PENDAHULUAN
A. Perkembangan Politik Hukum
1. Th. 1952 – 1961:
- Lemaire (1952)
- Bellefroid (1953)
- Utrecht (1961)
= tidak ada kelanjutannya dlm pengertian
ETIMOLOGI POLITIK
KEBIJAKAN
POLITIEKRECHT
ARTI PH TERMINOLOGIS
RECHTPOLITIEK
LEGAL POLICY
2. Secara terminologis
3. Secara operasional
B. Pengertian Politik Hukum
1. Secara Etimologis
Unsur-2 hukum:
- aturan tingkah laku
- dalam masyarakat
- adanya kesepakatan
- jaminan pelaksanaan berupa external power
Penyelesaikan Penyelesaian
pelanggaran etik pelanggaran hukum
tidak selalu disertai harus dengan bukti
bukti fisik fisik.
2. Politik (Politic):
Demokratis Responsif/Populistik
Otoriter Konservatif/Ortodoks
Kaitan Politik dan Kekuasaan Kehakiman
Demokratis Independen/Otonom
Kebijakan (Policy):
serangkaian tindakan atau kegiatan yang
direncanakan (bidang hukum) guna mencapai
tujuan dan sasaran yg dikehendaki
Kebijaksanaan (Wisdom):
tindakan atau kegiatan seketika (instant
decision), melihat urgensi situasi yg dihadapi
berupa pengambilan keputusan di bidang hukum
Hukum dan Kebijakan Publik
1. PH = Politiekrecht:
- Belinfante: obyek Hk Tata Negara mencakup juga
hal-2 yg diatur di luar hk (= dlm hal ini PH)
- Hence van Maarseveen: Politiekrecht = hukum politik
atau Hk Tata Negara
2. PH = Rechtspolitiek
Bellefroid : polt hk adalah bagian dr ilmu hk yg
mempelajari perubahan hk yg berlaku utk
memenuhi tuntutan kehidupan masy.
PH bukan Rechtspolitiek:
- Moh Mahfud MD: polt hk mrpk konfigurasi
politik yg melahirkan hukum
= polt mengintervensi hukum
= polt mempengaruhi hukum
= sistem polt memngaruhi lahirnya hk
hukum mrpk produk politik
PH merupakan bagian dr ilmu hk
# Politik Hukum:
Penetapan hukum oleh pemerintah untuk mencapai tujuan dan apa
yg dicita-citakan (PH = sbg alat)
4. Pengertian Operasional PH
Sugeng Istanto
= bagian dr ilmu hukum positif (ius constitutum) yang mengkaji
kebijakan pemerintah dlm rangka menetapkan hk yg seharusnya/
berlaku (ius constituendum) guna memenuhi perubahan kehidupan
masy.
Unsur-2 PH:
1. bagian dr ilmu hk positif
Hk Positif tdk sama dg Positivisme
2. Kebijakan/aktivitas Pemerintah
Kebijakan (policy) beda dg Kebijaksanaan
(wisdom)
= pertimbangan yg menjadi dasar pembenaran
perbuatan (Politik mnrt Mathews=act of choice)
Isi : tujuan & cara dan sarana utk capai tujuan
(Politik mnrt H Kelssen arti etik dan teknik)
= pemerintah dlm arti luas (legislatif, eksekutif, yudicatif)
3. Penetapan Hukum:
= membuat keputusan yg menjadikan suatu ktt menjadi ktt yg
berlaku tetap, mempunyai akibat hk ttu thd perstiwa ttu
PH Kenotariatan:
= bagian dr ilmu hukum positif (ius constitutum) yang mengkaji kebijakan
pemerintah dlm rangka menetapkan hk yg seharusnya/ berlaku (ius
constituendum) guna memenuhi perubahan kehidupan masy.
unsur PH Kenotariatan:
- hukum positif (ius constitutum=peraturan perundangan
kenotariatan yg berlaku)
- kebijakan/aktivitas pemerintah (pertimbangan yg menjadi
dasar pembenaran perbuatan=isi)
- dalam rangka menetapkan hk kenotariatan yg seharusnya (ius
constituendum)
- guna memenuhi perubahan kehidupan masy.
- proses perubahan
Lingkup Kajian PH
- Isi kebijakan yg menjadi dasar pembenaran perbuatan pemerintah
dalam menetapkan hk yg berlaku (PH Materiel)
- Cara pemerintah menentukan kebijakan dlm menetapkan hk yg
berlaku (PH Formal)
Bellfroid:
dogmatika hukum
sejarah hukum
Ilmu Pength. perbandingan
Hukum politik hukum
teori hukum umum
Kusumadi Pudjosewojo
Ilmu Hukum
2. Antropologi hukum
3. Perbandingan hukum
4. Sejarah hukum
5. Politik hukum
6. Psikologi hukum
7. Filsafat hukum
Gijssels:
filsafat hk: preskeptif = ttpkn hk yg baru
PERSAMAAN:
- Baik Bellefroid maupun Gijssels: penetapan ius constituendum
PERBEDAAN:
- Bellefroid: bertitik tolak pd ius constitutum
- Gijssels : tdk bertitik tolak pd ius constitutum, namun menetapkan
hk yg blm ada/ktt baru
III. Politik Hukum Nasional (Indonesia)
1. Pengertian:
Sugeng Istanto:
bagian dr ilmu hukum positif (ius constitutum)
yang mengkaji kebijakan pemerintah Indonesia
dlm rangka menetapkan hk yg seharus-
nya/berlaku di Ind. (ius constituendum) guna
memenuhi perubahan kehidupan masy.
Pemerintah:
meliputi bdn legislatif, eksekutif, dan yudikatif
Cita-2 Hukum:
- mewujudkan integritas bangsa = hk sbg perekat bangsa
- wujudkan keadilan sosial = menjembatani perbedaan sosial dan
ekonomi
- mewujudkan kedaulatan rakyat = menjamin ketrlibatan rakyat
dlm penyelenggaraan negara
- mewujudkan toleransi = saling menghormati
Pancasila
Pembukaan Cita-2 Hk PHN Hk PS/
& UUD 45 Pandangan bangsa Hk Prismatik
Nilai-2 sosial (FW Riggs)
Nilai-nilai
Realitas Empiris
Nilai dioperasikan dlm bentuk Norma:
- nilai positif diopersionalkan menjadi perintah
- nilai negatif dioperasionalkan menjadi larangan
- sanksi sbg sarana penegakan norma
Sistem
- Blacklaw Dictionary: an orderly arrangement of
elements into a whole
(komponen/bagian yang terjalin secara teratur dalam
satu keseluruhan)
= sehimpunan bagian atau komponen yang saling
berhubungan secara teratur dan merupakan satu
keseluruhan (a whole)
- Satjipto R: suatu kesatuan yg bersifat kompleks, terdiri
dari bagian-bagian yg berhubungan dan bekerja secara
aktif untuk mencapai tujuan.
Ada 3 hal:
1. adanya susunan/tatanan dari komponen-2
(dhi.: pemerintah, lembaga neg,masyarakat,
alam semesta, dsb)
2. adanya jalinan atas komponen-2 tsb shg mrpk
satu kesatuan yang saling taergantung
(interrelationship between parts)
(dhi.:perencanaan, metode, alat, dsb).
3. mengarah pd satu tujuan.
Hukum Nasional:
peraturan perundangan yg dibentuk dan dilaksanakan
utk mencapai tujuan, dasar, dan cita-2 hukum suatu
negara
- Hk nasional Ind. Dibentuk & ditegakkan bdsk PS dan
UUD 45 (ideologi dan konstitusi negara)
- Hukum nasional Ind.: merupkn suatu sistem hukum yg
bersumberkan pada nilai-nilai bangsa.
arah kebijakn
rencana materi
Potret PHN prioritas
mekanisme/instrumen
Prolegnas sbg Rencana Materi PH
Penysunan Prolegnas:
DPR
DPD
Penemuan Hk Bebas
macam-2 penafsiran/intepretasi:
- menurut bahasa
- teleologis atau sosiologis
- sistematis atau logis
- historis
- komparatif
- futuristis
- restriktif dan ekstensif
2. Perubahan Kehidupan Masyarakat
Perubahan:
= suatu keadaan yg berbeda dr keadaan semula.
= masyarakat terdiri dari unsur-2. Perubahan masyarakat,
berarti terjadinya perubahan unsur-2 dlm masyarakat.
Penyebab perubahan: - krn peristiwa alam, atau
- krn keinginan manusia
Kehidupan:
= keberadaan yg dinamik: - mungkin berkembang, atau
- mungkin berubah.
Perubahan dlm kehidupan dpt berupa:
- perubahan positif (menjadi lbh baik), atau
- perubahan yg negatif (surut menjadi lbh buruk).
• Masyarakat:
Tanda-2 perubahan:
- kesenjangan antara keadaan, peristiwa, serta hubungan
dlm masyarakat dg hukum
- masyarakat tdk lagi merasakan adanya kewajiban-2 yg
dituntut oleh hukum
Solusi:
- Berpegang pd hk yg ada, dg merubah tingkah laku
- Merubah hk disesuaikan dg perubahan masy
- Menerima sebagian ktt hk dg juga menerima perubahan
(fivety-fivety)
Hukum menyesuaikan thd perubahan
Grossman:
- Proses perubahan:
- beringsut
- luas atau serba meliputi
- revolusioner
- kaidah sosial yg mengalami perubahan:
- kaidah-2 pd individu (tingkah laku individu)
- kaidah-2 pd kelompok (subsistem politik)
- kaidah-kaidah pd masyarakat (perubahan nilai)
6. Menganalisis data
menemukan bagaimana seharusnya. Ada 3 kemungkinan
- tetap memberlakukan IS (ius constitutum)
- mengadakan perubahan sesuai dg tuntutan perubahan
- mengadakan perubahan sebagian atas ius constitutum
7. Menetapkan filter
memilih salah satu alternatif dlm point 6 dg
berlandaskan pd prinsip/ktt hukum
mis; - dipilih alternatif 1 krn faktor sejarah
- dipilih alternatif 2 krn hak menentukan
nasib sendiri
- dipilih alternatif 3 krn hasil kompromi
- filternya keadilan, kepastian hukum,
kedaulatan, dsb
8. Kesimpulan
Memilih satu dari tiga alternatif dg menggunakan
filter yang ada (ius constituendum) kemudian
menetapkan pilihan
Politik Hk Nasional atas Konstitusi (UUD 1945)
= kajian terhadap kebijakan pemerintah dalam penetapan
Konstitusi (UUD 1945) pasca reformasi guna memenuhi
kebutuhan masyarakat (masyarakat berubah).
Pasal-Pasal yg diamandemen:
- Ps. 5 ay 1; 13 ay 2 & 3; 4 ay 1 & 2, dan Ps 20 ay 1, 2,
4 UUD
Amandemen II – Th. 2000
Intinya:
- mengurangi kekuasaan pemerintah pusat
- memperkuat supremasi parlemen
- pertegas pengakuan & penghormatan HAM
- memperluas & meningkatkan partisipasi rakyat
(Daerah, DPD, HAM)
Pasal-pasal yg diamandemen:
Ps. 18 ay 1- 6; Ps. 18 A 1; Ps. 18 B 1 & 2; Ps. 20
A 1 & 2; Ps. 28 A-J UUD
Amandemen III – Th.2001
Intinya:
- menghapus wewenang MPR sbg pemegang Kedaltn rakyat
- memperkuat demokrasi (Presiden dan Wkl Presiden dipilih
langsung)
- mengurangi wewenang Presiden sbg Kep. Negara dan Kep.
Pemerintahan
- memperkuat kedudukan DPR (tak dpt dibekukan)
- penetapan DPD sbg perwakilan propinsi
- penetapan BPK sbg badab yg mendiri. Hasil pemeriksaannya
diserahkan pd DPR, DPR, DPRD utk ditindak lanjuti
- Pengembangan Kekuasaan kehakiman menjadi MA, MK,
dam KY
Pasal-pasal yg amandemen:
Ps. 1 ay 2 – 3; Ps. 3 ay 1, 3, 4; Ps. 6 A 1; Ps. 7 A; Ps. 7 B 1; Ps. 7
C; Ps. 17 C 1-2; Ps. 22 D 1-3; Ps. 23 E 1 – 3; Ps 23 F 1; Ps 24
2;Ps. 24 A 3; Ps. 24 B 1, 3; Ps. 24 C 1 – 2 UUD
Amandemen IV – Th. 2002
Intinya:
- MPR terdiri dari DPR dan DPD
- bila Presiden dan Wapres berhalangan dilakukan oleh
Menlu, Mendagri, dan Men Han
- Pembentukan Dewan Pertimbangan oleh Presiden
- Penetapan Bank sentral
Pasal-pasal yg diamandemen:
Ps. 2; Ps. 8; Ps. 11 1; Ps. 16; Ps. 23 D
VI. Politik Hukum Kenotariatan
Politik Hukum
= bagian dr ilmu hukum yang mengkaji kebijakan pemerintah
dlm menetapkan hk yg berlaku.
Psl. 1868: Akta otentik adl akta dlm bentuk yg dittkn UU,
dibuat oleh atau dihadapan pegawai-2 umum yg berkuasa
utk itu di tempat dmn akta dibuatnya.
Psl. 1870: akta otentik memberikan di antara para pihak
beserta ahli warisnya atau orang yg mendapat hak dr mrk,
suatu bukti yg sempurna ttg apa yg dimuat di dlmnya
Arti luas:
keseluruhan dari ketentuan/peraturan
yang mengatur tugas dan kewenangan
Notaris
Bagaimana dg ke-PPAT-an:
= pada dasarnya bukan mrpk bagian tugas
notaris (PPAT khusus utk jual-beli dg
obyek tanah)
Politik Hk (Kenotariatan) materiel
A. Tujuan:
= guna menjamin kepastian hukum ttg kedudukan, tugas,
wewenang, hak dan kewajiban, formasi, serta produk dari
Notaris
> Kedudukan: sbg pejabat umum negara
> tugas: melaksanakan sebagian tugas negara/pemerintah
dlm bidang hukum
> wewenang : membuat akta otentik dan kewenangan lainnya
sebagaimana diberikan oleh UU (Ps.1 ay.1 jo. Ps. 15 UUJN)
akta Otentik: - dibuat dan diresmikan dlm bentuk hk/uu
(Ps.1868 BW) - dibuat oleh dan dihadapan pejabat umum
yg berwenang
- di tempat pejabat umum yg berwenang
akta Otentik alat bukti yg sempurna (Ps.1870 BW)
Sifat otentik Akta Notaris krn dibuat oleh pejabat
umum
Ayat 1:
wenang membuat akta otentik mengenai:
- semua perbuatan, perjanjian, dan
- ketetapan sebagaimana diharuskan undang-2 atau atas
kehendap para pihak
- menjamin kepastian tanggal pembuatan akta,
- menyimpan akta
- memberikan grosse, salinan dan kutipan akta
Ayat 2
semuanya itu sepanjang tidak ditugaskan atau
dikecualikan kpd pejabat lain, sbgmn ditetapkan UU
Pasal 15 Ayat 3: UUJN
mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian
tanggal surat di bawah tangan, dg mendaftar dlm buku
khusus,
Membukukan surat di bawah tangan dg mendaftar dlm
buku khusus,
Membuat kopi dari asli surat-2 di bawah tangan berupa
salinan
Mengesahkan kecocokan fotokopi dg surat aslinya
Memberikan penyuluhan hukum sehubungan pembuatan
akta
Membuat akta berkaitan dg pertanahan ?
Membuat akta risalah lelang
Legalisasi: pengesahan oleh pejabat umum yg berwenang
(Notaris) thd. Akta di bawah tangan
Pengesahan meliputi:
- kebenaran tanda tangan para pihak
- kebenaran ttg tanggal yang tertera
- jaminan bhw pihak-2 tlh mengetahui isi surat tsb.
- Notaris ikut bertanggung jawab atas isi surat tsb
Arti pentingnya:
- pembuktian, sbg alat bukti yg kuat
- bila belum didaftar dapat disangkal keberadaannya
> Produk: akta notaris (akta verbal dan akta partij)
Relaas Acte/Akta Pejabat:
- akta yang dibuat oleh notaris, bdsk keterangan,
kesaksian atau alat bukti yg ada
- sah, apabila ada salah satu pihak yg tdk tanda-
tangan dan disebutkan alasannya oleh notaris
Yg bertanda tangan dibawah ini ……. (Surat
keterangan waris).
Saya……Notaris di ……berada ditempat….atas
permintaan dr (berita acara dlm RUPS).
Partij Acte/Akta partij:
- akta yang dibuat dihadapan notaris, bdsk
keterangan dan kemauan para pihak dan
kesepakatan para pihak
- tdk sah, apabila salah satu pihak tdk
menanda tangani, dg alasan yg tdk kuat
Menghadap kepada saya, …..Notaris
di….bertempat di tempat…(akta
dading/perdamaian)
B. Ide/Cita-cita:
Ide/Cita-2 Hukum kenotariatan harus sejalan dg cita-cita
hukum, yaitu:
- mewujudkan integritas bangsa
- wujudkan keadilan sosial
- mewujudkan kedaulatan rakyat
- mewujudkan toleransi
= terciptanya alat bukti (dlm hal ini akta otentik) yang
kuat dalam lalu lintas hukum
= terciptanya kepastian hukum, ketertiban masyarakat,
dan terpenuhi perlindungan hukum
= terciptanya kepastian hak dan kewajiban para pihak
C. Keberadaan Sistem hukum
arah kebijakn
rencana materi
Potret PHN prioritas
mekanisme/instrumen
Arah kebijakan yang di tempuh dlm PH
Kenotariatan:
- mewujudkan unifikasi hukum di bidang kenotariatan,
yaitu mengadakan pembaharuan dan pengaturan
kembali ttg jabatan notaris
- menggantikan peraturan perundangan produk kolonial
dg produk hukum nasional UUJN
- mengatur secara rinci tentang kedudukan notaris
sebagai pejabat umum
- mengatur secara rinci tentang tugas dan wewenang
notaris
- mengatur secara rinci tentang bentuk, sifat, dan
macam akta notaris
6. Menganalisis data
menemukan bagaimana seharusnya. Ada 3 kemungkinan
- tetap memberlakukan Stb.1860 No.3 (ius constitutum)
- mengadakan perubahan sesuai dg tuntutan perubahan
- mengadakan perubahan sebagian atas ius constitutum
7. Menetapkan filter
memilih salah satu alternatif dlm point 6 dg berlandaskan
pd prinsip/ktt hukum
mis; - dipilih alternatif 1 krn faktor sejarah
- dipilih alternatif 2 krn disesuaikan dg
tuntutan/kebutuhan masyarakat
- dipilih alternatif 3 krn hasil kompromi
- filternya keadilan, kepastian hukum,
kedaulatan, dsb
8. Kesimpulan
Memilih satu dari tiga alternatif dg menggunakan filter
yang ada kemudian menetapkan pilihan (ius
constituendum)