Anda di halaman 1dari 17

OLEH :

MAHENDRA NUGRAHA 165020301111032


ADAM ABDURRAHMAN HAKIM 165020301111041
FAHMI FAHRIZAL 165020301111091
GEONARDO P. N 165020307111010
Definisi
Gambaran mengenai kondisi dan kinerja keuangan entitas tersebut. Salah
satu pengguna laporan keuangan pemerintah daerah adalah pemerintah
pusat. Pemerintah pusat berkepentingan dengan laporan keuangan
pemerintah daerah karena pemerintah pusat telah menyerahkan sumber
daya keuangan kepada daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah.
Komponen LKPD
Komponen dari Laporan Keuangan Pemerintah Daerah adalah sebagai
berikut :
1. Laporan Realisasi APBD (LRA)
2. Neraca
3. Laporan Arus Kas (LAK)
4. Catatan Atas Laporan Keuangan ( Komite standar akuntasi pemerintah
pusat dan daerah)
Selain empat bentuk unsur laporan keuangan yang dikemukakan di atas,
masing-masing daerah diharuskan menyampaikan informasi yang berkaitan
dengan keuangan daerah, yaitu laporan keuangan badan usaha milik daerah
dan data yang berkaitan dengan kebutuhan dan potensi ekonomi daerah.
Pengguna LKPD
1. Pemerintahan daerah (internal)
2. Pemerintahan daerah (eksternal) seperti:
• DPRD
• Badan pengawas keuangan
• Investor, kreditur, dan donator
• Analis ekonomi dan pemerhati pemda
• Pemerintahan provinsi
• Pemerintah pusat
• Masyarakat
• SA-PPKD sebagai pengguna anggaran (entitas akuntansi)
• SA-Konsolidator sebagai wakil pemda (entitas pelaporan)
Sistem akuntansi pemerintah daerah
Akuntansi Keuangan Pemerintahan sekarang memasuki Era
Desentralisasi, maka pelaksanaan akuntansi pemerintahan itu ada di
daerah-daerah, kemudian daerah-daerah tersebut menyampaikan
laporannya ke Pemerintah Pusat Oleh pemerintah pusat dibuatkan menjadi
Laporan Konsolidasi yang memberi informasi suatu sistem informasi
pengidentifikasian, pencatatan, pengklasifikasian, mengikhtisarkan dan
mengkomunikasikan kegiatan suatu daerah berupa pelaporan untuk
pengambilan keputusan.
Akuntansi keuangan daerah terdiri atas :
•Akuntansi keuangan pemerintahan Provinsi,

•Akuntansi keuangan pemerintahan Kabupaten.

•Neraca

•Laporan Realisasi Anggaran

•Laporan Arus Kas

•Catatan Atas Laporan Keuangan


Akuntansi PPKD adalah sebuah entitas akuntansi yang dijalankan
oleh fungsi akuntansi di SKPKD, yang mencatat transaksi-transaksi yang
dilakukan oleh SKPKD dalam kapasitas sebagai pemda. Sistem akuntansi
PPKD ini meliputi:
1. Akuntansi Pendapatan PPKD
Akuntansi pendapatan PPKD adalah langkah-langkah teknis yang
harus dilakukan dalam perlakuan akuntansi untuk pendapatan pada level
pemda seperti Dana Perimbangan. Dokumen sumber untuk penjurnalannya
adalah Laporan Posisi Kas Harian yang dibuat oleh BUD. Dari Laporan Posisi
Kas Harian tersebut, PPKD dapat mengidentifikasi penerimaan kas yang
berasal dari dana perimbangan
2. Akuntansi Belanja PPKD
Akuntansi Belanja PPKD adalah langkah-langkah teknis yang harus
dilakukan dalam perlakuan akuntansi untuk belanja bunga, subsidi, hibah,
bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan belanja tidak
terduga.
3. Akuntansi Pembiayaan PPKD
Pembiayaan daerah meliputi semua transaksi keuangan untuk
menutup defisit atau memanfaatkan surplus. Jika APBD mengalami defisit,
pemerintah dapat menganggarkan penerimaan- pembiayaan, di antaranya
dapat bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun
anggaran sebelumnya, pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekaya-an
daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman, dan penerimaan kembali
pemberian pinjaman atau penerimaan piutang.
4. Akuntansi Aset PPKD
Prosedur akuntansi aset pada PPKD merupakan pencatatan atas
pengakuan aset yang muncul dari transaksi pembiayaan yang dilakukan oleh
pemda, misalnya peng- akuan atas Investasi Jangka Panjang dan Dana
Cadangan. PPKD akan mencatat transaksi perolehan maupun pelepasan
aset ini dalam jurnal umum berdasarkan bukti memorial. Bukti memorial
dibuat oleh PPKD sesuai dengan bukti transaksi yang ada
5. Akuntansi Utang PPKD
Seperti halnya aset, utang atau kewajiban pemda muncul sebagai
akibat dari transaksi pembiayaan yang dilakukan oleh pemda. Prosedur
akuntansi utang PPKD merupakan pencatatan atas pengakuan utang jangka
panjang yang muncul dari transaksi penerimaan pembiayaan serta
pelunasan/pembayaran utang (pengeluaran pembiayaan).
6. Akuntansi Selain Kas PPKD Prosedur akuntansi selain kas pada PKPD
meliputi:
a. Koreksi kesalahan pencatatan
b. Pengakuan aset, utang, dan ekuitas
c. Jurnal terkait transaksi yang bersifat accrual dan prepayment
Kerangka umum sistem akuntansi
pemerintah daerah
1. Satuan kerja memberikan dokumen-dokumen sumber (ds) seperti surat
perintah membayar uang (spmu) dan surat tanda setoran (sts) dari
transaksi keuangannya kepada unit keuangan pemerintah daerah.
2. Unit pembukuan dan unit perhitungan melakuan pembukuan bulanan
(ds) tersebut dengan menggunakan komputer akuntansi (komputer yang
telah disiapkan untuk keperluan akuntansi) termasuk perangkat lunak
(software) akuntansi.
3. Dari proses akuntansi tersebut dihasilkan jurnal yang sekaligus diposting
ke dalam buku besar dan buku pembantu secara otomatis untuk setiap
satuan kerja.
• Bila dokumen di atas telah di verifikasi dan benar maka dilanjutkan dengan
proses komputer untuk pembuatan laporan pertanggungjawaban (lpj).

• Lpj dikirimkan kepada kepala daerah sebagai pertanggungjawaban satuan


kerja atas pelaksanaan anggaran, satu copy dikirim kepada satuan kerja
yang bersangkutan untuk kebutuhan pertanggungjawaban dan manajemen.
Satu copy untuk arsip unit perhitungan.

• Lpj konsolidasi juga harus diberikan kepada kepala daerah agar dapat
mengetahui keseluruhan realisasi apbd pada suatu periode.
Alur Pembuatan LPKD PPKD :
1. Membuat Jurnal Umum
2. Membuat Buku Besar
3. Membuat Neraca Saldo
4. Membuat Laporan Realisasi Anggaran
5. Membuat Jurnal Penutup LRA
6. Membuat Buku Besar Penutup LRA
7. Membuat Laporan Operasional
8. Membuat Jurnal Penutup LO
9. Membuat Buku Besar Penutup LO
10. Membuat Neraca Saldo Setelah Penutup LRA dan LO
11. Membuat Neraca
12. Membuat Laporan Perubahan Ekuitas

Anda mungkin juga menyukai