Tembusan:
1. Menteri Dikbudristek RI di Jakarta
2. Menteri PAN RB RI di Jakarta
3. Komisi X DPR RI di Jakarta
4. Dirjen Dikti Kemendikbudristekdikti di Jakarta
5. Pertinggal
Lampiran 1
Sehubungan dengan belum selesai dan berlarut-larutnya masalah Sumber Daya Manusia di 35
Perguruan Tinggi Negeri Baru (PTNB) dengan ini kami kami Ikatan Lintas Pegawai PTNB yang merupakan
wadah dari perkumpulan pegawai tetap eks Yayasan di PTNB memohon untuk bisa beraudiensi dengan
Ketua Komnas HAM terkait rekomendasi pelanggaran HAM di PTNB dan solusi SDM yang ditawarkan
untuk Perguruan Tinggi Negeri Baru. Berikut kami sampaikan kronologis singkat atas kondisi yang
menimpa 35 Perguruan Tinggi Negeri Baru (PTNB) dibawah Kementrian Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
1. Kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2014, Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan (sekarang Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi) telah mengambil alih
pengelolaan 35 Perguruan Tinggi Swasta yang semula dikelola oleh Yayasan menjadi Perguruan Tinggi
Pemerintah (PTP).
2. Seluruh aset bergerak maupun tidak bergerak mulai dari mahasiswa, tanah dan gedung beserta isinya telah
diambil alih dengan ditandai adanya Berita Acara Serah Terima Aset (BAST) dari Pemerintah Kabupaten/
Pemerintah Provinsi/ Yayasan kepada Pemerintah.
3. Aset Sumberdaya Manusia (SDM) dosen dan tenaga kependidikan juga sudah diserahkan dari Yayasan kepada
Pemerintah ditandai adanya Berita Acara Serah Terima Aset (BAST) SDM.
4. Penyerahan aset ini merupakan salah satu syarat yang diminta oleh Pemerintah untuk menggambl alih
pengelolaan PTS menjadi PTN.
5. Pengambilalihan ini menyisakan beberapa persoalan. Persoalan yang paling krusial adalah masalah pengalihan
status kepegawaian dosen dan tenaga kependidikan yang hingga surat ini ditulis belum menghasilkan solusi
yang berkeadilan.
6. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pegawai (Dosen dan Tenaga Kependidikan) yang ada di 35 PTN Baru
salah satunya dengan membentuk Ikatan Lintas Pegawai Perguruan Tinggi Negeri Baru (ILP PTNB) sebagai
wadah memperkuat perjuangan khususnya proses alih status kepegawaian.
7. Roadshow ke lembaga-lembaga negara (Kemenristekdikti, Kemen PAN RB, Kemenkeu, Kemenkum HAM,
Setneg, DPR-RI, DPD RI bahkan ke MPR-RI) telah dilakukan oleh ILP PTNB. Berbagai unjuk rasa dan
demonstrasi di berbagai daerah telah dilaksanakan, termasuk penyampaian pendapat ribuan pegawai
PTNB ke Istana Negara pada tanggal 18 Mei 2017. Sudah masuk tahun ke-11, nasib status kepegawaian
Dosen dan Tendik di 35 PTNB beum menemukan titik terang. Mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid
pernah mengambil langkah jelas dengan mengangkat seluruh pegawai Yayasan dari universitas yang
dinegerikan, yaitu Universitas Trunojoyo, Madura dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten
menjadi PNS. Ketika itu tidak ada gejolak karena persoalan SDM, sehingga energi para dosen dan tenaga
kependidikan dapat sepenuhnya diarahkan untuk mengembangkan kualitas pendidikan Perguruan Tinggi
untuk kemajuan pendidikan nasional
Beberapa kondisi dan fakta dapat dijadikan pertimbangan bersama untuk mencari solusi terbaik,
sebagai berikut:
1. Penegrian PTS menjadi PTN sudah terjadi sejak tahun 2010, mempersyaratkan penyerahan aset
dari Yayasan berupa aset bergerak dan tidak bergerak. Semua aset telah diserahkan kepada
negara, tetapi aset paling berharga berupa Sumber Daya Manusia, tidak otomatis diterima sebagai
Pegawai Negeri Sipil.
2. Tidak jelasnya status SDM yang ada di seluruh PTNB
3. Banyak SDM di PTNB yang sudah mengabdi bertahun-tahun namun belum bisa mengikuti
seleksi P3K lagi
4. Skema penyelesaian masalah SDM 35 PTNB, dengan mekanisme pengangkatan menjadi Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) melalui Permenpan-RB nomor 72 tahun 2020.
