TINJAUAN PUSTAKA
PENUTUP
Penyebab tersering kecacingan adalah infeksi parasit dari
kelompok Soil Transmitted Helminths (STH) (Mascarini, 2011).
Jenis nematoda usus yang sering menginfeksi manusia yaitu
cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang
(Ancylostoma duodenale dan Necator americanus), cacing
cambuk (Trichuris trichiura) dan Strongiloidiasis
(Strongyloides stercoralis) (WHO, 2013).
Di Asia, prevalensi kecacingan akibat infeksi STH sekitar 67%
Depkes RI (2006) prevalensi kecacingan pada anak SD sebesar
60-80%
Penyakit parasit
yang disebabkan oleh cacing gelang
Strongyloides stercoralis.
Taxonomi
Sub kingdom : Metazoa
Phylum : Nemathelminthes
Kelas : Nematoda
Sub Kelas : Phasmidia
Ordo : Rhabditida
Super family : Strongyloidea
Genus : Strongyloides
Species : Strongyloides stercoralis
(Jeffrey dan Leach,1993)
Cacing jantan memiliki panjang ± 1 mm, dengan
ekor melingkar dengan spikulum, dan esofagus
pendek dengan dua bulbus.
Individu
• Higiene Perorangan (Kebersihan diri)
• Perilaku
• Faktor sosial
Lingkungan
• Tanah
• Sinar Matahari
• Angin
Larva menembus saluran limfatik atau kapiler terbawa sampai
ke jantung kanan dan kapiler pulmonal.
Keluar dari kapiler pulmonal dan penetrasi ke dalam alveoli
paru.
Menimbulkan infiltrasi seluler pada paru.
Parasit bermigrasi ke saluran nafas atas, sampai ke esophagus
dan tertelan masuk ke lambung dan usus dewasa
Gejala Klinis
Kulit Paru-paru
predileksi
polisiklik, serpiginosa
dalam dua
sampai Gatal terutama malam hari,
delapan pekan hilang timbul
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
Paru-paru
Migrasi larva ke paru –
paru dapat merangsang
timbulnya gejala
tergantung dari
banyaknya larva yang
ada dan intensitas Kumpulan gejala klinis
respon imunnya.
yang ditimbulkan oleh
parasit muda ini saat
sedang berada di paru
dan saluran
pernafasan disebut
dengan Sindroma
Loeffler
Gambaran bercak
infiltrat yang
menyebar pada
gambaran
radiologis paru
Anoreksia, berat
badan menurun, nyeri
abdomen, kram,
muntah, diare kronik,
konstipasi, terkadang
terjadi obstruksi pada
usus.
Pemberiannya:
albendazole 400 mg 2x
Dosis albendazole 25
per hari (anak <2
mg/kgBB/hari,.
tahun: 200 mg) selama
3-5 hari
Memutuskan mata rantai