Anda di halaman 1dari 38

Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dalam

Rimpang Temu Ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.)

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa flavonoid dari
rimpang temulawak (Curcuma aeruginosa Roxb: Zingiberaceae)
Tanaman temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb) dari family Zingiberaceae merupakan salah satu dari
sekian banyak tanaman obat tradisional yang ada di Indonesia. Tumbuhan ini menurut Syamsuhidayat dan
Hutapea (1991) mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol, disamping minyak atsiri.

Ikan (1969) menggolongkan flavonoid menjadi 11 kelas seperti ditunjukkan Gambar 1.


Bahan

pelarut Uji warna


• Petroleum eter • Ammonium
• Kloroform hidroksida
• Vanilin
Bahan lain
• Rimpang temu ireng yang • N-butanol
berasal dari Kabupaten • metanol • HCl •Plat TLC SG 60 F254
Bantul, Yogyakarta. • AlCl3 •Silika Gel Kieselgel 60,
• FeCl3 43-60 μm (230-400
• Shinoda test mesh ASTM
Alat
 seperakat alat ekstraksi Soxhlet,
 pemanas mantel,
 evaporator Buchii,
 kolom kromatografi,
 lampu UV (Camac UV-cabinet II), bejana pengembang,
 spektrofotometer UV-Vis (UV, Milton Roy-Spectronic-300-Array),
 spektrofotometer inframerah (IR, Shimadzhu FTIR-8201 PC) dan
 kromatografi gas-spektrometer massa (GC-MS,
 Shimadzu QP-5000).
METODE PENELITIAN

Rimpang temu ireng sebanyak 1 g dimasukkan dalam erlenmeyer dan ditambah etanol 25 mL, kemudian
dipanaskan sampai mendidih dan dilanjutkan dengan penyaringan. Filtrat yang diperoleh diuapkan,
sampai volume pelarut tinggal setengahnya. Adanya flavonoid diuji dengan Shinoda Tes.

mengangin-anginkan rimpang temu ireng pada suhu kamar sampai kering.

Di Soxhlet. Ekstraksi dilakukan secara berturutan menggunakan pelarut petroleum eter,


kloroform, n-butanol dan metanol masing-masing selama 8 jam.
Hasil ekstraksi berupa ekstrak petroleum eter, kloroform, n-butanol
dan metanol masing-masing dilakukan uji warna untuk flavonoid.

Penentuan eluen

Mempersiapkan kromatografi kolom dan Selanjutnya dilakukan


identifikasi struktur untuk menggunakan spektrofotometer UV-VIS,
IR dan GC-MS.
Analisis hasil penelitian
kesimpulan

Ekstrak petroleum eter, kloroform dan n-butanol rimpang temu ireng mengandung flavonoid,
sedangkan ekstrak metanol tidak mengandung flavonoid. Flavonoid dalam ekstrak petroleum
eter dapat dipisahkan dengan cara kromatografi kolom menggunakan eluen petroleum eter-
kloroform = 1: 9 (vlv), penyerap silika gel merk kiese1ge160 43-60 mm (230-400 mesh) dan
kecepatan eluen 20 tetes/menit. Ekstrak petroleum eter mengandung senyawa flavonoid
golongan isoflavon yang diperkirakan mempunyai struktur:
Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Ekstrak
Etanol Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus
(F.A.C.Weber)Briton & Rose)

Khasiat buah
naga
 Dapat menurunkan kadar kolesterol,
 Menyeimbangkan kadar gula darah,
 Mencegah terjadinya kanker usus,
 menguatkan daya kerja otot
 serta dapat menghaluskan kulit.

Secara umum buah ini


bermanfaat untuk kesehatan
dan dapat memenuhi
kebutuhan tubuh akan zat gizi
sehari-hari
Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Ekstrak
Etanol Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus
(F.A.C.Weber)Briton & Rose)

Kandungan flavonoid, fenolik,


kimia buah polifenol
Naga

Flavonoid adalah kelompok senyawa fenolik alam yang


mempunyai bioaktifitas sebagai obat. Flavonoid terdapat dalam
semua tumbuhan hijau Dan merupakan metabolit sekunder yang
menunjukkan berbagai khasiat farmakologi (Rohyami, 2008).
Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Ekstrak
Etanol Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus
(F.A.C.Weber)Briton & Rose)

