Anda di halaman 1dari 46

RENCANA PEMECAHAN MASALAH DIABETES

MELITUS DI PUSKESMAS KAWATUNA


DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN
KELUARGA

Aprilla Handayani, S.Ked


09 777 017
PEMBIMBING :dr. Meity Salatan
Pendahuluan

Defenisi:
Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik yg
kebanyakan bersifat Herediter, dgn tanda2
hiperglikemia dan glukosuria, diserta dgn atau tdk
adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai
akibat kurangnya insulin efektif di dlm tubuh.
Masalah DM Di puskesmas Kawatuna

Tn. A dengan DIABETES


MELITUS Tipe 2
Hasil Pengamatan, Anamnesis, dan Pemeriksaan Fisik Terhadap Keluarga
PASIEN DIABETES MELITUS

1.Jenis Pengamatan : Kunjungan rumah


2.Waktu Pelaksanaan : 16 November 2016
(10.00 WITA-selesai)
3. Lokasi :Jl. Gunung Bulili, RT: 01
RW:03, Kelurahan Kawatuna,
Kecamatan Mantikulore
Karakteristik Demografi Keluarga

No Nama JK Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan


Terakhir
1. Tn. A L Suami 44 Tahun SD Buruh Diabetes
Bangunan + Melitus
Petani
2. Ny. Z P Istri 41 Tahun SD IRT + Pekerja -
Padat Karya
3. An.M P Anak 18 Tahun SMA Karyawati -

4. An. A L Anak 12 Tahun SD Siswa Riw.


Bronchitis,
umur 8 Bln
5. An. R P Anak 1 Tahun, Belum - Riw.
7 Bln Sekolah Bronchitis,
umur 1 Thn
Genogram keluarga

Riw. Penyakit Disangkal Riw. Penyakit Disangkal

Ny. A Tn. S

DM (+)

Ny. F Tn. B Tn. U Tn. A Ny. Z


TB (+)
Hipertensi (+) Hipertensi (+)

An. M An. A An. R

Keterangan:
= Perempuan =Meninggal
= Laki-Laki =Tinggal dlm 1 Rumah
= Pasien
Kasus Pasien

Identitas Pasien
Nama : Tn. A
TTL : Palu, 28 Oktober 1972
Agama : Islam
Alamat : Jl. Gunung Bulili, RT: 01 RW:03,
Kelurahan Kawatuna,
Kecamatan Mantikulore
BB : 52 kg
PB : 170 cm
Anamnesa

Pasien merupakan warga kelurahan kawatuna yg terdaftar sebagai


pasien dgn diagnosis DM di PKM kawatuna. Pasien baru mengetahui
mengidap DM saat ±2 Thn yg lalu memeriksakan diri di Puskesmas, &.
Riwayat DM dahulu tidak diketahui pasien.
Pasien mengeluh sering merasa cepat lelah, awalnya pasien merasa
terganggu dgn penurunan berat badan dlm kurung wkt sebulan, pdhl pasien
mengaku banyak makan, pasien sering haus wlu tdk sedang beraktivitas, &
pasien mengaku frekuensi BAK pd malam hari lebih sering dari biasanya,
hingga 5x semalam. Akhir-akhir ini pasien mengeluh penglihatan terasa kabur
yang kadang hilang timbul. Pusing kadang-kadang, dan sulit tidur pada malam
hari. BAB lancar.
Next...

Riw. Penyakit Lainnya : Alergi (-), Riw. HT (-), Riw. Penyakit


Jantung (-), Riwayat DM sejak ± 2 thn yg lalu & tdk terkontrol.

Riw. Penyakit Dalam Keluarga: Riw. penyakit kedua orng tua tdk
diketahui, namun ke dua saudara pasien mengalami hipertensi.
Kakak kandung laki-laki pasien meninggal karena TB. Riw. DM
dlm keluarga disangkal, Riw. Penyakit Jantung tidak diketahui
Next...

Riw. Pengobatan: sejak didiagnosis DM, 2 thn lalu, pasien kontrol ke PKM
kawatuna, namun jika keluhan hilang pasien tdk lg meminum obat. Dan
memilih membeli obat sendiri diapotik jika butuh.

Buku Kontrol Puskesmas Kawatuna:


Tanggal Keluhan Hasil Lab
(17/12-2013) Mata kabur (+), badan terasa lemas (+). GDS 302 mg/dl
(06/8-2014) Badan terasa lemas (+), nyeri ulu hati. GDS 367 mg/dl
(22/12-2015) Kontrol Kadar Gula darah GDS 387 mg/dl
(19/7-2016) badan terasa lemah (+), mudah capek (+). GDS 422 mg/dl
(22/7-2016) Kontrol Kadar Gula Darah -> diberi pengantar GDS 453 mg/dl
untuk diperiksa oleh Sp.PD di RS Anutapura.

Dirawat di RS anutapura, 5 hari, namun Pulang paksa dgn kadar gula darah
masih tinggi
Sebulan lalu memeriksakan diri di program posyandu lansia, dimana diakui
istri pasien kadar gula darah pasien ± 300 mg/dl
Next...

Riw. Pekerjaan: pasien merupakan petani, yang kadang jg bekerja sebagai buruh
bangunan jika ada permintaan.

Gaya Hidup:
Makanan: makanan yg dikonsumsi Tn. A bervariasi, Tn. A lebih menyukai makan
sayur dan jg ikan. namun pasien mengaku sejak remaja memiliki tubuh yg gemuk
hingga BB mencapai 85 kg. dikarenakan jumlah porsi makanan yg diakui pasien
lumayan banyak.
Minuman: pasien mempunyai riwayat meminum alkohol sejak remaja, dan baru
berhenti 2 thn lalu sejak didiagnosa DM. Pasien sering minum air lebih dari biasanya.
Merokok: pasien merupakan perokok aktif hingga saat ini, 1 bungkus/ hari.
Pemeriksaan Fisik
h
1. Keadaan Umum:
a. Kesadaran: Compos Mentis
b. Status gizi: Gizi kurang/Kurus (BB : 52 Kg, TB : 170
cm , IMT : 17,99 kg/m²)
c. Vital Sign:
Tekanan Darah: 120/80 mmHg
Pernapasan: 22x/ Menit
Nadi: 80x/ Menit
Suhu: 36,5 °C
Pemeriksaan Fisik

2. Keadaan sistemik
a. Kepala : Normochepal, rambut lurus, warna
hitam
Mata: palpebra udem (-/-), anemis (-/-), ikterik (-/-),
pupil isokor
Telinga: secret (-/-), deformitas (-/-), nyeri tekan (-/-)
Hidung: secret (-/-), deformitas (-/-)
Mulut: Sianosis (-), lidah kotor (-)
c. Leher: Pembesaran Kel. Limfe (-)
Pemeriksaan Fisik

Thoraks Abdomen Ekstremitas


Inspeksi: Ekspansi paru Inspeksi: Datar (+), Massa Superior: Akral Hangat (+),
Simetris ka=ki , Retraksi (-), Udem (-), atrofi (-/-)
dinding dada (-), Ictus
Cordis tidak tampak
Palpasi: Vocal Fremitus Auskultasi: peristaltik usus Inferior: Akral Hangat (+),
Simetris Ki=ka, Ictus cordis kesan normal (+) Udem (-), atrofi (-/-)
teraba pd SIC V
Perkusi: sonor kedua Palpasi:Nyeri tekan (-),
lapangan paru. Organomegali (-)

Auskultasi: Vesikuler (+), Perkusi: Timpani seluruh


Rhonki (-/-), Wheezing (-/- Quadran Abdomen
),(SI & S2 Normal, reguler,
bising jantung (-)
Assesment

DIABETES MELITUS Tipe 2


Terapi

Farmakologi: Metformin 3x1

Non-farmakologi:
• Edukasi:

- Meningkatkan pengetahuan mengenai penyakit DM

- Mengubah gaya hidup

- Meningkatkan kepatuhan

- Meningkatkan kualitas hidup

• Perencanaan Diet.

BB : 52 Kg, TB : 170 cm , IMT : 17,99 kg/m²) => Gizi kurang/ Kurus


Terapi

Tabel Kebutuhan Kalori pasien dengan DM


Kalori/ Kg BB
Dewasa Kerja santai Kerja sedang Kerja berat
Gemuk 25 30 35
Normal 30 35 40
Kurus 35 40 40-50

Tabel kebutuhan kalori pasien DM pd berbagai Aktivitas


Keadaan Istirahat Kebutuhan Kalori basal ditambah 10%
Ringan Kebutuhan Kalori basal ditambah 20%
Sedang Kebutuhan Kalori basal ditambah 30%
Berat Kebutuhan Kalori basal ditambah 40%
Sangat berat Kebutuhan Kalori basal ditambah 50%

Konsensus Pengelolaan & pencegahan DM Tipe 2 thn 2006


Terapi

Kebutuhan kalori basal penderita dgn aktivitas kerja sedang adalah: 52 Kg x 40


Kcal =2.080 Kcal karena tdk bekerja atau aktivitas ringan, utk beraktivitas sehari2
diperlukan kalori sebesar kebutuhan kalori basal ditambah 20% nya (20% dr 2.080 =>
416 Kcal. Maka kalori yg dibutuhkan yaitu 2.080 + 416 = 2496 Kkal (kurus= BB x 40-
60 Kkal/hari = 2.080-3120 Kkal)

Komposisi energi adlh 60-70% karbohidrat, 10-15% dr protein & 20-25% dr


lemak.

Kalori terhitung dgn komposisi tersebut diatas dibagi dlm 3 porsi besar utk
Makan Pagi (20%), siang (30%), dan sore 25 %, serta 2-3 porsi makanan ringan (10-
15%) di antaranya.

Konsensus Pengelolaan & pencegahan DM Tipe 2 thn 2006


Terapi

• Latihan Jasmani

dianjurkan latihan jasmani secara teratur (3-4x seminggu), selama ± 30 menit. Yg


sifatnya CRIPE (Continous, Rhytmical, Interval, Progresive, Endurance Training),
jenis latihan jasmani yaitu non aerobic & non pertandingan.

C= Latihan berkesinambungan, Jogging 30 menit

R= Olahraga yg berirama, otot berkontraksi & relaksasi teratur, contoh jln kaki, joging,
renang, bersepeda.

I= dilakukan selang seling antara gerak cepat & lambat, contoh jln cepat diselingi jln
lambat

P= dilakukan berangsur2 dr ringan ke yg lbh berat, secara bertahap

E= Latihan daya tahan, misalnya senam jantung sehat.


Pemantauan & Evaluasi
APGAR keluarga
(5 fungsi pokok keluarga atau tingkat kesehatan keluarga)

Hampir selalu Kadang- Hampir tidak


Kriteria Pernyataan
(2) kadang (1) pernah (0)

Adaptasi Dalam keluarga saling membantu baik moral


Ya
(Adaptation) maupun material

Kemitraan Semua masalah keluarga diselesaikan dengan


Ya
(Partnership musyawarah antara pasien, istri dan anak.

Dalam hal ini pasien dapat mengambil keputusan


Pertumbuhan
dengan tanggungjawab,dimana pasien memiliki Ya
(Growth)
tingkat kebebasan utk pendewasaan yg baik.

Penumbuhan rasa kasih sayang sudah cukup baik


Kasih sayang
karena adanya keakraban di antara anggota Ya
(Affection)
keluarga.
Pembagian waktu, kekayaan dan ruang antar
Kebersamaan
anggota keluarga sudah baik karena adanya waktu Ya
(Resolve)
untuk memecahkan suatu masalah.
Skoring
2 : Hampir selalu 8-10 = Fungsi keluarga
sehat
Skor APGAR keluarga: 8 1 : Kadang- 4-7 : Fungsi keluarga kurang
kadang sehat
0: Hampir tdk 0-3 : Fungsi keluarga tidak
pernah sehat

Fungsi Keluarga Sehat


Identifikasi Fungsi Fisiologi Keluarga

1. Fungsi biologik & Reproduksi


Tdk terdpt riw. DM dlm keluarga. Pasien adlh
seorang suami, yg merupakan anak terakhir dari 4
Bersaudara, saat ini pasien berumur 44 Thn, telah
memiliki anak berjumlah 3 orang anak hidup.
2. Fungsi psikologik
hub. Pasien & keluarganya baik. Pasien tinggal
bersama istri, 3 orang Anak, hub. Pasien dgn anak
kandungnya baik.
Identifikasi Fungsi Fisiologi Keluarga

3. Fungsi ekonomi
Pasien sejak dulu bekerja sebagai Buruh bangunan dan
petani hingga saat ini, Pasien memperoleh penghasilan
tidak menetap, buruh bangunan digaji 100rb/ hari itupun
jika ada permintaan. Dr bertani ±2jt/3bulan. Istri pasien
sebagai pekerja padat karya digaji 500rb/bln. Penghasilan
Dirasakan blm cukup utk memenuhi kebutuhan sehari-
hari.
4. Fungsi pendidikan
Fungsi pendidikan dlm keluarga pasien kurang,
dikarenakan pasien dan istri hanya tamatan SD, dan anak
tertua pasien memutuskan utk bekerja stlh tamat SMA.
Identifikasi Fungsi Fisiologi Keluarga

5. Fungsi Religius
Keluarga pasien menganut agama Islam. kebiasaan
beribadah dalam keluarga diakui pasien kurang.
6. Fungsi sosial budaya
Hubungan pasien dgn tetangga baik, dimana Tn. A &
Istri sering kumpul dgn tetangga saat sore hari.
Family SCREEM
(Identifikasi Fungsi Patologis keluarga)
Fungsi Pelaksanaan Patologis
Sosial Keluarga pasien membina hubungan baik dengan tetangganya. Sering -
berpartisipasi dlm kegiatan di lingkungan.
Budaya Masih Sering mengikuti acara-acara bersifat kondangan, sunatan, dll. -
Menggunakan adat istiadat daerah asal dlm kehidupan sehari-hari.
Pasien & keluarga percaya pengobatan medis, & jg percaya pd jamu2an yg dpt
menjadi obat.

Religius Pemahaman terhadap ajaran agama cukup, namun Keluarga ini jarang +
melakukan shalat lima waktu. Dan jarang mengikuti kegiatan keagamaan

Ekonomi Pendapatan keluarga rendah dan tidak tetap (500.000-1.000.000,- per +


bulan). Sehingga kebutuhan primer diakuinya sulit dipenuhi.

Pendidikan Tingkat pendidikan tergolong rendah. Hampir seluruh keluarga pasien +


bersekolah hingga tingkat Sekolah Dasar.
Pengetahuan Pengetahuan pasien tentang penyakit DM yang diderita kurang. Oleh sebab +
itu pasien jarang memeriksakan diri ke Puskesmas dan berobat tdk
terkontrol
Medical Bila ada anggota keluarga yang sakit segera di bawah ke tempat pelayanan -
kesehatan. Keluarga menggunakan kartu BPJS untuk pembiayaan kesehatan
Identifikasi Lingkungan tempat tinggal

 Ukuran rumah + 7 x 9 meter²  Tingkat kelembapan rumah cukup


 Lingkungan: tidak padat, terdapat jarak  Sumber air PAM
antara rumah pasien dgn tetangganya.  Pembuangan sampah ada, yaitu
 Halaman : tidak ada, berhadapan berupa bak sampah umum yang setiap
langsung dgn jln. harinya diangkut oleh truk pengangkut
 Atap : terbuat dari seng, tanpa plafon. sampah ke TPA.
 Dinding : terbuat dari susunan batako
yg disemen, kecuali bagian dapur
pasien.

 Lantai : Tehel, kecuali dapur

 Ventilasi : ±25% dari luas ruangan.


Identifikasi Lingkungan tempat tinggal

• Letak dan Lokasi: Rumah • Tingkat kelembapan rumah:


terletak di Jln Gunung Bulili, Cukup
Kel. Kawatuna. Rumah terletak • Sanitasi Dasar: sumber air minum
di lokasi padat penduduk. Tdk dari PDAM , WC menjd 1 dgn
saling berdempetan dgn kamar mandi. Tempat
rumah2 di sebelahnya. pembuangan air lewat selokan.
• Luas: Uk. Rumah ± 7x9 meter • Rumah sudah dilengkapi listrik,
dgn 450 KwH, perlengkapan
Luas Halaman: - elektronik yang ada antara lain
• Kondisi Rumah: kondisi rumah televisi dan radio sebagai sumber
cukup kuat, dinding rmh informasi.
terbuat dr batu batako yg • Tempat Sampah: berupa Bak
telah disemen. Bagian rumah sampah umum disudut lorong yg
terdiri dr 1 ruang tamu, 3 tiap harinya diangkut oleh
kamar tidur masing2 ada petugas kebersihan ke TPA
ventilasi, 1 dapur, dan 1 kamar
mandi dgn jamban jongkok
Teras
Belakang WC

Dapur Cuci
piring

Lorong
dalam Kamar Tidur Utama
rumah
Denah tempat tinggal
±9 M
Kamar Tidur
anak
Ruang Tamu
Kamar Tidur
anak

Teras Depan
Dokumentasi

Tampak depan
Rumah
Ruang Tamu+ Ruang Nonton
Kamar Anak bagian depan
Kamar Anak bagian tengah
Kamar Tidur Utama
Dapur
Tempat mencuci Piring
Kamar Mandi
Tampak Belakang
Rumah
PHBS
NO Kriteria yang Dinilai Jawaban Skor
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan Ya 1
2. Memberi ASI esklusif Tidak 0
3. Menimbang balita setiap bulan Ya 1
4. Menggunakan air bersih Tidak 0
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan Ya 1
sabun
6. Menggunakan jamban sehat Ya 1
7. Memberantas jentik nyamuk dirumah Tidak 0
sekali seminggu
8. Makan buah dan sayur setiap hari Tidak 0
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari Ya 1
10. Tidak merokok di dalam rumah Tidak 0
Total jawaban Ya 5
DAFTAR MASALAH, RENCANA, & TINDAKAN INTERVENSI

No. Masalah Rencana Tindakan Intervensi

1. Kurangnya Pengetahuan Konseling dan -Memberikan informasi


tentang penyakit yang edukasi tentang tentang peny. DM sebagai
diderita Diabetes Melitus akibat pola hidup yg tdk
sehat sewaktu remaja.
-Memberi informasi tentang
Pengertian, gejala klinis,
terapi, dan dampak jangka
pendek & jangka panjang
akibat peny. DM.
No Masalah Rencana Tindakan Intervensi
.
2. Masih kurangnya Konseling & edukasi ttg -Memberikan penyuluhan
pengetahuan perjalanan peny. DM, perlunya tentang pentingnya kontrol
tentang pengendalian & pemantauan kadar gula darah,
pentingnya kontrol DM, resiko DM, hub. Antara pengobatan, memberikan
kadar gula darah, makanan, aktivitas fisik & obat contoh diet makanan,
pengobatan, diet utk memperbaiki kondisi latihan jasmani, dan
makanan, pasien, pentingnya latihan pencegahan penyakit/
pentingnya latihan jasmani secara teratur, kekambuhan penyakit
jasmani, dan pengontrolan secara rutin -Mengingatkan keluarga
pencegahan kadar gula darah di pelayanan pasien untuk meminta
penyakit/ kesehatan pasien selalu mengontrol
kekambuhan kadar gula darah di PKM
penyakit dan menjalankan terapi yg
telah diberikan
No. Masalah Rencana Tindakan Intervensi

3. Kurangnya Pengetahuan Edukasi tentang Memberikan penyuluhan


tentang pentingnya kewajiban sholat tentang tata cara sholat yg
melaksanakan ibadah 5 bagi setiap muslim, benar, manfaat, serta
waktu dan mengikuti manfaat sholat kaitannya dengan kehidupan
kegiatan keagamaan. indibidu & setiap manusia.
keluarga dalam
kehidupan.
No. Masalah Rencana Tindakan Intervensi

4. Kebersihan dan kerapian Edukasi tentang -Memberikan penyuluhan


lingkungan di dalam pentingnya tentang pentingnya menjaga &
rumah masih kurang, dan menjaga dan memelihara kebersihan untuk
kebiasaan buruk merokok memelihara mencegah kontaminasi kuman
dalam keluarga. kebersihan & ke makanan atau minuman yg
kerapian. Dan dikonsumsi serta dampaknya
pentingnya bagi kesehatan.
kesadaran utk -Memberikan penyuluhan
behenti merokok tentang bahaya asap rokok
terhadap diri dan lingkungan
sekitar.
Manajemen Komprehensif

1. Promotif - Penyuluhan tentang pentingnya kegiatan jasmani secara teratur, pola


dan jenis makanan yang sehat dan tepat.
2. Preventif - Penyuluhan mengenai DM & pengelolaannya memegang peranan
penting utk meningkatkan kepatuhan pasien untuk berobat. Pd
pasien ini dgn menyarankan utk memeriksakan diri secara rutin di
pelayanan kesehatan, meningkatkan potensi anggota keluarga utk
membantu pasien minum obat, & pemeriksaan berkala.
3. Kuratif - Mengkonsumsi obat DM secara rutin untuk mengontrol kadar gula
darah
4. Rehabilitatif - Jika terjadi komplikasi
5. Edukasi - Meliputi pemahaman tentang penyakit DM, makna & perlunya
pengendalian & pemantauan DM, penyulit DM, intervensi farmakologis
& non farmakologis, & masalah khusus yg dihadapi.
kesimpulan
• Diagnosis holistik pd pasien ini adalah DM tipe 2 tanpa komplikasi, dengan
permasalahan fungsi patologis keluarga melalui FAMILY SCREEM yaitu aspek
ekonomi, religius, tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan/ kesadaran pasien
tentang penyakit DM yg diderita.
 Berdasarkan hasil APGAR (5 fungsi pokok keluarga atau tingkat kesehatan
keluarga) dapat disimpulkan bahwa fungsi keluarga pasien SEHAT
 Berdasarkan identifikasi penilaian PHBS maka keluarga pasien digolongkan
sebagai keluarga yg kurang berPHBS
 Keberhasilan dlm penatalaksanaan penyakit sgt bergantung pd tingkat
pengetahuan pasien, motivasi, dan perhatian keluarga tentang penyakit pasien.

Anda mungkin juga menyukai