VAKSIN
A. PENGERTIAN VAKSIN
Vaksin : suatu produk biologik yg terbuat dr kuman, komponen kuman
(bakteri, virus ) atau racun kuman (toxoid) yg telah dilemahkan atau
dimatikan dan akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif
terhadap penyakit tertentu.
Efek samping :
Tdk ada reaksi umum spt demam, akan timbul indurasi
dan kemerahan di tempat suntikan dpt berubah menjadi
pustule, kmd pecah menjadi luka tdk perlu diobati akan
sembuh scr spontan menjadi parut.
Kadang2 : pembesaran kelenjar regional di ketiak dan
atau leher, padat,tidak sakit dan tidak demam,reaksi ini
normal, tidak perlu pengobatan dan hilang sendirinya.
2.Vaksin Difteri Pertusis Tetanus ( DPT)
Dikripsi :
Vaksin DPT t.d: toxoid difteri dan tetanus yg
dimurnikan serta bakteri pertusis yg telah diinaktivasi.
Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan secara simultan terhadap
difteri, pertusis dan tetanus
Kemasan :
Kemasan : vial , 1 box t.d 10 vial, 1 vial isi: 10 dosis
Vaksin berbentuk cairan
Cara pemberian dan dosis :
Kontraindikasi :
Gejala2 keabnormalan otak pd periode bayi baru lahir atau
gejala serius keabnormalan pd saraf merupakan
kontraindikasi Pertusis.
Pd Anak: pemberian dosis pertama mengalami gejala2
parah mk pd pemberian dosis kedua dan seterusnya harus
dihindarkan komponen pertusis dan dpt diberikan DT.
3.VAKSIN TETANUS TOKSOID ( TT )
Diskripsi:
Vaksin yg mengandung toxoid tetanus yg tlah dimurnikan dan terabsorbsi
kedalam 3mg /ml aluminium fosfat. Thimerasol 0,1 mg / digunakan sbg
pengawet.
Satu dosis 0,5 ml vaksin mengandung potensi sedikitnya 40 IU.
Dipergunakan untuk mencegah tetanus pd bayi yg baru lahir dg
mengimunisasi Wanita Usia Subur (WUS) atau ibu hamil, juga untuk
pencegahan tetanus pada ibu bayi.
Indikasi:
Pemberian kekebalan aktif terhadap tetanus
Kemasan:
1 box vaksin terdiri dari 10 vial
1 vial berisi 10 dosis
Vaksin berbentuk cairan
Cara pemberian dan dosis:
Kontraindikasi:
Gejala2 berat karena dosis pertama TT.
4. VAKSIN DIFTERI DAN TETANUS ( DT )
Diskripsi:
Vaksin yg mengandung toxoid dan tetanus yg dimurnikan
Indikasi:
Pemberian kekebalan simultan thd difteri dan tetanus
Kemasan:
Vaksin 1 box terdiri dari 10 vial
1 vial berisi 10 dosis
Vaksin berbentuk cairan
Kontraindikasi:
Gejala2 berat karena dosis pertama DT.
5.VAKSIN POLIO ( Oral Polio Vaccine = OPV )
Diskripsi:
Vaksin Oral Polio hidup adalah Polio Trivalent t.d : suspensi virus
poliomyelitis tipe 1,2 dan 3 (strain Sabin ) yg dilemahkan, dibuat dlm
biakan jar ginjal kera dan di stabilkan dg sukrosa.
Indikasi:
Pemberian kekebalan aktif terhadap poliomyelitis
Kemasan:
Vaksin 1 box terdiri dari 10 vial
1 Vial berisi 10 dosis ( 5 ml )
Vaksin berbentuk cairan
Setiap vial vaksin Polio disertai 1 buah penetes ( dropper ) terbuat dr
bahan plastik
Cara pemberian dan dosis:
Kontraindikasi:
Pada individu yg menderita “immune deficiency”.
Tdk ada efek yg berbahaya yg terjadi krn imunisasi pd
anak yg sdg sakit.
Bl ragu mis: sedang diare, maka dosis ulangan dpt
diberikan setelah sembuh.
6 . VAKSIN CAMPAK
Diskripsi:
Merupakan vaksin virus hidup yg dilemahkan.
Setiap dosis (0,5 ml) mengandung tidak kurang dr
1000 infektive unit virus strain CAM 70 dan tidak lebih
dr 100 mcg residu kanamycin dan recidu
erythromycin.
Indikasi:
Pemberian aktif terhadap penyakit campak
Kemasan:
1 Box vaksin : 10 vial
1 vial berisi: 10 dosis
1 box pelarut : 10 ampul @ 5 ml aquabidest steril untuk
setiap vaksin
Vaksin : beku kering,penyimpanan pd suhu 2°- 8° C
Kedaluwarsa 24 bln, pelarut 60 bln,pd suhu kamar,
pelarut didinginkan pd suhu 2-8 C minimal 12 jam
sebelum dipakai.
Setelah dilarut vaksin hanya bertahan 6 jam
Cara pemberian dan dosis:
Dosis 0,5 ml disuntikan scr subkutan pada lengan kiri
atas,pada usia 9-11 bln.
Ulangan (booster) pd usia 6-7 th ( kelas 1 SD) setelah
catch-up campign campak pd anak SD kls 1-6.
Efek samping
Sampai 15 % pasien : demam ringan dan kemerahan slm
3 hr yg dapat terjadi antara 8-12 hr setelah imunisasi
Kontraindikasi:
Individu yg mengidap peny immune deficiency atau
individu yg diduga menderita gangguan respon imun krn
Leukemia, Lymphoma.
7.VAKSIN HEPATITIS B
Diskripsi:
Adalah vaksin virus recombinan yg telah
diinaktifkan dan bersifat non infection, berasal
dr HBsAg yg dihasilkan dlm sel ragi ( Hansenula
polymorpha) menggunakan tehnologi DNA
rekombinan.
Indikasi:
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap
infeksi yg disebabkan oleh virus hepatitis B
Kemasan:
Vaksin : bentuk cairan
Ada 2 kemasan : Prefill Injection Device ( PID) dan dalam
vial.
1 box vaksin hepatitis B PID terdiri dari 100 HB PID
1 box vaksin hepatitis B vial terdiri dari 10 vial @ 5 dosis.
Cara pemberian dan dosis :
Sebelum digunakan vaksin harus dikocok dulu agar
suspensi menjadi homogen
Pemberian vaksin dosis 0,5 ml atau 1(buah) HB PID,
suntikan IM sebaiknya pd anterolateral paha.
Sebanyak 3 dosis, pertama: usia 0-7 hr, dosis berikutnya dg
interval min 4 minggu (1 bln)
Hepatitis B vial :
Kontraindikasi:
Hipersensitif thd komponen vaksin.Spt vaksin2 lain
tdk boleh diberikan pada penderita infeksi berat yg
disertai kejang.
8. VAKSIN DPT-HB
Diskripsi:
Vaksin mengandung DPT berupa toxoid difteri dan toksoid
tetanus yg dimurnikan dan pertusis yg inaktifasi serta vaksin
Hepatitis B yg merupakan sub unit vaksin virus yg
mengandung HbsAg murni dan bersifat non infectious.
Indikasi:
Pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit difteri, tetanus,
pertusis, dan hepatitisB.
Kemasan:
1 box vaksin DPT-Hepatitis B vial terdiri dari 10 vial @ 5 dosis
( 2,5 ml )
Warna vaksin putih keruh seperti vaksin DPT. Kadaluwarsa
24 bulan
Cara pemberian dan dosis:
D.KERUSAKAN VAKSIN
1. Kerusakan terhadap suhu
Umur vaksin menjadi berkurang bl terpapar suhu yg tidak tepat.
Masing2 berbeda sesuai kepekaannya terhadap suhu yg tdk tepat.
Vaksin Sensitif Beku
Vaksin Pada suhu Dapat bertahan
selama
Hepatitis B,DPT-HB -5 °C Max ½ jam
DPT,DT,TT -5 °C _ - 10° C Max 1,5 – 2 jam