Pembimbing:
dr. Taufik Raffendi, Sp.A,D.FM
Oleh:
Fifa Yuniarmi
Balita – dewasa
Komplikasi
Perforasi usus
menderita tifoid lebih dari 2 minggu dan tidak
mendapat pengobatan yang adekuat Case Fatality
Rate (CFR) 1–4% dengan rasio 10 kali lebih tinggi pada anak
usia lebih tua (4%) dibandingkan anak usia ≤4 tahun (0,4%).
Demam tifoid
- bakteri Salmonella typhi/paratyphi.
- Penularan Salmonella Thyp/paratyphi cara 5F
5F
ETIOLOGI
(WHO, 2013)
Faktor resiko
malnutrisi
Kenmenkes,2006
Kuman masuk lewat oral
Bakteremia primer
Inflamasi Plaque peyeri
Hiperplasia epitel usus Koloni bakteri 105-4
Endotoxin Enterotoxin
Hepato dan atau
splenomegali
Demam Iritasi usus
Peristaltik <<<
Abdominal pain
Konstipasi
Sekresi cairan dan
Motilitas >>
elektrolit
Nekrosis sel-sel epitel
Nausea
Gejala diare
Ulkus perforasi
Patofisiologi
Diagnosis
Peritonotis difusa
Suspect peritonitis
tifoid tekanan • Bising usus ,
• serologi sistol/diastol pekak hati hilang
• Kesadaran • Perkusi timpani
menurun • Nyeri perut
• Peningkatan • muntah
suhu
• Nyeri perut awal
di kanan bawah
• Difans muscular
Gejala Klinis
2. Pemeriksaan 3. Pemeriksaan
1.Anamnesis
fisik penunjang
Tinggi pada malam hari
turun menjelan pagi
1.
Anamnesis
Rpd demam
gangguan
gastrointestinal
dapat disertai
gangguan
kesadaran
2. Pemeriksaan fisik abdomen akan
didapatkan:
Inspeksi:
Palpasi : Perkusi : Auskultasi :
pernapasan
defans bising usus
perut nyeri ketok
muskuler, menurun
tertinggal atau seluruh perut, sampai hilang
nyeri tekan
tak bergerak pekak hati
seluruh otot pemeriksaan
karena rasa menghilang,
perut, penunjang
nyeri,
• hematologi
• kimia klinik
• imunologi
3. Pemeriksaan • mikrobiologi
penunjang • biologi molekular
• Perforasi Kadar Hb dapat • Enzim hati (SGOT, SGPT)
normal atau menurun sering meningkat dengan
• leukopenia, tetapi dapat pula gambaran peradangan sampai
normal atau tinggi. hepatitis Akut.
• LED ( Laju Endap Darah ) :
meningkat,
• Jumlah trombosit normal atau
menurun (trombositopenia)
Kimia
Hematologi
Klinik
• Serologi widal • Kultur (gold • PCR
• Elisa IgM/IgG standart)
Biologi
Imunologi Mikrobiologi
molekuler
Perbandingan beberapa pemeriksaan penunjang untuk demam tifoid, IDAI
2016
Diagnosa Banding
Perforasi
Perforated
Apendisitis karena
peptic ulcer
penyebab lain
Penatalaksanaan
Bila perforasi :
• Rawat bersama debgan dokter bedah
• Operasi “cito” bila telah indikasi
• Beri ab spektrum luas untuk terapi tipoid dan kontaminasi usus
ampisilin + kloramfenikol + metronidazole
• Resusitasi cairan, puasa, pasang tube hidung lambung,diet parenteral,
monitor keseimbangan cairan
Kenmenkes,2006
Terapi bedah
Indikasi operasi pasien Tindakan operasi pada
demam tifoid adalah: perforasi tifoid dapat
• Perforasi usus ( 1-3%) berupa:
• Perdarahan intestinal yang tidak • Penutupan primer
dapat diatasi dengan tindakan • Reseksi, end to end anastomose
konservatif (2%) ( 5 • Reseksi ileostomi,
cc/kgBB/jam)
• Hemikolektomi kanan
Mortalitas tergantung pada :
Pasca operasi
program imunisasi operasi
• Multi Drug Resistant
(MDR) > 1/3 d
daerah endemik
• Keterlambatan dalam
mendiagnosis
• malnutrisi
• Keterlambatan dalam
penatalaksanaan bedah
Complicasion postoperative of Perforated typhoid
enteritis in children Bahamas , india px usia 5-15 th
PENCEGAHAN DENGAN VAKSINASI
Tidak beredar
lagi di IND
IDAI,2014
SIAPA YANG SIAPA TIDAK
VAKSIN ? DAPAT ?
Wisatawan yang akan pergi ke
daerah endemik (2mnggu Tidak unt <2thn
sblm brangkat)
Pernah mendapat ES vaksin
tdk perlu mendapat lagi
Kontak dekat dg carrier
typhoid
Pernah reaksi alergi pada
vaksin ini