Gladys Larissa
406162129
Definisi
• Sindroma ovarium polikistik (SOPK) adalah
sindroma disfungsi ovarium dengan
karakteristik anovulasi, hiperandrogenisme,
dan/atau adanya morfologi ovarium polikistik.
Sindroma ini merupakan kelainan endokrin
wanita yang paling umum, terdapat pada
kirakira 5-7% dari semua wanita usia
reproduksi. Simptomatologi klasik adalah
akibat dari produksi androgen ovarium yang
berlebihan dan anovulasi kronis.
Etiologi
• SOPK masih belum diketahui, dan tidak ada gen
atau substansi lingkungan spesifik yang terbukti
mengakibatkan terjadinya SOPK, meskipun
beberapa penelitian mencoba menghubungkan
kejadian SOPK dengan pengaruh genetik melalui
aktifitas 5α-reduktase. Penyebab terbanyak SOPK
adalah akibat adanya gangguan hormonal.
Gangguan hormonal berupa resistensi insulin,
adanya deposit lemak sentral (obesitas) dan
Diabetes Melitus tipe 2 sering dianggap
berhubungan dengan kejadian SOPK pada wanita
usia subur.
Etiologi PCOS
Gangguan Hormonal antara lain:
1. Hormon Ovarium
Bila kadar hormon pemicu ovulasi tidak
normal, maka ovarium tidak akan
melepaskan sel telur setiap bulan. Pada
beberapa penderita, dalam ovarium
terbentuk kista-kista kecil yang menghasilkan
androgen
Etiologi PCOS
2. kadar androgen yang
tinggi.
Kadar androgen yang
tinggi pada wanita akan
menimbulkan jerawat
dan pola pertumbuhan
rambut seperti pria
serta terhentinya
ovulasi
Etiologi PCOS
3. Kadar Insulin dan gula darah yang meningkat
Sekitar 50% tubuh penderita PCOS bermasalah
dalam penggunaan insulin yaitu mengalami
resistensi insulin. Bila tubuh tidak dapat
menggunakan insulin dengan baik maka kadar gula
dalam darah akan meningkat. Bila keadan ini tidak
segera di atasi, maka akan terjadi diabetes kelak di
kemudian hari
Gejala PCOS
• Terjadinya bertahap
• Awal Perubahan hormonal yang menyebakan
PCOS terjadi pada masa remaja setelah
menarche
• Gejala bertambah jelas setelah berat badan
meningkat pesat
Gejala PCOS awal
Estrone
increases
Diagnostic criteria for PCOS, based on a modified consensus
of the NIH-NICHD conference on PCOS, April 1990
Major Criteria
Chronic anovulation
Hyperandrogenemia
Clinical signs of hyperandrogenism
Exclusion of other etiologies
Minor Criteria
Insulin resistance
Perimenarchal onset of hirsutism and obesity
Elevated LH/FSH ratio
Ultrasonographic evidence of PCOS
Intermittent anovulation associated with
hyperandrogenemia (free testosterone, DHEAS)
Diagnosa
• Ultrasonografi (USG) transvaginal.
• Indeks masa tubuh (IMT) atau rasio pinggang-pinggul
(waist to hip ratio).
• Kadar FSH, LH, Estradiol, prolaktin; pada hari ke-3
siklus haid (ditambah dengan kadar P pada hari ke-21
siklus haid) atau setiap saat bila
oligomenore/amenore.
• Kadar testosteron (DHEAS, SHBG) pada hari ke-3
siklus haid atau setiap saat bila
oligomenore/amenore.
• Kadar insulin dan gula darah (puasa dan 2 jam
setelah tes toleransi glukosa).
Diagnosis diferensial
• Ovarian hyperthecosis
– Stroma ovarium dipenuhi oleh sel teka yang mengalami luteinisasi.
– Ovarium membesar, tekstur padat karena pertumbuhan jaringan
fibroblas yang padat.
– Tidak terdapat pembentukkan folikel. (berbeda dengan SOPK)
– Kadar androgen yang tinggi:
• Hirsutism berat,
• Virilisasi : klitoromegali, botak temporal, “a male body habitus”, suara berat.
– Resistensi insulin.
– Obesitas dan akntosis nigrikans.
Diagnosis diferensial
• Hiperplasia adrenal kongenital (HAK)
– Gangguan steroidogenesis adrenal.
– Defisiensi 21-hydroxylase.
– Terjadi penimbunan 17-hidroxiprogesteron serum (17-
OHP).
– 17-OHP adalah pembakal androgen, sehingga
androstenedion dan testosteron meningkat
– Hirsutism berat, klitoromegali, menstruasi teratur,
cenderung familial, “short stature”.
– Ovarium polikistik
Diagnosis diferensial
• Sindrom Cushing
– Produksi kortisol meningkat karena neoplasma adrenal
atau peningkatan produksi ACTH.
– ACTH meniingkat karena tumor hipofisis
– Obesitas, hirsutism, akne, menstruasi iregular (mirip
SOPK).
– Tetapi terdapat gejala tambahan:
• “moonlike facies”, “buffalo hump”, hipertensi, otot
lemah, “abdominal striae”, dan osteoporosis (kortisol
berlebih).
– Androgen plasma meningkat, kortisol urin meningkat,
hilangnya irama sirkadian, hilangnya respon supresi
dexamethason.
– Berbeda dengan HAK, tidak terdapat SOPK.
– Frekuensi jarang.
Diagnosis diferensial
• Neoplasma menghasilkan androgen
– Berasal dari ovarium atau adrenal.
?
Alternatif Induksi Ovulasi pada SOPK
Thrombotic risk ↓
Insulin Resistance
Atherosclerosis ↓
SOPK
(Oligo/anovulasi)
Turunkan berat
badan + metformin Hamil
Hamil
Clomiphene citrate
Hamil
Aromatase inhibitor FSH
Hamil
6 siklus berovulasi
IVF/ET LOD
Hamil Hamil