Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS: CEDERA NERVUS INFERIOR ALVEOLAR

DIAKIBATKAN PERAWATAN SALURAN AKAR, DIAGNOSIS


DAN PERAWATAN YANG DAPAT DILAKUKAN
LAPORAN KASUS
Seorang wanita paruh baya datang ke klinik mengeluhkan rasa sakit dan bengkak di sisi
kiri rahang atas.. Melalui anamnesa diperoleh informasi bahwa pasien pernah
berkunjung ke seorang ahli bedah mulut sekitar 2 tahun sebelumnya mengenai gejala
yang sama di daerah premolar kiri rahang atas. Pasien menjalani perawatan saluran akar
dan apisektomi pada gigi premolar pertama dan kedua. Setelah 2 tahun gejalanya
berlanjut, dia mencari saran dari ahli bedah mulut kedua dan datang ke klinik kami. Saat
dilaksanakan pemeriksaan secara akurat ditemukan bahwa pasien mengalami mati rasa
sisi kanan di daerah dagu yang terjadi pasca perawatan saluran akar di 47 gigi 10 tahun
yang lalu. Pasien mengeluhkan bahwa rasa sakit setelah perawatan 10 tahun yang lalu
telah berkurang secara perlahan, tetapi keluhan mati rasa yang dialami oleh pasien tidak
berubah. Giginya di kuadran ketiga pasien terasa seperti "kayu." Dia mengeluh
mengeluarkan air liur dan kesulitan mengaplikasikan lipstik. Pasien tidak memiliki
riwayat penyakit sistemik.

Pengambilan gamabar radiografis menggunakan dental 3D cone beam CT


menunjukkan gambaran radiopak di daerah saluran alveolar inferior memanjang ke
arah posterior dari puncak akar mesial gigi 47Tidak ada detail spesifik lain dari
prosedur endodontik atau bahan apa yang digunakan sebagai bahan pengisi.
CEDERA INFERIOR
ALVEOLAR NERVUS (IAN)
- Cedera iatrogenik adalah
penyebab gangguan sensorik
yang paling sering dalam
distribusi saraf alveolar dan
mental inferior
- Cedera IAN tidak hanya dapat
menimbulkan sensasi yang tidak
menyenangkan, tetapi juga dapat
memengaruhi kemampuan
berbicara dan mengunyah secara
efektif tanpa menyebabkan
trauma pada area yang terkena
-Defisit saraf dapat menimbulkan
rasa sakit terus menerus di wajah
bawah (hiperalgesia, neuralgia)
mengganggu aktifitas sosial
pasien.
Diketahui bahwa bahan pengisi saluran akar, termasuk gutta
percha dan sealer, dapat menginduksi paresthesia melalui
mekanisme mekanis atau kimia. Penyebaran yang terjadi di luar
foramen apikal dapat menghasilkan manifestasi klinis yang
terkait dengan toksisitas bahan, meskipun ekstrusi bahan minor
umumnya dapat ditoleransi dengan baik oleh jaringan
periradikuler
klasifikasi cedera saraf mekanis (Seddon, 1943)
1. NEUROPRAKSIA
cedera saraf yang paling ringan, dengan pemulihan total. Dalam hal ini, struktur sebenarnya dari
saraf tetap utuh, tetapi ada gangguan dalam konduksi impuls menuruni serat saraf.
Sensasi atau fungsi normal dapat kembali dalam 1 sampai 2 hari setelah resolusi edema
intrafascicular, umumnya dalam 1 minggu setelah cedera saraf.
2. AXONOTMESIS
cedera saraf yang lebih parah dengan gangguan akson saraf, tetapi selubung mielin masih
terlindungi. Pemulihan komplit terjadi dalam 2 hingga 4 bulan, tetapi perbaikan yang mengarah
ke pemulihan lengkap bisa memakan waktu lebih lama, yaitu selama 12 bulan.
3. NEUROTMESIS
gangguan parah pada komponen jaringan ikat batang saraf dengan terganggunya pemulihan
sensorik dan fungsional

Setekah dilakukan observasi, kerusakan saraf kimia yang


disebabkan oleh pengisian bahan saluran akar biasanya diikuti
oleh neurapraxia dan axonotmesis serabut saraf, sedangkan
trauma mekanik atau kompresi saraf mekanik menyebabkan
neurotmesis
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

Gambar. 1,2,3,4 - bagian transversal rahang, Gambar 4

menunjukkan gambaran radiopak yang merupakan


bahan pengisian saluran akar di saluran mandibula
dan disekitar area 47 gigi.
Gambar. 5,6,7
bahan pengisi akar yang Gambar 5
berlanjut dari apeks
akar 47 gigi ke daerah
retromolar terlihat pada
ortopatomogram, sagital
dan cephalogram
transversal
Gambar 6

Gambar 7
Gambar 8 Gambar 10
Gambar 9

Gambar. 8,9,10 - bahan pengisi akar terlihat padat dalam


kanalis mandibula dan lesi tulang di sekitar akar mesial gigi
pada bagian sagitogram radiogram
Trigeminal fungsi serat kecil (A-delta dan C) dapat dipelajari
dengan QST termal (pengujian statistik kuantitatif) dari rasa
dingin, panas, nyeri panas dan ambang deteksi rasa sakit dingin
atau dengan pencitraan potensial yang ditimbulkan oleh laser. QST
termal dapat tetap abnormal beberapa tahun setelah kerusakan
aksonal dan bantuan dalam diagnosis sekuel akhir dari cedera saraf
trigeminal. Tes sensorik subjektif klinis lainnya adalah blok saraf
diagnostik. Ini adalah salah satu bagian dari evaluasi diagnostik
ketika rasa sakit merupakan sebuah gejala
TES SENSORIK
1. Trigeminal somatosensory evoked potentials (TSEP) adalah
metode elektrofisiologi untuk mengevaluasi jalur trigeminal.
Potensi
perubahan yang berasal dari otak akan terdeteksi pada kulit
kepala manusia setelah dilakukan stimulasi listrik saraf periferal.
2. Orthodromic sensory nerve action potential (SNAP) [13]. Ini
digunakan secara rutin dalam kombinasi dengan elektromiografi
(EMG) untuk menilai fungsi saraf perifer
3. Refleksi kedipan dengan stimulasi saraf mental. Dalam teknik
ini, elektroda rekaman aktif ditempatkan pada kelopak
perbatasan luar pada otot orbikularis oculi di kedua sisi.
Kerusakan saraf setelah
perawatan endodontik dapat
terjadi akibat cedera fisik dan /
atau kimia dari pengisian sealer
dan aplikasi obat saluran akar
yang mengandung
formaldehida, kalsium
hidroksida, eugenol ke dalam
saluran akar, yang dekat
dengan batang saraf
“ hasil pengobatan yang lebih baik tercapai jika mental paresthesia
dirawat sedini mungkin. Semakin lama iritasi mekanik atau kimia
berlanjut, serabut saraf memburuk dapat semakin memburuk
dan semakin besar risiko yang menyebabkan paresthesia
menjadi permanen

-ZUNIGA
KESIMPULAN
Paresthesia jangka panjang atau bahkan permanen dapat
terjadi akibat; laserasi serabut saraf, tekanan yang
berlangsung berkepanjangan pada saraf atau kontak dengan
bahan endodontik yang bersifat toxic. Dalam sebagian besar
kasus, kerusakan dapat dipulihkan jika perawatan konservatif
atau bedah yang diperlukan dilaksanakan tepat waktu. Namun,
dalam kasus yang dibahas sebelumnya tidak ada pengobatan
yang dapat memberikan manfaat. Jadi hal yang paling penting
dari kasus ini adalah pencegahan jenis cedera saraf ini. Dokter
gigi dan endodontis harus sadar akan konsekuensi dari
overextension atau ekstrusi periapikal bahan pengisi
endodontik.

Anda mungkin juga menyukai

  • Forr
    Forr
    Dokumen26 halaman
    Forr
    Assyifadinda R Farell
    Belum ada peringkat
  • Makalah Forensik
    Makalah Forensik
    Dokumen35 halaman
    Makalah Forensik
    Assyifadinda R Farell
    Belum ada peringkat
  • Bentuk PDF
    Bentuk PDF
    Dokumen36 halaman
    Bentuk PDF
    Assyifadinda R Farell
    Belum ada peringkat
  • Opdent
    Opdent
    Dokumen21 halaman
    Opdent
    Assyifadinda R Farell
    Belum ada peringkat