Namun Pegawai dengan Perjanjian Kerja (P3K) menimbulkan banyak persoalan bagi Perguruan
Tinggi Negeri Baru. Permasalah yang muncul adalah sebagai berikut:
a. Sampai saat ini SK Pengakuan masa kerja P3K yang dihitung nol tahun setelah Perjanjian
Kerja ditanda tangani (Permenpan RB no. 72/2020 pasal 20b ayat 1); (PermenpanRB no
29/2021 pasal 38 ayat 1) dan Nomor 291 tahun 2022 masih belum diselesaikan. Dampaknya:
- Penurunan gaji,
- Penurunan kinerja,
- suasana kerja tidak kondusif, dan sulit mencapai target kinerja.
b. Gelar doktor tidak diakui dalam P3K, yang diakui hanya Doktor yang bergelar Profesor
(Permenpan RB no. 72/2020 pasal 20B ayat 2). Dampaknya:
- Gelar Doktor bagi dosen untuk jabatan fungsional Asisten Ahli, Lektor dan Lektor Kepala
tidak bisa diakomodir
- Akreditasi Prodi dan institusi terancam terdegradasi
- Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi terhambat
- Data Dosen P3K sesuai kontrak (Perjanjian Kerja) tidak sinkron dengan Data yang ada di
Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT DIKTI)
- Ada ketidak sesuaian SK P3k dan SK Jabfung bagi Dosen yang keduanya sama-sama
dikeluarkan oleh kementrian Kemendikbud Ristek.
c. Terkait dengan Karir, belum adanya kejelasan perpanjangan Perjanjian Kinerja dan Karir bagi
P3K (PP 49 tahun 2018 pasal 37 ayat 1 dan 2. Permenpan RB no 70/2020 pasal 4 ayat 2, pasal
a3 ayat 5 dan Permenpan RB no 23 tahun 2021 pasal 37. Dampaknya:
- Belum ada kepastian apakah perpanjangan PK dapat dilakukan sampai usia pensiun
- Belum ada kepastian apakah masa kerja sebelumnya dan peningkatan jabatan fungsional
serta gelar akademik dapat diakui dalam perpanjangan Perjanjian Kinerja tersebut.
- Perlu kepastian/kejelasan maksud pasal 37 (Permenpan RB no 29 tahun 2021) terkait
perpanjangan kontrak secara langsung yang bisa dilakukan oleh kuasa Menteri atau
melalui penentuan, penetapan kebutuhan dan formasi baru. Hal ini tidak bisa dilakukan
secara flexible dan membutuhkan waktu relatif lama.
d. Kurangnya Fleksibilitas Perjanjian Kinerja P3K (Lampiran III Peraturan BKN 18 tahun 2020).
Dampaknya:
- Selama masa Perjanjian Kinerja tidak bisa memasukkan tambahan tunjangan karena
bertambahnya anggota keluarga
- Tambahan tunjangan karena kenaikan jabatan fungsional
- Tidak ada kenaikan gaji berkala
Memperhatikan beberapa kondisi, fakta dan pertimbangan di atas kami memohon kepada Ketua
Komnas HAM untuk segera menindak lanjuti hasil rekomendasi dugaan pelanggaran HAM yang ada
di Perguruan Tinggi Negeri Baru yang sudah dikeluarkan oleh Komnas Ham di tahun 2022.
Demikian permohonan kami, atas perhatian dan perkenankan Ketua Komnas HAM kami
mengucapkan terima kasih.
Lampiran 2
No Nama PTNB
1 Univesitas Bangka Belitung 24 Universitas Timor, Nusa Tenggara Timur
2 Universitas Musamus Merauke 25 Universitas Singaperbangsa, Karawang
3 Universitas Borneo Tarakan 26 Politeknik Negeri Cilacap
4 Universitas Maritim Raja Ali Haji 27 Politeknik Negeri Indramayu
5 Universitas Sulawesi Barat 28 Politeknik Negeri Batam
29 Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI)
6 Polman Negeri Bangka Belitung
Tanah Papua
7 Politeknik Negeri Bengkalis 30 Politeknik Negeri Banyuwangi
31 Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI)
8 Politeknik Ngeri Nusa Utara
Aceh
9 Politeknik Negeri Balikpapan 32 Institut Teknologi Kalimantan
Politeknik Maritim Negeri Indonesia (polimarin) 33
10 Institut Teknologi Sumatera
semarang
11 Politeknik Negeri Fakfak 34 Politeknik Subang
12 Politeknik Negeri Madiun 35 Politeknik Negeri Madura
No Nama PTNB
1 Univesitas Bangka Belitung 24 Universitas Timor, Nusa Tenggara Timur
2 Universitas Musamus Merauke 25 Universitas Singaperbangsa, Karawang
3 Universitas Borneo Tarakan 26 Politeknik Negeri Cilacap
4 Universitas Maritim Raja Ali Haji 27 Politeknik Negeri Indramayu
5 Universitas Sulawesi Barat 28 Politeknik Negeri Batam
29 Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI)
6 Polman Negeri Bangka Belitung
Tanah Papua
7 Politeknik Negeri Bengkalis 30 Politeknik Negeri Banyuwangi
31 Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI)
8 Politeknik Ngeri Nusa Utara
Aceh
9 Politeknik Negeri Balikpapan 32 Institut Teknologi Kalimantan
Politeknik Maritim Negeri Indonesia (polimarin) 33
10 Institut Teknologi Sumatera
semarang
11 Politeknik Negeri Fakfak 34 Politeknik Subang
12 Politeknik Negeri Madiun 35 Politeknik Negeri Madura
13 Universitas 19 November Kolaka
14 Universitas Siliwangi Tasikmalaya
15 Universitas Teuku Umar Aceh
16 Universitas Tidar Magelang
17 Politeknik Negeri Ketapang
18 Politeknik Negeri Tanah Laut
19 Politeknik Negeri Sambas
20 Universitas Samudera Langsa, Aceh