Anda di halaman 1dari 18

DINAMIKA KELOMPOK

Kelompok
Adalah suatu proses interaksi dari orang-orang yg
mengikuti suatu struktur ttt dlm rangka mencapai tujuan
pribadi dan tujuan bersama
Unsur-unsur yang selalu terdapat dalam kelompok yaitu:
 Adanya orang-orang yg mengadakan interaksi satu dgn yg
lain
 Interaksi yg terjadi dpt diukur atau diterangkan menurut
struktur ttt
 Setiap orang dlm kelompok mempunyai tujuan pribadi dan
berharap kelompok akan dapat menolongnya utk mencapai
tujuan tsb.
 Adanya tujuan2 bersama atau tujuan kelompok
Pembentukan kelompok

kelompok per-daerah / kelompok per-desa

Peningkatan pendapatan peternak

Pembinaan dinamika kelompok

Kerjasama dgn kelompok lain/lembaga

Modal usaha
Kenidamisan suatu kelompok tergantung beberapa faktor
 TUJUAN KELOMPOK
 ada kejelasan dan formalitas tujuan kelompok

 STRUKTUR KELOMPOK
 Pengambilan keputusan dan struktur tugas yg jelas

 FUNGSI DAN TUGAS


 anggota-anggota selalu mendapat informasi yg baik
 koordinasi yg baik antara kelompok dgn anggota

 PEMBINAAN KELOMPOK
 Menjaga kelangsungan kelompok dgn meningkatkan
partisipasi anggota shg merasa menjadi bagian dr kelompok
tsb
 Mencari anggota baru dan membimbingnya yg mrpk usaha
pembinaan yg penting
 KESATUAN KELOMPOK
 rasa keterikatan antara anggota
 faktor homogenitas integrasi dan kerjasama serta partisipasi

 ATMOSFER DALAM KELOMPOK


 dipengaruhi kebebasan anggota berinisiatif

 TEKANAN PADA KELOMPOK


 Segala sesuatu yg dpt menimbulkan ketegangan utk dpt menumbuhkan
kedinamisan dan ini dpt bersumber dari dlm kelompok atau luar kelompok

 EFEKTIFITAS KELOMPOK
 adanya pengaruh hubungan timbal balik dgn kedinamisan organisasi
 kelompok yg efektif akan dpt mempertahankan kedinamisan kelompok dan
kelompok yg dinamis akan meningkatkan efektifitasnya

 efektifitas harus dilihat dari segi produktivitas (diukur dari keberhasilan),


moral (semangat) dan kepuasan anggota (keberhasilan mencapai tujuan
pribadi
Prinsip Pengembangan Kelembagaan Peternak
Selama ini, dikenal 2 sifat kelembagaan peternak:
1. kelembagaan mandiri :
- Kelembagaan mandiri adalah kelompok peternak yang
dibentuk atas dasar kepentingan yang sama dan dibentuk tanpa bantuan dari
kelembagaan lainnya
- dibentuk secara bottom up sesuai kebutuhan peternak dan tahan lama
(nilai positif)
- nilai negatifnya adalah kelembagaan mandiri ini akan hancur bila
tiap anggotanya sudah tidak lagi sejalan dengan dasar kepentingan
kelompok

2. kelembagaan bentukan :
- kelembagaan bentukan adalah kelompok peternak yang dibentuk
karena difasilitasi oleh kelembagaan lain, misalnya oleh pemerintah/ LSM.
- terbentuk jika ada program atau kegiatan yang mengharuskan adanya
pembentukan kelompok
- Nilai positif : terbentuknya kelompok difasilitasi dan mungkin didanai oleh
institusi yang terkait dengan program atau kegiatan.
- Nilai negatifnya : umur dari kelompok bentukan tersebut biasanya tidak akan
berjalan lama, paling tidak seumur program atau kegiatan yang dilaksanakan
oleh lembaga lain.
Kemudahan yang dapat diperoleh bila dibentuk kelembagaan kelompok
peternak, antara lain:
1. Dapat dengan mudah membentuk koperasi untuk mendukung berbagai
aktivitas kelompok
2. Informasi dapat menyebar secara merata ke setiap anggota kelompok
3. Inovasi teknologi dapat dimanfaatkan oleh seluruh anggota, baik teknologi
pembibitan, pakan, budidaya, pasca produksi dan sebagainya.
4. Memudahkan dalam melakukan penyuluhan karena sudah terbentuk
kelompok
5. Memudahkan dalam mengakses berbagai program pemerintah
6. Memudahkan dalam mengakses lembaga keuangan dalam rangka
penguatan modal
7. Memudahkan dalam pemeliharaan infrastruktrur atau sarana dan
prasarana yang dibangun oleh kelompok

Ikatan kelompok peternak yg kuat

koperasi
Pembinaan Petani Peternak dalam wadah KUD :
SK bersama Dirjen Peternakan dan Dirjen Koperasi
473/UX-Um/1979 dan 1271/DK/A/X/1979

Bentuk dan cara pembinaan :


1. Mengusahakan agar petani peternak membentuk
kelompok2 petani peternak
2. Mengusahakan agar KUD menjadi koperasi serba
usaha dan kelompok2 petani peternak tsb
secepatnya menyatukan diri pada unit2 usaha KUD
3. Mengadakan percontohan penggunaan teknologi
tepat guna dibidang peternakan bagi kelompok2
petani peternak
4. Membina dan membantu KUD menyediakan dan
menyalurkan sarana produksi petani peternak
5. Membina dan mebantu KUD untuk menampung
dan mengolah serta memasarkan hasil ternak
Tugas Dirjen Peternakan melakukan pembinaan
di bidang budidaya ternak yang meliputi :

