Anda di halaman 1dari 34

TAMBANG TEMBAGA

GRASBERG
“EKSPLORASI, PENAMBANGAN, DAN
PENGOLAHANNYA”

DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD FURQAN ALI (10070113061)
TITOE DHONI VALENT (10070113070)
PENDAHULUAN
• Tembaga adalah unsur logam pertama yang diekstrak dari mineral, dan
seperti halnya timah putih telah digunakan oleh manusia sejak zaman
perunggu.
• Memenuhi kebutuhan industri
• Merupakan konduktor listrik yang sangat baik digunakan untuk produk
elektronik.
• Untuk pembuatan bahan bangunan antara lain untuk bahan baku
pembuatan pipa, ventilasi, dan logam lembaran.
LOKASI CEBAKAN BIJIH TEMBAGA GRASBERG, PAPUA

Tambang Grasberg, Papua


TAHAP EKSPLORASI
EKSPLORASI AWAL
• Membuat peta dasar 1 : 10.000, meliputi
peta topografi, foto udara, dan foto satelit.
• Survei geofisika kemagnetan bumi
• Pengambilan conto geokimia, meliputi conto
batuan, tanah, dan endapan sungai
Kegiatan pemetaan, pengambilan conto batuan dan sedimen sungai
EKSPLORASI RINCI
• Pemetaan geologi rinci
• Pengambilan conto geokimia lanjutan
• Pengeboran eksplorasi
Peta geologi dan lokasi cebakan bijih Pengeboran ekplorasi
STUDI KELAYAKAN
• Metode penambangan
• Perencanaan peralatan
• Analisis ekonomi tentang cadangan bahan
galian
TAHAP PENAMBANGAN
PEMBORAN
• Memakai drill Tamrock D90KS, T1 190, dan
Bucyrus 49R III.
• Kedalaman drill rata-rata 17 meter.
• Material cutting diambil menggunakan pipa
PVC 3 inci dan panjan 43 inci untuk diteliti
kandungan tembaga, emas, dan pH-nya.
Gambar drill Tamrock D90KS Gambar drill Bucyrus 49R III
PELEDAKAN
• Menggunakan ANFO, campuran ammonium
nitrat dan solar.
• Menggunakan emulsion
• Tiap lubang dirangkai dengan delay dan diatur
sesuai urutan peledakan
• Peledakan dilakukan setiap hari agar tersedia
broken muck agar digali oleh shovel
Amonium nitrat Emulsion
PENGGALIAN
• Shovel menggali broken muck
• Shovel yang dipakai P&H, Bucyrus, dan O&K
• Kapasitas bucket P&H dan Bucyrus sekitar 42
meter kubik, sedangkan bucket O&K
berkapasitas 30 meter kubik
P&H MINE PRO SHOVEL
PENGANGKUTAN
• Menggunakan CAT 797 kapasitas 345 ton, CAT
793 kapasitas 218 ton, dan Komatsu kapasitas
290 ton.
• Material tidak berharga diangkut menuju area
penimbunan batuan penutup
• Material yang bernilai ekonomis diangkut ke
ore crusher, kemudian diangkut memakai belt
conveyor menuju ore passes
CATERPILLAR 797
CATERPILLAR 797 RACING
TAHAP
PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN
PENGOLAHAN BIJIH TEMBAGA
• Penghancuran, penggerusan, pengapungan,
dan pengeringan dilakukan di daerah
eksploitasi
• Sedangkan proses pemurnian dilakukan di
smelting yang berada di Gresik, Jawa Timur
PENGHANCURAN DAN PENGGERUSAN
• Mengubah bongkah bijih menjadi halus
• Membebaskan butiran yang mengandung
tembaga dan emas
PENGAPUNGAN DAN PENGERINGAN
• Menghasilkan konsentrat tembaga dengan cara flotasi
• Memisahkan mineral yang bersifat
hydrophilic/aerophobic dengan mineral yang bersifat
hydrophobic/aerophilic
• Bubur konsentrat (slurry) dicampur dengan reagen
berupa kapur 600 gram/ton bijih, reagen pembuih
(frother), dan reagen kolektor di dalam sel flotasi
• Reagen pembuih menghasilkan gelembung-gelembung
yang tidak pecah (stabil)
• Reagen kolektor bereaksi dengan mineral sulfida yang
sebelumnya bersifat hydrophilic menjadi hydrophobic
• Reagen kapur berfungsi mengatur keasaman pH
• Gelembung-gelembung yang mengandung mineral berharga
tersebut akan meluap dari bibir atas mesin flotasi dan masuk
ke dalam palung (launders), lalu dipompa ke pelabuhan pipa
slurry sepanjang 115 km
• Konsentrat dikeringkan sampaikandungan airnya tinggal 9%

Buih flotasi Luapan buih slurry


PELEBURAN BIJIH TEMBAGA
• Konsentrat tembaga dari hasil proses flotasi mengandung beberapa unsur
dengan kisaran kadar: 30% Cu, 30 ppm Au, 50 ppm Ag, 30% S, 25% Fe,
15% yang selanjutnya dilebur dan dimurnikan di Gresik, Jawa Timur.
• Konsentrat tembaga hasil proses flotasi dipanggang untuk mengubah besi
sulfide menjadi besi oksida, sedangkan tembaga tetap sebagai sulfida
melalui reaksi :
4CuFeS2 + 9O2 --> 2Cu2S + 2Fe2O3 + 6SO2
• Konsentrat bijih yang sudah melalui pemanggangan kemudian dilebur
hingga mencair dan terpisah menjadi 2 (dua) lapisan. Lapisan bawah
berupa copper matte, mengandung Cu2S dan besi cair, sedangkan lapisan
atas merupakan terak silikat yang mengandung FeSiO3.
• Copper matte kemudian dipisahkan melalui pemisahan gravitasi yang
menghasilkan Cu sekitar 68%
• Selanjutnya copper matte dipindahkan ke dalam tungku lain dan secara
bersamaan ditiupkan udara sehingga terjadi reaksi redoks yang
menghasilkan tembaga lepuh (blister copper, 98,9% Cu).
HASIL PELEBURAN BIJIH TEMBAGA
• Tembaga lepuh, selanjutnya diproses ke tahap
pemurnian
• Terak besi dan gypsum, digunakan untuk
bahan baku industri semen
• Gas SO2, digunakan untuk bahan baku pupuk
PEMURNIAN BIJIH TEMBAGA
• Dilakukan dengan cara elektrolisis
• Elektrolit yang digunakan adalah larutan
CuSO4
• Menghasilkan tembaga murni dan lumpur
anoda
Diagram alir peleburan tembaga di Gresik, Jawa Timur
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai