Anda di halaman 1dari 36

TUTORIAL KLINIK

VAGINAL BIRTH AFTER CESAREAN-SECTION

Elnath Suprihatin 1610029025


Rilia Saputri 1610029006
Trikortea Espandiarie C 1510029052

Pembimbing : dr. Andriansyah, Sp.OG (K) Onk


Identitas Pasien Identitas Suami
• Nama : Ny. EYR Nama : Tn. M
• Usia : 36 tahun Usia : 48 tahun
• Alamat : Jl. Otto Iskandar Dinata Alamat : Jl. Otto Iskandar Dinata
Gg. Iman RT 23 Gg. Iman RT 23
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga (IRT) Pekerjaan : Swasta
• Pendidikan : SD Pendidikan : ST
• Agama : Islam Agama : Islam
• MRS : 16 Mei 2017 pukul 15.40 WITA

Masuk Rumah Sakit pada tanggal 16 Meil 2017, pukul 15.40 WITA
Keluhan Utama:
Perut kencang-kencang sejak ± 4 jam SMRS.

Riwayat Penyakit Sekarang :


Keluhan perut kencang-kencang dirasakan sejak ± 4 jam SMRS. Pasien juga
mengaku adanya keluar sedikit lendir bercampur darah dari jalan lahir.
Keluhan perut kencang-kencang yang dirasakan cukup sering, tidak seperti
biasanya, dan dirasakan makin lama makin sering. Pasien juga mengeluhkan
kaki kram dan sakit pinggang selama 2 minggu terakhir. Pasien sekarang
sedang hamil namun tidak tahu berapa bulan. Riwayat keluar air(-), Riwayat
jatuh selama kehamilan (-). Riwayat koitus sebelum munculnya keluhan ini (-).
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat hipertensi (-), DM (-), alergi, dan penyakit jantung.
Riwayat operasi SC pada kehamilan sebelum ini 2 tahun yang lalu.

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat hipertensi & DM (+) dari ibu. Riwayat alergi, dan penyakit jantung (-).

Riwayat Pernikahan
Menikah 4 kali, menikah pertama saat usia 13 tahun. Usia pernikahan dengan suami
yang sekarang adalah 2 tahun.

Riwayat Kontrasepsi
KB suntik 3 bulan sebelum kehamilan ini selama 1 tahun.
Riwayat Menstruasi
• Menarche : 11 tahun.
• Lama haid : 5 hari.
• Jumlah darah haid : 3 - 4 x kali ganti pembalut.
• Hari pertama haid terakhir : tidak diketahui
• Taksiran persalinan : tidak diketahui
Riwayat Obstetri
Tahun Tempat Umur Penolong Jenis Kelamin/ Keadaan Anak
No. Jenis Persalinan
partus Partus kehamilan Persalinan Berat Badan Sekarang

Spontan
1. 1995 Bidan Aterm Bidan P/3000gr Hidup
pervaginam

Spontan
2. 1998 Bidan Aterm Bidan P/3000 gr Hidup
pervaginam

3. Lupa RS Abortus Kuretase dr. Sp. OG - Mati

Spontan
4. 2005 Bidan Aterm Bidan L/3000 gr Hidup
pervaginam

Spontan
5. 2006 Bidan Aterm Bidan L/3400 gr Hidup
pervaginam

Spontan
6. 2010 Bidan Aterm Bidan P/3300 gr Hidup
pervaginam

Spontan
7. 2012 Bidan Aterm Bidan P/2700 gr Hidup
pervaginam

8. 2015 RSI Aterm Sectio Caesarea dr. Sp.OG L/2600 gr Hidup


Pemeriksaan Fisik Pulmo
BB : 48 kg / TB : 156 cm • bentuk dan pergerakan dinding dada simetris
dekstra=sinistra, retraksi (-/-), fremitus raba
KU : Baik
dextra=sinistra, sonor di seluruh lapangan paru,
Kesadaran : CM (E4V5M6) vesikuler, ronki (-/-), wheezing (-/-)
Tanda vital Cor
• TD : 100/70 mmHg • Ictus cordis tidak tampak dan tidak teraba,
• Nadi : 82 kali/menit batas kanan ICS II parasternal line dextra, batas
kiri ICS V midclavicular line sinistra, S1S2 tunggal,
• RR : 20 kali/menit reguler, murmur (-), gallop (-)
• Suhu : 36,4 0C • Abdomen : Lihat status obstetrik
Status generalisata Ekstremitas :
• Kepala / leher : konjungtiva anemis • Atas : akral hangat, edema (-/-)
(-/-), sklera ikterik (-), pembesaran
KGB (-) • Bawah: akral hangat, edema (-/-)
Status Obstetrik
• Inspeksi : Perut tampak membesar arah memanjang sesuai UK,
striae albicans(+), linea nigra (+), bekas SC (+)
• Palpasi : Tinggi fundus uteri: 26 cm
• Leopold I : Bokong
• Leopold II : Punggung kanan
• Leopold III : Letak kepala
• Leopold IV : Sudah masuk PAP
• Auskultasi : DJJ : 156 x/menit
• His : 3 kali dalam 10 menit, durasi 25-30 detik
• Vaginal toucher : Vulva dan vagina kesan normal, portio tipis lunak,
pembukaan 2 cm, ketuban (+), kepala Hodge I, bloodslyme (+)
Diagnosis Kerja
G9P7A1 Gravid Preterm? + Janin Tunggal Hidup Intrauterine + BSC 1 kali +
Inpartu Kala I Fase Laten

