Anda di halaman 1dari 37

SELULITIS

anonymous
14022

Pembimbing: Dr. no name, Sp.a

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak


RS TNI AL Mintohardjo
Periode
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
Identitas Pasien

Nama : An.RD
Jenis Kelamin : Laki laki
Umur : 5 bulan
Alamat : Jl.jati bunder tanah abang,Jakarta pusatt
Suku Bangsa : betawi
Agama : Islam
Pendidikan : belum cukup umur
Anak ke- : 1
Identitas orang
3 tua
Profil Ayah Ibu

Nama Tn. S Ny. M

Umur 24 tahun 24 tahun

Alamat Jl.jati bunder tanah abang,Jakarta pusat

Pekerjaan wiraswasta Ibu rumah tangga

Pendidikan terakhir SMA SMA

Suku Betawi Betawi

Agama Islam Islam

Gaji - -

Hubungan dengan orang tua: Anak kandung


Anamnesis

Alloanamnesis dengan ibu pasien pada hari selasa, 15 mei 2018 pukul 12.00 WIB di
pulau laut

• Bengkak pada kaki kiri sejak 2 hari SMRS


KELUHAN
UTAMA

• Keluhan bengkak disertai kemerahan sejak 2 hari


KELUHAN SMRS.
TAMBAHAN
Riwayat perjalanan penyakit

Masuk rumah sakit


(15/5/2018)
Keluhan semakin memberat
1 hari SMRS
Bengkak disertai kemerahan pada
tungkai kaki kiri bawah.keluhan disertai
demam.

2 hari SMRS
Sebelumnya pasien sering rewel, terutama saat tengkurap
KEHAMILAN
Perawatan Rutin memeriksa kehamilan di RS
antenatal
Penyakit Tidak ada
kehamilan
KELAHIRAN Riwayat kehamilan dan kelahiran
Tempat kelahiran RS tarakan
Penolong Dokter spesialis kandungan Kesan
persalinan
Cara persalinan Sectio cesarea atas indikasi partus
lama Pasien lahir section
Masa gestasi Cukup bulan (38 minggu) cesarean atas indikasi
Riwayat Berat Badan : 3700 gram partus lama, cukup
kelahiran Panjang Badan Lahir : 49 cm bulan dengan berat
Lingkar kepala : ibu pasien badan lahir normal.
tidak ingat
Langsung menangis/tidak
langsung menangis
APGAR score : ibu pasien tidak
tahu
Riwayat perkembangan

4 bulan 8 bulan 18 bulan


Tengkurap - -

10 bulan 13 bulan 12 bulan


- - -

Kesan: pertumbuhan dan perkembangan seusia usia pasien


Riwayat imunisasi

VAKSIN DASAR (umur) ULANGAN (umur)


BCG - - - -
DPT/ DT - - - - - -
Polio - - - - - -
Campak - - - -
Hepatiti
- - - - - -
sB
MMR - - - - - -
TIPA - - - - - -

Kesan riwayat imunisasi: Imunisasi dasar pasien belum


sama sekali, imuniasai ulangan belum dilakukan.
Riwayat makanan

Jenis
Frekuensi dan Jumlah
Umur Makanan
ASI/PA Buah/ Bubur Nasi Nasi /
(bulan -
SI Biskuit Susu Tim Pengganti
)
Sayur -
0–2 ASI - - - Daging -
2–4 ASI - - - Telur -
4–6 - - - - Ikan -
6–8 - - - - Tahu -
Tempe -
8 – 10 - - - -
Susu (merk /
10-12 - - - - -
takaran)

Kesan riwayat makanan: Pasien mendapatkan ASI ekslusif sampai saat ini,
kualitas dan kuantitas makanan baik
RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA

PENYAKIT UMUR PENYAKIT KET

Diare - Morbili -
Otitis - Parotitis -
Radang
- Demam Berdarah -
Paru
Tuberculosis - Demam Tifoid -
Kejang - Cacingan -
Ginjal - Alergi -

Kesan riwayat penyakit Jantung - Kecelakaan -


yang pernah diderita: Darah - Operasi -
Belum pernah dirawat Difteri - Herpes di ketiak -
Riwayat keluarga
Corak Produksi
Keterang
Tanggal Lahi Mati
Jenis Abortu an
No lahir Hidup r (seba
kelamin s kesehata
(umur) mati b)
n
1. 5 bulan Laki laki v        pasien

       

