Anda di halaman 1dari 3

ADA APA DENGAN SATPAM UNPAD?

Dewasa ini Unpad kembali dihebohkan dengan isu pemecatan satpam atau petugas
keamanan. Senin, 8 Januari 2018 sekitar pukul 9.35 WIB telah dilaksanakan audiensi antara
pihak Rektorat dan sekumpulan satpam yang menyatakan keresahannya terkait isu pemecatan
tersebut. Audiensi dilanjutkan antara pihak Rektorat dan pemegang tender, lalu ditutup dengan
audiensi antara pihak Rektorat dengan beberapa perwakilan dari satpam. Seluruh rangkaian
audiensi tersebut didampingi oleh pihak BEM Kema Unpad dan BPM Kema Unpad.

Lalu bagaimanakah duduk permasalahan yang sebenarnya terjadi?

Sentinel merupakan perusahaan penyedia pengadaan outsourcing security yang telah


bekerja sama dengan Unpad selama kurang lebih 6 tahun lamanya. Tahun ini sesuai dengan pasal
14 ayat 3 Kepres No 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, Unpad diharuskan mengadaan pelelangan umum pada pengadaan barang/jasa secara
adil, transparan dan mendorong terjadinya persaingan usaha yang sehat dengan mengikut
sertakan sebanyak-banyaknya penyedia barang/jasa.

Unpad diharuskan untuk melakukan penggantian tender kembali dalam rangka


meningkatkan keamanan dilingkungan Universitas Padjadjaran. Tender pengadaan outsourcing
security dimenangkan oleh PT. Kartika. Selain penggantian tender, juga terjadi pemotongan dana
anggaran keamanan sebesar 1 miliar rupiah dari anggaran sebelumnya yaitu 12 miliar rupiah
menjadi 11 miliar rupiah. Pemangkasan anggaran tersebut kemudian mengharuskan Unpad untuk
mengurangi jumlah tenaga keamanan sebanyak 48 orang dari total keseluruhan 351 orang.
Pengurangan tenaga keamanan tersebut terjadi di Unpad kampus Jatinangor sebanyak 34 orang
dan kampus DU sebanyak 14 orang.

Setelah melakukan audiensi dengan pihak Rektorat dan PT. Kartika, selaku pihak
pemenang tender diketahui bahwa akan mengadakan perekrutan kembali anggota satpam yang
sebelumnya terkena pemberhentian tersebut melalui proses seleksi. Bripka David Rupilu, selaku
manajer PT. Kartika menyatakan bahwa proses seleksi ini dilakukan semata untuk kegiatan
pengamanan yang optimal di Unpad. Proses seleksi ini pun juga merupakan tuntutan dari PT.
Kartika berupa suatu prosedur yang wajib untuk dilakukan. Bripka D. Rupilu juga menyatakan
bahwa proses seleksi ini tidak akan memberatkan satpam-satpam yang akan mendaftar kembali.
Adapun tahap proses seleksi itu terdiri dari tes pemeriksaan narkoba, tes kesehatan, tes psikotes
dan kesemestaan jasmani. Proses seleksi tes kesehatan dan kesemestaan jasmani yang dianggap
memberatkan bagi satpam yang berusia lanjut tidak akan menjadi prioritas seleksi. Proses seleksi
lebih mengutamakan pada tes psikotes dan tes pemeriksaan narkoba.

Pihak Rektorat dan PT. Kartika telah menawarkan solusi kendati tidak seluruh satpam
yang terkena pemberhentian dapat diterima kembali untuk bekerja di Unpad akibat adanya
pengurangan jumlah petugas keamanan yang berkorelasi dengan ketersediaan dana. Solusi yang
ditawarkan adalah bagi seluruh satpam yang tidak lulus seleksi untuk kembali bekerja di Unpad
akan mendapatkan pekerjaan serupa di Rumah Sakit Cicendo Bandung yang juga menggunakan
jasa PT. Kartika untuk mengisi kekosongan anggota sebanyak 51 orang. Kesempatan tersebut
rupanya tidak mendapat sambutan baik hingga tempo hari yang telah ditentukan pada 7 Januari
2018, sehingga opsi solusi tersebut tidak dapat lagi digunakan.

Satpam yang terkena pemberhentian tersebut menyatakan keberatan mereka untuk


dipindah tugaskan apalagi dilakukan pengurangan jumlah. Terlebih kabar tersebut terkesan
diterima secara mendadak, karena tidak diinformasikan dari jauh hari sebelumnya. Alhasil, pada
hari ini dilakukanlah aksi oleh pihak satpam yang diberhentikan per Februari 2018. Menurut
pihak kepolisian Sumedang yang bertugas untuk mengawal dan memantau jalannya aksi
tersebut, aksi dilakukan dengan aman dan tidak ada tindakan anarkis. Sampai saat ini pihak
rektorat masih mengusahakan solusi alternatif untuk menjamin kelangsungan pekerjaan satpam
yang diberhentikan, dan kabar yang disampaikan oleh pihak PT. Kartika bahwa selama
diadakannya proses seleksi yang berlangsung hingga Jumat, keamanan kampus Unpad akan
dijaga oleh Brimob yang bekerja sama dengan pihak PT. Kartika. Dihimbaukan juga untuk
seluruh mahasiswa Unpad yang beraktivitas dikampus selama proses seleksi untuk selalu
membawa tanda pengenal.
BEM Kema Unpad dalam pengawalan isu ini memberikan 2 opsi tuntutan terkait
pemberhentian Satpam Unpad kepada pihak Rektorat dan PT. Kartika sebagai berikut:

1. Pemindahan kerjasama dari PT. Sentinel ke PT. Karika adalah upaya peningkatan
mutu keamanan kampus dan pengurangan jumlah satpam tidak akan mengurangi
kualitas keamanan di Unpad.
2. Adanya pemberian solusi alternatif kepada pihak satpam yang terkena pemberhentian.
3. Penyampaian informasi secara resmi, tertulis dan tidak mendadak agar tidak
terjadinya kesalahan informasi yang diperoleh pihak tenaga kerja yang berganti
tender sebagai upaya meminimalisir terjadinya praktik provokasi diantara tenaga
kerja.

Jatinangor, 8 Januari 2018

Departemen Advokasi Masyarakat


BEM Kema Unpad 2018

Sumber: Sekretaris Direktur Sarana dan Prasarana (Edward Henry, S.IP., MM)
Manajer PT. Kartika (Bripka D. Rupilu)

08991636406 (Ayustin Prasetyaningsih)

Anda mungkin juga menyukai