• Tanah abang sudah di kenal sejak quarter abad ke 17. Pada saat itu
belum terlihat cikal bakal pasar tanah abang seperti sekarang ini.
• Tanah abang berasal dari bahasa jawa yang artinya tanah merah.
Penamaan ini seiring datangnya mataram kebatavia pada tahun 1628
• Perkembangan pasar tanah abang tidak luput darii peran voc
didalammnya. Sebelum terkenal seperti sekarang ini, dulunya
wilayah tanah abang menjadi kawasan tak berpenghuni. Yang
membentang hingga ke sekitaran daerah senen. Hingga pada
tahun 1699, masyarakat voc mulai mendatangi daerah tersebut
dan memberi nama waltvreden
• Kawasan Weltevreden dahulunya hanyalah sebuah
daerah tak bertuan hingga seorang perwira VOC
bernama Anthony Paviljon membuka daerah ini
pada tahun 1632, yang kemudian hari dikenal
dengan nama Paviljoenplein.
Sirkulasi dan
perpakiran
Ruang
Terbuka
(Open Spacec)
Bentuk dan
Massa Pedestrian
Bangunan (Pedestrian
(Building
Form And Ways)
Massing)
Tata Guna
Lahan
(Land Use)
Sepinya
Pengunjung Aktivitas
Pedukung
(Activity
Support)
Penanda
Preservasi
(Signage)
Sirkulasi dan
perpakiran
Pedestrian
(Pedestrian Ways)
Merupakan elemen pejalan kaki harus dibantu
dengan interaksinya pada elemen-elemen dasar
desain tata kota dan harus berkaitan dengan
lingkungan kota dan pola-pola aktivitas serta sesuai
Pedestrian dengan rencana perubahan atau pembangunan fisik
(Pedestrian kota di masa mendatang.
Ways)
Menurut Departement of transport (2011),
Pedestrian dapat diartikan sebagai orang yang
berjalan kaki atau orang yang menggunakan peralatan
berjalan dengan roda seperti: seseorang yang duduk
diatas kursi roda, orang yang mendorong kereta bayi
atau berjalan menggunakan skateboard. Individu
cenderung memilih moda transportasi berjalan kaki
atau bersepeda jika mereka melihat lingkungan
tersebut terasa ramah, nyaman, aman dan
Pedestrian Konsep ini menekankan adanya pembatasan akses lalu lintas bagi kendaraan
untuk dijadikan kawasan berjalan kaki, yang dapat di lakukan sebagai berikut:
precincts 1. Modified street precinct: Penutupan satu blok untuk dijadikan kawasan
khusus pejalan kaki.
2. Plaza: Penutupan beberapa blok ditutup sebagai kawasan khusus pejalan
kaki, kecuali untuk kawasan simpangan yang masih dapat digunakan oleh
kendaraan bermotor.
3. Continuous: Penutupan beberapa blok untuk dijadikan kawasan khusus
pejalan kaki, termasuk untuk kawasan simpangan.
4. Displaced: Pengembangan trotoar dengan memanfaatkan jalur dan lorong
lorong yang ada.
keuntungan yang didapat dari konsep ini adalah:
1. menciptakan kondisi terbaik bagi para pejalan kaki
dengan menciptakan
kebebasan dalam bergerak dengan tingkat keamanan yang
tinggi
2. Meningkatkan nilai estetika dan inetraksi sosial pada
kawasan serta
dapatmeningkatkan akases para pejalan kaki menuju are
perbelanjaan/ritel
dan dapat memperbaiki tingkat kualitas udara dan
kebisingan kawasan.
3. memiliki manfaat ekonomi di daerah perbelanjaan,
sebagai studi telah
menunjukkan bahwa menempatkan pejalan kaki pertama
di pusat
perbelanjaan bisa
4. Meningkatkan nilai ekonomi suatu kawasan berdasarkan
penelitian
Kekurangan konsep ini adalah:
1. Ketidaknyamanan pergerakan lalu lintas
2. Memerlukan pengalihan moda transportasi
bermotor yang dapat mengakibatkan waltu
tempuh yang lebih lama, hal ini menyebabkan
para pejalan kaki memerlukan jarak lebih jauh
untuk mencapai pemberhentian angkutan umum
3. Mengurangi jumlah ruang parkir on street
Pedestrian di Pasar Tanah abang
activit
y Aktivitas pendukung adalah semua fungsi bangunan dan kegiatan-
suppo kegiatan yang mendukung ruang publik suatu kawasan kota. Bentuk,
lokasi dan karakter suatu kawasan yang memiliki ciri khusus akan
Aktivitas
Pedukung rt berpengaruh terhadap fungsi, penggunaan lahan dan kegiatan
(Activity pendukungnya. Aktivitas pendukung tidak hanya menyediakan jalan
Support) pedestrian atau plasa tetapi juga mempertimbangkan fungsi utama
dan penggunaan elemen-elemen kota yang dapat menggerakkan
aktivitas. Meliputi segala fungsi dan aktivitas yang memperkuat ruang
terbuka public, Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penerapan
desain activity support adalah:
1) Adanya koordinasi antara kegiatan dengan lingkungan binaan
yang dirancang.
2) Adanya keragaman intensitas kegiatan yang dihadirkan dalam
suatu ruag tertentu.
3) Bentuk kegiatan memperhatikan aspek kontekstual.
4) Pengadaan fasilitas lingkungan.
5) Sesuatu yang terukur, menyangkut ukuran, bentuk dan lokasi