Anda di halaman 1dari 71

MANAJEMEN KEARSIPAN

Sri Rochani Imaniah, drg. M.Kes


PENGERTIAN ARSIP

Menurut UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN
Arsip adalah:
Rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai
bentuk dan media sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat
dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan
daerah, lembaga pendidikan, perusahaan,
organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan
perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Peranan Arsip
pusat sumber
ingatan informasi

alat
Perencanaan pengawasan Penilaian

Penganalisaan Pertanggungjawaban

Pengembangan Pembuatan Laporan

Perumusan Kebijaksanaan Pengambilan keputusan


ARSIP BERDASARKAN FUNGSINYA

VITAL

AKTIF
DINAMIS

INAKTIF
ARSIP
ARSIP

DIKIRIM KE
STATIS ARSIPNAS
(DISIMPAN PERMANEN)
RUANG LINGKUP ARSIP
ARSIP

ARSIP ARSIP
DINAMIS STATIS

AKTIF INAKTIF

ARSIP
VITAL
HIRARKI ARSIP
ARSIP

ARSIP DINAMIS

ARSIP DINAMIS AKTIF

ARSIP DINAMIS INAKTIF

TIDAK BERNILAI GUNA BERNILAI GUNA PERMANEN

ARSIP STATIS
ARSIP USUL MUSNAH

EVIDENSIAL INFORMASIONAL
PEMGELOLAAN ARSIP BERDASARKAN
UU No. 43 TAHUN 2009

ARSIP DINAMIS, ARSIP STATIS dan ARSIP VITAL

• Arsip Dinamis:
Arsip yang digunakan secara langsung dalam
kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama
jangka waktu tertentu.

arsip dinamis  arsip-arsip yang dipergunakan


secara langsung dalam kegiatan perkantoran
sehari-hari
Arsip dinamis terdiri dari menjadi:
1) Arsip aktif
Arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi
dan/atau terus menerus
2) Arsip inaktif
Arsip yang frekuensi penggunaannya telah
menurun.
3) Arsip vital
Arsip yang keberadaannya merupakan persyaratan
dasar bagi kelangsungan operasional pencipta
arsip, tidak dapat diperbarui, dan tidak tergantikan
apabila rusak atau hilang.
Arsip Statis:
Arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip
karena memiliki nilai guna kesejarahan,
telah habis retensinya, dan berketerangan
dipermanenkan yang telah diverifikasi baik
secara langsung maupun tidak langsung oleh
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)
dan/atau lembaga kearsipan.
Fungsi Unit Kearsipan
Fungsi Unit Kearsipan

• Pengelolaan arsip inaktif dari unit pengolah di


lingkungannya.
• Mengolah dan menyajikan arsip menjadi
informasi
• Pemusnahan arsip di lingkungan lembaganya
• Penyerahan arsip statis oleh pimpinan pencipta
arsip kepada lembaga kearsipan
• Pembinaan dan pengevaluasian dalam rangka
penyelenggaraan kearsipan di lingkungannya
KEBERADAAN UNIT KEARSIPAN

PERGURUAN
LEMBAGA PEMERINTAH TINGGI
NEGARA DAERAH NEGERI

BUMN BUMD DESA


Unit Kearsipan

adalah satuan kerja pada pencipta arsip yang


mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam
penyelenggaraan kearsipan.
Pencipta Arsip
Pihak yang mempunyai kemandirian dan otoritas
dalam pelaksanaan fungsi, tugas, dan tanggung
jawab di bidang pengelolaan arsip dinamis.

Keseluruhan kegiatan meliputi kebijakan, Pembinaan


kearsipan, dan pengelolaan arsip dalam suatu sistem
kearsipan nasional yang didukung oleh sumber daya
manusia, prasarana dan sarana, serta sumber daya
lainnya.
ISTILAH

Arsip terjaga
Arsip negara yang berkaitan dengan keberadaan
dan kelangsungan hidup bangsa dan negara
yang harus dijaga keutuhan, keamanan, dan
keselamatannya.

Arsip umum
Arsip yang tidak termasuk dalam kategori
arsip terjaga.
Arsiparis
Seseorang yang memiliki kompetensi di bidang
kearsipan yang diperoleh melalui pendidikan
formal dan/atau pendidikan dan pelatihan
kearsipan serta mempunyai fungsi, tugas, dan
tanggung jawab melaksanakan kegiatan
kearsipan.
TUJUAN

Menyederhanakan jenis dan volume arsip


serta mendayagunakan penggunaan arsip
bagi peningkatan kinerja dan profesionalitas
institusi atau lembaga dengan biaya yang
efektif dan efisien
DASAR HUKUM
1. UU NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG
KEARSIPAN
2. PP NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN PELAKSANAAN TERHADAP UU
NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN
3. UU NO 8 TAHUN 1997 TENTANG DOKUMEN
PERUSAHAAN
4. UU NO 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI
TRANSAKSI ELEKTRONIK
5. UU NO 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN
INFORMASI PUBLIK
ORGANISASI KEARSIPAN
ORGANISASI KEARSIPAN
Pasal 16 Ayat 1 UU Nomor 43 Tahun 2009

UNIT KEARSIPAN PADA PENCIPTA


ARSIP LEMBAGA KEARSIPAN

LEMBAGA NEGARA
ANRI
PEMERINTAH DAERAH

LEMBAGA PENDIDIKAN ARSIP DAERAH PROVINSI

PERUSAHAAN
ARSIP DAERAH KAB/KOTA

ORGANISASI POLITIK

ORGANISASI ARSIP PERGURUAN TINGGI


KEMASYARAKATAN

PERSEORANGAN
ORGANISASI KEARSIPAN

UNIT SEKRETARIAT
KEARSIPAN
PADA
PENCIPTA
ARSIP KETATAUSAHAAN

ORGANISASI
KEARSIPAN

LEMBAGA
KEARSIPAN
LEMBAGA KEARSIPAN

Lembaga Kearsipan dipimpin oleh seorang pejabat


struktural yang memiliki kompetensi di bidang
kearsipan yang diperoleh melalui pendidikan formal
dan atau pendidikan dan pelatihan kearsipan

Lembaga Kearsipan terdiri atas:


• ANRI sebagai Lembaga Kearsipan Nasional
• Lembaga Kearsipan Propinsi
• Lembaga Kearsipan Kabupaten/Kota
• Lembaga Kearsipan Perguruan Tinggi
Lembaga Kearsipan

Lembaga yang memiliki fungsi, tugas, dan


tanggung jawab dibidang pengelolaan arsip
statis dan pembinaan kearsipan.

Pengelolaan Arsip Statis


Lembaga Kearsipan

Pembinaan Kearsipan
LEMBAGA KEARSIPAN

ARSIP NASIONAL

ARSIP DAERAH

ARSIP PT
UNIT KEARSIPAN
(Pusat Arsip / Records Center)

• Unit Kearsipan/Records Center adalah


satuan kerja di lingkungan organisasi yang
bertugas mengelola arsip inaktif dan
biasanya juga berfungsi sebagai pembina
kearsipan di lingkungan organisasinya.
• Records Center (Pusat Arsip) adalah tempat
penyimpanan arsip inaktif pada bangunan
yang dirancang untuk penyimpanan arsip
KEWAJIBAN KEARSIPAN

Arsip daerah provinsi wajib melaksanakan pengelolaan


Arsip statis yang diterima dari:
a. satuan kerja perangkat daerah provinsi dan
penyelenggara pemerintahan daerah provinsi;
b. lembaga negara di daerah provinsi dan kabupaten/
kota;
c. perusahaan;
d. organisasi politik;
e. organisasi kemasyarakatan; dan
f. perseorangan.
TUGAS

Arsip daerah provinsi memiliki tugas melaksanakan:


a. pengelolaan arsip inaktif yang memiliki retensi
sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun yang
berasal dari satuan kerja perangkat daerah
provinsi dan penyelenggara pemerintahan daerah
provinsi; dan
b. pembinaan kearsipan terhadap pencipta arsip di
lingkungan daerah provinsi dan terhadap arsip
daerah kabupaten/kota
KEBIJAKAN

PEMBINAAN
D
I
N
A
M
I
S

S
T
A
T
I
S

SUMBER DAYA
KEARSIPAN
RECORD FILE PENYUSUTAN
WARKAT/ ARSIP
NASKAH
ARSIP
INAKTIF/
ABADI
Any paper, book,
photograph, Penyimpanan, Memindahkan,
microfilm, map, penemuan kembali, memus nahkan,
drawing, chart, card, peminjaman, menyerahkan ke Arsip
magnetic tape, or pemeliharaan, Nasional (PP No.
any copy or print-out pengendalian, 34/1979)
thereof, that has penyusutan dan
been generated or
pemusnahan
received by a
company or its - Arsip Dinamis
operating units or its
successor as - Arsip Statis
evidence of its
activities or because
- Arsip Vital
of information
contained therein
NILAI GUNA ARSIP

Administrative Value
Legal Value
ALFRED Fiscal Value
Research Value
Educational Value
Documentary Value
NILAI GUNA ARSIP
(Menurut Milton Reitzfeld, 1959).

AL-PROHF:
• Administrative Values
• Legal Values
• Policy Values
• Research Values
• Operating Values
• Historical Values
• Fiscal Values
MANAJEMEN KEARSIPAN

• Aktivitas penyelenggaraan arsip sejak diciptakan


hingga arsip tersebut dimusnahkan/ dilestarikan.
• Manajemen Kearsipan selalu berkaitan dengan
dua hal:
1. Pengendalian arsip yang masih digunakan
untuk operasional sehari-hari (manajemen
arsip dinamis)
2. Pengendalian arsip yang tidak digunakan
dalam operasional sehari-hari (manajemen
arsip statis)
Pengertian Manajemen Pengarsipan

Manajemen kearsipan adalah proses


pengawasan, penyimpanan, dan pengamanan
dokumen serta arsip, baik dalam bentuk kertas
maupun media elektronik.
TUJUAN MANAJEMEN KEARSIPAN
(Record management)
• Menyelenggarakan pengurusan arsip yang bermutu
melalui program seleksi yang mantap secara efektif
dan efisien sehingga tercipta kondisi kearsipan
dalam suatu lembaga/instansi yang berkualitas.
(E. Martono, 1987).

by Abdul Main
Manajemen kearsipan
• adalah pekerjaan pengurusan arsip yang
meliputi pencatatan, pengendalian dan
pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan,
pengawasan, pemindahan dan pemusnahan.
Pekerjaan tersebut meliputi siklus hidup arsip
Model Manajemen Arsip

mengelola
life cycle model
(Model Siklus Hidup) dokumen kertas
secara manual

Records Continuum
Model mengelola arsip
(Model Arsip elektronis
Berkelanjutan)
MANAJEMEN ARSIP DINAMIS
Yaitu manajemen kearsipan dengan obyek
arsip dinamis yang mempunyai unsur-unsur
manajemen, yang meliputi kegiatan:
1. Sortir dan pengurusan surat masuk
2. Sortir dan follow up pengurusan surat keluar
3. Pengendalian surat masuk, surat keluar dan
prosedur filing (Klasifikasi, kode dan indeks)
4. Penyimpanan dan penemuan kembali arsip
5. Pengamanan dan pemeliharaan
6. Penyusutan dan pemusnahan arsip.
1. SORTIR SURAT MASUK

HAL-HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN


ADALAH MEMPERHATIKAN SIFAT SURAT:
1. Surat biasa, yaitu surat yang tidak
memerlukan tindak lanjut.
2. Surat penting.
3. Surat rahasia dan sangat rahasia.
1. SORTIR SURAT MASUK

Surat penting adalah:


1. Memerlukan procesing lebih lanjut.
2. Isinya mengandung makna akan mempengaruhi
kegiatan serta kehiduoan organisasi.
3. Isinya dapat menimbulkan hak, bukti, status
sehingga tidak dapat diganti apabila hilang.
4. Isinya menimbulkan akibat financial.
5. Isinya mengandung kebijaksanaan, konsep serta
keputusan tertentu.
6. Isinya mengandung nilai historis.
2. SORTIR DAN FOLLOW UP
PENGURUSAN SURAT KELUAR
• Sifat Surat keluar dibedakan menjadi:
rahasia, penting, biasa.

• Kelengkapan surat meliputi:


jumlah lampiran, jenis lampiran, tanda tangan,
stempel, tanggal dan nomr surat, pencatatan
seperlunya dalam kartu-kartu pencatatan surat
keluar.

• Teknik pengiriman surat dibedakan menjadi:


kilat, amat segera, segera, kilat khusus, biasa, lewat
udara atau lewat laut, dengan kurir atau langsung.
3. PENGENDALIAN SURAT MASUK,
SURAT KELUAR DAN PROSEDUR FILING

Meliputi kegiatan:
• Klasifikasi
• Kode
• Indeks
• Penyimpanan dalam filing cabinet
• Penyusunan dan pemusnahan surat
4. PENYIMPANAN DAN PENEMUAN KEMBALI
ARSIP
• Sistem filing
FILING  proses pengklasifikasi,
mengatur dan menyimpan arsip, agar
arsip tersebut dapat secara cepat
ditemukan pada saat dibutuhkan.

PROSEDUR FILING 
Pemeriksaan arsip
Mengindeks
(nama, subyek, geografis, kronologis,
nomor)
Memberi tanda (pengkodean).
Mensortir arsip
Menyimpan.

• Sistem temu kembali


5. PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN

• Pengamanan fisik (menjaga fisik arsip tetap


baik, bebas dari gangguan, seperti kelapukan,
terkena air, api, rayap, dsb.

• Pengamanan informasi yang terkandung di


dalamnya (mengamankan arsip dari pihak
yang tidak berkepentingan)
6. PENYUSUTAN DAN PEMUSNAHAN ARSIP.

• Menyiangi (weeding)
• Meretensi, yaitu mengeluarkan arsip dari
susunannnya dengan terlebih dahulu
membuat Jadwal Retensi Arsip (JRA)
Manajemen Arsip Dinamis (Records Management)
DAUR HIDUP ARSIP (Life Cycle of Records)

PENGGUNAAN
& PENYUSUTAN
PEMELIHARAAN
*Survei/Inventarisasi arsip
* Pengurusan Surat * Penilaian arsip
* Sistem Pemberkasan dan Temu Balik * Jadwal retensi
* Manajemen Arsip aktif * Pemindahan arsip inaktif
* Manajemen Arsip Inaktif * Pemusnahan
* Program arsip Vital * Penyerahan arsip Statis ke ANRI
* Disaster prevention & recovery plan
* Program Perawatan

PENCIPTAAN
* Disain Formulir & Manajemen
* Manajemen Korespondensi & Tata Naskah
* Manajemen Laporan
* Manajemen Produk Hukum
Manajemen Arsip Dinamis
(Records Management)
Life Cycle of Records (1st Cycle)

Penggunaan
Penciptaan (Use) & Penyusutan
(Creation) Pemeliharaan (Disposition)
(Maintenance)
MANAJEMEN ARSIP STATIS

• MELIPUTI KEGIATAN:
1. PELAYANAN DEPO ARSIP
2. PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN ARSIP
3. INVENTARISASI ARSIP
4. PELAYANAN ARSIP KEPADA PARA
PEMAKAI UNTUK BERBAGAI KEPERLUAN
5. PELAYANAN PUBLIKASI ARSIP
1. PELAYANAN DEPO ARSIP

• Depo arsip adalah tempat penyimpanan arsip


statis dengan mengutamakan agar fisik arsip
tidak rusak sehingga informasi yang
dikandung dalam arsip tersebut tidak hilang.
2. PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN ARSIP

• Pemeliharaan dan perawatan fisik arsip


• Pemeliharaan dan perawatan nilai informasi
yang terkadung dalam arsip.
3. INVENTARISASI ARSIP
• Inventarisasi berarti memberi tanda atau
identifikasi terhadap arsip statis sehingga
mudah dikenali.
• Prinsip-prinsip inventarisasi:
1. Prinsip asal-usul
2. Prinsip aturan asli
3. Prinsip nilai guna
4. Prinsip restorasi
5. Prinsip fungsional
6. Prinsip organisasi
7. Prinsip pokok masalah (subyek)
4. PELAYANAN ARSIP

• Meyiapkan petugas
• Membuat aturan, prosedur dan tata tertib
pelayanan arsip statis
5. PELAYANAN PUBLIKASI ARSIP

• Menerbitkan informasi arsip tertentu secara


berkala
• Hal-hal yang harus dijelaskan dalam informasi
tsb, misalnya:
• Informasi tentang sejarah
• Informasi tentang teknik pengaturan/ perawatan
arsip
• Peminjaman/ pemakaian arsip
• Penyebarluasan sistem kearsipan.
JADWAL RETENSI ARSIP
(JRA)
JADWAL RETENSI ARSIP (JRA)

• Suatu daftar yang memuat kebijaksanaan


tentang seberapa jauh sekelompok arsip dapat
dimusnahkan atau disimpan.
• Menunjukkan jangka waktu masing-masing
arsip disimpan pada file aktif sebelum dipindah
ke pusat peyimpanan arsip (file inaktif)
• Menunjukkan jangka waktu penyimpanan
sekelompok arsip sebelum dimusnahkan atau
dipindahkan ke ARSIPNAS.
KEGUNAAN JRA

• MEMISAHKAN ARSIP AKTIF DAN INAKTIF PADA


TEMPAT PENYIMPANAN YANG BERBEDA
• MEMUDAHKAN PENGELOLAAN DAN PENGAWASAN
• MEMUDAHKAN PENEMUAN KEMBALI
• MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA
• MEMUDAHKAN PEMINDAHAN ARSIP YANG
BERNILAI PERMANEN KE ARSIPNAS
• MENYELAMATKAN ARSIP YANG BERSIFAT
PERMANEN
PENYUSUNAN JADWAL
RETENSI ARSIP

1. PENDEKATAN PENENTUAN JANGKA WAKTU


RETENSI ARSIP
2. RENCANA JADWAL RENTENSI
3. BENTUK JADWAL RETENSI
CONTOH TABEL JRA
POKOK MASALAH PERINCIAN JANGKA WAKTU NILAI
MASALAH PENYIMPANAN

SEMENTARA PERMANEN

Kepegawaian Pengadaan Lamaran Aktif ….Th


pegawai penyaringan Inaktif …. Th
dst
TUJUAN ARSIP
• Sebagai referensi bila diperlukan suatu
keterangan tertentu
• Data/informasi pendukung pengambilan
keputusan
• Bukti untuk keterangan-keterangan vital
GEJALA KURANG EFEKTIFNYA SISTEM
KEARSIPAN

• Sulit ditemukan kembali (retrieval) saat diperlukan


• Hilang
• “Banjir arsip”
• Makan tempat
SISTEM ARSIP

Sistem Pengarsipan ada 5 macam cara


pengaturan atau teknik penyimpanan arsip
secara logis dan sistematis. Yaitu dengan
memakai :
1. Sistem Abjad (Alphabetical Filling System)
2. Sistem Subyek (Perihal / Pokok Isi Surat)
3. Sistem Nomor (Angka)
4. Sistem Geografis (Menurut Wilayah/Daerah)
5. Sistem Khronologis (Urut Tanggal Masuk)
PENANGANAN SURAT
(MAIL HANDLING)

