Anda di halaman 1dari 31

Ahmad Bukhari

Ananta Yandini
Linda Rahayu Ningsih
Mesliza Ummeisa
Nafa Maulidina
Novitha Destary
Rahmad Ramadhan
Rapindri Andas
Septia Wati

Tutor : dr Indrawati Yunus


 Keracunan : suatu keadaan dimana
seseorang memperoleh dosis obat atau
zat kimia yang berlebihan dimana pada
orang tersebut terjadi gangguan fungsi
organ tubuh.

 Racun : setiap bahan yang mempunyai


kemampuan untuk menimbulkan efek
merugikan pada makhluk hidup, dapat
ditentukan oleh dosis dan konsentrasinya
1. Apa saja jenis-jenis racun ?
2. Bagaimana penanganan awal untuk pasien
pada kasus ?
3. Bagaimana cara mendiagnosis dan
membuktikan bahwa pasien keracunan ?
4. Apa saja tanda dan gejala pasti kasus
keracunan ?
5. Apa saja jenis dan tanda-tanda kematian ?
6. Apa jenis racun yang digunakan dikasus ?
7. Mekanisme keracunan ?
8. Apa yang mempengaruhi tingkat keracunan ?
9. Macam-macam kerja racun, cara keluar racun
dan antidotum
 Jenis-jenis racun
 Korosif
 Iritan
 Neurotik
 Jenis kematian
 Mati somatis / mati klinis
 Mati seluler
 Mati otak
 Penanganan
 Stabilisasi
 Dekontaminasi
 Eliminasi
keracunan Definisi

Jeni-jenis
racun
kematian
Port d’entry &
faktor
mempengaruhi
jenis
Patogenesis&
patofisiologi
tanda
Manifestasi klinis
Perkiraan
kematian Penanganan
awal

penatalaksanaan antidotum
 Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan :
1. Definisi keracunan, jenis-jenis racun dan
manifestasi klinis racun
2. Patofisiologi keracunan
3. Kriteria diagnosis dan diagnosis banding
keracunan
4. Penanganan awal dan penatalaksanaan
keracunan
5. Jenis dan tanda kematian
KERACUNAN
Definisi :
 Racun  zat yang dalam dosis relatif kecil
dapat mengakibatkan kematian.
 Keracunan  suatu keadaan dimana
seseorang memperoleh dosis obat atau zat
klinis berlebihan,dimana terjadi gangguan
fungsi organ tubuh karena kontak dgn
bahan kimia.
Jenis racun Keterangan

1.Korosif
 Asam kuat  Asam Mineral, As. Hidroklorida, As. Sulfat, As. Nitrat
 Asam Organik, As. Asetat, As. Karbolat, As. Salisilat
 Basa Kuat  Natrium Hidroksida
 Kalium Hidroksida
 Amonium Hidroksida
2. Iritan
 Anorganik  Non logam
• Fosfat, Klorida, Bromida, Yodida
Logam
•Arsen , Air raksa , Tembaga, Timah, Seng, Perak.
 Organik
• Tumbuhan • Biji minyak jarak , Lidah buaya, jamur
• Hewan • Serangga Bisa ular

3. Mekanik Debu, Pecahan Gelas


4. Neurotika Serebral
: Opium, Alkohol,Eter,Kloroform
 Spinal
: Striknim
 Kardiak
: Akonit, Tembakau, As. Hidroksida
 Respirasi
: CO, Karbon monoksida, Gas Batu bara
 SSP
: Kurase

5. Zat Kimia Industri  Metil Alkohol, As. Sianida


6. Zat Kimia Pertanian  Pestisida, Herbisida
7. Makanan  Jengkol
 Singkong

8. Racun Rumah Tangga  Desinfektan


1. Pembersih lantai : Bahan aktif : Hcl-17
2. Pemutih : Bahan aktif : 5,25% NaOCl, Detergen
3. Bahan aktif : Total surfaktan dan aditif 25% Triclosan
(antibakterial agent )
 Insektisida
1. Antiserangga: Praletrin 0,2 %
d-aletrin 0,15 %
 Kuantitas racun(dosis)
 Bentuk racun
 Cara masuk dalam tubuh
 Kondisi tubuh
Kontak /
penggunaan
Bentuk toksin
Fase eksposisi
hancur  zat aktif
terlarut

Zat aktif tersedia


untuk diabsorpsi

absorpsi
Fase toksokinetik

deposisi distribusi ekskresi

Zat aktif tersedia untuk


memberikan efek pada
target
Fase toksodinamik
Efek klinis Efek toksik

Cara kerja racun


1. Gejala-gejala sesuai dengan racun penyebab.
2. Analisa kimia positif adanya racun pada sisa
barang bukti
3. Ditemukan Racun pada cairan tubuh korban.
Darah, Urine ]
4. Otopsi, baik makroskopik dan mikroskopik
sesuai dengan racun penyebab.
5. Riwayat Penyakit korban kontak dengan
racun.
3 dan 4 bila positif : Diagnosa pasti keracunan
anamnesis

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan penunjang
Jika memungkinkan cari informasi jenis racun,
jarum suntik, cover zat kimia

Pemeriksaan fisik
 Gejala umum
 Pemeriksaan mata
 Pemeriksaan abdomen
 Pemeriksaan kulit
 Neddle mark ( bekas suntikan)
 Skin blister’s
 Pemeriksaan bau atau aroma racun

 Asam / seperti buah Klorida hidrat,


pir paraldehid
 Almond / amandel sianida

 wortel sitotoksin

 Bawang putih Arsen, organofosfat,


seleniuum, talium

 Pedas aromatic Etil klorvinol

 Telur busuk Hidrogen sulfide, stibin,


markaptan
 Autopsy

Pemeriksaan
luar

Pemeriksaan
dalam
Pemeriksaan luar

 Tercium bau dari hidung, mulut, pakaian


bau amandel (sianida), minyak tanah
(insektisida), amoniak, fenol, alkohol
 Pakaian: Penyebaran bercak racun
( Pembunuhan atau bunuh diri)
 Lebam Mayat : merah terang (CO/CN).
 Luka-luka bakar pada bibir, kulit akibat asam
dan basa kuat.
 Bekas suntikan ( Narkotika), hiperpigmentasi,
keratosis, melanosis.(As,Pb,Hg)
 Kelainan pada kuku, rambut dan sklera
 Bau yang tercium dari rongga
tengkorak,Rongga perut dan rongga
dada.
 Kelainan-kelainan yang ditemukan pada
organ2 tubuh
 Kelainan bisa berupa korosif, nekrosis,
 Ditemukan sisa2 obat/racun dalam
lambung, mulut, eosofagus.
 Pada umumnya perbendungan pada
semua organ2 tubuh.
 Stabilisasi
 Air way
 Breathing
 Sirkulasi
 Dekontaminasi
• Dekontaminasi pulmonal
• Dekontaminasi mata
• Dekontaminasi kulit (rambut & kuku)
• Dekontaminasi gastrointestinal
 Eliminasi
 Antidotum
 bahan  antidotum

Kimia:
 sianida  Sodium tio sulfat,nitrit
 timbal  penisilamin
Obat:
 opioid  nalakson
 parasetamol  metionin
Racun binatang:
 laba-laba  Antivenin(polivenin)
 Ular berbisa  sabu
Racun alam:
 oliander  Kolestiramin

Racun makana
 jengkol  Na bikarbonat

Mikroba
 botulinum  Anti toksin tipe A,B,E
 Kematian somatis (kematian klinis ) : suatu keadaan dimana oleh
karena sesuatu sebab terjadi gangguan pada ketiga sistem utama
yang bersifat menetap.

 Kematian seluler (kematian molekuler ) : hilangnya fungsi organ


maupun jaringan tergantung masing masing daya tahan organ
maupun jaringan tersebut.

 Kematian serebral : kerusakan kedua serebral yang irreversible


kecuali batang otak dan serebelum sedangkan sistem respirasi dan
sistem cardiovasculer masih berfungsi dengan alat bantu

 Kematian otak : terjadi kerusakan neuronal yang generalisata yang


irreversibell termasuk batang otak dan serebelum
TIDAK PASTI

 Pernapasan berhenti, dinilai selama >10menit


 Terhentinya sirkulasi, dinilai selama 15menit,
nadi karotis tidak teraba.
 Kulit pucat
 Tonus otot menghilang
 Pembuluh darah retina mengalami segmentasi
beberapa menit setelah kematian
 Pengeringan kornea, kekeruhan dalam waktu
10menit
PASTI

 Lebam mayat (Livor Mortis)


 Kaku mayat (Rigor Mortis)
 Penurunan suhu tubuh (Algor Mortis)
 Pembusukan (Decomposition)
 Adiposera (Lilin Mayat)
 Mummifikasi
PERKIRAAN SAAT
KEMATIAN

(penurunan suhu,lebam dan kaku mayat)


 Pengosongan lambung (normal 4-6 jam)
 Pemeriksaan isi lambung (makan
terakhir)
 Perubahan bola mata
 Perubahan rambut (0,4 mm/hari)
 Kuku (0,1 mm/hari)
 LCS
KESIMPULAN

Keracunan adalah suatu keadaan dimana


seseorang memperoleh dosis obat atau
zat kimia yang berlebihan dimana pada
orang tersebut terjadi gangguan fungsi
organ tubuh. Dengan berbagai jenis
racun dan harus dengan cepat
ditangani serta diberi antidotum yang
sesuai.

Anda mungkin juga menyukai