Penatalaksanaan
• Rencana penatalaksanaan dr. Sp.OG:
• MRS, observasi di VK
• Drip duvadilan 4 ampul dalam RL 500 ml
• Injeksi dexamethasone 2 x 2 ampul selama 2 hari
• Pasang kateter
Laboratorium
Hematologi : Kimia Klinik :
Leukosit : 12.470/ mm3 GDS : 77 mg/dl
Hemoglobin : 11,0 g/dl Ureum : 20,0
Hematokrit : 31,7 % Creatinin : 0,7
Trombosit : 382.000 / mm3 HBsAg : Non Reaktif
Bleeding Time : 3 menit HIV : Non Reaktif
Clotting Time : 9 menit
Laboratorium
Urinalisa :
Berat Jenis : 1,010 Sedimen :
Ketone :- Sel epitel :+
Nitrit :- Leukosit : 6-10/lpb
Leuko :+ Eritrosit : 3-5/lpb
Hb/Darah :+ Silinder :-
Warna : Kuning Kristal :-
Kejernihan : Agak keruh Bakteri :-
pH : 7,0 Jamur :-
Protein :- Lain-lain :-
Glukosa :-
Bilirubin :-
Urobilinogen :+
Penatalaksanaan
• Rencana penatalaksanaan dr. Sp.OG:
• MRS, observasi di VK
• Drip duvadilan 4 ampul dalam RL 500 ml
• Injeksi dexamethasone 2 x 2 ampul selama 2 hari
• Pasang kateter
WAKTU FOLLOW UP
16 Mei 2017 Menerima pasien baru dari IGD
15.40 S : Perut kencang-kencang
O : Keadaan umum: sakit sedang
TD: 100/70 mmHg, N: 82x/menit, RR : 20x/menit, T: 36,4°C, TFU 26 cm
Leopold I : Bokong Leopold II : Punggung kanan
Leopold III : Letak kepala Leopold IV : Sudah masuk PAP
VT : Vulva dan vagina kesan normal, portio tipis lunak, pembukaan 2 cm, ketuban (+), kepala Hodge I,
bloodslyme (+)
Lab :
 Leukosit : 12.470/ mm3
 Hemoglobin : 11,0 g/dl
 Hematokrit : 31,7 %
 Trombosit : 382.000 / mm3
A: G9P7A1 Gravid Preterm? + Janin Tunggal Hidup Intrauterine + BSC 1 kali + Inpartu Kala I Fase Laten
P: Rencana penatalaksanaan dr. Sp.OG:
- MRS, observasi di VK
- Drip duvadilan 4 ampul dalam RL 500 ml
- Injeksi dexamethasone 2 x 2 ampul selama 2 hari
- Pasang kateter
WAKTU FOLLOW UP

16 Mei 2017 S: Perut terasa kencang-kencang


20.30 O: Keadaan umum: sakit sedang
TD: 100/70 mmHg, N: 92x/menit, RR : 24x/menit, T: 36,5°C
DJJ: 145 x/menit, His tidak ada
A: G9P7A1 gravid preterm? + Janin tunggal hidup intrauterine + BSC 1 kali + Inpartu Kala I Fase
Laten
P: Lanjut terapi:
- Drip duvadilan 4 ampul dalam RL 500 ml
- Injeksi dexamethasone 2 x 2 ampul hari pertama

17 Mei 2017 S: Keluar lendir darah dari jalan lahir sedikit


07.00 O: Keadaan umum: sakit sedang
TD: 100/70 mmHg, N: 71x/menit, RR : 24x/menit, T: 36,5°C
DJJ: 124 x/menit, His tidak ada
A: G9P7A1 Gravid Preterm? + Janin Tunggal Hidup Intrauterine + BSC 1 kali + Observasi Inpartu
P: Lanjut terapi:
- Drip duvadilan 4 ampul dalam RL 500 ml 12 tpm
- Injeksi dexamethasone 2 x 2 ampul hari kedua
WAKTU FOLLOW UP

17 Mei 2017 S: Gerak janin ada, keluar lendir dari jalan lahir sedikit
21.00 O: Keadaan umum: sakit sedang
TD: 110/80 mmHg, N: 76x/menit, RR : 20x/menit, T: 36,0°C
DJJ: 140 x/menit, His tidak ada
A: G9P7A1 Gravid Preterm? + Janin Tunggal Hidup Intrauterine + BSC 1 kali + Observasi Inpartu
P: Lanjut terapi:
- Drip duvadilan 4 ampul dalam RL 500 ml 12 tpm
- Injeksi dexamethasone 2 x 2 ampul hari kedua

18 Mei 2017 S: Gerak janin ada, perut kencang-kencang


07.00 O: Keadaan umum: sakit sedang
TD : 110/70 mmHg, N: 87x/menit, RR : 20x/menit, T: 36,1°C
DJJ: 133 x/menit, His 3 x 10’: 30”-35”
A: G9P7A1 gravid preterm? + Janin tunggal hidup intrauterine + BSC 1 kali + Kontraksi Prematur
P: Lapor dr. Sp OG:
- Drip duvadilan 4 ampul dalam RL 500 ml dinaikkan jadi 16 tpm
- Injeksi dexamethasone 2 x 2 ampul hari kedua
- Bedrest, Rencana USG
WAKTU FOLLOW UP
18 Mei 2017 S: Ibu ingin mengedan
11.30 O: Keadaan umum: sakit sedang
TD: 100/70 mmHg, N: 80x/menit, RR : 20x/menit, T: 36,5°C
DJJ: 122 x/menit, His 3 x 10’: 25”-30”
VT : Portio tidak teraba, pembukaan lengkap, ketuban (+), kepala Hodge III, bloodslyme (+)
A: G9P7A1 gravid preterm? + Janin tunggal hidup intrauterine + BSC 1 kali + Inpartu Kala II
P: Lapor dr. Sp. OG:
- Pimpin persalinan secara normal sampai lahir

18 Mei 2017 Laporan persalinan


14.15 Bayi lahir hidup spontan pervaginam, A/S 9/10, JK perempuan, BB 3000 gr, PB 49 cm, a/c +/-, ketuban
jernih
Memberi injeksi oksitosin 10 IU IM
Melakukan PTT
14.25 Plasenta lahir spontan lengkap, perineum utuh
Terapi post partum:
- Amoxicillin 3 x 500 mg tab (p.o.)S
- Asam mefenamat 3 x 500 mg tab (p.o.)
- Biosanbe 1x1 tab (p.o.)
Kandung
Pukul TD Nadi Suhu TFU Kontraksi Uterus Perdarahan
Kemih

14.30 110/70 78 36,4 3 jari bawah pusat Baik Kosong 10 cc

14.45 100/70 80 3 jari bawah pusat Baik Kosong 10 cc

15.00 110/70 80 3 jari bawah pusat Baik Kosong 10 cc

15.15 120/70 82 3 jari bawah pusat Baik Kosong 5 cc

15.45 110/70 79 36,2 3 jari bawah pusat Baik Kosong 5 cc

16.15 110/70 78 3 jari bawah pusat Baik Kosong 5 cc


WAKTU FOLLOW UP
18 Mei 2017 Pasien pindah Ruang Mawar Nifas
17.00 S: Tidak ada keluhan
O: Keadaan umum: baik
TD: 100/60 mmHg, N: 80x/menit, RR : 18x/menit, T: 36,0°C
A: P8A1 + riwayat BSC 1 kali + post partum spontan (VBAC) hari 0
P: Lanjut terapi dari dr. Sp.OG:
- Amoxicillin 3 x 500 mg tab (p.o.)
- Asam mefenamat 3 x 500 mg tab (p.o.)
- Biosanbe 1x1 tab (p.o.)

19 Mei 2017 S: Tidak ada keluhan


O: Keadaan umum: baik
TD: 120/80 mmHg, N: 84x/menit, RR : 20x/menit, T: 36,3°C
TFU : 2 jari di bawah pusat
A: P8A1 + riwayat BSC 1 kali + post partum spontan (VBAC) hari 1
P: Boleh pulang, lepas IV line, dan kontrol poli untuk pap smear
Obat pulang:
- Amoxicillin 500 mg tab/8 jam/peroral
- Asam Mefenamat 500 mg tab/8 jam/peroral
- Biosanbe tab 1 x 1
TINJAUAN PUSTAKA
PENGERTIAN
VBAC (Vaginal Birth After Cesarean-section) adalah proses melahirkan
normal setelah pernah melakukan seksio sesarea.

“Orang yang pernah melakukan seksio harus seksio untuk selanjutnya.‟

"Trial of Labor"
INDIKASI
Menurut Cunningham:
• Riwayat 1 atau 2 kali seksio sesarea dengan insisi segmen bawah rahim.
• Secara klinis panggul adekuat atau imbang fetopelvik baik
• Tidak ada bekas ruptur uteri atau bekas operasi lain pada uterus
• Tersedianya tenaga yang mampu untuk melaksanakan monitoring,
persalinan dan seksio sesarea emergensi.
• Sarana dan personil anastesi siap untuk menangani seksio sesarea darurat
1. Parut uterus yang tidak diketahui
2. Parut uterus pada segmen bawah rahim vertikal
3. Kehamilan kembar
4. Letak sungsang
5. Kehamilan lewat waktu
6. Taksiran berat janin lebih dari 4000 gram
KONTRAINDIKASI
1. Bekas seksio sesarea klasik
2. Bekas seksio sesarea dengan insisi T
3. Bekas ruptur uteri
4. Bekas komplikasi operasi seksio sesarea dengan laserasi
serviks yang luas
5. Bekas sayatan uterus lainnya di fundus uteri contohnya
miomektomi
6. Disproporsi sefalopelvik yang jelas.
7. Pasien menolak persalinan pervaginal
8. Panggul sempit
9. Ada komplikasi medis dan obstetrik yang merupakan
kontra indikasi persalinan pervaginal
FAKTOR YANG BERPENGARUH
• Teknik operasi sebelumnya
• Jumlah sesksio sesarea sebelumnya
• Penyembuhan luka pada sesksio sesarea sebelumnya
• Indikasi SC sebelumnya
• Usia maternal
• Usia kehamilan
• Riwayat persalinan pervaginam
• Keadaan serviks
• Keadaan selaput ketuban
KOPMLIKASI MATERNAL
KOMPLIKASI NEONATAL
SCORING FLAMM AND GEIGER
SCORING WEINSTEIN
PEMBAHASAN
Teori Kasus
INDIKASI VBAC  Pasien memiliki riwayat 1 kali SC dengan
insisi segmen bawah rahim
Menurut Cunningham FG (2001) kriteria seleksi pasien VBAC adalah  Tidak ada bekas operasi lain pada uterus
sebagai berikut :
 Tersedia tenaga yang mampu
1. Riwayat 1 atau 2 kali seksio sesarea dengan insisi segmen bawah
rahim. melaksanakan monitoring, persalinan,
2. Secara klinis panggul adekuat atau imbang fetopelvik baik dan seksio sesarea emergensi
3. Tidak ada bekas ruptur uteri atau bekas operasi lain pada uterus
4. Tersedianya tenaga yang mampu untuk melaksanakan monitoring,
persalinan dan seksio sesarea emergensi.
5. Sarana dan personil anastesi siap untuk menangani seksio sesarea
darurat
Teori Kasus
FAKTOR YANG BERPENGARUH  Operasi SC sebelumnya dilakukan
dengan insisi segmen bawah rahim
- Teknik operasi sebelumnya transversal
Pasien bekas seksio sesarea dengan insisi segmen bawah rahim
 Pasien memiliki riwayat SC 1 kali
transversal merupakan salah satu syarat dalam melakukan VBAC,
dimana pasien dengan tipe insisi ini mempunyai resiko ruptur yang lebih  Usia pasien adalah 36 tahun
rendah dari pada tipe insisi lainnya.

- Jumlah seksio sesarea sebelumnya


VBAC tidak dilakukan pada pasien dengan insisi korporal sebelumnya
maupun pada kasus yang pernah seksio sesarea dua kali berurutan
atau lebih, sebab pada kasus tersebut diatas seksio sesarea elektif
adalah lebih baik dibandingkan persalinan pervaginal

- Usia maternal
Usia ibu yang aman untuk melahirkan adalah sekitar 20 tahun sampai
35 tahun. Usia melahirkan dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun
digolongkan resiko tinggi. Dari penelitian didapatkan wanita yang
berumur lebih dari 35 tahun mempunyai angka seksio sesarea yang
lebih tinggi. Wanita yang berumur lebih dari 40 tahun dengan bekas
seksio sesarea mempunyai resiko kegagalan untuk persalinan
pervaginal lebih besar tiga kali dari pada wanita yang berumur kecil
dari 40 tahun
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai