Anda di halaman 1dari 51

KEBIJAKAN DAN EVALUASI

PROGRAM RSSIB DI JAWA BARAT


TAHUN 2013

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT


TAHUN 2013
 Mengurangi angka kematian bayi &
balita  2/3 dari AKB pada tahun 1990
MDG menjadi 20/1000 dari 25/1000
(Millenium kelahiran hidup
Development  Mengurangi angka kematian ibu 3/4
Goals) 2015 dari AKI pada tahun 1990 menjadi
•Propinsi
125/100.000 DARI 307 : 78
kelahiran hidup

RENCANA  Menurunkan AKB dari 35 menjadi 26 /


PENGEMBANGAN JANGKA 1000 kelahiran hidup
MENENGAH NASIONAL
2010-2014  Menurunkan AKI dari 307 menjadi 226 /
100.000 kelahiran hidup

2
PROGRAM RS SAYANG IBU DAN BAYI

RS SAYANG BAYI RS SAYANG IBU


(TAHUN 1991) (TAHUN 1996)

RS SAYANG IBU & BAYI


(TAHUN 2001)

PERLINDUNGAN IBU DAN BAYI SECARA


TERPADU DAN PARIPURNA
RUMAH SAKIT SAYANG IBU DAN BAYI
RS Sayang Ibu & bayi adalah rumah sakit
publik maupun privat, umum maupun
khusus yang telah melaksanakan 10 langkah
menuju perlindungan ibu dan bayi secara
terpadu dan paripurna.
 koordinasi berbagai unit kerja (multi
sektor) dan dukungan multi profesi / multi
disiplin
Dasar Hukum
• UU nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
• UU nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
• Kepmenkes No. 129/Menkes/Per/SK/II/2008 tentang
Standar pelayanan rumah sakit
• Kepmenkes No. 450/MENKES/SK/IV/2004 tentang
Pemberian Air Susu ibu (ASI) secara eksklusif pada
bayi di Indonesia.
• Kepmenkes No.237/MENKES/SK/IV/1997 tentang
Pemasaran Pengganti air susu ibu
• Kep Dirjen BUK no HK.02.04/I/2790/11 tentang
Standar Akreditasi RS
• Pedoman penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu
dan Bayi (RSSIB), Direktorat Jenderal BUK Kemenkes
RI tahun 2012.
Regulasi yang mendukung Program RSSIB
• UU No.36 ttg Kesehatan tahun 2009 : Setiap bayi
berhak mendapatkan ASI eksklusif konsekuensi
pidana (Pasal 200 Bab XX tentang Ketentuan Pidana)
• UU No.44 ttg RS tahun 2009 : RS menyediakan
sarana/prasarana utk wanita menyusui, anak-anak
• SPM : Persalinan, perinatologi, KB
• Akreditasi : Sasaran 1 bab IV Standar Akreditasi RS
• Pedoman penyelenggaraan RS : Ketersediaan
layanan, SDM yang kompeten dan Fasilitas
TUJUAN UMUM
Meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan Ibu &
Bayi secara terpadu dalam
upaya menurunkan Angka
Kematian Ibu & Angka
Kematian Bayi
TUJUAN KHUSUS
1) Melaksanakan dan mengembangkan standar pelayanan ibu dan
bayi secara terpadu dan paripurna.
2) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk
kepedulian terhadap ibu dan bayi
3) Meningkatkan kesiapan RS dalam melaksanakan fungsi pelayanan
obstetrik dan neonatal termasuk pelayanan kegawatdaruratan
(PONEK 24 Jam)
4) Meningkatkan fungsi RS sebagai pusat rujukan pelayanan
kesehatan ibu dan bayi bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya.
5) Meningkatkan fungsi RS sebagai model dan pembina teknis dalam
pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini, Rawat Gawat dan pemberian
ASI Eksklusif
6) Meningkatkan fungsi RS dalam Perawatan Metode Kanguru (PMK)
pada BBLR
7) Melaksanakan sistem monitoring & evaluasi pelaksanaan program
RSSIB
STRATEGI
Melaksanakan Sepuluh
Langkah Menuju Perlindungan
Ibu Dan Bayi Secara Terpadu
Dan Paripurna
10 Langkah Menuju RSSIB
1. Ada Kebijakan tertulis manajemen
yang mendukung pelayanan
kesehatan Ibu dan Bayi termasuk
IMD< pemberian ASI ekslusif dan
Indikasi yang tepat untuk pemberian
susu formula serta perawatan
metode kanguru untuk BBLR.
2. Pel Antenatal trmsk Konseling kes
maternal & neonatal serta konseling
pemberian ASI
3. Persalinan bersih & aman, inisiasi
menyusu dini & kontak kulit ibu-bayi
4. Pelayanan Obstetrik & Neonatal
Emergensi Komprehensif (PONEK)
selama 24 jam
5. Pel ayanan adekuat untuk nifas,
rawat gabung, membantu ibu
menyusui yang benar, pel neonatus
sakit
10 Langkah Menuju RSSIB
6. Pel rujukan dua arah & membina
jejaring rujukan dgn sarkes lain

7. Pel imunisasi bayi & tumbuh


kembang

8. Pel KB trmsk Pencegahan &


Penanganan kehamilan yg tdk
diinginkan serta Kesehatan
reproduksi lainnya

9. Audit medik di RS dan audit


maternal & perinatal Kab/Kota
sec periodik & tindak lanjut

10. Pemberdayaan klpk pendukung


ASI dlm tindak lanjut pemberian
ASI eksklusif dan PMK
SASARAN
1. Rumah Sakit Umum Publik dan Privat
2. Rumah sakit Khusus yang menangani ibu dan anak
(RS bersalin dan RS Ibu Anak) publik dan privat
TAHAP PELAKSANAAN
LANGKAH I
PELAKSANAAN :
A. DIREKTUR RS MEMBUAT KEBIJAKAN TERTULIS TTG :
1. Pelaksanaan program RSSIB dengan penerapan 10 langkah
perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna
2. Penetapan pokja/komite di RS yang bertanggungjawab terhdap
pelaksanaan dan evaluasi program RSSIB
3. Pemberian ASI termasuk IMD yang secara rutin
dikomunikasikan kepada petugas kesehatan
4. Pelaksanaan PMK bagi BBLR
5. Ada pemberian keringanan/pembebasan atas biaya
perawatan/tindakan/rujukan kasus resiko tinggi dan kasus
gawat darurat obstetrik neonatal bagi penderita yang tidak
mampu.
6. Sistem rujukan ibu dan bayi dengan sistem regionalisasi
7. Kerjasama dengan kelompok p[endukung ASI dan
posyandu di wilayahnya
8. Semua kebijakan diatas harus dikomunikasikan kepada
seluruh petugas RS

B. DIREKTUR RS MEMBUAT SK TENTANG PEMBERIAN ASI DAN


PENERAPAN KODE PEMASARAN PASI YANG SECARA RUTIN
DIKOMUNIKASIKAN KEPADA SELURUH PETUGAS RS DAN
DIPAMPANGKAN
C. DIREKTUR RS MENANDATANGANI PROTAP-PROTAP
PELAKSANAAN PROGRAM RSSIB TERPADU YANG TELAH
DIBUAT OLEH POKJA/KOMITE DAN CARA / FORMAT
D. ADANYA PERTEMUAN BERKALA UNTUK EVALUASI
PROGRAM RSSIB
CONTOH PROTAP –PROTAP YANG HARUS ADA DALAM
PELAKSANAAN RSSIB :
1. Kegawatdarurat kebidanan
2. Kegawatdaruratan neonatal
3. Pelayanan antenatal
4. Persalinan bersih dan aman (APN) termasuk persalinan
yang ditunggu oleh suami dan keluarga
5. Perawatan bayi baru lahir termasuk pemberian vit K1
injeksi (untuk bayi normal setelah IMD, bayi sakit setelah
resusitasi) dan salep /tetes mata
6. Perawatan nifas dan rawat gabung
7. Perawatan PMK untuk bayi BBLR dan prematur
8. Pencegahan infeksi nosokomial
9. Pelaksanaan 10 langkah keberhasilan menyusui (termasuk
IMD)
10. Tindakan medis dan operasi caesar
11. Hygiene perineum
12. Pengaturan jadwal dokter,perawat dan bidan sehingga pelayanan
siap 24 jam
13. Pelayanan kebutuhan darah, obat dan cairan untuk pasien
14. Pelayanan penunjang laboratorium dan radiologi
15. Keluarga Berencana
16. Imunisasi
17. Audit Maternal dan Perinatal