1. Pembinaan dan pengembangan budidaya


ternak serta pengolahan hasil ternak bagi
anggota unit usaha peternakan dari KUD
2. Pembinaan dan pengembangan budidaya
ternak serta pengolahan hasil ternak
3. Penyuluhan
1. pelayanan kesehatan

2. meningkatkan ketrampilan dan


penerapan teknologi tepat guna
Tugas Dirjen Koperasi melakukan pembinaan di
bidang organisasi, managemen dan usaha yang
meliputi :
1. Alat-alat perlengkapan organisasi KUD yaitu : rapat
anggota, pengurus, badan pemeriksa dan manager
2. KUD diharapkan dapat menjadi wahana usaha dan
pusat pelayanan bagi ketrampilan ekonomi warga
masyarakat
3. Sistem administrasi yg seragam sesuai tingkat
kegiatan usha yg dilakukan KUD
4. Meningkatkan kemampuan pengadaan dan
pemupukan modal di kalangna anggota koperasi
5. Merangsang peningkatan produksi dan perbaikan
mutu bagi barang yg dihasilkan
6. Mengembangkan diversifikasi usaha peternak
Program dan kegiatan yg utama untuk dilaksanakan :

Jangka pendek ditujukan kepada lembaga Bimas


Peternakan dan Daerah Transmigrasi membantu KUD
secara bertahap yg mencakup :
 KUD sbg penyalur bibit ternak dan bakalan ternak
untuk anggota dan masyrakat sekitarnya
 KUD sbg penyalur bahan pakan ternak, peralatan,
obat22 yg diperlukan peternak
 KUD sbg penampung hasil2 dari petani paternak dgn
pembayaran tunai utk dipasarkan oleh KUD ke
pabrik pengolahan untuk konsumen
 KUD mengusahakan dan menyalurkan kredit kepada
anggota
Jangka panjang
1. Diusahakan pengadaan sarana dan prasarana utk
menunjang peranan usaha KUD di bidang
peternakan yaitu :
2. Pengadaan pos kesehatan hewan
3. Pngadaan fasilitas pengumpulan ternak dan hasil
ternak (pasar hewan, cooling unit, cool room,
gudang, rumah potong hewan, pabrik pengolahan
hasil peternakan dan pakan ternak
4. Pengadaan fasilitas sarana angkutan ternak dan
hasil ternak
Sumber – Sumber Konflik Internal Kelompok
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa beberapa sumber
konflik yang terjadi didalam tubuh kelompok tani :
1. Mengatasnamakan kelompok tani untuk mendapatkan bantuan
bagi kepentingan personal tertentu.
2. Pembagian hasil usaha yang tidak merata
3. Menggunakan hasil kerja kelompok untuk kepentingan
perorangan
4. Administrasi yang tidak transparan bagi anggota
5. Selisih pendapat yang tidak dapat diselesaikan secara
musyawarah
6. Tidak saling percaya dalam kelompok tani
7. Pengurus yang angkuh dan tidak menerima saran anggota
Aturan kelompok

Anggota Setiap warga pada suatu RT yang bekerja sama dalam


kelompok
Iuran Setiap anggota wajib membayarkan iuran baik iuran
pokok, wajib dan sukarela
Pertemuan rutin Semua anggota berkewajiban hadir dalam pertemuan rutin
tiap bulan
Administrasi Administrasi kelompok adalah terbuka bagi setiap anggota.
kelompok Administrasi yang disiapkan adalah
- Buku Tamu
- Buku Kas Kelompok
- Absen Kehadiran anggota dalam setiap kali pertemuan
- Buku Notulen Pertemuan
- Buku rencana kegiatan

Teknologi baru Setiap anggota diberikan kesempatan untuk mencoba jenis


tenis teknologi baru yang diperkenalkan kepada kelompok
Pengambilan Sesuatu hal yang berkaitan dengan kelompok diputuskan
keputusan secara musyawarah dalam kelompok
Kemitraan Kelompok dapat melakukan kemitraan dengan lembagalembaga
yang tidak merugikan anggota.

Kebersamaan Kelompok dapat melakukan kemitraan dengan lembagalembaga


yang tidak merugikan anggota.

Status kelompok Kebersamaan kelompok tetap dipelihara berdasarkan pada rebuk


bersama dalam kelompok
Pengembangan Penyuluhan rutin untuk mengembangkan wawasan
wawasan anggota.

Konflik Jika terjadi konflik dalam kelompok tani diselesaikansecara


musyawarah
Kemampuan petani dlm mengelola suatu kelompok ternak hendaknya
ditingkatkan melalui metode pendekatan penyuluhan antara lain :

1. Kunjungan silang
- kemampuan mengaskses teknologi terbatas
kunjungan silang ke kelompok ternak yg telah berhasil
dlm mengadopsi teknologi
2. Penyuluhan Langsung secara intensif
untuk memperluas wawasan masyarakat dilakukan penyuluhan secara
intentif baik melalui penyampian langsung, melalui leaflet dan pemutaran
film yang berkenaan dengan teknologi yang dibutuhkan
3. Training dan Pendampingan
 Training dan pendamping dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam mengaplikasikan jenis teknologi baru. Kegiatan pelatihan
yang dominan adalah kegiatan pengolahan berbagai hasil petanian. Training
pengolahan hasil yang dilakukan sangat beragam tergantung bahan baku
yang disiapkan masyarakat
4. Participatory Action Research (PAR)
Kunjungan silang mendorong masyarakat untuk menerapkan jenis
teknologi yang diperoleh walaupun tidak secara utuh. Masyarakat
yang tergabung dalam kelompok ternak bersama peneliti melakukan
sharing pendapat untuk menentukan jenis teknologi yang dapat
dikerjakan dan bermanfaat bagi masyarakat

Anda mungkin juga menyukai