Anda di halaman 1dari 19

KASUS MINI-CEX

Oleh:
PEMBIMBING:
Dwi Astuti
Dr. Nurwestu Rusetiyanti, M.Kes, Sp.KK (13913)
16301
Identitas Pasien

 Nama : Ny. S
 Umur : 30 tahun
 Alamat : Nganglik, Sleman
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Tanggal Periksa : 16 Mei 2018
Keluhan Utama

 Kontrol
 Bercak keputihan kadang masih keluar
Riwayat Penyakit Sekarang

 Pasien mengatakan ingin kontrol, saat ini pasien


masih mengeluhkan sering keluar bercak keputihan
dan kadang terasa gatal, bau amis (-), nyeri saat
buang air kencing (-).
Riwayat Peyakit Dahulu

 Riwayat keluhan serupa (+) Desember 2017 sudah


pernah diobati membaik.
 Riwayat GO (+) November 2017 minum obat (?) 4 tablet
dan (?) 2 tablet.
Riwayat Penyakit Keluarga

 Suami riwayat GO (+) Agustus 2017 sudah diobati


membaik.
Pemeriksaan Fisik
 Status Generalis:
 Tekanan darah : 100/60 mmHg
 Nadi : 70 x/menit
 Respirasi rate : 18 x/menit
 VAS :0
 Thoraks : T.A.K
 Abdomen : T.A.K
Status DV

 Introitus vaginalis : dischage (+) warna putih susu,


sebagian lekat pada dinding vagina, eritem (-)
edema (-).
Diagnosis Banding

 Candidiasis vulvovaginalis
 Vaginosis bakterial
 Trikomoniasis
Pemeriksaan Penunjang

 Swab vagina, fornik, servik


 Pewarnaan gram : ditemukan bakteri batang gram positif
(dominan) dan batang gram negatif
 KOH : ditemukan pseudohifa (dominan) dan blastospora (+)
 Trichomonas : negatif
Diagnosis Kerja

 Candidiasis Vulvovaginalis
Terapi

 Tab. Itraconazole 100 mg


s 2 dd tab 2 (200mg) pagi dan sore setelah makan
Edukasi

 Jaga kebersihan area kelamin.


 Mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari dan menjaga
celana dalam tetap dalam keadaan kering.
 Sehabis BAK, siramkan air bersih dari arah depan ke belakang
dan segera keringkan dengan menggunakan tissue atau lap yang
bersih dengan arah yang sama.
 Hindari penggunaan celana yang terlalu ketat
 Suami pasien juga diperiksa dan diobati bila ada gejala pada
kemaluan.
 Kontrol ulang jika belum membaik.
Definisi

 Merupakan infeksi pada vulva dan vagina yang disebabkan


oleh Candida albicans, atau kadang oleh Candida sp,
Torulopsis sp, atau ragi lainnya.
Kriteria Diagnostik
Klinis:
 Keluhan:
 Gatal pada vulva
 Vulva lecet, dapat timbul fisura
 Dapat terjadi dispareunia

 Pada vulva dan vagina tampak


 Eritema
 Dapat timbul fisura
 Edema jika berat
 Duh tubuh vagian, putih seperti susu, mungkin bergumpal, tidak berbau
 Jika mengenai genitalia luar dapat dijumpai patch eritem dengan lesi satelit
Diagnosis Banding

 Gonore
 Infeksi genital nonspesifik
 Trikomoniasis
 Vaginosis bakterial
Pemeriksaan Penunjang

 Bahan duh tubuh vagina yang berasal dari dinding lateral


vagina dilakukan pemeriksaan:
 Sediaan apus dengan pewarnaan Gram: ditemukan blastospora
dan pseudohifa
 Sediaan basah dengan larutan KOH 10%: ditemukan pseudohifa
dan atau blastospora
 Kultur jamur
Penatalaksanaan
 Nonmedikamentosa:
• Hindari bahan iritan lokal, misalnya produk berparfum
• Hindari pakaian ketat atau dari bahan sintesis
• Hilangkan faktor predisposisi: hormonal, pemakaian kortikosteroid
dan antibiotik yang terlalu lama, kegemukan, dll.
 Medikamentosa:
• Klotrimazol kapsul vagina 500 mg dosis tunggal atau
• Klotrimazol kapsul vagina 200 mg selama 3 hari atau
• Klotrimazol kapsul vagina 100 mg selama 6 hari atau
• Flukonazol kapsul 150 mg per oral dosis tunggal atau
• Itrakonazol kapsul 1 x 200 mg/hari per oral selama 3 hari atau
• Ketokonazol kapsul 2 x 200 mg/hari per oral selama 7 hari
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai