerah yang suhu airnya relatif
rendah diperlukan heater (pemanas) untuk mencapai suhu optimal yang relatif
stabil. PH air berkisar antara: 6,5–7.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai