Anda di halaman 1dari 12

Bio-hydrogen Production From Apple Waste by

Photosynthetic Bacteria

HAU-M1

Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang


KELOMPOK 2
1. Yudha Satriawan (5213416012)
2. Ridlo Wildhani A (5213416013)
3. Miftahul Janah (5213416014)
4. Syifa Tiara S.M (5213416015)
5. Talita Abfia M (5213416016)
6. Asdika Yudhistira (5213416017)
7. Puja Nelam Sari (5213416019)
8. Nisfi Laela (5213416020)
9. Moh. Arik Ardianta (5213416021)
10. Khunul Hotimah (5213416022)
INTRODUCTION
1. Kekurangan energi

2. Pencemaran lingkungan

3. Konsumsi berlebihan bahan bakar fosil dan emisi gas rumah


kaca

Produksi Bio-hydrogen perlu 4. Hidrogen telah dianggap sebagai bahan bakar "ideal",
karena memiliki kepadatan energi massa yang lebih tinggi
dikembangkan ? daripada bahan bakar lain, dan tidak menghasilkan gas rumah
kaca selama pembakaran

5. Hidrogen secara tradisional dihasilkan dari bahan bakar fosil,


dan tidak terbarukan

6. Produksi bio-hidrogen lebih ramah lingkungan,dan lebih


hemat sumber daya
INTRODUCTION
Potensi Limbah Apel

China menghasilkan sekitar 39,7 juta ton apel di 2013, yang


hampir setengah dari produksi global (80,8 juta ton). Namun,
10%- 15% apel menjadi cacat dalam proses. Pembuangan
langsung limbah apel yang rusak menyebabkan polusi
lingkungan. Saat ini, sebagian besar apel busuk digunakan
untuk memberi makan ternak dan bahkan menghasilkan
makanan, yang menimbulkan risiko besar bagi kesehatan
hewan dan manusia. Sebagai alternatif, limbah apel dapat
digunakan sebagai bahan baku terbarukan untuk menghasilkan
energi, seperti bio-hidrogen. Limbah apel, kaya glukosa,
sukrosa, asam malat, suksinat, asam sitrat dan asam asetat,
dapat dimanfaatkan langsung oleh PSB untuk menghasilkan
hidrogen. Oleh karena itu, pemanfaatan limbah apel untuk
produksi bio-hidrogen adalah strategi yang menjanjikan
untuk menghasilkan energi terbarukan.
Bahan dan metode
Lorem ipsum dolor sit amet, alii aliquip ei vel

PSB HAU-M1
PSB HAU-M1 terdiri dari Rhodospirillum rubrum, Rhodobacter capsulatus dan Rhodopseudomonas palustris .
PSB dikultur pada 30 C dan diinokulasi pada 20% (v/v) dengan intensitas cahaya 3000 lx. Media pertumbuhan
mengandung 1,0 g/L NH4CL, 2 g/L NAHCO3, 0,2 g/L K2HPO4 3 g/L CH3COONa, 0,2 g / L dari MgSO4 $
7H2O, 2 g / L NaCl, dan 1 g / L ekstrak ragi.

Limbah Apel
Apel dibersihkan, dan dihancurkan menjadi halus. Kemudian disaring dengan saringan 40-
mesh, dan dicampur secara merata. Medium PFHP disiapkan dengan mencampurkan limbah
apel olahan dengan bahan kimia berikut (per liter): NH4Cl 0,4 g, MgCI2 0,2 g, ekstrak ragi 0,1
g, K2HPO4 0,5 g, NaC1 2 g, dan natrium glutamat 3,5 g.
Bahan dan Metode

Single Factor Experiments

Ingin mengetahui pengaruh sebuah variabel independen (variabel yang mempengaruhi)


terhadap variabel dependen (variabel yang dipengaruhi), maka penelitian tersebut merupakan
percobaan satu faktor (faktor tunggal), karena hanya terdapat satu faktor peubah.
Bahan dan metode

