Anda di halaman 1dari 17

DEFINISI

Diagnosis

1. Anamnesis
Awitan

pola perubahan domain kognisi dan non kognisi

Perjalanan Penyakit

Riwayat medis umum

Psikiatri

Obat- obatan

Riwayat Keluarga
Diagnosis

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik umum

Pemeriksaan neurologis
Diagnosis
3. Pemeriksaan Kognisi / Fungsional

Pemeriksaan Kognisi Sederhana

AD8-INA

Mini Mental State Examination (MMSE)

Clock Drawing Test (CDT)

Montreal Cognitive Assessment versi Indonesia (MoCA-INA)


Diagnosis

3. Pemeriksaan Kognisi / Fungsional


• Pemeriksaan kognisi
lengkap: Consortioum to Establish A
Registry for Alzheimer’s Disease (CERAD)
• Pemeriksaan Aktivitas Fungsional
ADL/IADL Katz atau Lawton
Kriteria Diagnosis
the National Institute on Aging and the Alzheimer’s
Disease Association workgroup tahun 2011 :
1. Mengganggu kemampuan fungsional di pekerjaan
atau aktivitas keseharian; dan
2. Merupakan penurunan dari tingkat fungsi dan
performa sebelumnya; dan
3. Tidak dapat disebabkan oleh delirium atau
gangguan psikiatri mayor;
Kriteria Diagnosis
4. Gangguan kognisi dideteksi dan didiagnosis melalui kombinasi dari :

pengambilan riwayat penyakit dari pasien dan informan


yang mengetahui kondisi pasien

pemeriksaan objektif kognisi baik berupa pemeriksaan


status mental bedside maupun berupa tes neuropsikologi
Kriteria Diagnosis
5. Gangguan kognisi dan perilaku mencakup minimum dua dari
domain- domain berikut:

Gangguan kemampuan untuk mendapatkan dan mengingat informasi


baru

pertanyaan dan percakapan diulang- ulang, salah meletakkan barang milik


pribadi, melupakan kejadian atau janji, sesat di jalan yang telah dikenal baik
sebelumnya

Gangguan logika dan penanganan tugas kompleks, pengambilan


keputusan yang buruk.

gangguan mengerti risiko keselamatan, tidak dapat mengatur keuangan,


kemampuan pengambilan keputusan yang buruk, tidak mampu merencanakan
aktivitas kompleks dan berurutan.
Kriteria Diagnosis
Gangguan kemampuan visuospasial

ketidakmampuan mengenali wjah atau objek keseharian dalam pandangan langsung walaupun
penglihatan normal, ketidakmampuan untuk melaksanakan suatu prosedur sederhana atau
berpakaian.

Gangguan fungsi berbahasa (berbicara, membaca dan menulis).

kesulitan memikirkan kata yang dipakai sehari-hari saat berbicara dan keraguan dalam berbicara,
mengeja dan menulis

Gangguan kepribadian, perilaku atau penampilan.

fluktuasi mood yang tidak khas seperti agitasi, gangguan motivasi, inisiatif, apati, kehilangan
dorongan berbuat, menarik diri dari interaksi, berkurangnya minat terhadap aktivitas sebelumnya,
kehilangan empati, perilaku kompulsif atau obsesif, perilaku yang tidak dapat diterima masyarakat.
Tatalaksana

• 1. Terapi Farmakologi Penguat Kognisi


• Demensia Alzheimer ringan dan sedang a.
Penyekat Kolinesterase
• Donepezil. Dosis awal 1x 2,5 - 5 mg, naikkan setiap
Farmakologi 4-8 minggu sampai mencapai 1x 10 mg
• Rivastigmin patch. Dosis awal patch 4,6mg/24jam
naikkan hingga 9,5mg/24jam setelah 4 minggu
• Galantamin. Dosis awal 2x4mg, naikkan setelah 4
minggu 2x8 mg tablet atau 1x16 mg PR capsul
Tatalaksana

• Demensia Alzheimer sedang dan berat


• Donepezil.
• Antagonis reseptor MNDA Memantin. Dosis
awal: 1x5 mg, naikkan 5 mg tiap minggu
Farmakologi sampai dosis 2x10mg
• Demensia Vaskuler
• Penyekat Kolinesterase.
• Kontrol faktor risiko vaskuler
Tatalaksana

• Demensia Lewy Body


• Penyekat Kolinesterase
terutama Rivastigmin
Farmakologi • Demensia Frontotemporal
• Tidak dianjurkan Penyekat
Kolinesterase
• Tidak dianjurkan Memantine
Tatalaksana

• 2. Terapi Farmakologi Gejala Non-Kognisi

• a. Agitasi, agresi dan psikotik


• Penguat Kognisi
• Penyekat kolinesterase

Farmakologi • Antagonis reseptor NMDA Memantin


• Antipsikotik sebaiknya tidak digunakan secara
rutin: Risperidon, dosis rata-rata 1 mg/hari
Olanzepin, dosis rata-rata 4mg/hari

• b. Depresi dan gangguan mood


• Antidepresan golongan SSRI
Tatalaksana
• 1. Mempertahankan fungsi
• Peningkatan kemandirian:
strategi komunikasi, pelatihan
keterampilan ADL, perencanaan
kegiatan, teknologi berbantu
seperti telecare/ adaptive aids,
olahraga, program rehabilitasi
dan intervensi kombinasi.
Nonfarmakologi • Mempertahankan fungsi kognitif:
stimulasi kognisi, pelatihan
kognisi, dan rehabilitasi kognisi,
terapi orientasi realitas dan
terapi reminiscence.
Tatalaksana
• 2. Manajemen perubahan perilaku-
agitasi, agresi, dan psikosis
• Pendekatan manajemen perilaku
• Terapi musik
• Aktivitas fisik/ program mobilisasi
• Terapi validasi
• Stimulasi multisensorik dan/atau terapi
snoezelen
Nonfarmakologi • Terapi pijat dan sentuhan
• Aromaterapi
• Terapi cahaya
• 3. Mengurangi masalah kecemasan dan
depresi
Edukasi
• Penjelasan mengenai diagnosis demensia, kemugkinan etiologi dan
kondisi lain yang berkaitan diagnosis.
• Penjelasan mengenai perjalanan penyakit dan kemungkinan komplikasi
yang akan terjadi di masa mendatang.
• Penjelasan mengenai sarana kesehatan yang dapat dipakai dan peran
keluarga dalam mempertahankan kemampuan fungsional pasien.
• Penjelasan mengenai pendekatan perilaku keluarga dalam rangka
mencegah dan menghadapi gejala-gejala non kognisi (behavioral
psychological symptoms of dementia) yang mungkin terjadi.
• Penjelasan mengenai obat-obatan yang dapat dipakai untuk
mempertahankan kognisi, fungsional dan memperbaiki perilaku serta
efek samping pengobatannya.
• Penjelasan mengenai masalah perawatan di rumah sakit, pendekatan
Edukasi

Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad Sanationam : dubia ad bonam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai