Anda di halaman 1dari 58

1

TERMODINAMIKA adalah satu sains yang


mempelajari tentang penyimpanan
(storage), pengubahan (transformation),
dan pemindahan (transfer) energi

2
FORMS OF ENERGY

STORED ENERGY ENERGY IN TRANSIT

Kinetic Energy (EK) Heat (Q)

Potential Energy (EP) Work (W)

Internal Energy (U)

Chemical Energy

3
Dalam termodinamika, kita akan
menyusun persamaan matematis yang
menghubungkan transformasi dan transfer
energi dengan variabel-variabel
makroskopis, seperti temperatur, volume
spesifik/molar, dan tekanan, yang
menggambarkan sistem termodinamis.

Hukum-hukum Termodinamika
4
Hukum-hukum Termodiamika:

1. Hukum ke-0 : mendefinisikan temperatur (T)

2. Hukum ke-1 : mendefinisikan energi internal (U)

3. Hukum ke-2 : mendefinisikan entropy (S)

4. Hukum ke-3 : mendefinisikan nilai S pada 0 K

5
TEKANAN

F
P
A

D d

F = W = mg
F = W = mg P1 < P2
P2
P1
6
7
TEKANAN GAS DALAM SILINDER

F mg
P 
A A

8
TEKANAN STATIS DALAM FLUIDA

Dasar sebuah kolom mengalami


tekanan:
Volume fluida = V = Ah

Berat fluida = gV = gAh

W  gAh
Tekanan = P  
A A
P   gh

P adalah tekanan yang disebabkan oleh berat fluida


9
Pudara
Jika di atas permukaan fluida ada
tekanan yang bekerja, yaitu
tekanan udara (Pudara), maka
tekanan total di dasar kolom
h
yang disebut juga tekanan statis
P fluida adalah:

P = gh + Pudara
10
TEMPERATUR

11
 Temperatur merupakan ukuran dari energi
kinetik rata-rata dari partikel dalam sistem.

 Temperatur merupakan tingkat "hotness"


(atau "coldness"), satu ukuran intensitas
panas.

 Galileo mengembangkan alat pertama untuk


mengukur temperatur.

 Skala Fahrenheit, Celsius, and Kelvin


merupakan tiga sistem yang berbeda untuk
pengukuran energi panas (temperatur).

12
SKALA TEMPERATUR RELATIF

CELCIUS FAHRENHEIT
1742 (1724)

Titik beku air = 0C Titik beku air = 32F

Titik didih air = 100C Titik didih air = 212F

5 9
tC  tF  32 tF  tC  32
9 5

13
[°F] = [°C] × 9⁄5 + 32

[K] = [°C] + 273.15

[°R] = ([°C] + 273.15) × 9⁄5

14
SKALA TEMPERATUR ABSOLUT

KELVIN RANKINE

TK  tC  273,15 TR  tF  459,67

R = 1,8  K

15
DIAGRAM PV

Dilakukan percobaan pada temperatur T tetap

......

P1 P2 Pn
V1 V2 Vn
16
Run P V
1 P1 V1
2 P2 V2
3 P3 V3
… … …
… … …
n Pn Vn

17
P1 •
P2 •

• TL < T < T H

TL TH
Pn •T

Vn
V1 V2 V
18
USAHA/WORK (W)
Definisi: W  F dl (1.1)
F
Gaya yang dikenakan
oleh piston terhadap
fluida dalam silinder:
F=PA
dl

Pergeseran piston:
dV t Vt 
dl   d   (1.2)
A  A
19
F searah dengan pergeseran piston (dl)  menurut
pers. (1.1) W positif.
W  F dl (1.1)
Volume gas dalam silinder mengecil  dVt negatif.
F
dV t Vt 
dl   d  
A  A

dl

20
W  F dl
F
W  dV t
dV t Vt  A
dl   d  
A  A

21
Penggabungan pers. (1.1) dan (1.2) menghasilkan:

Vt 
W   P A d  
 A

Karena A konstan maka:

W   P dV t
(1.3)
V2t
W   W    P dV t
t 22
V1
n
W   P dV t

P Ini adalah luas di bawah kurva


yang diarsir, dengan lebar - dVt
dan tinggi antara P1 dan P1’.

W   P (V2t  V1t )
W  P (V1t
 V2 )
t

P2
P1 1

Vt 2 Vt 1
Vt
dVt 23
Jika proses berubah dari P1 ke P2
dengan melalui serangkaian proses
reversibel, maka usaha total adalah
P2 jumlah dari semua segmen-segmen
luasan kecil.

V2t
W    P dV t
(1.4)
V1t
P
 W    P dV
t

P1
Vt1
Vt 2
Vt
24
n
W   P dV t

P2
P1 1

dVt
Vt
(Kelas C, Senin 13-2-2017) 25
SISTEM TERMODINAMIS

SEKELILING
Sistem termodinamis
adalah bagian dari semesta
SISTEM yang menjadi perhatian /
sekumpulan senyawa yang
terdiri dari partikel-partikel
atom dan molekul
BOUNDARY

26
SISTEM

TERISOLASI TERTUTUP TERBUKA

TERISOLASI TERTUTUP TERBUKA


Transfer massa Tidak ada Tidak ada Ada

Transfer energi Tidak ada Ada Ada

27
28
Property dan Keadaan Sistem

SISTEM

HOMOGEN HETEROGEN

 Minuman kopi  Air teh + es


 Udara
(satu fase) (fase > 1) 29
Fase adalah sejumlah material yang
o Memiliki komposisi seragam/homogen
o Dapat dibedakan secara fisik dengan fasa lainnya
o Dapat dipisahkan secara mekanik dari fasa lainnya

Contoh sistem satu fasa ( = 1):


o Air murni
o Udara (N2, O2, Ar, CO2)

30
Contoh sistem 2 fasa: Es dalam air 31
Property adalah besaran yang digunakan untuk meng-
gambarkan suatu sistem pada keadaan keseimbangan.

State/keadaan suatu sistem adalah kondisi dari sistem


tersebut sebagaimana dinyatakan dengan nilai dari
propertynya pada suatu saat tertentu.

Property yang umum digunakan untuk menggambarkan


suatu sistem adalah tekanan (P), temperatur (T), volume
spesifik/molar (V), internal energy (U), enthalpy (H),
entropy (S), jumlah mol (ni), massa (m), kecepatan (u),
dan posisi.
32
• Berdasarkan pengalaman, jika 2 property dari suatu zat
murni homogen ditentukan, maka property lainnya
akan tertentu, sehingga keadaan termodinamis dari
sistem tersebut juga tertentu.

• Misal, gas nitrogen gas pada temperatur 300K dan


tekanan 1 bar memiliki density dan molar internal
energy tertentu ( = 0,0401 mol/L; U = 6222,7 J/mol).

• Jika gas tersebut dipanaskan atau didinginkan, ditekan


atau diekspansikan, kemudian dikembalikan ke
temperatur dan tekanan semula, maka semua
propertynya akan kembali seperti keadaan semula.

• Property tersebut tidak tergantung pada “sejarah” zat


tersebut, atau bagaimana cara mencapai keadaan saat
ini.
33
T2 = 600 K 2 = 0,02004 mol/L
P2 = 1 bar U2 = 12563,1 J/mol

Pemanasan isobarik Pendinginan isobarik

T1 = 300 K T4 = 300 K
P1 = 1 bar P4 = 1 bar
1 = 0,04010 mol/L 4 = 0,0401 mol/L
U1 = 6222,7 J/mol U4 = 6222,7 J/mol

Kompresi isotermal Ekspansi isotermal

T3 = 300 K 3 = 0,00021 mol/L


P3 = 2 bar U3 = 6217,0 J/mol 34
• Property tersebut hanya tergantung pada keadaan saat
ini.

• Besaran seperti itu disebut state function.

• Jika dua property/state function dari suatu zat murni


tertentu, maka keadaan termodinamis dari zat tersebut
sepenuhnya sudah tertentu.

• Hal ini berarti bahwa state function, seperti U,


merupakan suatu property yang selalu memiliki satu
nilai, sehingga secara matematis dapat dinyatakan
sebagai fungsi dari sifat-sifat termodinamis yang
lainnya, seperti tekanan, temperatur, dan volume
spesifik, dan nilainya dapat diidentifikasikan dengan
titik pada grafik.

35
Pada keadaan tertentu, property dari suatu sistem memiliki
nilai unik. Jika sistem mengalami proses, maka besarnya
perubahan nilainya tidak tergantung pada jalannya proses,
tapi hanya tergantung pada keadaan awal dan keadaan
akhir dari sistem.

Secara matematis:
U2

 dU  U2  U1  U
U1

Perubahan property (misal internal


diferensial
energy) ketika sistem berubah dari
eksak
keadaan 1 ke keadaan 2 36
PROPERTY

EKSTENSIF INTENSIF

Vt
n (vol. spesifik) V
m

Vt
Vt (vol. molar) V
n
37
Contoh sifat ekstensif:
massa, volume, panjang, dan
muatan total.

Contoh sifat intensif:


Temperatur, warna, kekerasan, titik
leleh, titik didih, tekanan, berat
molekul, dan density

38
JUMLAH/UKURAN

Massa Jumlah mol Volume total


(m) (n) (Vt)

m
n
M

39
ENERGI

ENERGI KINETIK (EK) mu2


EK 
2

ENERGI POTENSIAL (EP) EP  mgh

HUKUM KEKEKALAN ENERGI

E K  E P  0

40
HUKUM KEKEKALAN ENERGI
EK = 0
Energi tidak
dapat diciptakan EP = mgh
atau
dimusnahkan

Energi hanya
dapat diubah
dari satu bentuk EK = ½mu2
ke bentuk
lainnya EP = 0 EP = 0

EK = ½mu
41 2
Molekul udara bergerak
lebih cepat

EK bertambah

42
INTERNAL ENERGY (U)

Internal energy adalah yang ada dalam suatu sistem


akibat struktur internal dari sistem tersebut

INTERNAL ENERGY

ENERGI KINETIK ENERGI POTENSIAL

Sebagai akibat gerakan Berhubungan dengan


molekul ikatan kimia dan
(translasi, rotasi dan vibrasi) elektrostatik pada atom
43
GAS

GAS MONOATOMIK GAS POLIATOMIK

Energi kinetik akibat Energi kinetik akibat


gerakan translasi linier gerakan translasi, rotasi,
dari atom tipe "hard dan vibrasi
sphere"
44
CAIRAN • Energi kinetik akibat adanya gerakan
translasi, rotasi, dan vibrasi.
• Energi potensial akibat adanya gaya tarik
antar molekul.

45
PANAS (HEAT)

46
Transfer energi

47
47
Energi ditransfer dalam bentuk usaha:
tumbukan antar partikel

Secara makroskopis tak teramati

Harus ada satu besaran makroskopis


yang mewakili besarnya energi dalam
skala mikroskopis

TEMPERATUR

48
HUKUM KE-0 TERMODINAMIKA
(KESEIMBANGAN TERMAL)

49
“Hukum ke-0" menyatakan bahwa jika ada
dua sistem pada saat bersamaan berada
dalam keseimbangan termal dengan sistem
ketiga, maka ketiga sistem tersebut berada
dalam keseimbangan termal antara satu
dengan lainnya.

50
Jika A dan C berada dalam keseimbangan termal
dengan B, maka A berada dalam keseimbangan
termal dengan C.
Hal ini berarti bahwa ketiganya berada pada
temperatur yang sama, dan ini menjadi dasar
pembandingan temperatur.
51
There are underlying ideas about heat
associated with the zeroth law of
thermodynamics, and one of those ideas
was expressed by Maxwell as "All heat is of
the same kind."

If A is in thermal equilibrium with B, then


every unit of internal energy that passes
from A to B is balanced by the same
amount of energy passing from B to A.

52
This is true even if the atomic masses in A
are different from those in B, and even if
the amount of energy per unit mass in A is
different because the material has a
different specific heat.

This implies that there is a measurable


property that can be considered to be the
same for A and B, a property upon which
heat transfer depends.

That property is called temperature.

53
Keseimbangan adalah suatu keadaan yang statis,
tidak ada perubahan, bahkan tidak ada
kecenderungan untuk berubah.

Suatu sistem berada dalam keseimbangan termo-


dinamik apabila propertynya (T dan P) konstan dari
satu titik ke titik lainnya dan tidak ada
kecenderungan untuk berubah dengan waktu.

54
Apabila temperatur sebagian boundary dari sistem
tiba-tiba naik, maka akan terjadi redistribusi spontan
sampai semua bagian sistem memiliki temperatur
yang sama.

Ketika suatu sistem berubah dari satu keadaan


keseimbangan ke keadaan keseimbangan lainnya,
maka lintasan yang dilalui sistem tersebut dinamakan
proses.

55
Jika dalam perjalanannya dari satu keadaan ke
keadaan lainnya, sistem melewati keadaan yang
hanya sedikit sekali (infinitisimal) menyimpang dari
keseimbangan, maka dikatakan bahwa sistem
mengalami proses quasiequilibrium, dan setiap
keadaan dalam tahapan proses tersebut dapat
dianggap sebagai keadaan keseimbangan.

Proses kompresi dan ekspansi gas dalam internal


combustion engine dapat didekati dengan proses
quasiequilibrium.

56
Proses reversibel adalah proses yang arahnya dapat dibalik
karena adanya perubahan infinitisimal (extremely small) dari
kondisi eksternal.

57
RESUME: PROSES REVERSIBEL

• Tanpa friksi
• Perubahannya dari keadaan keseimbangan adalah kecil
sekali (infinitesimal)
• Melewati serangkaian keadaan keseimbangan
• Disebabkan oleh ketidakseimbangan gaya yang besarnya
infinitesimal
• Arahnya dapat diubah di sebarang titik oleh adanya
perubahan eksternal yang besarnya infinitesimal
• Jika arahnya dibalik, maka akan melewati jalur semula
dan akan kembali ke keadaan sistem dan sekeliling
mula-mula.
58

Anda mungkin juga menyukai