Anda di halaman 1dari 19

SELULITIS ORBITA

Oleh:
Nina Mariana, S. Ked
04084821719222
Pembimbing:
Dr. dr. Anang Tribowo, Sp.M (K)
Outlines
1. Pendahuluan 7. Gambaran Klinis
2. Anatomi Orbita 8. Pemeriksaan
3. Definisi Penunjang
4. Epidemiologi 9. Diagnosis Banding
5. Etiologi 10.Komplikasi
6. Patofisiologi 11.Tatalaksana
12.Prognosis
13.Kesimpulan

2
PENDAHULUAN
Penyakit inflamasi orbital  semua penyakit inflamasi yang
mempengaruhi struktur yang terkandung dalam orbital eksternal sampai
ke dalam orbita
Selulitis orbita adalah infeksi aktif jaringan lunak orbita yang terletak
posterior dari septum orbita, termasuk lemak dan otot dalam tulang
orbital
Infeksi selulitis orbita adalah suatu kegawat darurat dan
membutuhkan penanganan segera
Komplikasi yang terjadi antara lain kebutaan, kelumpuhan saraf kranial,
abses otak, dan bahkan dapat terjadi kematian
3
Anatomi Orbita
◎ Superior: orbital plate dari
tulang frontal

◎ Inferior: permukaan orbital


rahang atas + permukaan
orbital dari tulang zygomatic.

◎ Medial: prosesus frontalis


rahang atas, tulang lakrimal,
piring orbital ethmoid, tubuh
tulang sphenoid

◎ Lateral: prosesus frontalis


anterior tulang zygomatic +
4
tulang sphenoid
Definisi

◎Selulitis orbita adalah peradangan supuratif jaringan ikat


jarang intraorbita di belakang septum orbita.

◎Selulitis orbita merupakan peradangan supuratif yang


menyerang jaringan ikat di sekitar mata, dan kebanyakan
disebabkan oleh beberapa jenis bakteri normal yang hidup di
kulit, jamur, sarkoid, dan infeksi ini biasa berasal dari wajah
secara lokal
5
Epidemiologi Mortalitas / Morbiditas.

• Sebelum ketersediaan antibiotik, pasien dengan selulitis orbita


memiliki angka kematian dari 17%, dan 20%

Ras

• Selulitis orbita tidak dipengaruhi oleh rasial

Sex

• Tidak ada perbedaan frekuensi antara jenis kelamin kecuali


kasus S. aureus yang resisten terhadap methicillin wanita lebih
sering daripada laki-laki dengan rasio 4:1

Usia

• lebih sering terjadi pada anak-anak daripada di dewasa muda


6
Etiologi

Haemophilus Staphylococcus
influenzae aureus

Streptococcus Streptococcus
pneumoniae pyogenes

7
Patofisiologi

penyebaran
penyebaran
bakteremia dari
langsung dari trauma atau infeksi
lokasi yang lebih
sinusitis atau kulit
jauh seperti otitis
dakriosistitis
media, pneumonia)

8
Gambaran Klinis

• demam
• nyeri pergerakan bola mata
Subjektif
• penurunan penglihatan

• mata merah
• Kelopak sangat edema
• proptosis
• kemosis TANDA KARDINAL:
Objektif • restriksi motilitas bola mata Proptosis dan oftalmoplegi
• exophtalmus
• peningkatan TIO
• rinore
9
Pemeriksaan Penunjang
Leukositosis
Kultur darah
(> 15.000)

Pap smear
Evaluasi pada pemeriksaan Usap sekret
untuk Gram
penunjang mencakup hidung
stein

CT Scan MRI

10
Diagnosis
Banding

• Infeksi
jaringan
Selulitis
Preseptal subkutan dari
anteriorseptum
orbital

11
Diagnosis Banding

• Tumor yang sangat ganas orbita


yang berasal dari otot-otot
ekstraokular
Rhabdomiosarkoma • Gejala klinis berupa adanya
proptosis yang berkembang
secara cepat dan progresif
dengan onset mendadak pada
anak 7-8 tahun

• Proses nonneoplastik yang


menimbulkan tanda neoplasma
orbital yakni proptosis
Pseudotumor • Gejala klinis bengkak pada kelopak
mata, proptosis, nyeri orbital,
gerakan mata terbatas, diplopia,
chemosis, dan kemerahan
12
Komplikasi
Keratopathy, peningkatan TIO, oklusi
Okular arteri/vena sentral, neuropati optik,
endophthalmitis

Intrakranial Meningitis, abses otak, trombosis sinus


kavernosus

Abses
Paling sering terletak di sepanjang dinding
Subperiosteal medial orbital

Relatif langka di selulitis orbital terkait sinusitis,


Abses orbita tetapi mungkin terjadi pada kasus paska-
trauma atau paska operasi 13
Tatalaksana
◎ Pengawasan dan penilaian oleh ahli mata
Rawat Inap Rumah Sakit dan otolaryngological sangat diperlukan.
◎ Pembentukan abses intrakranial mungkin
memerlukan drainase

Terapi Antimikroba
◎ Ceftazidime 1g IM/8 jam dan metronidazole
500 mg oral/8 jam
◎ Oksasilin 1.5 g IV + penisilin G 1 juta U/4
jam
◎ Vankomisin IV bila alergi penisilin
◎ Anak-anak: Oksasilin +
cefuroxime/ampisilin-sulbaktam
◎ Bayi: Ceftriaxone 14
Tatalaksana

Dekongestan hidung dan ◎Dapat membantu drainase sinus


vasokonstriktor paranasalis

Intervensi bedah

15
Tatalaksana

Vankomisin Klindamisin Sefotaksim


(Vancocin) (Cleocin) (Claforan)

Ceftazidime Cefazolin
Nafcillin
(Fortaz, (Ancef, Kefzol,
(Unipen)
Ceptaz) Zolicef)

Kloramfenikol
◎Pilihan Antibiotik: (Chloromycetin)
Tikarsilin (Ticar)

16
Prognosis

◎ Dengan pengenalan dan penanganan yang cepat, Prognosis


untuk sembuh total tanpa komplikasi sangat baik.

◎ Selulitis orbital dapat berlanjut menjadi abses orbital dan


trombosis sinus kavernosus.

◎ Penyebaran sistemik dapat menyebabkan meningitis dan sepsis

◎ Pasien yang mengalami imunokompromais atau diabetes memiliki


kecenderungan lebih tinggi untuk mengalami infeksi fungal.
17
KESIMPULAN
Selulitis orbita bakteri adalah infeksi yang mengancam
nyawa dari jaringan lembut di belakang septum orbital

Organisme penyebab yang paling umum adalah Streptococcus


Pneumonia, Staphylococcus Aureus, Staphylococcus Pyogenes dan
Haemophilus Influenza. Peningkatan insiden selulitis orbita terjadi di
musim dingin

Proptosis dan oftalmoplegi adalah tanda cardinal dari selulitis orbita.

Penatalaksanaan pada selulitis orbita adalah rawat inap rumah sakit,


terapi antimikroba, dekongestan hidung dan vasokonstriktor,
pemantauan fungsi saraf optic, dan intervensi bedah 18
Thank you
Any question?

19

Anda mungkin juga menyukai