BAB 1. Pendahuluan O LANDASAN YURIDIS PENDIDIKAN PANCASILA O TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA O PEMBAHASAN PANCASILA SECARA ILMIAH O BEBERAPA PENGERTIAN PENCASILA Landasan Yuridis Pendidikan Pancasila Undang-undang Dasar 1945 Ketetapan MPR NO.II/MPR/1998 UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 39 “Isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan.” Tujuan Pendidikan Pancasila O Memahami, menghayati dan melaksanakan pencasila dan UUD 1945 dalam kehidupan sehari-hari sebagai warga negara RI yang berjiwa Pancasila. O Menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang beragam masalah dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang hendak diatasi dengan penerapan pemikiran yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 O Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nila-nilai dan norma-norma Pancasila. Pembahasan Pancasila Secara Ilmiah O Syarat – syarat yang dikemukakan oleh I.R. Poedjowijatno dalam bukunya yang merinci syarat-syarat ilmiah sebagai berikut : O Berobjek; O Bermetode; O Bersistem; O Bersifat universal Berobjek Filsafat ilmu pengetahuan membagi atas dua macam yaitu, objek formal dan objek material. Objek formal pancasila adalah suatu sudut pandang tertentu dalam pembahasan pancasila, atau dari sudut pandang apa pancasila itu dibahas. Objek material pancasila adalah suatu objek yang merupakan sasaran pembahasan dan pengkajian pancasila baik yang bersifat empiris maupun non empiris. Bermetode O Setiap pengetahuan ilmiah harus memiliki metode yaitu seperangkat cara atau sistem pendekatan dalam rangka pembahasan pancasila untuk mendapatkan suatu kebenaran yang bersifat objektif. O Salah satu metode dalam pembahasan pancasila adalah metode "analitico syntetic" yaitu suatu perpaduan metode analisis dan sintesis. O Metode dalam hal hasil-hasil budaya dan objek sejarah digunakan metode "hermeneutika" Bersistem O Suatu pengetahuan ilmiah harus merupakan suatu yang bulat dan utuh. O Pembahasan pancasila secara ilmiah harus merupakan satu kesatuan dan keutuhan, bahkan pancasila itu sendiri dalam dirinya merupakan suatu kesatuan dan keutuhan "majemuk tunggal" yaitu kelima sila itu adalah satu kesatuan dan kebulatan. Bersifat Universal O Kebenaran suatu pengetahuan ilmiah harus bersifat universal, artinya kebenarannya tidak terbatas oleh waktu, ruang, keadaan, situasi, kondisi maupun jumlah tertentu. O Dalam kaitannya dengan kajian pancasila hakikat ontologis nilai-nilai pancasila adalah bersifat universal, atau dengan kata lain perkataan inti sari, esensi atau makna yang terdalam dari sila-sila pancasila pada hakikatnya adalah bersifat universal. Tingkatan Pengetahuan Ilmiah O Pengetahuan Deskriptif (Bagaimana) O Pengetahuan Kausal (Mengapa) O Pengetahuan Normatif (Kemana) O Pengetahuan Essensial (Apa) Pengetahuan Deskriptif O Kajian Pancasila secara deskriptif ini antara lain berkaitan dengan kajian sejarah perumusan Pancasila,nilai-nilai Pancasila serta kajian tentang kedudukan dan fungsi Pancasila Pengetahuan Kausal O Suatu pengetahuan yang memberikan jawaban tentang sebab akibat. Berkaitan dengan kajian proses kausalitas terjadinya Pancasila yang meliputi empat kausa yaitu kausa materials, kausa formalis, kausa effesien & kausa finalis. Serta berkaitan dengan Pancasila sebagai sumber nilai. Pengetahuan Normatif O Dalam membahas Pancasila tidak cukup hanya hasil deskripsi atau hasil kausalitas belaka,melainkan untuk dikaji norma- normanya. Pengetahuan Essensial O Tingkatan pengetahuan untuk menjawab suatu pertanyaan yang terdalam yaitu suatu pertanyaan tentang hakikat segala sesuatu. Pengertian Pancasila O Pengertian Pancasila secara etimologis O Pengertian Pancasila secara Historis O Pengertian Pancasila secara Terminologis Pengertian Pancasila secara etimologis
O “Pancasila” berasal dari Sansekerta dari India
(bahasa kasta Brahmana) O “panca” artinya “lima” O “syila” vokal I pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar” O “syiila” vokal i pendek artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang senonoh” Pengertian Pancasila secara etimologis
O Dalam buku Sutasoma yang dikarang oleh Empu
Tantular, Pancasila ini mempunyai arti lima kesusilaan (Pancasila Karma), yaitu: - tidak boleh melakukan kekerasan - tidak boleh mencuri - tidak boleh berjiwa dengki - tidak boleh berbohong - tidak boleh mabuk minuman keras. Pengertian Pancasila secara Historis
O Proses Perumusan Pancasila diawali dalam
siding BPUPKI I dr. Radjiman Widyadiningrat, tiga orang pembicara yaitu Muhammad Yamin, Soepomo dan Soekarno. Terminologi historis proses perumusan Pancasila O 1. Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945) O 2. Ir. Soekarno (1 Juni 1945) O 3. Piagam Jakarta (22 Juni 1945) Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
O 5 Asas dasar negara Indonesia Merdeka :
1) Peri Kebangsaan 2) Peri Kemanusiaan 3) Peri Ketuhanan 4) Peri Kerakyatan 5) Kesejahteraan Rakyat. Ir. Soekarno (1 Juni 1945) O 5 asas dasar negara Indonesia : 1) Nasionalisme atau kebangsaan Indonesia 2) Internasional atau perikemanusiaan 3) Mufakat atau demokrasi 4) Kesejahteraan Sosial 5) Ketuhanan yang berkebudayaan Piagam Jakarta (22 Juni 1945) Rumusan Pancasila : O 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya. O 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab O 3. Persatuan Indonesia O 4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan O 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pengertian Pancasila secara Terminologis
O Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945
itu telah melahirkan negara Republik Indonesia. O Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea tersebut tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan 5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia Sejarah ketatanegaraan Indonesia terdapat pula rumusan-rumusan pancasila sebagai berikut :
O Dalam konstitusi RIS (Republik Indonesia
Serikat) O Dalam UUD (undang-undang dasar sementara 1950 Dalam konstitusi RIS (Republik Indonesia Serikat) O Berlaku tanggal 29 Desember 1949 s/d 17 Agustus 1950, tercantum rumusan Pancasila sbb: 1) Ketuhanan YME 2) Pri Kemanusiaan 3) Kebangsaan 4) Kerakyatan 5) Keadilan Sosial Dalam UUD (undang-undang dasar sementara 1950 O Undang-undang Dasar 1950, berlaku mulai tanggal 17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959, rumusan Pancasila yang tercantum dalam konstitusi RIS sbb: 1) Ketuhanan Yang Maha Esa 2) Peri kemanusiaan 3) Kebangsaan 4) Kerakyatan 5) Keadilan sosial. Pancasila secara Terminologis Dari berbagai macam rumusan Pancasila, yang sah dan benar adalah rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 sesuai dengan Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 dan Ketetapan MPR No. III/MPR/2000.