Anda di halaman 1dari 24

Annisa Rahmawati

Daniel Saputra
Dona Rice
Fitri Irmawati
Sisca Nurisya Capri
Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan
dan penguraian) zat -zat yang diperlukan oleh tubuh agar
tubuh dapat menjalankan fungsinya.
Pengertian diare
 Menurut Haroen N,S.suraatmaja dan P.O Asdil (1998),
diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan
atau tanpa darah atau lender dalam tinja.
 Sedangkan menurut C.L Betz & L.A Sowden (1996)
diare merupakan suatu keadaan terjadinya inflamasi
mukosa lambung atau usus.
B. Etiologi
 Faktor infeksi
a. Infeksi enteral
b. Infeksi parenteral
 Faktor Malabsorbsi
 Faktor Makanan
 Faktor Psikologis
Patofisiologi diare pada anak
Manifestasi klinis
 Diare akut karena infeksi dapat disertai muntah-
muntah, demam, tenesmus, hematoschezia, nyeri
perut dan atau kejang perut
Pemeriksaan diagnostik
 Pemeriksaan tinja
- Makroskopis dan mikroskopis
- PH dan kadar gula dalam tinja
- Bila perlu diadakan uji bakteri
Komplikasi

 Dehidrasi ( ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonic,


atau hipertonik).
 Renjatan Hipovolemik.
 Hipokalemia.
 Hipoglikemia.
 Intoleransi laktosa sekunder,
 Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.
 Malnutrisi energy, protein
penatalaksanaan
1.Rehidrasi sebagai prioritas utama terapi.
2. Tata kerja terarah untuk mengidentifkasi penyebab
infeksi.
3. Memberikan terapi simtomatik
4. Memberikan terapi definitive
Askep anak dg gangguan
metabolisme diare
 Pengkajian

a. Keluhan Utama : Buang air berkali-kali


b. Riwayat Kesehatan Sekarang
c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Meliputi pengkajian riwayat :
1) Prenatal 6) Alergi
2) Natal 7) Obat-obat t’akhir yg didpt
3) Post natal 8) Imunisasi
4) Feeding 9) tumbang
5)Penyakit sebelumnya
d. Riwayat Psikososial
e. Riwayat Spiritual
f. Reaksi Hospitalisasi
g. Aktivitas Sehari-Hari
Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
2. Antropometri
3. Pernafasan
4. Cardiovasculer
5. Pencernaan
6.Perkemihan
7. Muskuloskeletal
8. Integumen
9. Endokrin
10. Penginderaan
11. Reproduksi
12. Neorologis
Pemeriksaan Tingkat
Perkembangan
1. Motorik Kasar
2. Motorik Halus
3. Personal Sosial
Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan berlebihan
melalui feses dan muntah serta intake terbatas (mual).
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
gangguan absorbsi nutrient dan peningkatan peristaltik
usus.
3. Nyeri (akut) b.d hiperperistaltik, iritasi fisura perirektal.
4. Kecemasan keluarga b.d perubahan status kesehatan
anaknya
5. Kurang pengetahuan keluarga tentang kondisi, prognosis
dan kebutuhan terapi b.d pemaparan informasi terbatas,
salah interpretasi informasi dan atau keterbatasan kognitif.
6. Kecemasan anak b.d perpisahan dengan orang tua,
lingkungan yang baru
Rencana Keperawatan
 Dx 1
Tujuan : Kebutuhan cairan akan terpenuhi dengan
kriteria tidak ada tanda- tanda dehidrasi
 Intervensi
1. Berikan cairan oral dan parenteral sesuai dengan
program rehidrasi.
2. Pantau intake dan output.
3. Kaji tanda vital, tanda/gejala dehidrasi dan hasil
pemeriksaan laboratorium
4. Kolaborasi pelaksanaan terapi definitif
Dx 2
 tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria
terjadi peningkatan berat badan.
Intervensi
1. Pertahankan tirah baring dan pembatasan aktivitas selama
fase akut.
2. Pertahankan status puasa selama fase akut (sesuai program
terapi) dan segera mulai pemberian makanan per oral
setelah kondisi klien mengizinkan.
3. Bantu pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan
program diet
4. Kolaborasi pemberian nutrisi parenteral sesuai indikasi
5. Mengistirahatkan kerja gastrointestinal dan
mengatasi/mencegah
Dx 3
 Tujuan : Nyeri berkurang dengan kriteria tidak terdapat lecet
pada perirektal
Intervensi
Atur posisi yang nyaman bagi klien, misalnya dengan lutut fleksi.
1. Lakukan aktivitas pengalihan untuk memberikan rasa nyaman
seperti masase punggung dan kompres hangat abdomen
2. Bersihkan area anorektal dengan sabun ringan dan airsetelah
defekasi dan
berikan perawatan kulit
3. Kolaborasi pemberian obat analgetika dan atau antikolinergik
sesuai indikasi
4. Kaji keluhan nyeri dengan Visual Analog Scale (skala 1-5),
perubahan karakteristik nyeri, petunjuk verbal dan non
verbal
Dx 4
 Tujuan : Keluarga mengungkapkan kecemasan
berkurang.
 Intervensi
1. Dorong keluarga klien untuk membicarakan
kecemasan dan berikan umpan balik tentang
mekanisme koping yang tepat.
2. Tekankan bahwa kecemasan adalah masalah yang
umum terjadi pada orang tua klien yang anaknya
mengalami masalah yang sama
3. Ciptakan lingkungan yang tenang, tunjukkan sikap
ramah tamah dan tulus dalam membantu klien.
Dx 5
 Tujuan :Keluarga akan mengerti tentang penyakit dan
pengobatan anaknya, serta mampu mendemonstrasikan
perawatan anak di rumah.
 Intervensi
1.Kaji kesiapan keluarga klien mengikuti pembelajaran, termasuk
pengetahuan tentang penyakit dan perawatan anaknya.
2. Jelaskan tentang proses penyakit anaknya, penyebab dan
akibatnya terhadap gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-
hari aktivitas sehari-hari.
3. Jelaskan tentang tujuan pemberian obat, dosis, frekuensi dan
cara pemberian serta efek samping yang mungkin timbul
4. Jelaskan dan tunjukkan cara perawatan perineal setelah defekasi
Dx 6
 Tujuan : Kecemasan anak berkurang dengan kriteria
memperlihatkan tanda-tanda kenyamanan.
 Intervensi
1. Anjurkan pada keluarga untuk selalu mengunjungi
klien dan berpartisipasi dalam perawatan yang
dilakukan
2. Berikan sentuhan dan berbicara pada anak sesering
mungkin
3. Lakukan stimulasi sensory atau terapi bermain sesuai
dengan ingkat perkembangan klien
Implementasi
Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan
rencana tindakan yang telah direncanakan
sebelumnya.
Evaluasi

 Evaluasi merupakan pengukuran keberhasilan


sejauhmana tujuan tersebut tercapai. Bila ada yang
belum tercapai maka dilakukan pengkajian ulang
kemudian disusun rencana, kemudian dilaksanakan
dalam implementasi keperawatan lalau dievaluasi, bila
dalam evaluasi belum teratasi maka dilakukan langkah
awal lagi dan seterusnya sampai tujuan tercapai.
Wassalam………………..

Anda mungkin juga menyukai