SURAT MASUK

•Penerimaan
SURAT KELUAR
•Penyortiran
•Pembukaan
amplop Sarana Pencatatan • Draf/Konsep/
•Pembacaan : Final
•Pengarahan •Buku Agenda • Pengiriman
•Penyampaian •Kartu Kendali • Pencatatan
keunit/
pejabat
pengolah
KEGIATAN LAIN

• PENGETIKAN
• PENGGANDAAN
• PENDEKTEAN
• PEREKAMAN
• PENGHITUNGAN
• PEMFORMULIRAN
PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI
• PENGEPAKAN DAN PENGIRIMAN
• PELAYANAN TELPON
• PENERIMAAN TAMU & PENERANGAN
• PENYIAPAN DAN PELAYANAN RAPAT
• KETERTIBAN KEAMANAN & KESELAMATAN KERJA
• PELAYANAN PERJALANAN
• PELAPORAN
Penyerahan ke Arsip Nasional

Arsip-arsip yang akan dipindahkan ke Arsip


Nasional dibuatkan daftar yang berisi antara lain:
• Nama departemen atau instansi yang akan
mengirimkan
• Kode dan pokok masalah
• Kode dan masalah
• Jenis fisik arsip (photo, mikro film, dan lain-lain)
• Tahun, bulan, tanggal berkas
• Sistem penyimpanannya
• Jumlah berkas
Mengelola Arsip Elektronis
(Continuum Model)

1. Memindahkan dokumen
2. Menyimpan dokumen
3. Mengindeks Dokumen
4. Mengontrol akses
5. Retensi Dokumen
PENGERTIAN ARSIP DIGITAL

Digital Archive, digital record, electronic record:


Arsip yang berisi informasi yang tercipta
melalui program aplikasi komputer (proses
digitalisasi) dan hanya dapat dibaca melalui
bantuan mesin.
ASPEK HUKUM ARSIP DIGITAL

•Undang-Undang RI Nomor 8 tahun 1997 tentang


“Dokumen Perusahaan”.
• Peraturan Pemerintah RI Nomor 88/99 tantang
“Tata Cara Pengalihan Dokumen Perusahaan ke dalam
Mikrofilm atau Media Lainnya dan Legalisasi”.
• UU No. 11 TAHUN 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik.
ASPEK HUKUM ARSIP DIGITAL
•UU/8/1997, pasal 12 menyatakan: ayat (1) Dokumen
perusahaan dapat dialihkan ke dalam microfilm atau media
lainnya; Ayat (2) Pengalihan dokumen perusahaan ke
dalam microfilm atau media lainnya sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dapat dilakukan sejak dokumen
tersebut dibuat atau diterima oleh perusahaan yang
bersangkutan.
•PP/88/1999, pasal 16 menyebutkan: ayat (1) dokumen yang
dialihkan ke dalam microfilm atau media lainnya atau hasil
cetakannya merupakan alat bukti yang sah; ayat (2) hasil
cetak dokumen yang telah dialihkan ke dalam microfilm
dapat dilegalisasi untuk keperluan proses peradilan dan
kepentingan hukum lainnya.
UU NOMOR 11 TAHUN 2008
TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK
Pasal 5
1. Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil
cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah.
2. Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil
cetaknya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan perluasan
dari alat bukti yang sah sesuai dengan Hukum Acara yang berlaku di
Indonesia.
3. Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dinyatakan sah
apabila menggunakan Sistem Elektronik sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam Undang-Undang ini.
4. Ketentuan mengenai Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku untuk:
• surat yang menurut Undang-Undang harus dibuat dalam bentuk
tertulis; dan
• surat beserta dokumennya yang menurut Undang-Undang harus
dibuat dalam bentuk akta notaril atau akta yang dibuat oleh
pejabat pembuat akta.
Penyimpanan dan penjagaan
Sistem Senralisasi

Sistem Desentralisasi

Sistem Kombinasi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai