5583 - 152952 - Tutor DRG Annisya
5583 - 152952 - Tutor DRG Annisya
1. PERSIAPAN KAMAR
BEDAH/OPERASI
2. MANAGEMEN ALAT BEDAH
3. PERSIAPAN OPERATOR
4. PERSIAPAN PASIEN
MANAJEMEN ALAT
BEDAH
Beberapa hal penting yang harus
diperhatikan manajemen alat adalah :
• Asepsis
→ tindakan untuk mencegah sepsis/infeksi
→ operator dan pasien
• Sterilisasi
→ alat dan instrumen
MANAJEMEN ALAT
BEDAH
• Sterilisasi
→ fisik : dry heat, UV light, moist heat sterilization,
ionizing radiation
→ kimia : formaldehid, chlorhexidin, sodium
hypoclorite, glutaraldehid
Dry heat
Open flamming
Boiling
• Desinfeksi
– proses untuk membunuh organisme patogen dari benda mati seperti peralatan bedah.
• Agen antiseptik
– zat kimia yang membunuh organisme patogen atau menghambat pertumbuhannya asalkan ada kontrak antara agen dan
mikroba. Secara umum, istilah 'antiseptik' diperuntukkan untuk agen yang diaplikasikan ke permukaan tubuh yang
hidup.
• Asepsis
– proses dimana lingkungan dari pasien terlindungi dari kontak dengan organisme infektif.
• Desinfektan
– zat kimia digunakan pada benda mati untuk membunuh mikroorganisme patogen
Beragam Produk Komersial yang Tersedia
• Korsolex®
• Sterillium
• Dettol®
• Lysol®,1 (Concentrated Cresol Solution)
• Hydrogen Peroxide (H2O2 )
• Spirit
• Formalin Solution
• Eusol® (Edinburgh University Solution (BP)
• Cidex®
• Turpentine IP • Potassium
• Glycerine Magsulf Permanganate
Solution (KMnO4)
• Ether • Silver Nitrate (AgNO3)
• Gentian violet • Chlorhexidine6
• Acriflavine (Hibitane®
Concentrate)
• mercurochrome
Perawatan antiseptik
• Do’s:
1. Selalu memakai larutan sesuai arahan
2. Selalu menyiapkan larutan pd vol. kecil, lbh
baik tdk lebih dari 1 liter
3. Selalu menggunakan larutan dalam 8 jam
dihari terakhir kerja
4. Selalu memastikan mulut botol tdk tersentuh
oleh tangan atau material lain
• Do not’s
1. Jangan mencampurkan larutan lama dengan
yang baru
2. Jangan meninggalkan larutan pd 1 hari kerja
3. Jangan menggunakan corks untuk membuka
botol
4. Jangan meninggalkan botol terbuka
Tindakan pencegahan
• Instrumen dengan komponen glass dan metal
jagan disterilkan dengan hibitane
• Sodium nitrate ditambahkan pd larutan
instrument. Larutan diganti setiap minggu
• Instrumen khususnya syiringe dan needle yang
direndam di hibitane, harus dicuci oleh air
steril sebelum digunakan
Persiapan dan desain ruang operasi
• Lokasi ruang operasi harus terisolasi dari unis RS
sehingga jangkauan dr masyarakat diminimalkan
• Sirkulasi udara dan suplai air dipisah
• Tangki air dan pipa hrs terpisah dipasang di ruang
operasi untuk mencegah retrogade, infeksi silang dari
toilet dan unit lain RS.
• ruang operasi terbagi menjadi area yg semirestricted
dan restricted mencegah akses langsung keruang
operasi menurunkan kemungkinan infeksi
• Area semirestricted berisi ruang endoskopi, ruang
sterilisasi dan ruang penyimpanan steril, pemulihan
pasca operasi, dll dan berfungsi sebagai penghalang
antara area yg tdk unrestricted dan restricted
• Area restricted adalah area kritis ruang operasi
Persiapan ruangan
• Membersihkan seluruh debu dalam ruangan
• Pengaplikasian larutan asam carbolic 2% pada
dinding dan seluruh benda di ruang operasi
• Lantai di pel menggunakan sabun dan cairan
antiseptik (sodium hipoklorit)
• Pengasapan dengan menggunakan fumigator
(500ml formaldehid 40% dan 500ml air)
untuk ruangan yang baru pertamakali di
sterilisasi : 48 jam
Tangan Operator
Sarung Tangan
Untuk prosedur tindakan bedah mulut
minor → sarung tangan disposable non
steril
Jika sterilitas sangat diperlukan →
digunakan sarung tangan disposable steril
Teknik yang digunakan → Hand to Hand,
Glove to Glove
Teknik hand to hand glove to glove
:
1. sarung tangan kiri dipegang
pada mansetnya dan masukkan
tangan kiri .
2. Tangan kiri yang sudah
menggunakan sarung tangan
memegang manset sarung
tangan kanan (glove to glove).
3. Tangan kanan dimasukkan ke
dalam sarung tangan
Masker
Ada yang
menggunakan tali
panjang → lebih
nyaman , ada yang
karet elastik → lebih
mudah dipakai dan
dibuka
Persiapan
pasien di
ruangan
Persiapan
pasien di meja
operasi
Persiapan pasien di ruangan
• Rawat inap sejak 2-3 hari sebelum operasi
• Pasien diminta untuk mandi dan
membersihkan semua kotoran dari tubuh
pasien diberi baju yang disediakan oleh
rumah sakit
• Bagian yang akan di operasi harus dibersihkan
lebih sungguh-sungguh, pencukuran (12 jam
sebelum operasi)
• Persiapan kavitas oral
Persiapan di meja operasi
• Area yang akan di operasi scrub swab
berantiseptik dari tengah ke perifer
• Kavitas oral chlorhexidine/ povidone iodine
5%
• Area operasi harus di isolasi dengan
menggunakan duk steril untuk mencegah
cross contamination
Membuka Baju Operasi
• Dibuka sebelum sarung tangan
• Perawat membuka tali pada leher dan
punggung
• Tali di pinggang dibuka oleh pemakai baju
• Baju dibuka dari dalam ke luar
Membuka Gloves
• Teknik glove-to-glove, skin-to-skin
Tissue Handling & Tissue Respect
• Penting dalam mendukung penyembuhan
jaringan
• Penarikan jaringan yang berlebih, penanganan
yang kasar, diseksi yang tidak tepat,
penggunaan electrocautery secara berlebih,
insisi menggunakan instrumen tumpul,
membiarkan jaringan kering selama operasi
• Reaksi jaringan: inflamasi (delayed healing),
nekrosis, infeksi
Insisi
• Blade tajam
• Penanda daerah insisi
• Diambil pada lipatan kulit/ Langer’s line
• Insisi cukup panjang retraction <<
• Perhatikan struktur vital
• Cross serrations (cross hatching) ditandai dengan bagian tumpul blade
• Pen grip, hand rest
• Blade tegak lurus jaringan
• Asisten menarik (stretch) kulit
• Insisi dengan sekali goresan, full thickness, pada tekanan yang cukup
Flap Designing
• Dasar flap lebih lebar daripada apex
• Flap cukup lebar untuk memfasilitasi akses
• Full thickness
• Pada flap mukoperiosteal, tepinya berada pada tulang sehat
• Dapat meliputi/tidak meliputi interdental papilla kosmetik
Diseksi Jaringan
• Sharp dissection:
• Traumatic <<
• Untuk jaringan yang keras
• Menggunakan pisau
• Blunt dissection:
• Untuk jaringan halus, fragile, friable, dekat struktur vital
• Menggunakan gunting membulat pada non cutting edge, opening
action dari blade/ hemostat tip
• Cautery tip perdarahan <<, nekrosis>>
Retraksi Jaringan
• Traumatik: Allie’s forceps, cat’s paw retractor
• Atraumatik: Langenbeck’s (L) retractor
Pembuangan Tulang
• Untuk akses, osteotomi, reseksi tulang
• Alat:
• Rotary instrument panas
• osteotomes, chisel and mallet tajam, tenaga terkontrol untuk cegah
fraktur, mallet dengan wrist movement dan berat sesuai, support
rahang atau tulang untuk cegah fraktur/dislokasi, lindungi jaringan
lunak, penghalusan dengan bone file
• gigli saw panas
• power saw dengan blades reciprocating, oscillating, sagittal
• bone cutter
• rongeur/nibbler tulang tipis tajam dan kecil