Ip. Tx :
Rehidrasi dengan oralit:
• Jumlah oralit yang diperlukan : 75 ml/kg x bb
75 x 14 = 1050 ml diberikan selama 3 jam pertama
• Maintenance dengan infus RL menggunakan rumus Darrow :
BB : 14 kg
I. 10 x 100 = 1000 ml
II. 4 x 50 = 200 ml
Total = 1200 ml
Pada dehidrasi sedang kehilangan cairan sebesar 10% = 1200 + 120 = 1320
ml
Total = 1320 ml/ 24 jam
Ip.Ex
Menjelaskan orangtua tentang kemungkinan penyebab penyakit
Menjelaskan pengobatan, dan komplikasi penyakit
2. Gizi kurang
Ip. Dx
Antropometri
Ip.Tx
• Berat badan ideal = (usia dalam tahun x 2) + 8
(5 x 2) + 8 = 18 kg
Estimasi kebutuhan energi, zat gizi makro dan mikro
• Kebutuhan kalori
100 kal/kg BBI yaitu 90 x 14 kg = 1260 kalori/hari
Kebutuhan zat gizi mikro
Protein 10% dari total kalori (10% x 1260 kalori) : 4 = 31,5
gram
Lemak 20% dari total kalori (20% x 1260 kalori) : 9 = 28
gram
Karbohidrat, sisa total kalori dikurangi presentase protein dan
lemak (70% x 1260 kalori) : 4 = 220,5 gram
Ip. Mx
Asupan makan
Berat badan
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad sanam : dubia ad bonam
• Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
FOLLOW UP
TINJAUAN PUSTAKA
1. Diare
a. Definisi
Buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat
berupa air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga kali
atau lebih) dalam satu hari.
b. Etiologi
Infeksi
- Enteral (bakteri, virus, parasit)
- Parenteral
Malabsorpsi
- Karbohidrat
Disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa)
Monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa)
- Gangguan atau kegagalan ekskresi pancreas menyebabkan
kegagalan pemecahan kompleks protein, karbohidrat dan
trigliserida.
- Pemberian obat pencahar, laktulosa, pemberian magnesium
hydroxide (misalnya susu magnesium).
- Mendapat cairan hipertonis dalam jumlah besar dan cepat.
Makanan
Psikologis
d. Klasifikasi
lama diare
- diare akut
- diare kronik
patomekanisme
-Diare sekretorik
-Diare osmotik
e. Patofisiologi
f. Manifestasi klinis
anak gelisah dan cengeng, suhu tubuh meningkat, nafsu
makan menurun, kemudian timbul diare
tinja caire disertai lendir atau darah
anus lecet
muntah
dehidrasi
g. Diagnosis
Tanpa dehidrasi
Diagnosis Diare tanpa dehidrasi dibuat bila anak tidak
mempunyai dua atau lebih tanda berikut yang dicirikan sebagai
dehidrasi ringan/sedang atau berat.
- Gelisah/ rewel
- Letargis atau tidak sadar
- Tidak bisa minum atau malas minum
- Haus atau minum dengan lahap
- Mata cekung
- Cubitan kulit perut kembalinya lambat atau sangat lambat
(Turgor jelek)
Dehidrasi ringan sedang
Jika anak memiliki dua atau lebih tanda berikut, anak menderita
dehidrasi ringan/sedang:
- Gelisah/rewel
- Haus dan minum dengan lahap
- Mata cekung
- Cubitan kulit perut kembalinya lambat
Perhatian: Jika anak hanya menderita salah satu dari tanda di atas
dan salah satu tanda dehidrasi berat (misalnya: gelisah/rewel dan
malas minum), berarti anak menderita dehidrasi sedang/ringan.
Dehidrasi berat
Jika terdapat dua atau lebih tanda berikut, berarti anak
menderita dehidrasi berat:
- Letargis atau tidak sadar
- Mata cekung
- Cubitan kulit perut kembali sangat
- lambat (≥ 2 detik)
Tidak bisa minum atau malas minum.
h. Penatalaksanaan
Tanpa dehidrasi
Dehidrasi ringan sedang
Dehidrasi berat
i. Komplikasi
Dehidrasi
Gangguan keseimbangan elektrolit
Demam
Asidosis metabolik
Kejang
2. Gizi kurang
a. Definisi
Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau
ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan,
aktivitas berfikir, dan semua hal yang berhubungan dengan
kehidupan.
Kekurangan zat gizi bersifat ringan sampai berat banyak terjadi
pada anak balita.
b. Etiologi
Penurunana asupan nutrien
Biasanya terjadi pada anoreksia akibat sakit kronis seperti anoreksia
nervosa.
Penurunan absorpsi nutrien
malabsorpsi karbohidrat dan asam amino yang menyeluruh pada
penyakit kolera sebagai akibat dari waktu transit intestinal yang cepat
dan malabsorpsi gula setelah terjadi defisiensi laktase yang
ditimbulkan oleh diare.
Penurunan pemakaian nutrien dalam tubuh
Misalnya pada penggunaan obat antimalaria yang dapat mengganggu
metabolisme folat dan defisiensi enzim kongenital yang sebagian
membatasi lintasan metabolik nutrien seperti yang terjadi pada
fenilketonuria.
Peningkatan kehilangan nutrien
Hal ini sering terjadi melalui traktus gatrointestinal dan dapat
juga melalui kulit dan urin, misalnya protein-losing-enteropathy
pada penyakit inflamasi usus dan kehilangan nutrien melalui kulit
yang terbakar serta terkelupas.
Peningkatan kebutuhan nutrien
Keadaan patologis ini terjadi sperti pada kasus inflamasi kronis,
misalnya peningkatan laju metabolik pada keadaan demam atau
hipertiroidisme.
c. Manifestasi klinis
Pertumbuhan
Pertumbuhan menjadi terganggu karen aprotein yang ada digunakan sebagai
zat pembakar sehingga otot menjadi lunak dan rambut menjadi rontok.
Sistem imun menurun
Sistem imunitas dan antibodi menurun sehingga anak mudah terserang
infeksi.
Struktur dan fungsi otak terganggu
Kurang gizi pada anak dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental.
Kekurangan gizi dapat berakibat terganggunya fungsi otak secara permanen
seperti perkembangan IQ dan motorik yang terhambat.
Perilaku
Anak yang mengalami gizi kurang menunjukan perilaku yang tidak tenang,
cengeng dan apatis.
Anemia
d. Komplikasi
- Kwashiorkor
- Marasmus
- Marasmus-kwashiorkor
HOME VISIT
TERIMAKASIH