Untuk mengetahui jenis senyawa flavonoid


dengan melakukan isolasi dan identifikasi
Tujuan ekstrak buah naga merah, sehingga
penelitian pemanfaatan buah naga merah untuk
kesehatan dapat ilmiah. dijelaskan secara
METODOLOGI PENELITIAN

gelas ukur, gelas kimia , blender, pipa kapiler,


corong kaca , erlenmeyer, labu takar, bejana
ALAT PENELITIAN maserasi, kertas saring, chamber KLT,
timbangan analitik, hot plate , vacuum rotary
evaporator, cawan porselen, oven, sentrifuge ,
oven vacum, lampu UV 245 nm dan 366 nm,
dan spektrofotometer UV-Vis
METODOLOGI PENELITIAN

plat KLT dan serbuk silika gel 60 GF254 dan


PF254 serta bahan berderajat tekhnis yaitu
etanol 96 %, aquadest, etil asetat, n-heksana,
BAHAN
PENELITIIAN
yang berderajat Pa (Pro.Analysis) yaitu
metanol, AlCl3, CHCl3 (Kloroform), n-butanol,
natrium metoksida, natrium asetat, H3BO3
(asam Borat), asam asetat glasial.
METODOLOGI PENELITIAN

CARA KERJA
Pengambilan dan Pengolahan sampel
Maserasi Buah Naga Merah
Partisi
Hidrolisis Ekstrak Air
Identifikasi Flavonoid Ekstrak Etil Asetat dan Fraksi Etil Asetat Hasil Hidrolisis
Pemisahan Senyawa Flavonoid Secara Kromatografi Cair Vakum
Pemurnian Menggunakan Kromatografi Lapis Tipis Preparatif (KLTP)
Pemastian Kemurnian isolat dengan KLT Multi Eluen
Spektroskopi Isolat
ANALISI DATA

Data yang diperoleh dianalisis dengan cara


membandingkan data-data kromatografi dan pola umum
spektrum hasil spektroskopi UV-Vis dengan literatur yang
telah ada
HASIL DAN
PEMBAHASAN

Hasil Ekstrak Etanol Buah Naga Merah

Hasil ekstrak etanol buah naga merah dari maserasi


serbuk seberat 588,1 gram menggunakan pelarut etanol
96% sebanyak 1500 ml selama 3 x 24 jam yaitu 209,92
gram, dengan persen rendemen sebesar 35,69%
HASIL DAN
PEMBAHASAN

Hasil Partisi Ekstrak buah Naga Merah dengan n- Heksana, Etil


Asetat dan Air

Hasil partisi dengan metode partisi cair-cair dari ekstrak kental


etanol buah naga merah sebanyak 20 g diperoleh ekstrak kental 2,83
gram n-heksana dengan persen rendemen yaitu 14,15%, ekstrak
kental etil asetat 3,60 gram dengan persen rendemen 18,00 % dan
ektrak air yaitu 9,63 gram dengan persen rendemen yaitu 48,15%
HASIL DAN
PEMBAHASAN

Identifikasi flavonoid dengan KLT

Gambar 1
HASIL DAN
PEMBAHASAN

Hasil Fraksinasi Ekstrak Etil Asetat dengan Kromatografi Vakum Cair

Gambar 2
HASIL DAN
PEMBAHASAN

Tabel 1. Fraksi gabungan hasil fraksinasi ekstrak etil asetat buah


naga merah
HASIL DAN
PEMBAHASAN

Hasil Isolasi dengan Kromatografi Lapis TipisPreparatif

Gambar 3
HASIL DAN
PEMBAHASAN

Uji Kemurnian dengan Kromatografi Lapis Tipis


Multi Eluen

Gambar 4
HASIL DAN
PEMBAHASAN

Identifikasi Dengan Spektrofotometer Ultraviolet UV-Vis


HASIL DAN
PEMBAHASAN

Identifikasi Dengan Spektrofotometer Ultraviolet UV-Vis

Tabel 2. Panjang gelombang maksimum dari isolat setelah penambahan


pereaksi geser
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID DALAM
DAUN BELUNTAS

Beluntas umumnya tumbuh liar di daerah kering pada tanah


yang keras dan berbatu, atau sebagai tanaman pagar.
Tumbuhan ini memerlukan cukup cahaya matahari atau
sedikit naungan, banyak ditemukan di daerah pantai dekat
laut sampai ketinggian 1.000 mdpl.

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan


mengidentifikasi senyawa flavonoid yang terdapat dalam
daun beluntas (Pluchea indica L.). Dari proses isolasi akan
didapatkan isolat-isolat suatu senyawa atau kumpulan
senyawa sehingga mempermudah untuk melakukan senyawa-
senyawa yang terdapat dalam simplisia. Sedangkan
METODOLOGI
PENELITIAN

Bahan Alat
 Bahan yang digunakan pada  Alat – alat yang digunakan pada
penelitian ini adalah daun beluntas penelitian yaitu oven, neraca
(Pluchea indica L.) yang diambil dari analitik, blender, pipet tetes,
tanaman yang terdapat di daerah Chamber KLT, Lampu UV 254 nm
kampus Universitas Sam Ratulangi dan 366 nm, Sentrifuge,
dalam keadaan segar.
Spektrofotometer UV-Vis,
 Bahan kimia yang digunakan dalam aluminium foil, vacum rotary
penelitian ini adalah n-heksana, evaporator, peralatan gelas
nbutanol, asam asetat, metanol, laboratorium dan kertas saring.
etanol 96% p.a, amoniak, serbuk
seng, asam klorida, plat
kromatografi lapis tipis (KLT) dan
Cara Kerja
Cara Kerja
 Sebanyak 50 gram serbuk simplisia daun beluntas dimasukkan ke dalam
Erlenmeyer (500 ml) kemudian direndam dengan 250 ml pelarut etanol 96%
p.a, ditutup dengan aluminium foil dan dibiarkan selama 7 hari, sambil sesekali
dikocok.
 Ekstrak yang diperoleh dipekatkan dengan menggunakan vacum rotary
evaporator pada suhu 70 oC diperoleh ekstrak pekat daun .
 Ekstrak pekat daun beluntas dicampurkan dengan etanol 96% p,a kemudian
dipartisi dengan n-heksana.
 Ekstrak yang diperoleh dilakukan uji fitokimia flavonoid.
 Ekstrak yang positif mengandung flavonoid dilanjutkan untuk di isolasi dan
pemurnian dengan teknik kromatografi lapis tipis (KLT) menggunakan fase
diam GF254 dengan 20 cm x 20 cm dan fase gerak campuran dari n-butanol-
asam asetat-air (BAA) (4:1:5).
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Isolasi senyawa flavonoid daun beluntas dilakukan dengan metode
kromatografi lapis tipis (KLT). KLT yang terbuat dari silika gel
dengan ukuran 20 cm x 20 cm GF254 (Merck). Plat KLT silika gel
GF254 diaktifasi dengan cara dioven pada suhu 100 ºC selama 1 jam
untuk menghilangkan air yang terdapat pada plat KLT

Foto plat hasil KLT ekstrak daun


beluntas dengan eluen BAA (4:1:5)
dengan sinar UV 366 nm
HASIL DAN
PEMBAHASAN

Tabel Nilai Rf dan


Warna Noda Hasil KLT
HASIL DAN
PEMBAHASAN

 Noda-noda hasil KLT dikerok dan  Ketiga isolat hasil KLT yang telah dikerok
dilarutkan dalam pelarut metanol dan disentrifuge kemudian dibaca pada
sebanyak 4 ml, kemudian alat spektrofotometer UV-Vis
diidentifikasi menggunakan menggunakan pelarut baku metanol. Dari
spektrofotometri UV-Vis ketiga isolat tersebut, isolat ketiga yang
Pembanding rutin yang dipakai memiliki hasil spektrum senyawa flavonoid
dalam mengisolasi ialah yaitu flavonol seperti yang bisa dilihat
kuersetin, pada gambar
HASIL DAN
PEMBAHASAN

Jika dibandingkan dengan pembading rutin flavonol yaitu


kuesertin seperti pada gambar berikut.hasil yang didapat
mempunyaibrentang separan yang sama yaitu pita pertama
terdapat antara panjang gelombang 350-385 nm yaitu 377
nm dan pita kedua pada panjang gelombang 250-280 nm
yaitu 280 nm. Hal ini hasil yang di dapat bahwa isolat ketiga
positif mengandun flavonol
KESIMPULAN SARAN

Dari hasil penelitian yang telah Perlu adanya penelitian lebih lanjut
dilakukan dapat disimpulkan bahwa tentang identifikasi jenis senyawa
flavonoid dapat di isolasi dan di flavonoid yang ada pada daun
identifikasi dari daun beluntas dengan beluntas menggunakan metode
metode kromatografi lapis tipis dan spektrofotometer lain seperti MS,
spektrofotometer UV-Vis dan jenis NMR dan IR
senyawa yang ditemukan ialah flavonol

Anda mungkin juga menyukai