Anda di halaman 1dari 23

TEKNOLOGI PAKAN

KULIAH VII

Teknologi Pengolahan
Konsentrat Secara Biologis

LABORATORIUM NUTRISI TERNAK


UNGGAS NON RUMINANSIA DAN
INDUSTRI MAKANAN TERNAK
TEKNOLOGI PAKAN

Teknologi Pengolahan
Konsentrat Secara Biologis

LABORATORIUM NUTRISI TERNAK


UNGGAS NON RUMINANSIA DAN
INDUSTRI MAKANAN TERNAK
MIKROORGANISME DALAM FERMENTASI
 Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang
ukurannya sangat kecil disebut jasad renik.

 Dalam dunia industri, mikroorganisme merupakan kunci


dalam mencapai keberhasilan fermentasi, sebab mampu
melaksanakan reaksi-reaksi biokimia yang sangat
kompleks untuk melangsungkan pengembangan generatif
dengan kecepatan yang relatif cepat.

 Mikroba selanjutnya dimanfaatkan sebagai inokulum


dalam proses fermentasi.
interaksi antara substrat dengan mikroorganisme
1) Direct Breakdown and Utilization

Mikroorganisme secara langsung menggunakan substrat sebagai


sumber karbohidrat, dan karbon sebagai sumber energi untuk
pertumbuhannya.
2). Degradation by Excreeated Metabolites
Mikroorganisme tidak menggunakan substrat sebagai
sumber energi, sehingga harus ada sumber energi dan
karbon yang ditambahkan.

Jenis Mikroorganisme dalam Fermentasi


A. BAKTERI
1. Kelompok Pencerna Selulosa
Kelompok ini banyak tersebar di saluran pencernaan rumunansia
kelompok ini antara lain : 1. Ruminococcus albus, 2. Ruminococcus
flavefaciens, 3. Bacterioides succinogenes, 4. Butyrivibrio
fibrisolvens, 5. Clostridium lockheadii.

2. Kelompok Pencerna Hemiselulose


Hemiselulosa berbeda dari selulosa yaitu dari susunannya yang berisi
pentose, heksose, dan asam uronat.
kelompok ini antara lain : Butyrivibrio fibrisolvens, Lachnospira multiparus, dan
Bactroides ruminicola.

3. Kelompok Pencerna Pati


kelompok ini antara lain : Bacteroides amylophillus, B. ruminicola,
Succinimonas amylolytica, Butyrivibrio fibrisolvens, B.
alactacidigens, Selomonas ruminantium, S. lactilytica,
dan Streptococcus bovis,
4. Kelompok Pencerna Gula
Umumnya bakteri yang mampu mencerna polisakarida, disakarida
dan monosakarida.
Selobiose merupakan sumber energi untuk bakteri semacam ini,

5. Kelompok Bakteri yang Memanfaatkan Asam


mencerna asam laktat , Asam formiat , Asam oksalat

kelompok ini ialah Veillonella gazogenes, V. alacalescens,


Peptostreptococcus elsdenii, Propioni bacterium sp.,
Desulphovibrio dan Selomonas lactilytica.

6. Kelompok Pencerna Protein


memanfaatkan asam amino sebagai sumber energinya.
kelompok ini ialah Bacteroides amylophilus, Clostridium sporogenes,
dan Bacillus licheniformis.
7. Kelompok Bakteri Pembentuk Amonia
menghasilkan amonia dari berbagai sumber, untuk bakteri lain
maupun untuk induk semang.
Kelompok ini ialah Bacteroides ruminicola, Selomonas
ruminantium, Peptostreptococcus esldenii dan beberapa
strain dari Butyrivibrio
8. Kelompok Bakteri Pembentuk Metan
Bakteri yang telah diidentifikasi ialah Metanobacterium ruminantium
dan M.formicium. Spesies yang kurang penting tetapi
pembentuk metan ialah M. sohngenii, M. suboxydans, dan
Metanosarcina sp

9. Kelompok Bakteri Pencerna Lemak

mampu menghidrolisa lemak menjadi glycerol dan asam lemak

10. Kelompok Bakteri Pembentuk Vitamin


pembentuk Vitamin B Kompleks
adalah strai Ruminococcus, Butyrivibrio dan Bacterioides
B. Kapang
1. Aspergillus niger

ciri-ciri:
• Berupa benang tunggal (hypa), atau berupa kumpulan benang-
benang padat menjadi satu (miselium)
• Tidak mempunyai klorofil
• Hidup heterotrop
• Bersifat aerobik
• Berkembang biak secara vegetatif dan generatif
• Tumbuh pada suhu 32 – 35 0C
• pH yang dibutuhkan 2,8 sampai 8,8
• Kelembaban 80 – 90 persen
• Tidak menghasilkan mycotoxin (tidak membahayakan)
• Dapat menekan terbentuknya racun aflatoksin
• Menghasilkan enzim: -amilase, selulase, glukoamilase, katalase,
pektinase, lipase, dan -galaktosidase
Scientific classification

Domain: Eukaryota
Kingdom: Fungi
Phylum: Ascomycota
Subphylum: Pezizomycotina
Class: Eurotiomycetes
Order: Eurotiales
Family: Trichocomaceae
Genus: Aspergillus
Species: A. niger
Binomial name
Aspergillus
van Tieghem 1867
2. Rhizopus oligosporus

ciri-ciri:
• Rhizopus oligosporus termasuk ordo mucorales
• Myselium kapang ini dapat menguasai substrat sebelum mikroba lain
aktif
• berkembang biak melalui cara seksual dan aseksual.
• suhu sekitar 370 C,
• kelembaban 65-85 persen
• keadaan aerob,
• pH optimum 3,4 - 6,0.
• Hifa non-septae
• Mempunyai stolon dan rhizoid yang warnanya gelap
• Sporangiospora tumbuh pada node
• Kollumela agak bulat dan apofisi berbentuk seperti cangkir
Scientific classification

Kingdom: Fungi
Division: Zygomycota

Class: Zygomycetes

Order: Mucorales

Family: Mucoraceae

Genus: Rhizopus
Species: R. oligosporus

Binomial name
Rhizopus oligosporus
Saito
3. Neurospora sitophila
ciri-ciri:
• Besifat saprofit
• berkembang biak melalui cara seksual dan aseksual.
• Suhu optimum 25 – 30 0C
• Kekembaban 70 – 90%
• pH 4,5 – 6,5
• Berifat lipolitik dan proteolitik
• Tidak menghasilkan racun
• Memproduksi vitamin B6, riboflavin dan asam pantothenat

Klasifikasi
Kingdom : Tumbuhan
Phylum : Thalophyta
Sub Phylum : Eumycetea
Kelas : Ascomycetes
Ordo : Speriaces
Famili : Sordariaceae
Genus : Neurospora
Spesies : Neurospora sitophila
4. Phanerochaete crysosporium
ciri-ciri:
• Membentuk sekumpulan miselia
• Berkembang biak secara aseksual dan seksual
• Menghasilkan enzim lignin peroksidase dan mangan
peroksidase
• Kapang pendegradasi lignin dari kelas basidiomycetes
• Tumbuh pada suhu 10 – 40 0C dengan suhu optinum 37 0C,
• pH berkisar antara 4 – 4,5
• Bersifat aerobik

Klasifikasi
Divisi : Mycota,
Anak divisi : Eumycota,
Kelas : Bacidiomycetes,
Anak kelas : Hymenomycetae,
Bangsa : Aphyllo porales,
Keluarga : Hymenomycetacea,
Marga : Phanerochaete,
Jenis : Phanerochaete Crysosporium
Burds
C. Kelompok Yeast
1. Saccharomyces cereviseae
ciri-ciri:
• Fungi uniseluler yang juga disebut ragi
• Berbentuk bulat atau oval
• Berukuran 5-12 μ
• Bermultifikasi membentuk bud
• Strukturnya mempunyai dinding polisakarida
• Memiliki flavor natural yang menarik (asam glutamate)
• Mengandung vitamin B komplek ,
• Memproduksi enzim amylase, lipase, protease
• Bersifat absorbative
• Berperan sebagai nutrient reservoir dan ph buffer.
• Meningkatkan homeostasis usus
Scientific classification

Kingdom: Fungi
Phylum: Ascomycota
Subphylum: Saccharomycotina

Class: Saccharomycetes

Order: Saccharomycetales

Family: Saccharomycetaceae

Genus: Saccharomyces
Species: S. cerevisiae
Binomial name
Saccharomyces
cerevisiae
Meyen ex E.C. Hansen
D. Kelompok Moulds
moulds : Aspergillus, Sporormia, Piromonas, Callimastix, dan
Spaeromonas.
Mengenai fungsinya, diketahui mampu mencerna serat kasar,

Pembiakkan Mikroorganisme
 dikenal beberapa istilah seperti inokulasi, kultur dan isolasi.
Inokulasi adalah suatu usaha menumbuhkan mikroorganisme
dari satu sumber ke media pertumbuhan steril.
 Biakan yang tumbuh disebut dengan kultur.
 Isolat adalah biakan murni dari mikroorgansime yang diharapkan
berasal dari satu jenis,
 sedangkan isolasi adalah usaha untuk mendapatkan isolat
Tahapan sederhana dalam mengidentifikasi bakteri, yaitu :
1. Menumbuhkan mikroorganisme dalam media sintetik cawan petri
2. Koloni yang tumbuh pada tahap 1 merupakan koloni campuran,
sehingga perlu tahap lanjut
3. Koloni yang benar-benar terpisah dari suatu kultur campuran
dikarakterisasi tipe pertumbuhan (karakterisasi makroskopis)
kemudian diisolasi murni pada media miring (slant agar) dalam
tabung reaksi.
4. Identifikasi dilanjutkan hingga tingkat mikroskopis berdasarkan sifat-
sifat tertentu yang tercantum dalam Bergey`s Manual of
Determinative Bacteriology
Perubahan Substrat Selama
Proses Fermentasi :

- Komponen Kimia
-Asam Amino, Karbohidrat,
Lemak, Mineral, dan Vitamin
- pH
- Aroma, Flavour
Hal-hal yang harus dipertimbang-
kan dalam proses fermentasi :

1. Sifat bahan yang akan diolah


yaitu : Ketersediaan, komposisi
kimia, nilai manfaat,adanya
anti nutrisi, racun, dll.
2. Sifat enzimatis dari
mikroorganisma yang akan
digunakan :

Bahan yang mengandung serat


kasar tinggi harus memiliki enzim
yang beraktivitas selulolitik, seperti
β-glukosidase , dll
3. Jenis mikroorganisma yang
dipakai :

Bakteri, Ragi, Kapang, jamur


(mushrom).

Jenis Mikroorganisma yang


digunakan akan menentukan proses
fermentasi yang dilaksanakan.
4. Jenis/type fermentasi :

- Jenis fermentasi :
Fermentasi aerob dan
fermentasi anaerob

-Type fermentasi :
Fermentasi substrat padat dan
fermentasi substrat cair
LABORATORIUM NUTRISI TERNAK UNGGAS,
NON RUMINANSIA, DAN INDUSTRI
MAKANAN TERNAK

Anda mungkin juga menyukai