RS DAPAT MENGEMBANGKAN PELAKSANAAN PROGRAM BERUPA:


1. KEBIJAKAN YANG BELUM TERCAKUP TTG PERLINDUNGAN IBU
DAN BAYI SESUAI STANDAR
2. PENGEMBANGAN PENELITIAN YANG BERDAMPAK TERHADAP
PERLINDUNGAN KESEHATAN IBU DAN BAYI
LANGKAH 2 :
PELAKSANAAN
a. Adanya pelayanan antenatal sesuai standar pelayanan kebidanan pada
ibu hamil
b. Melakukan penapisan dan pengenalan dini kehamilan risiko tinggi dan
komplikasi
c. Mengadakan kegiatan senam ibu hami
d. Memberikan informasi kepada ibu hamil mengenai keuntungan
pemberian ASI, manajemen laktasi termasuk IMD dan rawat gabung
e. Mempertimbangkan tindakan2 yang dilakukan ibu berlatarbelakang
kepercayaan/ agama/tradisi /adat setempat\
f. Diterapkannya upaya pencegahan infeksi dalam pelayanan antenatal
g. Melibatkan suami saat pemeriksaan dan konseling
h. Memberikan konseling kepada ibu hamil yang terinfeksi HIV
i. Semua petugas dibagian kebidanan dan anak dapat memberikan
informasi mengenai cara menyusui yang benar dan pentingnya ASI
RS DAPAT MENGEMBANGKAN PELAKSANAAN PROGRAM BERUPA :

1. UPAYAKAN MEMBUAT BAHAN MATERI YANG BAIK DANBENAR


2. MENGGUNAKAN MULTI MEDIA SECARA BERTAHAP (CETAK,
KASET, VIDEO, FILM)
3. UPAYAKAN MEMBUAT SOUND SYSTEM DISEMUA UNIT RS UNTUK
PENYULUHAN MASSAL BERUPA PKMRS
4. UPAYAKAN SETIAP PEGAWAI RS MENGETAHUI TTG RS SAYANG IBU
DAN BAYI DAN MENJADI KEY PERSON DILINGKUNGAN MEREKA
TINGGAL
UNTUK KEBERHASILAN MENYUSUI, PERLU 7 KONTAK ANTARA IBU
DENGAN PETUGAS KESEHATAN YAITU :

1 KALI SAAT ANTENATAL CARE PADA USIA KEHAMILAN TRIMESTER II


1 KALI SAAT ANTENATAL CARE PADA USIA KEHAMILAN TRIMESTER III
1 KALI SAAT PERSALINAN
1 KALI PADA 2-3 HARI POST PARTUM
1 KALI PADA 7 HARI POST PARTUM
1 KALI PADA 14 HARI POST PARTUM
1 KALI PADA 28 HARI POST PARTUM
LANGKAH 3 :

PELAKSANAAN :

1. Melakukan penapisan risiko persalinan dan pemantauan


persalinan
2. Diterapkannya standar pelayanan kebidanan pada persalinan
3. Adanya fasilitas kamar bersalin sesuai standar
4. Adanya fasilitas pencegahan infeksi sesuai standar
5. Adanya fasilitas peralatan resusitasi dan perawatan bayi baru
lahir
6. Adanya fasilitas kamar operasi sesuai standar
7. Pelaksanaan IMD skin to skin
8. Adanya pelatihan berkala bagi dokter, bidan dan perawat (in
house training) dalam penanganan persalinan aman dan
penanganan bagi bayi baru lahir
9. Adanya pelatihan IMD neonatus
10. Adanya pelatihan manajemen laktasi
11. Penanggungjawab program perinatal risiko tinggi dan program
RSSIB berkoordinasi melalui pertemuan lintas sektor maupun
lintas program secara rutin

