Anda di halaman 1dari 29

EKSTRIKASI, STABILISASI

DAN
TRANSPORTASI

Oleh : dr. Saeful Anwar


Jika kita memindahkan dan mengangkat penderita
dengan tidak tepat  menyebabkan cedera lanjut
untuk penderita maupun penolong sendiri

MEKANIK TUBUH

Potensi seluruh kemampuan tubuh


sebagai alat untuk mengangkat,
memindahkan dan mencegah cedera
Prinsip dasar untuk mencegah cedera :

1 Rencanakan gerakan
. Gunakanlah paha, bukan punggung.
2. Berat benda sedekat mungkin pada tubuh.
3. “Susunan” (Stack) – satukan gerak tubuh
4. dalam satu kesatuan gerak.
5. Kurangi jarak atau ketinggian, bila
memindahkan sebuah benda.
Gunakan prinsip–prinsip di atas untuk memindahkan,
menarik, menekan, membawa atau menggapai sesuatu
benda

Kuncinya adalah garis lurus dari tulang belakang


cara mengangkat yang benar cara mengangkat dgn satu kaki maju ke depan
Kerjasama tim sangat diperlukan
komunikasi dengan jelas dan sering

Gunakan komando dan berkoordinasi


secara lisan dari awal sampai akhir

Mintalah bantuan pada petugas lain


Panduan dalam mengangkat penderita :

1 Kenali kemampuan diri dan kemampuan


. pasangan kita
2. Nilailah beban yang akan diangkat secara
bersama, dan bila merasa tidak mampu, jangan
paksakan. Selalu komunikasikan secara teratur
dengan pasangan kita
3. Regangkan kaki sejajar dengan bahu kita dan
posisikan satu kaki sedikit di depan
4. Mulai dengan jongkok, jangan membungkuk
saat mengangkat dan punggung harus selalu
dijaga lurus
5. Tangan yang memegang menghadap ke depan.
Jarak antara kedua tangan minimal 30 cm.
6. Dekatkan tubuh dengan beban yang akan
diangkat.
7. Jangan memutar tubuh saat mengangkat

Panduan di atas juga berlaku saat menarik


atau mendorong penderita.
MEMINDAHKAN
PENDERITA

• Stabilisasi perawatan
• Do not further harm

Pemindahan darurat
Teknik
memindahkan penderita

Pemindahan non darurat


1. PEMINDAHAN DARURAT
Pengertian : Pemindahan penderita ketika dalam
keadaan yang membahayakan baik dari
lingkungan maupun penderita itu sendiri.
Misalnya :
 Kebakaran atau suatu keadaan yang
memungkinkan terjadinya kebakaran
 Ledakan atau suatu keadaan yang memungkinkan
terjadinya ledakan dll
Bahaya terbesar dari pemindahan darurat
adalah menambah cedera pada tulang
belakang atau memperparah keadaan
Pindahkan penderita sejauh dan seaman
mungkin dari tempat berbahaya
Jenis–jenis pemindahan darurat

Tarikan baju Tarikan selimut

Tarikan lengan Tarikan dengan sprei


2. PEMINDAHAN NON DARURAT
 Ketika telah siap dievakuasi  Yaitu dengan
melakukan stabilisasi dan perawatan penderita

 Cegah cedera lebih lanjut serta hindari sesuatu


yang menyebabkan ketidaknyamanan atau nyeri
pada penderita
Jenis – jenis pemindahan non darurat
(Non Emergency Move)

1 Pengangkatan langsung dari lantai / tempat


. tidur
2. Pengangkatan ekstremitas
3. Pengangkatan dengan LSB (long spine board)
Log Roll 
4. Direct Ground Lift
pengangkatan ekstremitas Log roll

direct ground lift


POSISI
PENDERITA
 Sulit untuk menjelaskan semua jenis posisi karena
aneka ragam-nya situasi dimana penderita berada
 Keadaan di tempat kejadian dan kondisi penderita
akan menentukan posisi yang dipilih
PERALATAN MEMBAWA
UNTUK PENDERITA
Tandu beroda/ Stretcher  Ketika mendorong brankar posisi
atau Brankar kaki penderita di depan dan kepala
di belakang
 Dalam ambulans posisi brankar
terbalik dengan kepala di depan
(dekat pengemudi),
 Pada wanita in – partu, posisi
brankar dalam ambulans boleh
dibalik, supaya kita dapat
membantu persalinan
Tandu sekop
(Scoop Stretcher, Orthopaedic Stretcher)

• Tandu sekop bukan alat


untuk membawa /
transportasi tapi hanya
untuk mengangkat dan
memindahkan.
• Empat petugas
Long Spine Board (LSB
)
Bidai tulang belakang
atau papan panjang kayu
yang keras atau benda
sintetis yang tidak
menyerap darah dengan
panjang sekitar 2 meter
Back Board / Short Spine Board atau
KE (Kendrick Extrication Device)
D
 SSB dan KED adalah dua alat
yang berbeda secara bentuk
namun mempunyai fungsi yang
sama
 Digunakan pada penderita trauma
terutama untuk memindahkan
penderita dari dalam kendaraan
yang dicurigai adanya cedera
servikal dan tulang belakang.
Head Immobilizer
NECK
COLLAR
Alat untuk membidai leher pada keadaan adanya
kecurigaan cedera pada tulang leher (Servikal)

 Multiple Trauma
 Adanya jejas / perlukaan diatas klavikula (tulang selangka)
 Cedera kepala dengan penurunan kesadaran
 Mekanisme kecelakaan mendukung  mechanism of injury
Setiap adanya kecurigaan Fraktur Servikal harus
selalu terpasang NECK
COLLAR

Bisa dibuka setelah


pemeriksaan Rontgent
setelah DIPASTIKAN
tidak ada fraktur cervical
Pemasangan Neck Collar
TRANSPORTASI PENDERITA

AMBULAN DARA
S T
 Cukup ruang agar penderita
dapat diposisikan terlentang.
 Dapat memuat dua penderita
dan petugas.
 Cukup tinggi untuk petugas
berdiri dalam melakukan
tindakan yang diperlukan
selama perjalanan
 Cukup tinggi untuk peletakkan cairan infus yang
diberikan ke penderita (min 90 cm)
 Dilengkapi peralatan medis dan non medis untuk
penanganan penderita
 Dilengkapi alat komunikasi (radio, telepon mobil
atau telepon seluler)
 Identitas kendaraan yang jelas (jenis ambulans)
 Sepanjang perjalanan lakukan survei primer dan
survei sekunder, catat setiap tindakan yang
dilakukan dan perubahan – perubahan yang
spesifik yang terjadi.
 Beberapa hal yang harus dimonitor selama
transportasi penderita :
o Kesadaran penderita
o Tanda – tanda vital (RR,TD,N)
o Daerah luka bila ada

Anda mungkin juga menyukai