Data Keluarga
  Ayah Ibu
Perkawinan ke- 1 1
Umur saat 24 tahun 24 tahun
Riwayat Penyakit dalam Keluarga
menikah
Sehat dalam anggota keluarga
Kosanguinitas Tidak ada Tidak
ada
Keadaan Sehat Sehat
kesehatan
DATA PERUMAHAN

Keadaan lingkungan
Rumah berada di lingkungan padat
Kepemilikan rumah penduduk, tidak dekat dengan jalanan.
Rumah pribadi Terdapat pepohonan besar di sekitar rumah,
tidak gersang, dan tidak pernah banjir. Aliran
Keadaan rumah selokan terbuka dan tidak tersumbat. Tempat
Kamar utama ada 3 kamar dan 1 kamar pembuangan sampah jauh dari rumah, setiap
mandi.terdapat ruang keluargaventilasi 2 hari dalam seminggu sampah diambil oleh
kurang bagus.kondisi ruangn menggunakan petugas kebersihan.
kipas angin, kondisi rumah lembab dan
pengap karena padat dengan barang-barang,
air bersih dan rumah selalu dibersihkan
setiap hari.sampah selalu diangkut oleh Kesan: Kondisi rumah dan lingkungan tempat
petugas kebersihan. tinggal sekitar kurang baik.
Pemeriksaan fisik

Keadaan • Tampak sakit sedang


umum • Kesadaran : Compos mentis

• Tekanan darah : tidak Tanggal : selasa, 15 mei


dilakukan 2018
Tanda vital • Nadi : 127x/menit Pukul : 14.00 WIB
• Suhu : 37.7°C
• Respirasi : 24x/menit Status gizi menurut kurva NCHS
BB/U: (7/7.1) x 100% = 98.59 % 
Gizi baik
TB/U: (56/60) x 100% = 93 % 
• BB 7 kg Tinggi badan sesuai usia
Antropometri • TB 56 cm BB/TB: (7/7.3) x 100% = 95.89%

Kesan Gizi baik


Kepala

• Normocephali
• Rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah
dicabut
• Mata : cekung (-), konjungtiva anemis (-/-), SI
Status generalis (-/-), pupil isokor ø 3mm, refleks cahaya direk (+/
+) indirek (+/+)
• Telinga : normotia, sekret (-), nyeri tekan (-),
tarik (-)
• Hidung : deformitas (-), sekret (-) NCP (-)
• Bibir : mukosa basah, sianosis (-), anemis (-),
edema (-)
• Mulut : oral hygiene baik, trismus (-), simetris
• Gigi-geligi : caries (-), radix (-)
• Lidah : normoglotia, artrofi papil lidah (-)
• Tonsil : T1-T1 tenang, faring hiperemis (-), arcus
faring simetris, uvula di tengah
Leher

• Tidak terdapat pembesaran KGB dan


kelenjar tiroid

Thoraks
STATUS GENERALIS
• Inspeksi : gerakan dinding dada simetris
statis dan dinamis, pulsasi ictus cordis
tidak tampak, retraksi (-)
• Palpasi : gerakan dinding dada simetris
saat inspirasi dan ekspirasi, vocal
fremitus (simetris), ictus cordis teraba di
ICS V linea midclavicularis sinistra, thrill
(-)
• Perkusi : sonor di kedua lapang paru
• Auskultasi : Suara napas vesikular (+/+)
ronkhi (-/-) wheezing (-/-) , BJ I BJ II
reguler, murmur (-) gallop (-)
Abdomen
• Inspeksi : Simetris
• caput medusae (-), smilling umbilikus (-), asites
(-)
• Auskultasi : Bising usus (+) 6x/menit
• Palpasi : Supel, nyeri (-), massa (-) nyeri lepas
(-), hepar teraba tidak membesar
• Perkusi : Timpani seluruh regio abdomen
Anus
STATUS GENERALIS • Tidak ada kelainan
Genital
• Tidak ada kelainan
Kulit
Pemeriksaan Neurologis • Berwarna sawo matang, tampak adanya
Refleks fisiologis: Biceps +/+ Triceps kemerahan pada tungkai kaki kiri bawah.
Batas tidak tegas. Perabaan hangat,nyeri
+/+ Patella +/+ Achilles tekan (+) fluktuasi (-)
+/+
Refleks patologis: Babinsky -/-
Chaddok -/- Tanda rangsang
meningeal (-) Kelenjar getah bening
• pembesaran KGB (-)
Status lokalis
Hasil Laboratorium

Darah lengkap
(15/5/2018

• Leukosit 27.700/uL Hitung jenis


leukosit
• Eritrosit 4,43 jt/uL Basofil 0%
• Hemoglobin 10.6 g/dl Eosinofil 0%
• Hematokrit 30.7% neutrofil 74%
• Trombosit 283.000/uL Limfosit 22%
Monosit 4%
PEMERIKSAAN ANJURAN
DIAGNOSA KERJA

Selulitis a/r cruris sinistra CRP


Gizi baik

DIAGNOSA BANDING PROGNOSIS


ad vitam : dubia ad
bonam
Erisipelas
ad functionam : dubia ad
Dermatitis kontak
bonam
ad sanactionam: dubia ad
bonam
Penatalaksanaan

• IVFD RL 8 tpm
• Injeksi ceftriaxone 1 x 750mg iv
• PCT syr 3x75 mg
Medikament
osa

• Tirah baring, diet dan nutrisi adekuat

Non
Medikamentosa
RESUME TINDAK LANJUT
 Pasien An. W, perempuan usia 9 tahun dengan berat badan 24 kg, tinggi badan 125 cm dengan
thalassemia
Analisa Kasus

Laki laki 5 bulan selulitis

Diagnosis pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan


fisik, dan pemeriksaan penunjang
Berdasarkan Anamnesis

bengkak

 Adanya tanda tanda


merah
KELUHAN
KELUHAN

inflamasi

nyeri

demam
Berdasarkan Pemeriksaan Fisik dan pemeriksaan penunjang

Suhu:37.7,Tanda vital lain dalam batas normal

Gejala prodormal selulitis adalah demam


dan malaise, kemudian diikuti tanda-
Pada pemeriksaan kulit terdapat tanda peradangan yaitu bengkak (tumor),
bengkak,batas tidak nyeri (dolor), kemerahan (rubor), dan
tegas.perabaan hangat teraba hangat (kalor) pada area tersebut.
,kemerahan.
Etiologi selulitis disebabkan oleh
Staphylococcus, Streptococcus, atau oleh
keduanya disebut pioderma.
TINJAUAN PUSTAKA
definisi
 Selulitismerupakan infeksi bakterial akut pada kulit.
Infeksi yang terjadi menyebar ke dalam hingga ke
lapisan dermis dan sub kutis
etiologi
 Penyebab selulitis paling sering pada orang dewasa
adalah Staphylococcus aureus dan Streptokokus beta
hemolitikus grup A sedangkan penyebab selulitis pada
anak adalah Haemophilus influenza tipe b (Hib),
Streptokokus beta hemolitikus grup A, dan
Staphylococcus aureus.
Anatomi
epidemiologi
 Faktorpredisposisi erisepelas dan selulitis adalah:
kaheksia, diabetes melitus, malnutrisi,
disgamaglobulinemia, alkoholisme, dan keadaan yang
dapat menurunkan daya tahan tubuh terutama bila
diseratai higiene yang jelek.
Gambaran klinis
 Gambaran klinis tergantung akut atau tidaknya infeksi.
Umumnya semua bentuk ditandai dengan kemerahan
dengan batas tidak jelas, nyeri tekan dan bengkak.
Penyebaran perluasan kemerahan dapat timbul secara
cepat di sekitar luka atau ulkus disertai dengan
demam dan lesu.
Patogenesis
diagnosis
 Diagnosis selulitis ditegakkan berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan klinis. Pada pemeriksaan klinis
selulitis ditemukan makula eritematous, tepi tidak
meninggi, batas tidak jelas, edema, infiltrat dan teraba
panas, dapat disertai limfangitis dan limfadenitis.
Penderita biasanya demam dan dapat menjadi
septikemia
terapi
 Selulitiskarena streptokokus diberi penisilin prokain G
600.000-2.000.000 IU IM selama 6 hari atau dengan
pengobatan secara oral dengan penisilin V 500 mg
setiap 6 jam, selama 10-14 hari. Pada selulitis karena
H. Influenza diberikan Ampicilin untuk anak (3 bulan
sampai 12 tahun) 100-200 mg/kg/d (150-300 mg), >12
tahun seperti dosis dewasa.
komplikasi
 Padaanak dan orang dewasa yang
immunocompromised, penyulit pada selulitis dapat
berupa gangren, metastasis, abses dan sepsis yang
berat. Selulitis pada wajah dapat menyebabkan
penyulit intrakranial berupa meningitis
I M A
TE R
S I H
K A

Anda mungkin juga menyukai