- Filtration and concentration Glomerular filtration Reabsorbsi Sekresi aktif Efek Penyakit Ginjal Terhadap Eliminasi Obat • klirens total (CLE) dan dosis obat mempengaruhi konsentrasi steady-state (Css) dalam darah Penurunan nilai klirens total (CLE) akan meningkatkan konsentrasi steady-state (Css) dalam darah klirens total terdiri dari klirens renal dan klirens non renal Pengaruh Penurunan Fungsi Ginjal terhadap Non-Renal Metabolisme Pada umumnya obat yang diekskresikan melalui ginjal adalah dalam bentuk metabolit. Implementasinya adalah kerusakan ginjal akan berpengaruh pada jumlah metabolit, yang mungkin akan memberikan efek farmakologi tertentu, sedang pengaruhnya tergantung dari jalur metabolisme. Efek Penyakit Ginjal terhadap Distribus
Kerusakan ginjal terkadang ditandai dengan ditemukannya protein di dalam
urin (uremia) Kerusakan ginjal mempengaruhi ikatan obat pada protein plasma, dengan cara: 1. Menurunkan jumlah albumin. 2. Perubahan struktur pada sisi ikatan protein plasma. 3. Terdesaknya obat dari sisi ikatan karena adanya senyawa lain yang gagal di ekskresikan melalui ginjal. Penurunan jumlah albumin akan meningkatkan volume distribusi (Vd) Contoh : terjadinya perubahan profil distribusi phenitoin pada penderita yang mengalami kemunduran fungsi ginjal. Pada beberapa kasus, ikatan obat pada protein jaringan juga akan terpengaruh. Efek Penyakit Ginjal terhadap Absorbsi Obat
Secara umum bioavailabilitas pada kebanyakan obat
tidak terpengaruh oleh kerusakan ginjal. Namun demikian, ada penelitian lain yang menyebutkan adanya penurunan kecepatan absorbsi d-xylosa (0.555/jam) pada pasien dengan gagal ginjal kronis dan 1.03/jam pada pasien normal. Jumlah d-xylosa yang diabsorpsi juga lebih sedikit (48.6% Vs. 69.4%). Penelitian lain lagi juga menyebutkan terjadinya pengurangan bioavailabilitas furosemid dan pindolol pada pasien yang mengalami penurunan fungsi ginjal. Prinsip penggunaan obat pada gagal g Sebisa mungkin memilih obat-obat yang dieliminasi melalui hepar Untuk obat-obat yang dieliminasi melalui ginjal kurangi dosis rumus Glusti Hayton Rumus Glusti Hayton : G= 1-fr (1- (ClCr.F/ClCr.N)) G: faktor penyesuaian dosis menurut Glusti Hayton Fr: fraksi obat yang dieksresi utuh dalam urin dari dosis yang bioavailable : Clr/Cl : fraksi klirens renal dari klirens obat total pada orang normal CLCr.F: klirens kreatinin pada pasien dg gangguan ginjal ClCr.N: klirens kreatinin pada orang normal Rumus Cockroft-Gault CrCl = F x (140-umur) x BB kreatinin plasma F laki-laki = 1,23 (N = 125 mL/mnt) F perempuan = 1,04 (N = 115 mL/mnt) Penyesuaian Dosis pada Penderita Gangguan Ginjal
Terapi obat secara individual harus dilakukan pada
penderita dengan gangguan ginjal. Umumnya, penyesuaian dosis di dasarkan pada klirens creatinin. Penyesuaian dosis lebih kompleks untuk obat yang terlalu cepat dimetabolisme atau obat-obatan yang mengalami perubahan pada ikatannya dengan protein akibat keadaan gagal ginjal. Penyesuaian regimen dosis yang optimal tergantung pada keakuratan hubungan parameter farmakokinetik obat dan parameter fungsi ginjal dan juga tergantung pada penilaian yang akurat terhadap sisa fungsi ginjal yang masih baik. Penyesuaian Dosis pada Penderit Gangguan Ginjal
Berlaku untuk dosis maintenance
1. besar dosis per kali (Dm) tetap, Interval diperpanjang Tf=Tn/G 2. Interval dosis (T) tetap, dosis perkali (Dm) dikurangi DmF=DmN x G II. Obat-obatan nefrotoksik Obat-obatan nefrotoksik
Toksisitas tergantung dosis
NSAIDs, termasuk COX-2 selektif Aminoglikosida Kerusakan ginjal idiosinkrasi (reaksi obat) NSAIDs Penisilin penisilamin Mekanisme nefrotoksisitas NSAID Mengganggu produksi prostaglandin gangguan regulasi aliran darah ginjal & keseimbangan air dan garam Cox-1 penurunan perfusi ginjal Cox-2 gangguan pertukaran air dan natrium pada tubulus Gangguan ginjal kronik : Konsumsi berlebihan (habitual use) Diperberat obat lain (antihipertensi, ACE inhibitor) Mekanisme nefrotoksisitas Aminoglikosida