Anda di halaman 1dari 20

ALZHEIMER

KELOMPOK 3
3Fa2

• Aghni Khaeratul (11151046) • Nurul Syifa (11151074)


• Devi Wulandari (11151055) • Shinta Rahayu (11151080)
• Dian Tri A (11151056) • Solehudin (11151081)
• Friska Yuli S (11151059) • Syahriel Gunawan (11151083)
• Imania Rezqita P (11151061) • William Adisurya (11151085)
• Irfan Fadila (11151062) • Yuni Dwi P (11151140)
• Nurul Azmi D (11151073)
Studi Kasus
Seorang laki-laki datang ke klinik bersama ibunya 70
tahun, mengeluhkan bahwa ibunya sudah pikun. Lupa
menyimpan barangnya dan lain-lain. Keluhan tersebut makin
memburuk. Hasil pemeriksaan fisik pasien di diagnosis
alzheimer.
A. Jelaskan patofisiologi alzheimer pada pasien tersebut
B. Jelaskan golongan obat yang digunakan untuk mengatasi
alzheimer
C. Adakah obat yang memicu atau memperburuk alzheimer
D. Bagaimana monitoring dan evaluasi keberhasilan terapi
alzheimer
Definisi

Alzheimer adalah suatu sindrom demensia


progresif yang ditandai dengan penurunan ingatan
dan kemampuan kognitif, perilaku dan fungsional
pasien secara bertahap
Definisi

Demensia adalah sindrom penyakit akibat kelainan


otak bersifat kronik/ progresif serta terdapat gangguan
fungsi luhur (Kortikal yang multiple) yaitu: daya ingat,
daya fikir, daya orientasi, daya pemahaman,
berhitung, kemampuan belajar, berbahasa,
kemampuan menilai.
Etiologi

Belum ada penyebab yang pasti mengenai penyakit ini

Namun terdapat beberapa faktor


presdisposisi diantaranya:

• Faktor genetik • Familial Multipel System


• Lingkungan Taupathy dengan presenile
• Protein prekursor amiloid demensia
• Gen E4 multipel • Infeksi virus lambat/kronis
• Neuropatologi • Imonologi
• Neurotransmiter • Trauma
Faktor Resiko

Faktor
Riwayat
Usia genetik, gen
keluarga
ApoE-e4

Jenis kelamin, Penyakit Penyakit


wanita kardiovaskular diabetes

Down’s
syndrome, Mild
Luka kepala Cognitive
Impairment
(MCI)
Patofisiologi
Tahapan Penurunan Fungsi Kognitif
Berdasarkan GDS
Tujuan Terapi Sasaran Terapi

• Memelihara fungsi-fungsi
pasien selama mungkin,
menunda perkembangan
penyakit dan mengontrol
• Fungsi-fungsi normal pasien,
gangguan/kelakuan yang tidak
fungsi kognitif dan perilaku
diinginkan
pasein.
• Memelihara fungsi pasien yang
• Perkembangan penyakit
masih tersisa selama mungkin
dan mengobati kesulitan • Gangguan/ kelakuan yang
kognitif pasien. tidak diinginkan
• Mengobati sisa gejala psikiatrik
dan perilaku yang terjadi akibat
penyakit Alzheimer
Strategi Terapi

1. Non farmakologi

2. Farmakologi

3. Terapi simptomatik
1. Non Farmakologi

1. Terapi LMN-no debate


2. Latihan orientasi ADL (Activity Daily Living)
2. Farmakologi
Lanjutan

1. Inhibitor kolinesterase
- Takrin
- Donepezil
- Rivastigmin
- Galantamin
2. Antioksidan
- Vitamin E
- Selegilin
Tatalaksana Demensia
A. Pemberian obat
Menunjukan adanya beberapa obat tertentu yang dapat
mencegah dan memperlambat proses keparahan pada
penyakit alzheimer seperti, antara lain: donepezil (aricept),
vitamin E dosis tinggi. Bila terdapat penyakit yang
mendasari kepikunan seperti stroke atau kekurangan
vitamin diberikan obat yang mendasari kelainan tersebut.
Bila terdapat gangguan perilaku seperti kecemasan,
depresi, atau halusinasi dapat diberikan obat penenang,
obat anti depresi.
Tatalaksana Demensia

B. Pemberian asupan
Tujuan penangan atau perawatan pada demensia adalah:
• Memperbaiki kualitas hidup dan kemuliaan
• Mengoptimalkan kemampuan yang masih ada
• Mengurangi perilaku yang sulit
• Meningkatkan kenyamanan
• Menjaga keselamatan
• Mengurangi stress dari pemberi asuhan
• Memberi kepuasan kepada pemberi asuhan
Obat – obat yang dapat memicu
penyakit alzheimer

• Obat golongan antikolinergik ,Contoh :


1. Antialergi : CTM, dipenhidramin
2. Antiperadangan : prednisone dan hidrokortison
3. Obat lambung : simetidin
4. Obat hipertensi : nifedipin, furosemid, captropil.
• Simvastatin
Obat – obat yang dapat memicu
penyakit alzheimer

Pengunaan obat – obat diatas dapat menyebabkan


penyakit alzheimer, karena obat anti kolinergik adalah obat
yang dapat menghambat kerja dari neurotransmiter asetilkolin
dari saraf para simpatis, sedangkan asetilkolin adalah
neurotransemiter yang salah satunya ditemukan di
hippokampus (terlibat dalam fungsi sebagai ingatan memori).
Monitoring (Pemantauan)

• Pemantauan perlu dilakukan secara periodik untuk


memantau kemampuan fungsional pasien (kognisi dan
memori), dan gejala psikiatrik yang muncul
• Dapat digunakan beberapa alat ukur seperti Mini-Mental
State Examination, atau yang lainnya.
• Parameter yang perlu dimonitoring adalah:
▫ Efek Samping Obat
▫ Efektivitas obat
▫ Kepatuhan pasien mengkonsumsi obat selama terapi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai