INTELEKTUAL
Prof. Qomariyatus Sholihah
14 Agama Islam
16 Alamat Rumah Jalan Papa Kuning III No. 3 RT. 03 RW 15, Kelurahan Tulusrejo,
Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang (65141)
17 Nomor Telepon/HP No. Telepon: - HP: 081258057106
Prof. Dr. Ir. Qomariyatus Sholihah,
18 Alamat E-mail qoqom_kuncoro@yahoo.co.nz; qomariyatus@ub.ac.id
Amd.Hyp, ST, M.Kes.IPU
19 No. KTP 3573056004780007
20 NPWP 343884821652000
• Pasal 40 UU 20 2003
lanjutan
Unitaristik
atau Aktif Manfaat Nirlaba
impersonal
13
PERLINDUNGAN HAK KEKAYAAN ILTELEKTUAL
15
PENGERTIAN HAK KEKAYAAN
• Perlindungan hak atas kekayaan intelektual adalah upaya
pemberian perlindungan kepada pendidik dan tenaga
kependidikan yang berupa pengakuan dan perlindungan atas
kekayaan intelektual sebagai karya/prestasi yang dicapai oleh
pendidik dan tenaga kependidikan.
16
PENGERTIAN HAK KEKAYAAN
• Pertama, kekayaan yang lahir dari kekmampuan
intelektual manusia melalui curahan waktu,
tenaga, pikiran, daya cipta, rasa dan karsanya.
• Kedua, hasil olah pikir yang menghasilkan suatu
produk suatu proses yang untuk manusia yang
pada intinya kekayaan intelektual merupakan hak
untuk menikmati hasil kreativitasnya.
17
RUANG LINGKUP HAKI
1. HAK CIPTA
2. HAK PATEN
18
HAK CIPTA
(UU No. 28 Tahun 2014 )
• Perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual pendidik
dan tenaga kependidikan merupakan amanat dari
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 40 ayat (1) point d, yang
menyatakan bahwa “pendidik dan tenaga kependidikan
berhak memperoleh perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan
intelektual.” Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual bagi
TENAGA KEPENDIDIKAN mencakup perlindungan hak
cipta dan hak paten.
19
HAK CIPTA
20
Hak cipta meliputi :
• Hak cipta atas penulisan buku, makalah, karangan
ilmiah, hasil penelitian, hasil penciptaan, dan hasil
karya seni, model pembelajaran
21
HAK PATEN
(Undang-Undang No. 13 tahun 2016)
• Hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor
atas hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama
waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut
atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakannya. Perlindungan paten meliputi: paten dan
paten sederhana. Paten diberikan untuk invensi yang baru,
mengandung langkah inventif, dan dapat diterapkan dalam
industri. Paten sederhana diberikan untuk setiap invensi
baru, pengembangan dari produk atau proses yang telah
ada, dan dapat diterapkan dalam industri. Hal ini sejalan
dengan undang-undang republik indonesia no. 13 tahun
2016 tentang paten.
22
TUJUAN PERLINDUNGAN KEKAYAAN INTELEKTUAL
MELALUI HAKI
1. memberikan kejelasan hukum mengenai hubungan antara kekayaan
dengan inventor, pencipta, desainer, pemilik, pemakai, perantara yang
menggunakannya, wilayah kerja pemanfaatannya dan yang menerima
akibat pemanfaatan HKI untuk jangka waktu tertentu.
2. memberikan penghargaan atas suatu keberhasilan dari usaha atau
upaya menciptakan suatu karya intelektual.
3. mempromosikan publikasi invensi atau ciptaan dalam bentuk dokumen
HKI yang terbuka bagi masyarakat.
4. merangsang terciptanya upaya alih informasi melalui kekayaan
intelektual serta alih teknologi melalui paten.
5. memberikan perlindungan terhadap kemungkinan ditiru karena
intelektual karena adanya jaminan dari negara bahwa pelaksanaan
karya intelektual hanya diberikan kepada yang berhak.
23
Perlindungan Paten meliputi:
• Paten dan Paten sederhana. Paten diberikan untuk Invensi
yang baru, mengandung langkah inventif, dan dapat
diterapkan dalam industri. Paten sederhana diberikan untuk
setiap Invensi baru, pengembangan dari produk atau proses
yang telah ada, dan dapat diterapkan dalam industri
24
IMPLIKASI HAK ATAS KEKAYAAN INTELAKTUAL
Membantu tenaga kependidikan untuk memperoleh hak cipta
atas :
1. kekayaan publikasi ilmiah.
2. karya inovatif.
3. hasil karya sastra dan seni.
4. penciptaan, hasil karya teknologi tepat guna.
5. penemuan di bidang IPTEKS, dan serta sejenisnya.
25
Sistem Perlindungan HKI
Sistem konstitutif :
Merupakan sistem yang mengatur bahwa untuk mendapatkan
perlindungan hukum, maka karya harus didaftarkan. Sistem ini
berlaku untuk paten, merek, Desain industri, Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu, perlindungan varietas tanaman. Justifikasi
perlindungan hukum untuk sistem konstitutif adalah sertifikat
dari Direktorat Jenderal HKI Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia.
Sistem deklaratif
Merupakan sistem yang mengatur bahwa pendaftaran tidak
wajib dilakukan untuk memperoleh perlindungan hukum
karena perlindungan hukum mulai ada ketika karya tersebut
muncul. Sistem Deklaratif berlaku untuk Hak cipta dan Rahasia
Dagang.
26
Jangka waktu perlindungan hak cipta
sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Hak_cipta_di_Indonesia: Halaman ini terakhir diubah pada 16 Juli 2019, pukul 13.24.)
27
Penegakan hukum atas hak cipta
sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Hak_cipta_di_Indonesia: Halaman ini terakhir diubah pada 16 Juli 2019, pukul 13.24.)
28
Perkecualian dan batasan hak cipta
sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Hak_cipta_di_Indonesia: Halaman ini terakhir diubah pada 16 Juli 2019, pukul 13.24.)
29
LANJUTAN…
• Kepentingan yang wajar dalam hal ini adalah "kepentingan
yang didasarkan pada keseimbangan dalam menikmati manfaat
ekonomi atas suatu ciptaan".
• Khusus untuk pengutipan karya tulis, penyebutan atau
pencantuman sumber ciptaan yang dikutip harus dilakukan
secara lengkap. Artinya, dengan mencantumkan sekurang-
kurangnya nama pencipta, judul atau nama ciptaan, dan nama
penerbit jika ada.
30
Pencatatan ciptaaan di Indonesia
sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Hak_cipta_di_Indonesia: Halaman ini terakhir diubah pada 16 Juli 2019, pukul 13.24.)
31
TERIMA KASIH
WASSALAM