Anda di halaman 1dari 36

BEKERJA SAMA DENGAN KOLEGA

MK. KEWIRAUSAHAAN

ROH HASTUTI P
BEKERJA DALAM
SATU TIM

I can do what you


cannot do, you can do
what I cannot do
Together we can do
great things
Dalam bekerja kita tidak seorang diri, tetapi
bekerja dengan orang lain dalam satu tim
CEK KEMAMPUAN

Konsentrasi Pembagian tugas


Tepat waktu Komunikasi
Sosialisasi dg tim Kekompakan
Quality control teliti Tanggungjawab
Koordinasi mata tangan Konsentrasi
Ketrampilan produksi Kejujuran
Keiklasan Ketelitian
Kerjasama mencapai tujuan Ketepatan
Komunikasi Kerjasama untuk menyelesaikan
Ketelitian, ketepatan ketangkasan Saling percaya antar anggota
Bertanggung jawab atas kewajiban masing2 Tanggung jawab individu yang meliputi :
Jujur dalam melaksanakan tugas teliti, ulet, tekun, tepat waktu
Kepercayaan antar anggota Motivasi
Menciptakan keharmonisan antar anggota Strategi
dg 5S Menyatukan pikiran untuk satu tujuan
Mengutamakan kepuasan pelanggan Komunikasi interaktif antar anggota
Pelayanan prima
TIM
▪ Dilihat dari asal katanya tim (team)
merupakan terjemahan dari bahasa Inggris,
yaitu together,
everyone, dan achieves, yang artinya bekerjasama.
▪ Tim merupakan bentuk khusus dari kelompok kerja
yang berbeda dengan bentuk-bentuk kelompok
kerja yang lainnya.
▪ Tim beranggotakan orang-orang profesional yang
dikoordinasikan untuk bekrjasama dalam
menangani suatu tugas atau pekerjaan tertentu.
▪ Tim adalah sekelompok orang dengan berbagai
latar belakang keahlian yang menjalin kerjasama
untuk mencapai tujuan bersama.
CIRI-CIRI TIM
▪ Setiap anggota tim mempunyai ciri dan identitas yang sama
▪ Setiap anggota tim mengetahui misi, tujuan dan sasaran yang
ingin dicapainya
▪ Setiap anggota tim dibawah seorang pimpinan yang sama
▪ Setiap anggota tim merasakan dampak keberhasilan dan
kegagalan
▪ Setiap anggoata tim saling bekerja sama dan berkolaborasi
dalam melaksanakan tugas
▪ Tim terdiri dari berbagai macam orang dengan latar belakang
keahlian berbeda-beda.
FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUKAN TIM

▪ Pemikiran dua orang atau lebih cenderung


lebih baik dari pada hasil pemikiran satu
orang
▪ Konsep sinergi (1+1 > 2), yaitu bahwa hasil
keseluruhan (tim) jauh lebih baik dari pada
jumlah bagiannya
▪ Anggota timdapat saling mengenal dan saling
percaya,
sehingga mereka dapat saling membantu dan
bekerja sama.
▪ Kerja sama tim dapat menyebabkan
komunikasi terbina dengan baik
PRINSIP BEKERJA DALAM SATU TIM

▪ Saling percaya
▪ Saling menghargai
▪ Komitmen
▪ Peraturan
▪ Mengendalikan diri
▪ Menjaga keseimbangan
▪ Saling mendukung
▪ Memanfaatkan potensi
▪ Tanggung jawab tugas dan wewenang
▪ efisiensi
MANFAAT BEKERJA DALAM SATU TIM

▪ Terciptanya kebersamaan

▪ Meringankan beban kerja

▪ Mempercepat penyelesaian

▪ Meningkatkan produktivitas

▪ Mendorong kreativitas

▪ Meningkatkan pelayanan
TUJUAN BEKERJA
DALAM TIM
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ANGGOTA
TIM
▪ Mewujudkan tujuan dan misi tim
▪ Memelihara kebersamaan dalam tim
▪ Mematuhi dan melaksanakan ketentuan atau norma yang
berlaku dalam tim
▪ Merealisasikan tugas dan pekerjaan dengan sebaik-
baiknya
▪ Menjaga nama baik dan kerahasiaan tim
▪ Menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan
pekerjaan tim
▪ Mmemberikan kontribusi yang nyata dalam
memajukan kerja sama tim
▪ Ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tim
serta menerima dan melaksanakan keputusan tim
dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PIMPINAN
TIM

▪ Kreatif dan proaktif dalam memberikan dukungan


terhadap kerja sama tim.
▪ Membimbing dan mengarahkan seluruh anggota
dalam pelaksanaan kerja sama tim.
▪ Menanggapi dan menangani setiap permasalahan
yang timbul sebagai dampak negatif dari kerja sama
tim.
▪ Memikul seluruh tanggung jawab terhadap maju
mundurnya kerja sama tim
▪ Memberikan komando terhadap pelaksanaan tugas
dan kegiatan tim.
TAHAP PERKEMBANGAN TIM

▪ Forming
▪ Storming
▪ Norming
▪ Per forming
▪ Adjourning
PEMBENTUKAN TIM (FORMING)

▪ Anggota tim masih mencari bentuk , mulai beradaptasi


dengan lingkungan, berusaha berhubungan dan melakukan
kerja
• sama dengan rekan kerja, sehingga saling
mengetahui karakter dari setiap individu.
▪ Jarang sekali timbul konflik atau keributan, karena
semua dipenuhi rasa optimis yang tinggi.
▪ Anggota tim cenderung meraba-raba perilaku apa yang
dapat diterima, posisi mereka di dalam tim, prosedur, dan
aturan
• kelompok .
▪ Tahap ini terselesaikan jika anggota tim mulai
menempatkan diri mereka sebagai bagian dari tim.
KONFLIK/KERIBUTAN (STORMING)

▪ Tahap ini merupakan periode konflik dan


kompetisi antaranggota tim.
▪ Karena perasaan tidak nyaman, beberapa anggota
tim dapat ber tindak pasif sedangkan anggota
lainnya berusaha
mendominasi.
▪ Tahap ini terselesaikan jika terdapat hierarki
yang jelas mengenai kepemimpinan dalam
tim dan anggota tim
berorientasi pada pemecahan masalah.
PENORMAAN (NORMING)
▪ Norming ditandai dengan terbentuknya hubungan
yang dekat antaranggota tim, dan merasakan
identitas kelompok yang
kuat.
▪ Anggota tim saling berbagi perasaan, ide, umpan
balik , dan menggali tindakan-tindakan yang
diperlukan untuk
melakukan suatu tugas.
▪ Karena semangat kebersamaan sudah terjalin, saling
percaya dan menghormati, anggota tim merasa
bebas
mengungkapkan perasaan dan pendapat dengan
nyaman tanpa harus merasa ter tekan.
▪ Tahap ini terselesaikan jika terdapat struktur peran
dan
norma yang merupakan konsensus bersama 
individu yang ada di dalam sudah mulai merasakan
manfaat dari bekerja dalam satu tim dan berusaha
untuk menyelesaikan konflik
yang muncul dengan hati terbuka
PELAKSANAAN (PERFORMING)

▪ Per forming dicapai jika struktur telah


ber fungsi dan diterima secara penuh.
▪ Anggota tim berorientasi pada tugas
▪ Setiap anggota tim menyadari dan
benar-benar sadar bahwa setiap
individu dalam kelompok memiliki
perannya masing- masing untuk
berkontribusi mencapai tujuan tim.
PENUNDAAN (ADJOURNING)

▪ Adjourning adalah tahap persiapan


untuk membubarkan diri.
▪ Berprestasi sudah bukan menjadi
prioritas utama.
▪ Anggota tim lebih memfokuskan
perhatian pada penyelesaian
aktivitas
KARAKTER BUDAYA DALAM TIM
▪ Tim yang berfungsi penuh
▪ kelompok kerja yang memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan tugas dan mencapai tujuannya
▪ Tim yang menyenangkan
▪ kelompok kerja yang dalam melaksanakan tgas dan
pekerjaannya dilakukan secara baik dan harmonis
▪ Tim yang tidak berfungsi
▪ kelompok kerja yang tingkat produktivitas kerjanya sangat
rendah
▪ Tim yang kaku
▪ kelompok kerja yang memiliki kemampuan menyelesaikan
tugas dan prestasi cukup tinggi, akan tetpi fungsi sosialnya
buruk
▪ Tim yang sedang-sedang saja
▪ Tim ini dalam menyelesaikan tugasnya tidak dapat
dikatakan gagal mutlak, tetapi tidak pula dianggap
sukses karena penampilan atau kinerjanya hanya
sedang-sedang saja
HUBUNGAN INTERNAL TIM
▪ Hubungan internal adalah hubungan kerja yang terjadi di
dalam lingkungan organisasi atau perusahaan sendiri.
▪ Hubungan internal-horizontal, yaitu hubungan kerja resmi di
dalam suatu organisasi atau perusahaan, yang terjadi secara
mendatar atau sejajar atau yang mempunyai
kedudukan setingkat atau satu level. Contoh: hubungan
antara kepala bagian keuangan dengan kepala bagian
personalia, hubungan sesama kar yawan
▪ Hubungan internal-ver tikal adalah hubungan kerja yang
terjadi antara atasan atau pimpinan dengan bawahan atau
kar yawan. Contoh: hubungan antara direktur dengan
kar yawannya.
HUBUNGAN INTERNAL-
HORIZONTAL
HUBUNGAN INTERNAL-HORIZONTAL
▪ Hubungan ini dapat berlangsung secara satu arah atau dua
arah.
▪ Hubungan ini bersifat informative antar teman kerja yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan.
▪ Hubungan satu arah, misalnya
▪ A dan B bekerja selevel sebagai kar yawan suatu pabrik . A
menyampaikan perintah pimpinannya kepada B untuk
mengirimkan barang ke luar kota. Diantara A dan B tidak
terjadi hubungan instruksi secara timbal balik , karena itu
hubungannya disebut hubungan satu arah. Apabila
hubungan antarkar yawan berlangsung secara timbal
balik maka hubungannya disebut hubungan dua arah.
HUBUNGAN INTERNAL-VERTIKAL
ANTARA ATASAN DAN
BAWAHAN
▪ Hubungan yang berlangsung secara ver tikal dari
atas ke bawah, antara atasan dengan bawahan.
▪ Hubungan ini dapat berupa instruksi, petunjuk ,
informasi, penjelasan, perintah, pengumuman,
rapat, dan
sebagainya.
▪ Hubungan yang berlangsung secara ver tikal dari
bawah ke atas, antara bawahan dan atasan.
▪ Hubungan ini dapat berupa laporan, saran-saran,
pengaduan, kritikan, kotak saran dari bawahan
kepada pimpinan, dan sebagainya.
INTERPERSONAL RELATIONSHIP

▪ Interpersonal relationship (hubungan antar


pegawai) adalah salah satu hubungan
komunikasi antarpribadi yang terjadi di
lingkungan pekerjaan atau pegawai.
▪ Hubungan ini merupakan faktor yang sangat
penting dalam nenunjang kelancaran
pelaksanaan tugas dan pekerjaan masing-
masing pegawai perlu dibina dan
ditingkatkan.
KOMPONEN-KOMPONEN INTERPERSONAL
RELATIONSHIP

Top manager (manajer Middle manager Lower manager


umum, administrator, (manajer, kepala (kasubag, kasi,
kepala kantor dan departemen, kabag, dan supervisor, mandor, dan
sebagainya) sebagainya) sebagainya)

• Perencanaan • Melakukan pembagian • Memimpin dan


• Pengawasan tugas mengawasi
• Memelihara dan • Menentukan batas pelaksanaan
mengembangkan waktu bagi pekerjaan.
system organisasi pelaksanaan suatu • Bertanggung jawab
pekerjaan langsung terhadap
• Pengawasa mutu dan hasil
perencanaan pekerjaan.
• Menjaga kualitas
produk dari pekerjaan
yang dihasilkan.
PELANGGAN
▪ Pelanggan adalah orang-orang yang
kegiatannya membeli dan menggunakan
suatu produk , baik barang maupun jasa,
secara terus menerus.
▪ Pelanggan atau pemakai suatu produk
adalah orang-orang yang berhubungan
secara langsung maupun tidak langsung
dengan perusahaan-perusahaan bisnis.
▪ Kolega = orang yang bekerjasama dengan
perusahaan = pelanggan= customer =
orang atau lembaga yang setia dengan
produk dari suatu perusahaan
PELANGGAN
Pelangga Pelanggan perantara
Pelanggan eksternal
n
internal •orang yang berperan •setiap orang atau
•orang-orang atau
pengguna produk sebagai perantara kelompok orang
yang berada di produk, bukan pengguna suatu
dalam perusahaan sebagai pemakai. produk
dan memiliki •CONTOH : retail, (barang/jasa) yang
pengaruh terhadap dealer motor dihasilkan oleh
maju mundurnya perusahaan bisnis
perusahaan. •CONTOH :pelanggan
•CONTOH ; warteg
bag.pemasaran,
HRD
PELAYANAN PRIMA
▪ Pelayanan prima (excellent service) adalah
suatu pelayanan yang terbaik dalam
memenuhi harapan dan kebutuhan
pelanggan.
▪ Pelayanan prima merupakan suatu
pelayanan yang memenuhi standar kualitas.
▪ Pelayanan yang memenuhi standar kualitas
adalah suatu pelayanan yang sesuai dengan
harapan dan kepuasan
pelanggan/masyarakat.
▪ Dalam pelayanan prima terdapat dua
elemen yang saling berkaitan, yaitu
pelayanan dan kualitas
▪ Tujuan utama dari pelayanan prima adalah
untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
MANFAAT PELAYANAN PRIMA
▪ Dapat menciptakan komunikasi yang positif dan
harmonis antara perusahaan bisnis dengan
kolega dan pelanggan.
▪ Dapat mendorong bangkitnya rasa simpatik dan
loyalitas dari para kolega dan pelanggan.
▪ Dapat membentuk opini publik yang positif,
sehingga hal ini dapat menguntungkan bagi
kemajuan perusahaan.
▪ Dapat meningkatkan omzet penjualan dan
keuntungan
perusahaan, sehingga mendorong dihasilkannya
produk baru yang berkualitas.
▪ Dapat membina hubungan yang baik dan
harmonis dengan para kolega dan pelanggan.
PELAYANAN PRIMA

▪ Pelayanan prima berdasarkan konsep


A3, ar tinya pelayanan yang diberikan
kepada pelanggan dengan
menggunakan
pendekatan sikap (attitude),
perhatian (attention), dan tindakan
(action).
SIKAP

▪ Pemberian pelayanan kepada para pelanggan


dengan
ber fokus pada pemberian sikap (attitude)
tenaga pelayanan.

▪ Meliputi pelayanan dengan penampilan


serasi, pelayanan dengan pikiran positif,
dan pelayanan dengan sikap
menghargai.
SIKAP
Melayani pelanggan Melayani pelanggan
Penampilan Serasi dengan berpikiran dengan sikap
posistif menghargai
•Penampilan serasi •Melayani pelanggan •Menyapa kolega atau
dengan cara berhias secara terhormat pelanggan yang baru
•Penampilan serasi •Menghindari sikap datang
dengan cara apriori •Mendengarkan setiap
berbusana yang baik •Menghindari sikap permintaan kolega
•Penampilan serasi mencari atau atau pelanggan dg
dengan ekspresi memanfaatkan penuh perhatian
wajah kelemahan •Menciptakan suasana
pelanggan yang menyenangkan
•Logis dengan sikap
•Tidak emosional simpatik, sopan
santun dan ramah
tamah
PERHATIAN

▪ Mencakup tiga prinsip pokok , yaitu:


▪ Mendengarkan dan memahami
secara sungguh-sungguh kebutuhan
para kolega dan pelanggan.
▪ Mengamati dan menghargai
perilaku para kolega dan
pelanggan.
▪ Mencurahkan perhatian penuh
kepada para kolega dan pelanggan.
PERILAKU PELANGGAN

Pelanggan Pelanggan Pelanggan


tipe tipe tipe
piknis leptosom atletis
• bersifat •bersifa •banyak
ramah, suka sombong,
t berpenampila
gerak,
berbicara, sok intelek, n tenang,
dan sok jarang humor,
tenang dan idealis. dan tidak
suka humor cepat percaya
pada orang
lain.
MENYIKAPI KELUHAN PELANGGAN
Bersikap empati terhadap pelanggan
yang kecewa
Kecepatan dalam menangani keluhan
Kewajaran atau keadilan dalam
memecahkan permasalahan
keluhan
Kemudahan bagi pelanggan untuk
menghubungi perusahaan
Menerapkan konsep Total Quality
Service (TQC)

Anda mungkin juga menyukai