Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA
JALAN MEDAN MERDEKA BARAT No. 3 JAKARTA PUSAT 10110
TELEPON. 3459444 (HUNTING), FAKSIMILE. 3452722
Situs: www.kemenkopmk.go.id

Nomor : 2692/UND/D-VI/PB.02.00/10/2023 18 Oktober 2023


Lampiran : satu berkas
Hal : Undangan Seminar Nasional

Kepada Yth.
(Mohon Periksa Daftar Lampiran)
di Tempat

Dalam rangka Implementasi Kebijakan Pemerintah dalam penanganan kekerasan di satuan


pendidikan, dengan hormat kami harapkan kehadiran Bapak/Ibu pada:
Hari, tanggal : Selasa, 24 Oktober 2023
Waktu : 08.00 s.d 12.30 WIB
Tempat : Zoom Meeting
Tautan:
https://zoom.us/j/91818837635?pwd=QlMvSjhJNkZFcE1Xa3VaS2pMUFJrdz09
Webinar ID: 91818837635
Passcode : kemenkopmk
Agenda : “Seminar Nasional Pencegahan dan Penanganan Kekerasan pada Satuan
Pendidikan”
Tema : “Gotong royong mewujudkan satuan pendidikan yang kondusif dan tanpa
kekerasan”
Mengingat seminar akan dibuka oleh Bapak Menko PMK, kami harapkan Bapak/Ibu dapat hadir
tepat pada waktu. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sdr. Hery Wijayanto (HP.0811 8117 932)
sebagai narahubung kegiatan dimaksud.
Atas perhatian dan kehadiran Bapak/Ibu diucapkan terima kasih.

Deputi Bidang Koordinasi


Peningkatan Kualitas Pendidikan
dan Moderasi Beragama,

Ditandatangani secara elektronik


Warsito

Tembusan Yth.:
Bapak Menteri Koordinator Bidang PMK (sebagai laporan).
Dokumen ini telah ditandatangani dengan menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh
Balai Sertifikat Elektronik (BsrE), BSSN
Lampiran I
Surat Nomor : 2692/UND/D-VI/PB.02.00/10/2023
Tanggal : 18 Oktober 2023

DAFTAR UNDANGAN

1. Kepala Kantor Wilayah Kemenag seluruh Indonesia;


2. Kepala Kantor Kemenag Kab/Kota seluruh Indonesia;
3. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi seluruh Indonesia;
4. Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota seluruh Indonesia;
5. Kepala Satuan PAUD/RA/Sederajat seluruh Indonesia;
6. Kepala SD/MI/Sederajat seluruh Indonesia;
7. Kepala SMP/MTs/Sederajat seluruh Indonesia;
8. Kepala SMA/SMK/MA/Sederajat seluruh Indonesia;
9. Kepala Lembaga Pendidikan Keagamaan seluruh Indonesia;
10. Komite Sekolah seluruh Indonesia;
11. Ketua Himpaudi Wilayah di seluruh Indonesia;
12. Ketua PGRI Wilayah di seluruh Indonesia;
13. Forum Anak seluruh Indonesia;
14. Masyarakat Umum

Dokumen ini telah ditandatangani dengan menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh
Balai Sertifikat Elektronik (BsrE), BSSN
Lampiran II
Surat Nomor : 2692/UND/D-VI/PB.02.00/10/2023
Tanggal : 18 Oktober 2023

Term of Reference (ToR)

SEMINAR NASIONAL
PENCEGAHAN DAN PENANGAN KEKERASAN PADA SATUAN PENDIDIKAN
Jakarta, Oktober 2023
A. Latar Belakang
Kekerasan di satuan pendidikan sepertinya terus berulang dan tidak ada titik selesai dalam
penanganannya. Kekerasan di satuan pendidikan merupakan salah satu masalah yang masih
menjadi tantangan di Indonesia. Kekerasan ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti kekerasan
fisik, kekerasan psikis, dan kekerasan seksual. Kekerasan di satuan pendidikan dapat berdampak
negatif terhadap korban, baik secara fisik, mental, maupun sosial.

Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


(Kemendikbudristek), sebanyak 17,2% peserta didik SMP dan SMA pernah mengalami kekerasan di
sekolah. Data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga menunjukkan bahwa kekerasan
di sekolah masih menjadi masalah yang serius. Pada tahun 2022, KPAI menerima 1.228 laporan
kasus kekerasan di sekolah, dengan korban sebanyak 1.389 anak.

Kekerasan di satuan pendidikan dapat terjadi karena berbagai faktor, antara lain:
• Faktor lingkungan: Lingkungan sekolah yang tidak kondusif, seperti adanya bullying atau
perundungan, dapat meningkatkan risiko terjadinya kekerasan;
• Faktor keluarga: Kekerasan dalam keluarga dapat menjadi contoh bagi anak untuk melakukan
kekerasan di sekolah; dan
• Faktor individu: Anak yang memiliki masalah emosional atau psikologis, seperti depresi atau
kemarahan, dapat lebih rentan menjadi pelaku kekerasan.

Penanganan kekerasan di satuan pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara pemerintah


dan masyarakat. Pemerintah memiliki peran untuk menyusun dan melaksanakan kebijakan, serta
untuk menyediakan layanan perlindungan anak. Masyarakat juga memiliki peran untuk meningkatkan
kesadaran tentang kekerasan di satuan pendidikan, serta untuk mendukung upaya pencegahan dan
penanganan kekerasan.

Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menangani kekerasan di satuan


pendidikan, antara lain:
• Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
• Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang Pengamanan Anak dari Kekerasan; dan
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Kekerasan di Lingkungan Sekolah.

Dokumen ini telah ditandatangani dengan menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh
Balai Sertifikat Elektronik (BsrE), BSSN
Pada tahun 2023, Kemendikbudristek mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di
Lingkungan Satuan Pendidikan (Permendikbud 46/2023). Peraturan ini merupakan upaya pemerintah
untuk memperkuat perlindungan anak dari kekerasan di lembaga pendidikan.

Permendikbud 46/2023 mengatur tentang pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan


satuan pendidikan, yang meliputi:
• Penyelenggaraan pendidikan yang aman, nyaman, dan menyenangkan;
• Pemberdayaan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk mencegah dan menangani
kekerasan; dan
• Penyediaan layanan perlindungan anak.

Permendikbud 46/2023 juga mengatur tentang peran pemerintah dan masyarakat dalam
penyelenggaraan pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan.

Hanya saja, berbagai peraturan yang sudah diterbitkan tersebut masih sebatas sosialisasi, belum
sampai pada mengeksekusi sanksi tegas kepada pelaku sehingga kekerasan di lembaga pendidikan
terus berulang terjadi. Dari latar belakang tersebut, kami menyelenggarakan webinar nasional anti
kekerasan di satuan pendidikan untuk membahas titik temu kebijakan pencegahan penanganan
kekerasan di satuan pendidikan.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban
4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas
5. Peraturan Pemerintah
6. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang Pengamanan Anak dari Kekerasan.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Kekerasan di Lingkungan Sekolah
8. Peraturan Menteri Nomor 46 tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di
Lingkungan Satuan Pendidikan.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
C. Tujuan
Seminar Nasional Pencegahan dan Penanganan Kekerasan pada Satuan Pendidikan bertujuan
sebagai berikut:
1. Memperoleh informasi kebijakan anti kekerasan di satuan pendidikan
2. Memperoleh informasi rencana tindak lanjut pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan
pendidikan.
3. Pembahasan isu strategis lainnya.
D. Tema Seminar
“Gotong royong mewujudkan satuan pendidikan yang kondusif dan tanpa kekerasan”

Dokumen ini telah ditandatangani dengan menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh
Balai Sertifikat Elektronik (BsrE), BSSN
E. Narasumber, Penanggap dan Peserta
1. Narasumber Seminar Nasional berjumlah 4 (empat) orang yaitu:
a. Inspektur Jenderal, Kemendikbudristek (Permendikbudristek 46/2023 tentang Pencegahan
dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan);
b. Sekretaris Jenderal, Kemenag (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan
Pendidikan Keagamaan);
c. Persatuan Guru Republik Indonesia (Perlindungan Guru);
d. Bareskrim Mabes Polri (Penanganan kekerasan di Satuan Pendidikan).
2. Penanggap Seminar Nasional berjumlah 3 (tiga) orang yaitu:
a. Deputi Perlindungan Khusus Anak, KPPPA;
b. Komisi Perlindungan Anak Indonesia;
c. Psikolog Forensik.
3. Peserta Seminar Nasional secara luring berjumlah 163 orang, dengan rincian:
a. Dinas Pendidikan (Kepala Dinas, Kepala Satuan PAUD, Kepala SD dan Kepala
SMP)
▪ Kota Bogor : 4 Orang
▪ Kota Depok : 4 Orang
▪ Kota Tangerang : 4 Orang
▪ Kota Tangerang Selatan : 4 Orang
▪ Kota Bekasi : 4 Orang
▪ Prov. Kalimantan Timur : 1 Orang
▪ Kab Cilacap : 1 Orang
Jumlah : 22 Orang
b. Kantor Kementerian Agama
▪ Kab. Bogor : 1 Orang
▪ Kota Depok : 1 Orang
▪ Kab. Tangerang : 1 Orang
▪ Kab. Bekasi : 1 Orang
Jumlah : 4 Orang
c. Dinas Pendidikan Provinsi (Kepala Dinas, Kepala SMA/SMK dan Guru BK)
▪ Provinsi DKI Jakarta : 5 Orang
▪ Provinsi Jawa Barat : 3 Orang
Jumlah : 8 Orang

Dokumen ini telah ditandatangani dengan menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh
Balai Sertifikat Elektronik (BsrE), BSSN
d. Kantor Wilayah Kemenag Provinsi
▪ Provinsi DKI Jakarta : 1 Orang
▪ Provinsi Banten : 1 Orang
Jumlah : 2 Orang
e. Kemendikbudristek : 7 Orang
f. Kemenag : 8 Orang
g. KPPPA : 2 Orang
h. Kemendagri : 1 Orang
i. PGRI : 5 Orang
j. Himpaudi : 2 Orang
k. Forum Anak Pusat : 2 Orang
l. Media : 15 Orang
m. Kemenko PMK
▪ Kedeputian D6 : 50 Orang
▪ Sekretaris Kemenko PMK : 1 Orang
▪ Deputi : 5 Orang
▪ Staf Khusus : 5 Orang
▪ Staf Ahli : 4 Orang
▪ Tim Media dan Heritage : 20 Orang
4. Peserta Seminar Nasional secara daring, terdiri dari
1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi seluruh Indonesia;
2. Kepala Kantor Wilayah Kemenag seluruh Indonesia;
3. Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota seluruh Indonesia;
4. Kepala Kantor Kemenag Kab/Kota seluruh Indonesia;
5. Kepala Satuan PAUD/RA/Sederajat seluruh Indonesia;
6. Kepala SD/MI/Sederajat seluruh Indonesia;
7. Kepala SMP/MTs/Sederajat seluruh Indonesia;
8. Kepala SMA/SMK/MA/Sederajat seluruh Indonesia;
9. Komite Sekolah seluruh Indonesia;
10. Ketua Himpaudi Wilayah di seluruh Indonesia;
11. Ketua PGRI Wilayah di seluruh Indonesia;
12. Forum Anak seluruh Indonesia;
13. Masyarakat Umum

F. Waktu Pelaksanaan
Seminar dilaksanakan pada hari Selasa, 24 Oktober 2023, Pukul 08.00 s.d. 12.30 WIB, tempat di
Ruang Heritage, Kemenko PMK.
Kegiatan seminar diawali dengan acara pembukaan dan dilanjutkan dengan paparan meteri dari
narasumber dan diakhiri dengan penutupan.

Dokumen ini telah ditandatangani dengan menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh
Balai Sertifikat Elektronik (BsrE), BSSN
G. Susunan Acara
Waktu (WIB) Kegiatan Keterangan
08.00 – 08.30 Registrasi Narasumber Panitia
dan Peserta
08.30 – 09.30 Pembukaan Dipandu MC
Menyanyikan Lagu Dipandu MC
Indonesia Raya
Pengantar Acara Asdep PAUD, Dasar dan Menegah
Sambutan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas
Pendidikan dan Moderasi Beragama, Kemenko
PMK
Keynote Speech Menko PMK
Pembacaan Doa Panitia
09.30 – 09.35 Penayangan mini feature Humas dan Tim PDM
darurat kekerasan di
dunia pendidikan
09.35 – 12.00 Seminar Nasional Dipandu Asdep PAUD, Dasar dan Menengah
Pencegahan dan
Penanganan Kekerasan
pada Satuan Pendidikan
Pemaparan Materi: Inspektur Jenderal, Kemendikbudristek:
1) Narasumber 1 (Permendikbudristek 46/2023 tentang
Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di
Satuan Pendidikan)
2) Narasumber 2 Sekretaris Jenderal, Kemenag:
(Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di
Satuan Pendidikan Keagamaan);
2) Narasumber 3 Persatuan Guru Republik Indonesia:
(Perlindungan Guru);
3) Narasumber 4 Bareskrim Mabes Polri:
(Penanganan kekerasan di Satuan Pendidikan)
Penanggap 1) Deputi Perlindungan Khusus Anak, KPPPA
2) Komisi Perlindungan Anak Indonesia
3) Psikolog Forensik
Diskusi dan Tanya Jawab Semua peserta
12.00 – 12.10 Penutupan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas
Pendidikan dan Moderasi Beragama, Kemenko
PMK

Dokumen ini telah ditandatangani dengan menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh
Balai Sertifikat Elektronik (BsrE), BSSN

Anda mungkin juga menyukai