Anda di halaman 1dari 17

PENDEKATAN DIAGNOSIS DAN

TATALAKSANA POLIOMIELITIS
PADA ANAK
Nama : Benedictus Pratama Sinaga
Nim : 102015031
Fakultas kedokteran Universitas Kristen Krida
Wacana
SKENARIO 3

 Seorang anak Laki-Laki usia 9 Tahun Dibawa


ke dokter dengan keluhan tidak dapat Berjalan
Sejak 3 Hari Yang lalu
MIND MAP
Pemeriksa
Anamnesis : an fisik
Demam + ; disertai
nyeri kepala muntah Pemeriksaa
nyeri otot leher dan n
punggung Penunjang
Tidak ada kejang dan
tidak ada penurunan
kesadaran Tidak ada KU
Working
riwayat Trauma
diagnose

Diferenti
al
diagnose

Treatmen
t
ANAMNESIS
 Tanyakan Indentitas : nama, usia,nama orang
tua, alamat, pekerjaan orang tua
 Tanyakan KU Dan KP : KP : ditemukan
kelemahan kedua ekstermitas dan pada 3 hari
yll tdk dapat berjalan
 RPS
 RPD
RPK
 Riwayat pengobatan
 Riwayat sosio ekonomi
 Anamnesis Ibu ( Riwayat Kehamilan, Kelahiran,
Imunisaasi anak )
PEMERIKSAAN FISIK
 Keaadaan umum : tampak sakit sedang
 Kesadaran kompos mentis

 TTV : suhu : Normal ; RR : 16 X/Menit HR : 76 X/


menit
 Refleks Tendon –

 Flaccid
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Darah Rutin
 GCS

 Serologi

 Isolasi Virus
DIAGNOSIS KERJA
 Poliomielitis

penyakit paralysis atau lumpuh yang disebabkan oleh


virus. Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang
dinamakan poliovirus (PV), masuk ke tubuh melalui
mulut, menginfeksi saluran usus.
ETIOLOGI

FAMILLI : PICORNA VIRUS


GENUS : POLIO
Virus RNA
Terdiri dari 3 Tipe :
TIPE 1 : Brunhilde
TIPE 2 : Lansing
Tipe 3 : Leon
EPIDEMIOLOGI
 Insiden Global Infeksi virus polio menurun lebih
dari 99% sejak 1998
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
 Gejala Klinis
 Minor illness :
 ET CAUSA sistemic infection
 Nyeri Tenggorokan dan ggn
gastrointestinal demam ringan,
lemas dan sakit kepala
 Gejala Berlangsung 1-4 hari setelah
itu menghilang
Meningitis aseptica / serosa =
poliomyelitis non paralysis
.Poliomyelitis paralysis.
DIFFERENTIAL DIAGNOSE
SINDROME GULALAINE MiELITIS TRANSFERASA
BARE
Proses radang Non infeksi pada peradangan pada satu segmen atau
saraf tepi ada infiltrasi sel limfosit satu tingkatan saraf tulang
ke dalam membran serabut saraf belakang, di mana kerusakan
mengenai kedua sisinya dan
umumnya terjadi pada selubung
mielin
Ditemukan kerusakan mielin Infeksi virus, pada saluran
Autoimun pernafasan atau saluran
pencernaan.

Didahului gejala Infeksi respiratory Penyakit autoimun misalnya


tract atau GET ; Refleks Fisiologi sindrom sjorgen dan sindrom lupus
turun
Mengenai seluruh usia
TATALAKSANA
 Untuk T/H sspesifik Tidak ada
 Suportif :
 Fase Pre paralitik : tirah baring mencegah
terjadinya footdrop Jika gelisah beri diazepam
 Fase Paralitik : Fisioterapi dimulai pada fase
konvalesen
PENCEGAHAN
 Pencegahan
 Vaksinasi :
 OPV ( Oral polio vaccine ) Virus
polio yang dilemahkan Dose : 2 tts /
orl
 Imunisasi dasar : 0 bln. 2bln. 3,4 bln
dalam interval 4-6 week
 Booster :
KOMPLIKASI
 kelumpuhan yang permanen. Dapat terjadi pada
saluran pernapasan, faring, kandung kemih, dan
kerusakan usus. Kematian biasanya akibat
komplikasi yang timbul dari disfungsi
pernapasan.
PROGNOSIS
 Tipe non- paralitik pada umumnya sembuh
dengan sempurna
 Tipe paralitik angka kematian 5-10% t.u dewasa
dan bayi paresis bulbar angka kematian 10 %
KESIMPULAN
 Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang, didapatkan anak laki-
laki tersebut menderita poliomielitis, yang
disebabkan oleh terinfeksinya virus polio, dan
juga karena imunisasi polio dari anak laki-laki
tersebut tidak lengkap, sehingga infeksi virus
polio dapat masuk dengan gampang

Anda mungkin juga menyukai