RUN 1 RUN 2

 Dilakukan dengan bahan yang  Dilakukan pada rasio yang


berbeda untuk rasio (0,1, 0,15, 0,20, menghasilkan SHY optimal
0,25, dan 0,3, w / w)  Intensitas cahaya tetap 4000 lx
 pH awal 7  Suhu 35 C
 Intensitas cahaya 4000 lx  Tetapi menggunakan pH awal yang
 Suhu 35 C berbeda (4, 5, 6, 7, 8, 9, dan
 Untuk mengevaluasi pengaruh rasio  Untuk mengevaluasi pengaruh pH
terhadap SHY (Specific Hydrogen awal optimal terhadap SHY (Specific
Yield) optimal. Hydrogen Yield)
Bahan dan metode

RUN 3 RUN 4

 Rasio dan pH awal optimal  Suhu yang berbeda (25, 30, 35, dan
 Suhu tetap 35 C 40 C)
 Tetapi menggunakan intensitas  Rasio , pH awal dan intensitas
cahaya yang berbeda (500, 1000, cahaya optimal,
2000, 3000,4000, dan 5000 lx)  Untuk mengevaluasi pengaruh suhu
 Untuk mengevaluasi pengaruh pada SHY.
intensitas cahaya optimal pada SHY
(Specific Hydrogen Yield).
Bahan dan Metode

Respon Surface Metodolgi (RSM)


Lebih banyak percobaan batch PFHP dilakukan menggunakan RSM dengan desain BoxeBehnken. Respon Surface Metodologi
(RSM) mengeksplorasi hubungan antara beberapa variabel yang jelas dan satu atau lebih variabel respon. Metode yang
diperkenalkan oleh George E. P. Box dan K. B. Wilson pada tahun 1951. Gagasan utama dari RSM adalah dengan menggunakan
serangkaian percobaan yang dirancang untuk mendapatkan respon yang optimal. Model regresi dibuat untuk mengevaluasi
hubungan antara SHY dan pH awal, intensitas cahaya, suhu dan material terhadap rasio cairan.
Nilai kode persamaan regresi dijelaskan oleh Persamaan berikut :
Bahan dan Metode

Metode Analitis

Volume biogas diukur dengan metode perpindahan air. Komposisi biogas ditentukan oleh
chro- matograph (Agilent, 6820 GC-14B). Argon digunakan sebagai gas pembawa pada laju
aliran 40 mL / menit. Suhu operasional pada port injeksi, oven kolom dan detektor masing-
masing 100 C, 80 C dan 150 C. Intensitas cahaya diukur dengan 1010A digital illumination
meter (SZ kemenangan teknologi elektronik tinggi Co, Ltd) dengan rentang pengukuran
0.1e50,000 lx dan resolusi 0.1lx. Nilai pH diukur dengan PHS-3S meter (Shanghai INESA
Scientific Instrument Co., Ltd) dengan rentang pengukuran 0.00e14.00 dan resolusi 0,01.
REVISI
1. Apa itu hidrogenasi?
Hidrogenasi adalah istilah yang merujuk pada reaksi kimia yang menghasilkan adisi hidrogen (H2).
2. PSB termasuk mix culture atau pure culture?
Mix culture, dalam jurnal Lie 2009 terdapat tabel yang menerangkan bahwa PSB merupakan mixed culture.
REVISI

3. Mengapa konsorsium PSB dibudidayakan pada kondisi anaerob?


Kabanyak bakteri fotosintetik itu anaerob obligat, mereka tidak tahan terhadap
oksigen bebas. Jadi terbatas pada habitat seperti permukaan sedimen di dasar kolam dan
kuala yang dangkal. Ditempat-tempat seperti itu, mereka memanfaatkan energi cahaya
apapun yang melalui ganggang hijau dan tumbuhan air yang tumbuh dalam air diatasnya.

4. Mengapa konsorsium dibudidayakan pada temperatur 30 C?


Karena pada suhu tersebut merupakan suhu optimum.
5. Mengapa perlu ditambahkan NaCl, K2HPO4, Mg+, dsb? Jika tidak ada unsur tersebut, apa
yang akan terjadi?
Karena senyawa-senyawa tersebut berfungsi untuk menutri sel-sel agar dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik optimal, jika tidak menggunakan senyawa-senyawa tersebut
kemungkinan yang terjadi adalah pertumbuhan sel tidak bisa berjalan dengan optimal.

Anda mungkin juga menyukai