Kimia Hayati
Kimia Hayati
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa flavonoid dari
rimpang temulawak (Curcuma aeruginosa Roxb: Zingiberaceae)
Tanaman temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb) dari family Zingiberaceae merupakan salah satu dari
sekian banyak tanaman obat tradisional yang ada di Indonesia. Tumbuhan ini menurut Syamsuhidayat dan
Hutapea (1991) mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol, disamping minyak atsiri.
Rimpang temu ireng sebanyak 1 g dimasukkan dalam erlenmeyer dan ditambah etanol 25 mL, kemudian
dipanaskan sampai mendidih dan dilanjutkan dengan penyaringan. Filtrat yang diperoleh diuapkan,
sampai volume pelarut tinggal setengahnya. Adanya flavonoid diuji dengan Shinoda Tes.
Penentuan eluen
Ekstrak petroleum eter, kloroform dan n-butanol rimpang temu ireng mengandung flavonoid,
sedangkan ekstrak metanol tidak mengandung flavonoid. Flavonoid dalam ekstrak petroleum
eter dapat dipisahkan dengan cara kromatografi kolom menggunakan eluen petroleum eter-
kloroform = 1: 9 (vlv), penyerap silika gel merk kiese1ge160 43-60 mm (230-400 mesh) dan
kecepatan eluen 20 tetes/menit. Ekstrak petroleum eter mengandung senyawa flavonoid
golongan isoflavon yang diperkirakan mempunyai struktur:
Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Ekstrak
Etanol Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus
(F.A.C.Weber)Briton & Rose)
Khasiat buah
naga
Dapat menurunkan kadar kolesterol,
Menyeimbangkan kadar gula darah,
Mencegah terjadinya kanker usus,
menguatkan daya kerja otot
serta dapat menghaluskan kulit.
CARA KERJA
Pengambilan dan Pengolahan sampel
Maserasi Buah Naga Merah
Partisi
Hidrolisis Ekstrak Air
Identifikasi Flavonoid Ekstrak Etil Asetat dan Fraksi Etil Asetat Hasil Hidrolisis
Pemisahan Senyawa Flavonoid Secara Kromatografi Cair Vakum
Pemurnian Menggunakan Kromatografi Lapis Tipis Preparatif (KLTP)
Pemastian Kemurnian isolat dengan KLT Multi Eluen
Spektroskopi Isolat
ANALISI DATA
Gambar 1
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Gambar 2
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Gambar 3
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Gambar 4
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Bahan Alat
Bahan yang digunakan pada Alat – alat yang digunakan pada
penelitian ini adalah daun beluntas penelitian yaitu oven, neraca
(Pluchea indica L.) yang diambil dari analitik, blender, pipet tetes,
tanaman yang terdapat di daerah Chamber KLT, Lampu UV 254 nm
kampus Universitas Sam Ratulangi dan 366 nm, Sentrifuge,
dalam keadaan segar.
Spektrofotometer UV-Vis,
Bahan kimia yang digunakan dalam aluminium foil, vacum rotary
penelitian ini adalah n-heksana, evaporator, peralatan gelas
nbutanol, asam asetat, metanol, laboratorium dan kertas saring.
etanol 96% p.a, amoniak, serbuk
seng, asam klorida, plat
kromatografi lapis tipis (KLT) dan
Cara Kerja
Cara Kerja
Sebanyak 50 gram serbuk simplisia daun beluntas dimasukkan ke dalam
Erlenmeyer (500 ml) kemudian direndam dengan 250 ml pelarut etanol 96%
p.a, ditutup dengan aluminium foil dan dibiarkan selama 7 hari, sambil sesekali
dikocok.
Ekstrak yang diperoleh dipekatkan dengan menggunakan vacum rotary
evaporator pada suhu 70 oC diperoleh ekstrak pekat daun .
Ekstrak pekat daun beluntas dicampurkan dengan etanol 96% p,a kemudian
dipartisi dengan n-heksana.
Ekstrak yang diperoleh dilakukan uji fitokimia flavonoid.
Ekstrak yang positif mengandung flavonoid dilanjutkan untuk di isolasi dan
pemurnian dengan teknik kromatografi lapis tipis (KLT) menggunakan fase
diam GF254 dengan 20 cm x 20 cm dan fase gerak campuran dari n-butanol-
asam asetat-air (BAA) (4:1:5).
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Isolasi senyawa flavonoid daun beluntas dilakukan dengan metode
kromatografi lapis tipis (KLT). KLT yang terbuat dari silika gel
dengan ukuran 20 cm x 20 cm GF254 (Merck). Plat KLT silika gel
GF254 diaktifasi dengan cara dioven pada suhu 100 ºC selama 1 jam
untuk menghilangkan air yang terdapat pada plat KLT
Noda-noda hasil KLT dikerok dan Ketiga isolat hasil KLT yang telah dikerok
dilarutkan dalam pelarut metanol dan disentrifuge kemudian dibaca pada
sebanyak 4 ml, kemudian alat spektrofotometer UV-Vis
diidentifikasi menggunakan menggunakan pelarut baku metanol. Dari
spektrofotometri UV-Vis ketiga isolat tersebut, isolat ketiga yang
Pembanding rutin yang dipakai memiliki hasil spektrum senyawa flavonoid
dalam mengisolasi ialah yaitu flavonol seperti yang bisa dilihat
kuersetin, pada gambar
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian yang telah Perlu adanya penelitian lebih lanjut
dilakukan dapat disimpulkan bahwa tentang identifikasi jenis senyawa
flavonoid dapat di isolasi dan di flavonoid yang ada pada daun
identifikasi dari daun beluntas dengan beluntas menggunakan metode
metode kromatografi lapis tipis dan spektrofotometer lain seperti MS,
spektrofotometer UV-Vis dan jenis NMR dan IR
senyawa yang ditemukan ialah flavonol