Anda di halaman 1dari 3

PENCEGAHAN PASIEN JATUH

Dalam buku “Preventing Falls in Hospitals: A Toolkit for improving Quality of Care” disebutkan
upaya upaya untuk mengurangi terjadinya kejadian pasien terjatuh di rumah sakit, yaitu :

• Membiasakan pasien dengan lingkungan sekitarnya.

• Menunjukkan pada pasien alat bantu panggilan darurat.

• Posisikan alat bantu panggil darurat dalam jangkauan.

• Posisikan barang-barang pribadi dalam jangkauan pasien.

• Menyediakan pegangan tangan yang kokoh di kamar mandi, kamar dan lorong.

• Posiskan sandaran tempat tidur rumah sakit di posisi rendah ketika pasien sedang
beristirahat, dan posisikan sandaran tempat tidur yang nyaman ketika pasien tidak tidur.

• Posisikan rem tempat tidur terkunci pada saat berada di bangsal rumah sakit.

• Menjaga kursi roda di posisi terkunci ketika stasioner

• Gunakan alas kaki yang nyaman, baik, dan tepat pada pasien.

• Gunakan lampu malam hari atau pencahayaan tambahan.

• Kondisikan permukaan lantai bersih dan kering. Bersihkan semua tumpahan.

• Kondisikan daerah perawatan pasien rapi.

• ikuti praktek yang aman ketika membantu pasien pada saat akan ke tempat tidur dan
meninggalkan tempat tidur.

Pernyataan yang paling ringkas, akan tetapi memiliki makna yang dalam seperti yang
disarankan oeleh Standar Nasional Akreditasi adalah “The program is implemented”. Dengan
implementasi beberapa saran dalam tulisan ini diharapkan dapat meminimalkan kejadian
pasien terjatuh di rumah sakit. Sehingga salah satu indikator patient safety dapat dilakukan.

Intervensi Jatuh Standar :

1. Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi


2. Keselamatan lingkungan : hindari ruangan yang kacau balau; dekatkan bel dan telepon;
gunakan penerangan yang cukup malam hari; posisi tempat tidur rendah; terpasang
penghalang tempat tidur; serta roda tempat tidur harus selalu terkunci.
3. Monitor kebutuhan pasien. Keluarga menemani pasien yang berisiko jatuh. Bila tidak
ada keluarga, pasien diminta untuk menekan bel bila membutuhkan bantuan
4. Edukasi perilaku untuk mencegah jatuh kepada pasien dan keluarga dengan
menempatkan standing akrilik edukasi jatuh di meja samping tempat tidur pasien.
5. Gunakan alat bantu jalan (walker, handrail).
6. Anjurkan pasien menggunakan kaus kaki atau sepatu yang tidak licin.
7. Lakukan penilaian ulang risiko jatuh bila ada perubahan kondisi atau pengobatan.

Intervensi Jatuh Risiko tinggi :

1. Pakaikan gelang risiko jatuh berwarna kuning. Pasang tanda peringatan risiko jatuh
warna kuning pada bed pasien
2. Lakukan intervensi jatuh standar
3. Strategi mencegah jatuh dengan penilaian jatuh yang lebih detail seperti analisa cara
berjalan sehingga dapat ditentukan intervensi spesifik seperti menggunakan terapi fisik
atau alat bantu jalan jenis terbaru untuk membantu mobilisasi.
4. Pasien ditempatkan dekat nurse station.
5. Handrail kokoh dan mudah dijangkau pasien.
6. Siapkan komod dan alat bantu jalan.
7. Lantai kamar mandi dengan karpet anti slip/tidak licin, serta anjuran menggunakan
tempat duduk di kamar mandi saat pasien mandi.
8. Dampingi pasien bila ke kamar mandi, jangan tinggalkan sendiri di toilet, informasikan
cara menggunakan bel di toilet untuk memanggil perawat, pintu kamar amndi jangan
dikunci.
9. Lakukan penilaian ulang risiko jatuh tiap shift.

a. Latihan fisik
Latihan fisik diharapkan mengurangi resiko jatuh dengan meningkatkan kekuatan tungkai dan
tangan, memperbaiki keseimbangan, koordinasi, dan meningkatkan reaksi terhadap bahaya
lingkungan, latihan fisik juga bisa mengurangi kebutuhan obat-obatan sedatif. Latihan fisik yang
dianjurkan yang melatih kekuatan tungkai, tidak terlalu berat dan semampunya, salah satunya
adalah berjalan kaki.
b. Modifikasi lingkungan
1. Atur suhu ruangan supaya tidak terlalu panas atau dingin untuk menghindari pusing
akibat suhu.
PENCEGAHAN PASIEN JATUH
2. Taruhlah barang-barang yang memang seringkali diperlukan berada dalam jangkauan tanpa
harus berjalan dulu.
3. Jangan sampai ada kabel listrik pada lantai yang biasa untuk melintas.
4. Pasang pegangan tangan pada tangga, kamar mandi.
5. Singkirkan barang-barang yang bisa membuat terpeleset dari jalan yang biasa untuk
melintas.
6. Gunakan lantai yang tidak licin.
7. Atur letak furniture supaya jalan untuk melintas mudah, menghindari tersandung.
8. Hindari furniture yang beroda.
c. Memperbaiki kebiasaan pasien lansia.
1. Berdiri dari posisi duduk atau jongkok jangan terlalu cepat.
2. Jangan mengangkat barang yang berat sekaligus
3. Mengambil barang dengan cara yang benar dari lantai.
4. Hindari olahraga berlebihan.
d. Alas Kaki
1. Hindari sepatu berhak tinggi, pakai sepatu berhak lebar
2. Jangan berjalan hanya dengan kaus kaki karena sulit untuk menjaga keseimbangan.
3. Pakai sepatu yang antislip atau sandal berbahan karet tidak licin.
e. Alat bantu jalan
Pada penggunaannya, alat bantu jalan memang membantu meningkatkan keseimbangan,
namun di sisi lain menyebabkan langkah yang terputus dan kecenderungan tubuh untuk
membungkuk, terlebih jika alat bantu tidak menggunakan roda, karena itu penggunaan alat
bantu ini haruslah direkomendasikan secara individual. Alat bantu jalan seperti cane
(tongkat), crutch (tongkat ketiak) dan walker.(Jika hanya 1 ekstremitas atas yang
digunakan,pasien dianjurkan pakai cane. Pemilihan cane type apa yang digunakan,
ditentukan oleh kebutuhan dan frekuensi menunjang berat badan. Jika kedua ekstremitas
atas diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dan tidak perlu menunjang berat
badan, alat yang palin cocok adalah four-wheeled walker. Jika kedua ekstremitas atas
diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dan menunjang berat badan, maka
pemilihan alat ditentukan oleh frekuensi yang diperlukan dalam menunjang berat badan.
f. Memelihara kekuatan tulang
1. Suplemen nutrisi terutama kalsium dan vitamin D terbukti meningkatkan densitas tulang
dan mengurangi resiko fraktur akibat terjatuh pada orang tua.
2. Berhenti merokok.
3. Hindari konsumsi alcohol.
4. Latihan fisik

Anda mungkin juga menyukai