Anda di halaman 1dari 23

1

NAMA KELOMPOK

6. NURFAN EKA SAPUTRA


1. AJENG YUNIANTINA RAHMATIA
7. NURWAHYU IKMAL
2. LAILA SARI
8. RENI KUMALASARI
3. MUHAMMAD BAYU KURNIAWAN
9. TRI YULI IDI PANGESTU
4. NAFSIAH SISI
10. VHIZA THAMARA KHARLINDA
5. NITA RAHAYU
11. YUNDHA CAHYANI KHAIRUNISA
- Hinchliff, 1999

- Wiknjosastro, Hanifa. 2005

- Price, Sylvia. 2002

3
Etiologi / Predisposi

Menurut Wiknjosastro Hanifa ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan


resiko terjadinya kanker serviks :
Hubungan seks pada usia muda atau pernikahan pada usia muda
Berganti-ganti pasangan seksual
Faktor genetik
Kebiasaan merokok
Defisiensi zat gizi (vitamin A dan C)
Multiparitas
Gangguan sistem kekebalan
Status sosial ekonomi lemah
Patofisiologi

Karsinoma serviks timbul di batas antara epitel yang melapisi ektoserviks (porsio) dan
endoserviks kanalis serviks yang disebut sebagai squamo-columnar junction (SCJ). Histologi
antara epitel gepeng berlapis (squamous complex) dari portio dengan epitel kuboid/silindris
pendek selapis bersilia dari endoserviks kanalis serviks. Pada wanita SCJ ini berada di luar
ostius uteri eksternum, sedangkan pada wanita umur > 35 tahun, SCJ berada di dalam kanalis
serviks. Tumor dapat tumbuh :
1. Eksofilik mulai dari SCJ ke arah lumen vagina sebagai masa yang mengalami infeksi
sekunder dan nekrosis.
2. Endofilik mulai dari SCJ tumbuh ke dalam stomaserviks dan cenderung untuk mengadakan
infiltrasi menjadi ulkus.
3. Ulseratif mulai dari SCJ dan cenderung merusak struktur jaringan serviks dengan melibatkan
awal fornises vagina untuk menjadi ulkus yang luas. 5
Lanjutan

Serviks normal secara alami mengalami proses metaplasi/erosio akibat saling desak-
mendesak kedua jenis epitel yang melapisi. Dengan masuknya mutagen, porsio yang erosif
(metaplasia skuamosa) yang semula fisiologik dapat berubah menjadi patologik melalui
tingkatan NIS I, II, III dan KIS untuk akhirnya menjadi karsinoma invasif. Sekali menjadi
mikroinvasif atau invasif, proses keganasan akan berjalan terus.
Periode laten dari NIS – I s/d KIS 0 tergantung dari daya tahan tubuh penderita. Umumnya fase
pra invasif berkisar antara 3 – 20 tahun (rata-rata 5 – 10 tahun). Perubahan epitel displastik
serviks secara kontinyu yang masih memungkinkan terjadinya regresi spontan dengan
pengobatan / tanpa diobati itu dikenal dengan Unitarian Concept dari Richard. Hispatologik
sebagian besar 95-97% berupa epidermoid atau squamos cell carsinoma sisanya
adenokarsinoma, clearcell carcinoma/mesonephroid carcinoma dan yang paling jarang adalah
sarcoma. 6
Resiko Ca Servix
Pada Ibu Hamil

7
Pemeriksaan
Penunjang

1. Pemeriksaan Sitologi Pap Smear


2. Kolposkopi
3. IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)
4. Serviksografi
5. Gineskopi
6. Pemeriksaan Penanda Tumor (PT)
7. Pemeriksaan darah lengkap 8
Penatalaksanaan

Terapi karsinoma serviks dilakukan bilamana diagnosis telah dipastikan


secara histologik dan sesudah dikerjakan perencanaan yang matang oleh tim
yang sanggup melakukan rehabilitasi dan pengamatan lanjutan (tim kanker / tim
onkologi) (Wiknjosastro, 1997). Penatalaksanaan yang dilakukan pada klien
kanker serviks, tergantung pada stadiumnya. penatalaksanaan medis terbagi
menjadi tiga cara yaitu: histerektomi, radiasi dan kemoterapi.
Di bawah ini adalah klasifikasi penatalaksanaan medis secara umum berdasarkan
stadium kanker serviks :

Pada ibu hamil yang memiliki Ca serviks, pada trimester ketiga akan dilakukan tindakan sectio secaria untuk
mengeluarkan bayi, demi mengurangi resiko komplikasi pada bayi. Kanker serviks yang menyerang ibu hamil, dan
usia kandungan tersebut telah melewati usia 20 minggu, maka wajib baginya untuk melakukan operasi pengangkatan
janin atau bayi. Jika hal ini tidak dilakukan dan tidak segera diambil tindakan, maka bayi yang ada didalam
kandungan bisa terserang virus atau sel-sel kanker. Pengaruh lainnya kanker serviks pada ibu hamil yaitu adanya
hambatan didalam proses perkembangan janin, dan itu artinya organ janin yang ada didalam kandungan tidak akan
tumbuh dengan normal seperti yang lainnya, hal ini dikarenakan adanya neoplasma.

Untuk kemoterapi di lakukan pada ibu hamil

10

BECAUSE STORYTELLING,
AND VISUAL STORYTELLING,
WAS PUT IN THE HANDS OF EVERYBODY,
WE HAVE ALL NOW BECOME STORYTELLERS.

—LEVAR BURTON

12

13

14

15

Data obyektif
 TTV tidak dalam batas normal
Dimana batas normal TTV meliputi :
 Nadi : 60-100 x / menit
 Nafas : 16 - 24 x / menit
 Tekanan Darah : 110-140 / 60-90 mmHg
 Suhu : 36,5 0C – 37,5 0C

16

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan cairan aktif
Nyeri kronis berhubungan dengan agens pencedera
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan
tubuh b.d faktor biologis
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan agens
farmaseutikal
Ansietas berhubungan dengan perubahan besar status
kesehatan
17

18

19

20

21

22
THANK YOU

Neal Creative © Neal Creative | click & Learn more

Anda mungkin juga menyukai