Anda di halaman 1dari 27

Gangguan Sirkulasi dan

Cairan Tubuh
R Bayu Kusumah N
Selamat dan Sukses
Intriduction
 60% tubuh manusia terdiri dari cairan
 Cairan tubuh manusia terdiri dari dua
cairan yaitu ekstarseluler dan intraseluler
 Cairan ekstraseluler : cairan di dalam
pembuluh (plasma dan jaringan interstitial
serta rongga)
 Cth: cairan limfe dan cairan serebrospinal
Keseimbangan Cairan Tubuh
 Tekanan hidrostatik kapiler
 Tekana osmotik koloid
 Permiabilitas kapiler
 Kadar ion natrium
Klasifikasi Gangguan Sirkulasi
No Jenis Gangguan Kejadian
1 Gangguan Cairan Edema, dehidrasi, defisiensi
Tubuh dan elektrolit atau kelebihan
Elektrolit elektrolit
2 Gangguan Volume Hiperemi, perdarahan dan
syok
3 Gangguan Trombosis, emboli, iskemi,
Obstruksi infark, serta sumbatan karena
hal lain seperti tumor,
jaringan fibrosis dan parasit
EDEMA
 Pengumpulan cairan pada rongga-rongga
tubuh atau sela-sela jaringan
 Edema peradangan (eksudat) dan edema
nonradang (insudat)
 Eksudat mempunyai berat jenis > 1,20 dan
mengandung protein kadar tinggi
 Insudat mempunyai berat jenis < 1,15 dan
mengandung sedikit protein
Penyebab Terjadinya Edema
 Edema timbul sebagai akibat peningkatan
daya dorong cairan dari pembuluh menuju
jaringan antar sel
 Pertukaran cairan dikendalikan oleh
tekanan hidrostatik dan osmotik
 Edema nonradang terjadi akibat
 Peningkatan tekanan hidrostatik
 Penurunan tekanan osmotik plasma
 Obstruksi saluran limpe

 Edema radang terjadi akibat


 Peningkatan permeabilitas kapiler
 Gangguan pertukaran natrium
Edema Ekstremitas Bawah
Peningkatan tekanan hidrostatik
Jenis Edema karena peningkatan
tekanan hidrostatik
 Ekstremitas bawah karena gagal jantung
kongestif
 Edema pulmoner terjadi pada gagal
jantung kiri, yang menyebabkan
peningkatan tekanan vena paru dan
pengaliran cairan yang berasal dari
kapiler-kapiler paru tersebut kedalam
alveol
Penurunan Tekanan Osmotik
 Tekanan koloid osmotik plasma berfungsi
untuk mempertahankan cairan agar
kedalam rongga interstitial
 Penurunan tekanan osmotik berhubungan
dengan fungsi albumin
 Albumin dihasilkan oleh hati, apabila
terdapat kerusakan hati maka akan terjadi
keadaan hipoalbumin
 Pada sindrom nefrotik, penyakit ginjal
yang ditandai oleh proteinuria akibat
peningkatan permiabilitas kapiler
membran basalis glomerulus,
hipoalbuminemia terjadi karena
kehilangan berlebihan albumin dalam urin.
 Hipoalbuminemia mengakibatkan
penurunan tekanan osmotik plasma, yang
memungkinkan cairan tersebut merembes
ke dalam rongga interstitial.
 Pada malnutrisi penurunan masukan
(intake) albumin, yang mengakibatkan
tekanan osmotik plasma
Obstruksi aliran limfe
 Cairan hasil metabolisme yg masuk kdlm
pembulh limfe
 Berfungsi sebagai jalan utama aliran
cairan interstitial
 Kangker payudara, fibrosis pascaradiasi,
filariasis.
 Tumor ganas atau fibrosis saluran limfe
didaerah aksila akan menyebabkan
edema lengan
Peningkatan pemiabilitas pembuluh
darah
 Peningkatan permiabilitas biasanya
berhubungan peradangan
 Peradangan menyebabkan peningkatan
permiabilitas kapiler
 Pembuluh darah akan melebar
(vasodilatasi)
 Protein plasma keluar kejaringan
interstitial
 Tahanan osmotik koloid di jaringan
interstitial menjadi tinggi
KONGESTI (HIPEREMIA)
 Keadaan dimana terdapat darah secara
berlebihan (peningkatan jumlah darah)
di dalam pembuluh darah pada daerah
tertentu
 Terdapat dua mekanisme dimana
kongesti dapat timbul : Kongesti aktif
dan Kongesti pasif
Kongesti aktif
 Kenaikan jumlah darah yang mengalir ke daerah itu
dari biasanya
 Kenaikan aliran darah lokal ini disebabkan oleh karena
adanya dilatasi arteriol yang bekerja sebagai katup
yang mengatur aliran ke dalam mikrosirkulasi lokal
 Kongesti aktif ini biasanya terjadi dengan waktu yang
relatif singkat
 Warna merah padam pada wajah pada saat marah/
malu, yang pada dasarnya adalah vasodilatasi yang
timbul akibat respon terhadap stimulus neurogenik.
Kongesti pasif
Kongesti pasif
 Penurunan jumlah darah yang mengalir
dari daerah yang disebabkan oleh adanya
tekanan pada venula-venula dan vena-
vena yang mengalirkan darah dari jaringan
 Contoh kongesti pasif adalah varises.
 Berdasarkan waktu serangannya, kongesti
pasif dibagi 2 : akut dan kronis
 Kongesti pasif akut
 berlangsung singkat
 tidak ada pengaruh pada jaringan yang
terkena
 Kongesti pasif kronis
 berlangsung lama
 dapat terjadi perubahan- perubahan yang
permanen pada jaringan
 terjadi dilatasi vena
Dehidrasi
 Suatu gangguan dalam keseimbangan air
yang disertai ”output” yang melebihi
”intake” sehingga jumlah air pada tubuh
berkurang
 Dehidrasi juga disertai gangguan elektrolit
 Dehidrasi dapat terjadi karena :
1. Kemiskinan air (water depletion) ;
2. Kemiskinan natrium (sodium depletion) ;
3. Water and sodium depletion bersama-
sama.
To Be Continoue……….

Anda mungkin juga menyukai