Anda di halaman 1dari 33

EPISTAKSIS &

SINUSITIS
EPISTAKSIS (nose bleeding)
darah yang keluar dari hidung.
EPIDEMIOLOGI

Frekuensi

Kelamin Usia
ETIOLOGI

SISTE
LOKAL
MIK

• Trauma
• Infeksi • Cardiovascular
• Neoplasma • Hemopoietic
• Lingkungan • Nutrisi
• Obat • Pembuluh darah
• Lainnya • Liver disease
• Kidney disease
• obat
KLASIFIKASI

Anterior

Posterior
PATOFISIOLOGI
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
• Hitung darah lengkap  Hb, leukosit, trombositopenia
• Biokimia  gula darah, tes fungsi liver
• Radiologi  x ray thoraks, CT Scan, MRI
TATALAKSANA
TUJUAN:

• Untuk menilai kondisi umum pasien

• Untuk mengontrol perdarahan

• Untuk mengobati penyebab yang mendasari


Pertolongan Pertama
1. Mempertahankan lubang hidung adalah metode yang sudah teruji waktu untuk
menghentikan nosebleeding.

2. Menerapkan es air dingin untuk kepala atau wajah atau memberikan es


bungkus ke dorsum hidung.

3. Metode Trotter membuat pasien duduk dengan mulut terbuka dengan gabus di
antara gigi untuk mencegah menelan, sampai tekanan menurun karena
pendarahan, tetapi metode ini telah ditinggalkan.

4. Jika langkah-langkah ini gagal, pasien harus dipindahkan ke rumah sakit.


Nasal Cauterization
• A medical practice or technique of burning a part of a body to remove or
close off part of it

Chemical Electrocau
Cautery tery
TAMPON

Anterior Posterior
Nasal Nasal
Packing Packing
Langkah Pendukung
• Vitamin C 500 mg  2 – 3 kali sehari

• Injeksi vitamin K dan Ca

• Koagulan  chromostat, ethamsylate (bentuk injeksi atau tablet)

• Antibiotik

• Tranfusi darah
KOMPLIKASI
• Sinusitis
• Septal hematoma / perforasi
• Deformitas nasal external
• Aspirasi
PROGNOSIS
• Epistaksis Anterior  bonam
• Epistaksis Posterior  dubia
SINUSITIS
Radang mukosa pada sinus
KLASIFIKASI

SINUSITIS SINUSITIS SINUSITIS


AKUT SUB AKUT KRONIS
SINUSITIS AKUT
• Gejala berlangsung beberapa hari hinga 4 minggu

• Terdapat tanda-tanda radang akut

• Dimulai dengan penyumbatan daerah kompleks osteomeatal oleh infeksi,


obstruksi mekanis, atau alergi

• Dapat merupakan penyebaran dari infeksi gigi


ETIOLOGI
• Rinitis akut

• Infeksi faring

• Infeksi gigi rahang

• Berenang dan menyelam

• Trauma

• Barotrauma
GEJALA KLINIS

SISTEMIK • Pembengkakan
• Demam • Mukosa konka hiperemis dan
• Lesu edema
• Post nasal drip
LOKAL
• Terdapat mucosa (kadang bau)
• Post nasal drip
• Hidung tersumbat
• Nyeri
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Transiluminasi  suram atau gelap
• Radiologi  tampak perselubungan atau penebalan
mukosa pada sinus yang sakit (posisi waters, PA, dan
lateral)
• Mikrobiologi  Pneumococcus, Stertococcus,
Staphylococcus, dan Haemophilus influenzae. Jamur
atau virus
TATALAKSANA
MEDIKAMENTOSA

• Antibiotik penisilin

• Obat tetes dekongestan lokal

• Analgesik

PEMBEDAHAN

Jarang dilakukan KECUALI bila terjadi komplikasi pada orbota atau


intrakranial
SINUSITIS SUBAKUT
• Berlangsung dari 4 minggu – 3 bulan

• Tanda akut sudah reda

• Perubahan histologik mukosa sinus masih reversible


GEJALA KLINIS
• Gejala sama dengan sinusitis akut tetapi tanda radangnya sudah reda

• Sekret purulen di meatus media atau superior (rinoskopi anterior)

• Sekret purulen di nssofaring (rinoskopi posterior)


TATALAKSANA
• Antibiotik spektrum luas  10 – 14 hari

• Dekongestan lokal

• Analgesik, antihistamin, mukolitik

TINDAKAN

• Diatermi  5 – 6 kali

• Pungsi irigasi  sinusitis maksila

• Pencucian Proetz  sinusitis etmoid, frontal, dan sphenoid

• Antrostomi
SINUSITIS KRONIS
• Berlangsung lebih dari 3 bulan

• Perubahan histologik mukosa sinus sudah irreversible

• Sulit disembuhkan dengan medikamentosa


GEJALA KLINIS
SUBYEKTIF OBYEKTIF

• Sekret (hidung dan post nasal • Tidak terdapat pembengkakan


drip) pada wajah

• Rasa tidak nyaman dan gatal di • Sekret kental purulen di meatus


tenggorokan medial atau superior

• Pendengaran terganggu • Sekret purulen di nasofaring atau


turun ke tenggorokan
• Nyeri atau sakit kepala

• Adanya gejala pada mata

• Batuk

• Gastroenteritis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Transiluminasi

• Naso-endoskopi

• Radiologi  CT Scan

• Mikrobiologi  S. aureus, S. viridans, H. influenzae (aerob)

Peptostreptokokus dan Fusobakterium (anaerob)


TATALAKSANA
MEDIKAMENTOSA

• Antibiotik  minimal 2 minggu

• Diatermi  10 hari

TINDAKAN OPERASI

• Pembedahan radikal

• Pembedahan tidak radikal


KOMPLIKASI
• Kelainan orbita

• Kelainan intrakranial

• Kelainan paru

• Osteomielitis dan abses periostal

Anda mungkin juga menyukai