RS DAPAT MENGEMBANGKAN PELAKSANAAN PROGRAM BERUPA :


1. Menambah sarana dan prasarana fisik untuk setiap RS harus
mempunyai 2 buah OK dan VK dan peralatan 3 set
2. Pengembangan unit perawatan neonatus resiko tinggi
LANGKAH 4 :

Ruang lingkup PONEK di RS seyogyanya dimulai dari garis depan/


IGD dilanjutkan ke kamar operasi/ruang tindakan sampai ke
ruang perawatan.
1. Stabilisasi di IGD dan persiapan untuk pengobatan definitif
2. Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS diruang
tindakan
3. Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparatomi dan
seksio saesaria
4. Pelayanan intermediate dan intensif ibu dan bayi
5. Pelayanan asuhan ante natal risiko tinggi
a. Mampu memberikan pelayanan maternal fisiologis dan risiko
tinggi pada masa antenatal, intranatal dan post natal
b. Mampu memberikan pelayanan neonatal fisiologis dan risiko
tinggi pada level II B
LANGKAH 5 :
PELAKSANAAN
1. Praktekkan rawat gabung ibu dan bayi bersama selama 24 jam
2. Membantu ibu menyusu yang benar
3. Melaksanakan pemberian ASI sesuai kebutuhan bayi atau sesring
semau bayi
4. Tetap mempertahankan laktasi walaupun harus terpisah dari bayi
dengan mengajarkan cara manajemen laktasi
5. Tidak memberikan minuman dan makanan kepada bayi baru lahir
selainASI kecuali ada indikasi medis
6. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar
7. Adanya larangan promosi susu formula di RS dan lingkungannya
8. Melaksanakan PMK untuk BBLR
9. Adanya tata tertib/jam kunjungan ibu dan bayi
10. Adanya fasilitas ruang nifas yang sesuai standar
11. Melakukan perawatan nifas
12. Melakukan hygiene perineum
13. Pencegahan dan Pemantauan infeksi nososkomial pad aibu dan bayi
yang dirawat gabung
11. Melakukan perawatan nifas
12. Melakukan hygiene perineum
13. Pencegahan dan Pemantauan infeksi nososkomial pad aibu dan
bayi yang dirawat gabung

RS DAPAT MENGEMBANGKAN PELAKSANAAN PROGRAM BERUPA :


1. MENINGKATKAN KUALITAS BAHAN DAN ALAT PERAGA UNTUK
DEMONSTRASI
2. PELAPORAN KEBERHASILAN MENYUSUI
3. ADANYA PELAYANAN PERINATAL LANJUTAN (FOLLOW UP DILUAR
RS DAN KUNJUNGAN RUMAH)
4. PEMBERIAN SUSU FORMULA HANYA UNTUK INDIKASI MEDIS
ATAU KEADAAN KHUSUS
5. PERSEDIAAN SUSU FORMULA HANYA ATAS INDIKASI MEDIS DAN
TIDAK DIBERIKANS ECARA GRATIS
6. PENGEMBANGAN PENELITIAN TTG KEBERHASILAN MENYUSUI
LANGKAH 6
Sistem rujukan pelayanan kesehatan perseorangan merupakan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur
pelimpahan tugas dan tanggungjawab pelayanan kesehatan
secara timbal balik, baik vertikal maupun horizontal
(Permenkes No. 001 tahun 2012 pasal 3)

Rujukan diartikan sebagai proses yang bermula dan timbal balik


pada saat seseorang petugas kesehatan pada salah satu tingkatan
pelayanan mengalami kekurangan sumber daya (sarana dan
prasarana, alat, tenaga, anggaran/uang) dan kompetensi, untuk
mengatasi sesuatu kondisi sehingga harus meminta bantuan
kepad sarana pelayanan kesehatan lain baik yang setingkat
(horizontal) maupun yang berbeda tingkat (vertikal)

Rujukan vertikal dapat dilakukan dari tingkat pelayanan yang


lebih rendah ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi atau
sebaliknya
RS DAPAT MENGEMBANGKAN PELAKSANAAN PROGRAM BERUPA :

1. Membentuk keterpaduan dalam sistem rujukan di Kab/Kota


2. Mengevaluasi pelaksanaan rujukan
3. Pengembangan penelitian tentang sistem rujukan
4. Dokumentasikan hasil-hasil evaluasi
LANGKAH 7

PELAKSANAAN
1. Menyelenggarakan konseling dan pelayanan imunisasi di RS
sesuai dengan usia
2. Memantau tumbuh kembang bayi sejak lahir (stimulasi, deteksi
dan intervensi dini tumbuh kembang)
3. Memantau dan mengusahakan pemberian ASI ekslusif pada bayi
4. Penanganan penyakit bayi sesuai standar

RS DAPAT MENGEMBANGKAN PELAKSANAAN PROGRAM BERUPA :


1. PENGEMBANGAN PENELITIAN TTG IMUNISASI
2. PUBLIKASI DAN DOKUMENTASI HASIL-HASIL PENELITIAN
3. MENGEMBANGKAN KLINIK TUMBUH KEMBANG ABAK
LANGKAH 8

PELAKSANAAN
1. Menyelenggarakan Konseling mengenai KB dan
kotrasepsintermasuk metode LAM untuk pasien dan suami
sebelum meninggalkan RS
2. Menyelenggarakan pelayanan KB paripurna termasuk kontrasepsi
baik untuk perempuan maupun laki-laki
3. Menyelenggarakan konseling mengenai kesehatan reprodukdi
termasuk konseling pranikah

RS DAPAT MENGEMBANGKAN PELAKSANAAN PROGRAM BERUPA:


1. Pengembangan penelitian tentang KB
2. Pengembangan metode baru kontrasepsi pria
3. Publikasi dan dokumentasi hasil-hasil penelitian
LANGKAH 9

PELAKSANAAN
1. Komite medik agar dapat bertindak sebagai tim AMP Kab/Kota maupun
tim audit yang mengadakan pertemuan rutin yang berfungsi
melaksanakan audit, membantu mencari solusi
2. RS dapat aktif dalam pelaksanaan AMP tingkat Kab/Kota dalam
permasalahan kasus maternal dan perinatal
3. Menyelenggarakan program surveilance untuk pemantauan dan
evaluasi kasus maternal dan perinatal
4. Melakukan intervensi dan tindak lanjut dalam menurunkan AKI dan
AKB
5. Menyebarluaskan laporan hasil kajian AMP dan tindaklanjut secara
rutin

RS DAPAT MENGEMBANGKAN PELAKSANAAN PROGRAM BERUPA :

1. Mengembangkan sistem informasi manajemen (SIM) / data kesakitan/


data kematian ibu dan bayi dapat diperoleh secara cepat dan mudah
serta akurat melalui komputerisasi
2. Pengembangan penelitian tentang rumah sakit yang mampu secara
proaktif melakukan AMP di Kab/Kota
LANGKAH 10
PELAKSANAAN
1. Adanya kelompok binaan RS sebagai pendukung ASI dan PMK,
dimana anggota kelompok ini akan saling membantu dan
mendukung pemberian ASI ekslusif termasuk pelaksanaan PMK
2. Adanya fasilitas tempat penitipan anak dan bayi bagi pegawai RS
dan lingkungan
3. Adanya ruang menyusui
4. Mendokumentasikan kegiatan kelompok pendukung ASI
RS DAPAT MENGEMBANGKAN PELAKSANAAN PROGRAM BERUPA:
1. Melatih anggota pendukung ASI diluar RS (posyandu, ibu2 yang
pernah melahirkan di RS) sehingga mampu berperan dalam
kelompok pendukung ASI
2. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap semua kelompok
ASI yang dibina dan menjadi tanggungjawab RS
3. Mengupayakan adanya peningkatan jumlah kelompok pendukung
ASI yang dibina oleh RS berkoordinasi dengan dinas kesehatan
Kab/Kota
4. Mengupayakan merujuk ibu yang baru melahirkan setelah pulang
kerumah kepada kelompok pendukung ASI
5. Mendata jumlah kelompok pendukung ASI
6. Mendokumentasikan permasalahan dan pemecahan masalah
kelompok pendukung ASI
7. Adanya kelompok pendukung ibu-bayinya
ALUR PELAYANAN MATERNAL & PERINATAL DI RS

Dokter Obgin LABORATORIUM


/Dokter/Bidan
KAMAR TINDAKAN
Prosedur tindakan
kasus rujukan sesuai
Ibu Hamil Instalasi/ Unit standar pelayanan
Neonatal Gawat Darurat kesehatan maternal RAWAT
dan neonatal INAP/NIFAS

KAMAR OPERASI
Prosedur operasi
pada kasus rujukan
BANGSAL/
KAMAR BERSALIN PERINATOLOGI
ADMINISTRASI
KEUANGAN Prosedur persalinan
normal kasus rujukan
sesuai standar
INSTALASI pelayanan
FARMASI

BANK DARAH
KEBIJAKAN
1. RS agar melaksanakan program RSSIB yaitu
melaksanakan 10 langkah menuju perlindungan
ibu & bayi secara terpadu & paripurna secara
konsisten & berkesinambungan (SK Menkes
No.603 tahun 2008 tentang Pemberlakuan
Pedoman RSSIB)

2. Pelaksanaan 10 langkah menuju perlindungan ibu


dan bayi secara terpadu dan paripurna agar
disesuaikan dengan pedoman yang ada
3. Larangan promosi, sampel atau bantuan susu
formula di RS (SK Menkes nomor
237/Menkes/SK/IV/1997 ttg Pemasaran Pengganti
Air Susu Ibu)

4. Semua tenaga kesehatan yang bekerja di RS agar


menginformasikan kepada semua Ibu baru
melahirkan untuk memberikan ASI eksklusif (SK
Menkes nomor 450/Menkes/SK/IV/2004 ttg
Pemberian ASI secara eksklusif pada bayi di
Indonesia) & menganjurkan untuk inisiasi dini
menyusui setelah melahirkan
5. Agar RS membuat pencatatan dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan Perlindungan Ibu dan Bayi
secara terpadu dan paripurna dengan
memanfaatkan sistem pelaporan yang ada
6. RS hrs terakreditasi ..... Izin ?
7. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan program
RSSIB agar dilaksanakan secara berjenjang oleh
Pusat, Dinkes Propinsi dan Dinkes Kab/Kota dengan
cara Monev
8. Penilaian RSSIB setiap tahun dalam rangka PHI
(Peringatan Hari Ibu)
MEKANISME KEGIATAN
PROGRAM RSSIB DI DINKES PROVINSI
NO KEGIATAN Institusi Terkait

1 Surat edaran dari Kemenkes tentang permohonan usulan RS Kemenkes, Dinkes


Sayang Ibu Bayi Prov
2 Surat edaran ke 26 Dinkes Kab/Kota se Jawa Barat tentang 26 Dinkes
permohonan usulan 1 RS terbaik dalam pelaksanaan Kab/Kota
Program RSSIB
3 Penyusunan Kerangka acuan, jadwal kegiatan, penggandaan Sie RS
instrumen RSSIB
4 Membuat surat undangan rapat persiapan Sie RS
Org. Profesi (IDAI,
POGI, Perinasia)
Lintas Program
5 Rapat persiapan Sie RS
Org. Profesi (IDAI,
POGI, Perinasia)
Lintas Program
MEKANISME KEGIATAN
PROGRAM RSSIB
NO KEGIATAN Institusi Terkait

6 Membuat SK Tim RSSIB  No. 445./22259- Dinkes Prov


RS/Yankes tanggal 26 Sept 2011 Org. Profesi (IDAI, POGI,
Perinasia)
Lintas Program
7 Membuat surat pemberitahuan ke Dinkes Kab/Kota 26 Dinkes Kab/Kota

8 Pelaksanaan Monev/Penilaian ke 22 Kab/Kota Tim

9 Pengolahan data, Rapat hasil Monev/Penilaian Dinkes Prov


Org. Profesi (IDAI, POGI,
Perinasia)
10 Membuat surat ke Gubernur, Kementerian Kes., Dinkes Provinsi
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak RI.
DATA RSSIB 2010-2011
HASIL PENILAIAN RSSIB TAHUN 2010

NO KAB/KOTA RUMAH SAKIT TOTAL SKOR

1 KAB CIANJUR RSD CIANJUR 99,72


2 KOTA DEPOK RSU HERMINA 93,33
3 KAB CIREBON RSU MITRA PLUMBON 91,23
4 KAB SUBANG RSD SUBANG 91,10
5 KOTA BANJAR RSD KOTA BANJAR 91,01
6 KOTA BANDUNG RSIA HERMINA PASTEUR 89,77
7 KAB BEKASI RSU GRAND HERMINA 88,64
8 KAB SUMEDANG RSD SUMEDANG 85,60
9 KOTA CIREBON RSIA SUMBER KASIH 80,59
10 KAB KUNINGAN RSD 45 KUNINGAN 79,46
HASIL PENILAIAN RSSIB TAHUN 2010

NO KAB/KOTA RUMAH SAKIT TOTAL SKOR


11 KOTA SUKABUMI RSD SYAMSUDIN, SH 72,10
12 KOTA CIMAHI RSD CIBABAT 71,96
13 KAB INDRAMAYU RSD INDRAMAYU 71,01
14 KAB BANDUNG RSD SOREANG 68,01
15 KOTA BEKASI RS ANANDA 67,94
16 KAB SUKABUMI RSD SEKARWANGI 59,26
17 KOTA TASIKMALAYA RSB dr. Hj. KARMINI 52,99
18 KAB CIAMIS RSU PERMATA BUNDA 48
19 KAB MAJALENGKA RSD MAJALENGKA 46,91
20 KOTA BOGOR RSIA MELANIA 44,56
21 KAB GARUT RSD GARUT 40,86
22 KAB BOGOR RSIA CITRA INSANI 33,03
HASIL PENILAIAN RSSIB TAHUN 2011

NO KAB/KOTA RUMAH SAKIT TOTAL SKOR

1 KAB KARAWANG RSD KARAWANG 99,72


2 KAB CIREBON RSD WALED 98,61
3 KOTA CIREBON RSD GUNUNG JATI 97,50
4 KOTA BEKASI RSIA HERMINA 96,17
5 KOTA BOGOR RSIA HERMINA 95,28
6 KOTA DEPOK RSU HERMINA 91,64
7 KOTA BANDUNG RSU IMMANUEL 91,41
8 KAB SUBANG RSD SUBANG 87,72
9 KAB SUMEDANG RSD SUMEDANG 87,20
10 KAB KUNINGAN RSD 45 KUNINGAN 86,09
HASIL PENILAIAN RSSIB TAHUN 2011

NO KAB/KOTA RUMAH SAKIT TOTAL SKOR


11 KOTA CIMAHI RSD CIBABAT 83,41
12 KAB BANDUNG BARAT RSU CAHAYA KAWALUYAAN 80,91
13 KOTA BANJAR RSD KOTA BANJAR 80,22
14 KAB BANDUNG RSD MAJALAYA 79,12
15 KAB BOGOR RS ANNISA 78,71
16 KAB CIAMIS RSD CIAMIS 72,06
17 KOTA SUKABUMI RSD SYAMSUDIN 71,49
18 KAB MAJALENGKA RSD MAJALENGKA 68,38
19 KAB SUKABUMI RSD SEKARWANGI 64,11
20 KAB INDRAMAYU RSD INDRAMAYU 63,87
21 KAB PURWAKARTA RSD BAYU ASIH PURWAKARTA 63,71
22 KOTA TASIKMALAYA RSU PRASETYA BUNDA 52,36
HASIL PENILAIAN RSSIB TAHUN 2011

NO KAB/KOTA RUMAH SAKIT TOTAL SKOR


23 KAB CIANJUR RSD CIMACAN 44,90
24 KAB BEKASI RSU PUSPA HUSADA 42,58
25 KAB GARUT RSD GARUT 29,61
26 KAB TASIKMALAYA RSD KAB TASIKMALAYA 4,80
DATA USULAN RSSIB DARI KAB/KOTA YANG
DILENGKAPI INSTRUMEN & HASIL PENILAIAN
NO DINKES KAB / KOTA THN 2011
INSTRUMEN NILAI
1 KOTA BANDUNG - V
2 KAB CIREBON - -
3 KAB MAJALENGKA - V
4 KOTA BEKASI - -
5 KAB BANDUNG BARAT - -
6 KOTA BOGOR V -
7 KAB INDRAMAYU - -
8 KOTA DEPOK - -
9 KAB SUBANG V -
10 KAB SUMEDANG V -
11 KAB BOGOR - -
DATA USULAN RSSIB DARI KAB/KOTA YANG
DILENGKAPI INSTRUMEN & HASIL PENILAIAN
THN 2011 KETERANGAN
NO DINKES KAB / KOTA
INSTRUMEN NILAI
12 KAB PURWAKARTA - -
13 KAB CIAMIS V -
14 KOTA DEPOK V -
15 KAB SUKABUMI V -
16 KOTA CIREBON V V DILENGKAPI BA
17 KOTA TASIKMALAYA V -
18 KAB KUNINGAN V -
19 KOTA CIMAHI V -
20 KAB KARAWANG V V
21 KAB CIANJUR - -
22 KOTA BANJAR - -
DATA USULAN RSSIB DARI KAB/KOTA YANG
DILENGKAPI INSTRUMEN & HASIL PENILAIAN
NO DINKES KAB / KOTA THN 2011
INSTRUMEN NILAI
23 KAB BANDUNG - -
24 KAB BEKASI - -
25 KAB GARUT - -
26 KAB TASIKMALAYA - -
DATA USULAN RSSIB DARI KAB/KOTA YANG
DILENGKAPI INSTRUMEN & HASIL PENILAIAN
THN 2012
NO DINKES KAB / KOTA
INSTRUMEN NILAI SURAT PENGANTAR
1 KAB KARAWANG V - V
2 KAB SUKABUMI V V -
3 KAB MAJALENGKA V V V
4 KAB KUNINGAN V - V
5 KOTA CIREBON V - V
6 KAB BOGOR V - V
7 KOTA DEPOK V - -
8 KAB PURWAKARTA - - V
9 KAB SUBANG TIDAK
MENGUSULKAN
10 KOTA TASIKMALAYA V - V
11 KAB SUMEDANG - - -
DATA USULAN RSSIB DARI KAB/KOTA YANG
DILENGKAPI INSTRUMEN & HASIL PENILAIAN
THN 2012
NO DINKES KAB / KOTA
INSTRUMEN NILAI SURAT PENGANTAR
12 KAB CIREBON - - -
13 KOTA BOGOR - - -
14 KOTA CIMAHI - - -
15 KAB BANDUNG BARAT - - -
16 KAB INDRAMAYU - - -
17 KOTA BEKASI - - -
18 KOTA BANJAR - - -
19 KOTA SUKABUMI - TDK MUSULKAN
20 KAB TASIKMALAYA - TDK MUSULKAN
21 KOTA BANDUNG TLP
22 KAB BEKASI TLP
DATA USULAN RSSIB DARI KAB/KOTA YANG
DILENGKAPI INSTRUMEN & HASIL PENILAIAN
THN 2012
NO DINKES KAB / KOTA
INSTRUMEN NILAI SURAT PENGANTAR
23 KAB CIANJUR
24 KAB CIAMIS
25 KAB GARUT
26 KAB BANDUNG
MASALAH :

1. RUMAH SAKIT YANG DIUSULKAN, ADA YANG BELUM


MENGETAHUI TENTANG PROGRAM RSSIB 
PEMBINAAN BELUM BERJALAN ?

2. RUMAH SAKIT YANG DIUSULKAN BELUM SELURUHNYA


HASIL PENILAIAN OLEH DINKES TINGKAT KAB/KOTA.

3. USULAN DARI DINKES KAB/KOTA SEBAGIAN BESAR


TIDAK DILENGKAPI INSTRUMEN DAN HASIL PENILAIAN
SELURUH RS DI WILAYAHNYA .
WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai