Anda di halaman 1dari 27

PENDIDIKAN

PANCASILA
YURIDIS KENEGARAAN

By

Drs. H. M. Yusuf, M.AP


BAB 1. Pendahuluan
O LANDASAN YURIDIS PENDIDIKAN
PANCASILA
O TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
O PEMBAHASAN PANCASILA SECARA ILMIAH
O BEBERAPA PENGERTIAN PENCASILA
Landasan Yuridis Pendidikan
Pancasila
 Undang-undang Dasar 1945
 Ketetapan MPR NO.II/MPR/1998
 UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pasal 39
“Isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan
wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan
Agama, Pendidikan Kewarganegaraan.”
Tujuan Pendidikan Pancasila
O Memahami, menghayati dan melaksanakan pencasila dan
UUD 1945 dalam kehidupan sehari-hari sebagai warga negara
RI yang berjiwa Pancasila.
O Menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang beragam
masalah dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara yang hendak diatasi dengan penerapan pemikiran
yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
O Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nila-nilai dan
norma-norma Pancasila.
Pembahasan Pancasila Secara
Ilmiah
O Syarat – syarat yang dikemukakan oleh I.R.
Poedjowijatno dalam bukunya yang merinci
syarat-syarat ilmiah sebagai berikut :
O Berobjek;
O Bermetode;
O Bersistem;
O Bersifat universal
Berobjek
 Filsafat ilmu pengetahuan membagi atas dua
macam yaitu, objek formal dan objek material.
 Objek formal pancasila adalah suatu sudut
pandang tertentu dalam pembahasan pancasila,
atau dari sudut pandang apa pancasila itu
dibahas.
 Objek material pancasila adalah suatu objek yang
merupakan sasaran pembahasan dan pengkajian
pancasila baik yang bersifat empiris maupun non
empiris.
Bermetode
O Setiap pengetahuan ilmiah harus memiliki
metode yaitu seperangkat cara atau sistem
pendekatan dalam rangka pembahasan
pancasila untuk mendapatkan suatu kebenaran
yang bersifat objektif.
O Salah satu metode dalam pembahasan
pancasila adalah metode "analitico syntetic" yaitu
suatu perpaduan metode analisis dan sintesis.
O Metode dalam hal hasil-hasil budaya dan objek
sejarah digunakan metode "hermeneutika"
Bersistem
O Suatu pengetahuan ilmiah harus
merupakan suatu yang bulat dan utuh.
O Pembahasan pancasila secara ilmiah harus
merupakan satu kesatuan dan keutuhan,
bahkan pancasila itu sendiri dalam dirinya
merupakan suatu kesatuan dan keutuhan
"majemuk tunggal" yaitu kelima sila itu
adalah satu kesatuan dan kebulatan.
Bersifat Universal
O Kebenaran suatu pengetahuan ilmiah harus
bersifat universal, artinya kebenarannya
tidak terbatas oleh waktu, ruang, keadaan,
situasi, kondisi maupun jumlah tertentu.
O Dalam kaitannya dengan kajian pancasila
hakikat ontologis nilai-nilai pancasila adalah
bersifat universal, atau dengan kata lain
perkataan inti sari, esensi atau makna yang
terdalam dari sila-sila pancasila pada
hakikatnya adalah bersifat universal.
Tingkatan Pengetahuan Ilmiah
O Pengetahuan Deskriptif (Bagaimana)
O Pengetahuan Kausal (Mengapa)
O Pengetahuan Normatif (Kemana)
O Pengetahuan Essensial (Apa)
Pengetahuan Deskriptif
O Kajian Pancasila secara deskriptif ini antara
lain berkaitan dengan kajian sejarah
perumusan Pancasila,nilai-nilai Pancasila
serta kajian tentang kedudukan dan fungsi
Pancasila
Pengetahuan Kausal
O Suatu pengetahuan yang memberikan
jawaban tentang sebab akibat. Berkaitan
dengan kajian proses kausalitas terjadinya
Pancasila yang meliputi empat kausa yaitu
kausa materials, kausa formalis, kausa
effesien & kausa finalis. Serta berkaitan
dengan Pancasila sebagai sumber nilai.
Pengetahuan Normatif
O Dalam membahas Pancasila tidak cukup
hanya hasil deskripsi atau hasil kausalitas
belaka,melainkan untuk dikaji norma-
normanya.
Pengetahuan Essensial
O Tingkatan pengetahuan untuk menjawab
suatu pertanyaan yang terdalam yaitu suatu
pertanyaan tentang hakikat segala sesuatu.
Pengertian Pancasila
O Pengertian Pancasila secara etimologis
O Pengertian Pancasila secara Historis
O Pengertian Pancasila secara Terminologis
Pengertian Pancasila secara etimologis

O “Pancasila” berasal dari Sansekerta dari India


(bahasa kasta Brahmana)
O “panca” artinya “lima”
O “syila” vokal I pendek artinya “batu sendi”, “alas”,
atau “dasar”
O “syiila” vokal i pendek artinya “peraturan tingkah
laku yang baik, yang penting atau yang senonoh”
Pengertian Pancasila secara etimologis

O Dalam buku Sutasoma yang dikarang oleh Empu


Tantular, Pancasila ini mempunyai arti
lima kesusilaan (Pancasila Karma), yaitu:
- tidak boleh melakukan kekerasan
- tidak boleh mencuri
- tidak boleh berjiwa dengki
- tidak boleh berbohong
- tidak boleh mabuk minuman keras.
Pengertian Pancasila secara Historis

O Proses Perumusan Pancasila diawali dalam


siding BPUPKI I dr. Radjiman Widyadiningrat,
tiga orang pembicara yaitu Muhammad
Yamin, Soepomo dan Soekarno.
Terminologi historis proses perumusan
Pancasila
O 1. Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
O 2. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
O 3. Piagam Jakarta (22 Juni 1945)
Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)

O 5 Asas dasar negara Indonesia Merdeka :


1) Peri Kebangsaan
2) Peri Kemanusiaan
3) Peri Ketuhanan
4) Peri Kerakyatan
5) Kesejahteraan Rakyat.
Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
O 5 asas dasar negara Indonesia :
1) Nasionalisme atau kebangsaan Indonesia
2) Internasional atau perikemanusiaan
3) Mufakat atau demokrasi
4) Kesejahteraan Sosial
5) Ketuhanan yang berkebudayaan
Piagam Jakarta (22 Juni 1945)
Rumusan Pancasila :
O 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at
Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
O 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
O 3. Persatuan Indonesia
O 4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
O 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pengertian Pancasila secara Terminologis

O Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945


itu telah melahirkan negara Republik Indonesia.
O Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri
atas empat alinea tersebut tercantum rumusan
Pancasila sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
Sejarah ketatanegaraan Indonesia terdapat pula
rumusan-rumusan pancasila sebagai berikut :

O Dalam konstitusi RIS (Republik Indonesia


Serikat)
O Dalam UUD (undang-undang dasar
sementara 1950
Dalam konstitusi RIS (Republik
Indonesia Serikat)
O Berlaku tanggal 29 Desember 1949 s/d 17
Agustus 1950, tercantum rumusan
Pancasila sbb:
1) Ketuhanan YME
2) Pri Kemanusiaan
3) Kebangsaan
4) Kerakyatan
5) Keadilan Sosial
Dalam UUD (undang-undang dasar
sementara 1950
O Undang-undang Dasar 1950, berlaku mulai
tanggal 17 Agustus 1950 sampai dengan 5
Juli 1959, rumusan Pancasila yang
tercantum dalam konstitusi RIS sbb:
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Peri kemanusiaan
3) Kebangsaan
4) Kerakyatan
5) Keadilan sosial.
Pancasila secara Terminologis
Dari berbagai macam rumusan Pancasila,
yang sah dan benar adalah rumusan
Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan
UUD 1945 sesuai dengan Ketetapan MPRS
No. XX/MPRS/1966 dan Ketetapan MPR No.
III/MPR/2000.

Anda mungkin juga menyukai