MAKALAH
PENGGUNAAN TRACER
Oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik dan
Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyampaikan usulan Makalah untuk Penilaian Tenaga
Kesehatan Teladan Rumah Sakit untuk Tenaga Perekam Medis Tahun 2023. Pada Makalah
ini kami mengusulkan Inovasi yang akan segera dilaksanakan berupa “Percepatan
Implementasi SIMRS di RSUD Bukittinggi”.
Tujuan program inovasi ini adalah membina ketelitian kerja, disiplin dan
memudahkan pengawasan berkas berkas rekam medis yang keluar dari rak penyimpanan
alat. Kami berharap Inovasi ini akan mendapat dukungan dari seluruh pihak sehingga dapat
mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam penilaian tenaga kesehatan berprestasi ini, kami merasa masih banyak
keterbatasan dan kekurangan, namun dengan tekad sesuai Motto kami : Mulailah dari
tempatmu berada, gunakan yang kau punya, lakukan yang kau bisa“.
Kami mengharapkan masukan dan saran dari seluruh pihak, untuk peningkatan
kuantitas dan kualitas pelayanan pada Instalasi Rekam Medis RSUD Kota Bukittinggi.
Semoga Makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi seluruh unsur terkait, akhir
kata kami ucapkan Terima Kasih.
Alamat : Bukittinggi
Email : adechandrapkm.ra@gmail.com
Alamat Instansi : Jl By Pass Kel. Gulai Bancah Kec. Mandiangin Koto Selayan Kota
Bukittinggi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen rumah sakit membutuhkan pengelolaan data yang cepat dan akurat
demi menciptakan pelayanan yang berkualitas. Pengelolaan data secara manual, me
mpunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya
juga kurang dapat diterima karena kemungkinan kesalahan yang sangat besar.
Salah satu penyebab kejadian tersebut adalah manajemen data rumah sakit
di lintas divisi yang belum terintegrasi sepenuhnya. Masalah tersebut bisa diatasi de
ngan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Mengutip definisi Kement
erian Kesehatan RI, SIMRS adalah sistem teknologi informasi komunikasi yang mem
proses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan rumah sakit dalam bent
uk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh inf
ormasi secara tepat dan akurat. SIMRS pada dasarnya bertujuan untuk meningkatka
n efisiensi penggunaan sumber daya dan peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.
SIMRS adalah solusi bagi rumah sakit untuk transformasi digital. SIMRS sud
ah diatur dalam regulasi SIMRS yang tertuang pada Permenkes RI Nomor 82 tahun
2013 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Dalam regulasi SIMRS ter
sebut dinyatakan bahwa setiap rumah sakit wajib menyelenggarakan SIMRS. Namu
n sayangnya rumah sakit dinilai tidak memiliki pengelolaan IT yang komprehensif, s
ehingga menjadi kendala penerapan maupun pengembangan SIMRS. Pengembang
an SIMRS oleh rumah sakit secara internal tentu membutuhkan waktu dan resourc
e yang cukup banyak. Belum lagi biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan SIM
RS yang tidak sedikit.
Dukungan teknologi di zaman digital seperti saat ini memang sangat dibutu
hkan. Dengan SIMRS di mana data terintegrasi, akan memudahkan proses administ
rasi serta pengelolaan data lainnya di rumah sakit menjadi lebih mudah dan efisien.
SIMRS pada akhirnya akan mampu meningkatkan pelayanan rumah sakit menjadi l
ebih cepat. Manfaat ini tidak hanya berdampak positif bagi berbagai pihak di ruma
h sakit, namun juga bagi pasien dan masyarakat secara umum.
Data-data yang dibutuhkan dalam implementasi SIMRS itu salah satunya ada
di rekam medis. Rekam medis diartikan sebagai keterangan baik yang tertulis maup
un terekam, dan memuat informasi yang cukup dan akurat tentang identitas pasien,
anamnesis, pemeriksaan, penentuan fisik, perjalanan penyakit, laboratorium, diagn
osis, segala pelayanan dan tindakan medis serta proses pengobatan yang diberikan
kepada pasien, dan dokumentasi hasil pelayanan baik yang dirawat inap, rawat jala
n, maupun pelayanan rawat darurat di suatu sarana pelayanan kesehatan. Dengan d
emikian rekam medis merupakan bukti tentang proses pelayanan medis kepada pas
ien. Rekam medis adalah berkas atau dokumen yang berisi catatan tentang identitas
pasien, hasil diagnosa, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberika
n kepada pasien (Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran).
Dampak dari rekam medis yang lengkap dan akurat akan menciptakan data SI
MRS yang valid dan reliable. Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) secara keseluruhan akan memberikan kemudahan dalam pekerjaan karena p
elaksanaan SIMRS secara online. Informasi yang dihasilkan dari pelaksanaan Sistem I
nformasi Manajemen (SIMRS) sangatlah penting. Oleh karena itu informasi harus did
ukung oleh data yang relevan dengan kondisi rumah sakit. Informasi merupakan data
yang telah diolah dan dianalisa secara formal dengan cara yang benar dan efektif, se
hingga hasilnya bisa bermanfaat dalam operasional dan manajemen.
B. TUJUAN
1. Meningkatkan efisiensi, efektivitas, profesionalisme, kinerja, serta akses dan
pelayanan pada suatu rumah sakit.
2.
C. SASARAN
1. Tenaga di RSUD Kota Bukittinggi
BAB II
1. Jumlah Pasien
Selama Tahun 2022, jumlah pasien Rawat Jalan RSUD Kota Bukittinggi
sebanyak 5565 orang. Dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 2.1
Pasien Rawat Jalan RSUD Kota Bukittinggi Menurut Jenis
Tahun 2022
JENIS
UMUM BPJS
887 4678
5565
Secara umum pasien Rawat Jalan Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUD
Kota Bukittinggi adalah pasien BPJS dan merupakan rujukan dari FKTP.
Selama Tahun 2022, jumlah berkas rekam medis yang tidak ditemukan
sebanyak 2 % berkas.
B. PERMASALAHAN PELAYANAN
Penggunaan tracer (outguide) pada unit penyimpanan rekam medis Petunjuk keluar
adalah suatu alat yang penting untuk mengawasi penggunaan rekam medis.Dalam penggun
aannya tracer diletakkan sebagai pengganti pada tempat rekam medis yang diambil (dikelua
rkan) dari rak penyimpanan.Tracer/ petunjuk keluar tetap berada di rak penyimpanan samp
ai rekam medis yang diambil (dipinjam) kembali ke tempat semula (Depkes RI, 2006).
Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa tracer (Outguide) yang diguna
kan yaitu dari 5 penelitian terdapat pada hasil penelitian Savitri Citra Budi (2015), Yastori (20
19), Dina Sonia, Mega Fibrinsari Priyaningrum (2018), Suhartinah, Tri Murni M, Novia J (201
9), dan Janatun rofi’ah (2015). Dimana jenis tracer (Outguide) yang baik adalah biasanya uku
rannya sama atau sedikit lebih besar dari rekam medis yang digunakan.
(a) ruang dengan suhu ideal untuk penyimpanan berkas dan keamanan dari serangan fisik lai
nnya;
(b) alat penyimpanan berkas rekam medis, bias menggunakan rool o pack, rak terbuka, dan
filling cabinet;
(c) tracer yang digunakan sebagai pengganti berkas rekam medis di rak filling yang dapat dig
unakan untuk menelusur keberadaan rekam medis.
Kelebihan tracer adalah petunjuk keluar ini tetap berada dalam penyimpanan sampai re
kam medis yang dipinjam dikembalikan dan disimpan kembali. Petunjuk keluar ini dilengkapi
dengan kantong untuk menyimpan slip permintaan.
Dari petunjuk keluar yang berwarna sangat membantu petugas menandai lokasi yang be
nar dengan kantong plastik dapat digunakan untuk menjaga slip penyimpanan agar tidak hil
ang atau mengetahui keterlambatan laporan sampai rekam medis dikembalikan ke penyimp
anan. Karena petunjuk keluar digunakan berulangulang. Maka bahan yang kuat merupakan
hal yang penting.
Dengan demikian tracer (Outguide) yang digunakan pada hasil penelitian tersebut sudah
sesuai karena penyimpanan dianjurkan menggunakan tracer (Outguide), karena memiliki kel
ebihan yaitu:
b) Membina ketelitian kerja, disiplin dan memudahkan pengawasan berkas berkas reka
mmedis yang keluar dari rak penyimpanan.
Menurut asumsi peneliti bahwa Jenis tracer (Outguide) tersebut biasanya ukurannya se
dikit lebih besar dari rekam medis karena bisa memudahkan petugas dalam mengambil dan
mengembalikan rekam medis dan bisa mengetahui ketika rekam medis tidak ada dalam rak
penyimpanan.
Dari berbagai macam jenis tracer yang baik adalah tracer yang berwarna sangat memba
ntu patugas dalam menandai lokasi yang benar untuk penyimpanan kembali rekam medis. T
racer (Outguide) ini digunakan berulang-ulang kali maka bahan yang digunakan harus kuat.
Dengan adanya tracer (Outguide) di suatu rumah sakit dapat mempermudah dan memp
ercepat ditemukan kembali berkas rekam medis yang disimpan dalam rak penyimpanan, mu
dah dalam pengambilan, mudah dalam pengembalian dari tempat penyimpanan, melindung
i berkas rekam medis dari bahaya kerusakan fisik.
BAB IV
A. KESIMPULAN
1. Dengan adanya tracer (Outguide) di suatu rumah sakit dapat mempermudah dan
mempercepat ditemukan kembali berkas rekam medis yang disimpan dalam rak
penyimpanan, mudah dalam pengambilan, mudah dalam pengembalian dari tem
pat penyimpanan, melindungi berkas rekam medis dari bahaya kerusakan fisik.
2. Faktor yang menghambat dalam penggunaan tracer (Outguide) pada tempat pen
yimpanan dokumen rekam medis adalah Sumber Daya Manusia (SDM), sarana da
n prasarana yang kurang mendukung, belum adanya anggaran dana, dan kurangn
ya pengetahuan rekam medis terhadap penggunaan tracer (Outguide)
B. SARAN
1. Sebaiknya pada pelayanan kesehatan perlu melengkapi diri dengan tempat penyi
mpanan berkas rekam medis menggunakan tracer (Outguide) untuk mengganti r
ekam medis yang akan dikeluarkan dari penyimpanan untuk tujuan apapun.
2. Dalam rangka turut menyumbangkan pemikiran dengan penggunaan tracer (Out
guide) di rumah sakit guna menunjang kualitas rekam medis di rumah sakit maka
disarankan sebaiknya untuk rumah sakit memberikan pelatihan kepada petugas r
ekam medis mengenai design dan penggunaan tracer (Outguide) di rumah sakit d
an agar segera membantu peningkatan kualitas pelayanan di rumah sakit.