ringan-sedang
Tutor Moderator
dr. Anies Nuringtyas Sp A dr. Martaviani B. MKes, Sp.A
Disusun Oleh:
Nama : An. R
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat dan tanggal lahir : Jakarta, 31 Desember 2014
Umur : 8 bulan
Pendidikan :-
Suku bangsa / Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Alamat : JL PLK II gang Bentengan nomor 13
Kelurahan Makassar Jakarta Timur
No. Rekam Medik : 44 94 96
Masuk RS tanggal : 09 Agustus 2015, jam 12:30 WIB,
pertama kali
Datang sendiri/dikirim : Datang dengan orang tua
Identitas orang tua
BCG + - - -
DPT + + + -
Polio + + + +
Campak - - - -
Hepatitis B + + + -
Riwayat keluarga
Keterang
Jenis Mati
N Hidu Lahir Abort an
Usia Kelami (sebab
o p Mati us kesehata
n )
n
1
1 tahun L - - - Baik
2 8 bulan L - - -
Anggota keluarga lain yang serumah: tdk ada
Perumahan : Milik orang tua
Keadaan rumah : Bersih
Dilakukan pada tanggal 10 Agustus 2011
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Status mental : Rewel/Gelisah
Berat Badan (BB) : 7 kg
Panjang Badan : 70 cm
Berat badan ideal menurut tinggi badan= 7,1 kg
(berdasarkan kurva NCHS)
Berdasarkan BB/TB = BB sekarang x 100 %
BB ideal menurut TB
= 7 x 100 %
7,1
= 98 % (gizi baik)
Tanda-tanda vital :
Paru :
Inspeksi : Simetris saat statis dan
dinamis, tidak ada retraksi.
Palpasi : Vokal fremitus kanan sama
dengan kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapang
paru
Auskultasi : Suara napas vesikuler
+/+, rhonki dan wheezing
tidak ada.
Jantung :
Darah Rutin
Ht 55 40 – 52 %
MCV 76 80-96 fl
MCH 25 27-32 pg
Elektrolit
Na 147 129-143mmol/L
Hematologi
Darah rutin
Ht 28 40 – 52 %
MCV 75 80-96 fl
MCH 24 27-32 pg
DIAGNOSIS BANDING
Diare akut akibat Intoleransi laktosa
PENATALAKSANAAN
IVFD RL 700 cc/24 jam
Zinkid 1 x 20 mg P.O.
PROGNOSIS
Ad. Vitam : dubia ad bonam
Ad. Fungsionam : dubia ad bonam
12/08/15 Ibu mengatakan Ku/kes: baik/cm - Diare akut - IVFD RL 700 cc/hari
anak masih BAB N:84x/menit terehidrasi - Inj. Amikacin 2 x 50
mencret cair RR: 21x/menit - ISPA mg I.V.
banyak, warna S:38,9°C
- Anemia ec susp - Paracetamol 3 x ¾ cth
kehijauan, Kepala : normocephal, ubun-ubun
def fe P.O.
kemarin BAB 4x besar datar
- Ambroxol 3mg 3x1
warna kuning, Mata : konjungtiva anemis -/-,
sklera ikterik -/-, tidak cekung. pulv
sekarang mau 3x,
THT : nafas cuping hidung (-), - Cetirizin 0,5 mg 3x1
batuk, pilek masih
faring tidak hiperemis, T1-T1 pulv
ada, tidak mual
tenang, sekret ada
- Salbutamol 0,2 mg 3x1
Leher : Pembesaran KGB (-)
pulv
Thoraks : simetris saat statis dan
- Lacto-B 1 x 1 sach P.O.
dinamis
15/08/15 Orang tua pasien Anak tampak aktif, keadaan Diare akut terehidrasi - Inj. Amikacin 2 x 50
mengatakan umum baik, kesadaran Rhinitis akut mg I.V.
bahwa pasien compos mentis, nadi (perbaikan) - Paracetamol 3 x ¾ cth
sudah tidak diare, 119x/menit, suhu 36,4oC,
Anemia ec susp def Fe P.O.
namun BAB masih napas 58x/menit,
- Ambroxol 3mg 3x1
lembek, warna Kepala: normocephali pulv
feses biasa, tidak
Mata; tidak tampak anemis - Cetirizin 0,5 mg 3x1
ada lendir, tidak
Hidung : tidak ada sekret, pulv
ada darah, pilek
tidak ada nafas cuping hidung - Salbutamol 0,2 mg 3x1
sudah mereda,
Mulut : bibir tidak tampak pulv
kadang-kadang
pucat, tidak sianosis - Lacto-B 1 x 1 sach P.O.
batuk, demam
tidak ada, minum Thoraks : simetris saat statis - Zinkid 1 x 20 mg P.O.
masih mau, dan dinamis
- Hexabio 1x1 sach P.O
keluhan lain tidak Cor : BJI-BJII reguler, - Bubur breda 3x/hr
ada murmur (-), gallop (-)
- Makan pisang
Pulmo : Suara Nafas
- Paracetamol 3x100 mg
Vesikuler, Ronkhi -/-,
P.O
Wheezing -/-
- cek FF
Abdomen : datar, supel, BU
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Diare akut
Anamnesis
Perlu ditanyakan deskripsi diare (frekuensi, lama diare
berlangsung, warna, konsistensi tinja, adanya lendir/darah
dalam tinja). Adanya muntah, tanda dehidrasi (rasa haus,
rewel/lemah, BAK erakhir), demam, kejang, jumlah cairan
masuk, riwayat makan dan minum, penderita sekitar,
pengobatan yang diterima, dan gejala invaginasi (tangisan
keras dan bayi pucat).
Pemeriksaan fisis
Periksa keadaan umum, kesadaran, tanda vitas dan berat
badan.
Selidiki tanda-tanda dehidrasi, rewel/gelisah,
letargis/kesadaran berkurang, mata cekung, cubitan kulit
perut kembali lambat (turgor abdomen), hasu/minum lahap,
malas/tidak dapat minum
Tanda-tanda ketidakseimbangan asam basa dan elektrolit:
kembung akibat hipokalemia, nafas cepat dan dalam akibat
asidosis metabolik.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tinja, namun tidak rutin dilakukan, kecuali ada
tanda-tanda intoleransi laktosa dan kecurigaan amubiasis.
Dapat dilakukan secara makroskopis, mikrokopis, dan kimiawi
Dehidrasi berat: elektrolit serum, analisis gas darah, nitrogen
urea, kadar gula darah.
Dehidrasi
Mata cekung
Mata cekung
Tanpa dehidrasi Tidak cukup tanda untuk memenuhi klasifikasi dehidrasi berat
dan sedang
Penatalaksanaan diare menurut WHO
Plan A
Diare tanpa dehidrasi
Lebih banyak cairan diberikan pada anak untuk mencegah
dehidrasi. Cairan rumah seperti air tajin, air kelapa, sup sayur
atau yoghurt dapat diberikan.
Hindari cairan bersoda, cairan buah dengan pemanis buatan,
dan glukosa tinggi.
Cairan rehidrasi oral WHO (Oral Rehydration Solution / ORS)
mengandung NaCl 3,5 g, NaCO3 2,5 g, KCl 1,5 g, glukosa 20 g
dalam 1 liter air (Oralyte, Ottolite).
Restriksi atau penghentian makanan tidak dianjurkan. Anak
tetap harus diberi makan dengan nutrien dan kalori tinggi
untuk mencegah malnutrisi. ASI tetap dilanjutkan. Campuran
sereal dan kacang, jus buah segar dan pisang dapat diberikan.
Saat diare berhenti, anak diberikan makanan ekstra setiap hari
selama satu minggu untuk mencapai berat badan sebelum
sakit.
Tanda bahaya harus dijelaskan kepada ibu dan harus segera
dilaporkan, rasa haus berlebihan, mata cekung, demam,
menolak makan atau minum, disentri, pengurangan buang air
kecil, kejang.
Plan B Diare dengan dehidrasi ringan-sedang
Tentukan jumlah oralit untuk 3 jam pertama
Setelah 3 jam:
Ulangi penilaian dan klasifikasi kembali derajat dehidrasinya
Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan
pengobatan
Jika ibu memaksa pulang sebelum pengobatan
selesai:
Tunjukkan cara menyiapkan larutan oralit di rumah
Tunjukkan beberapa banyak larutan oralit yang harus
diberikan dirumah untuk menyelesaikan 3 jam pengobatan
Jelaskan 4 aturan perawatan:
Beri cairan tambahan
Antibiotik
Kolera – tetrasiklin 12,5 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis.
Shigella disentri – cefixime 8 mg/kgBB/hari dibagi dalam 5
dosis.
Amoebiasis – Metronidazole 30-40 mg/kgBB/hari dibagi
dalam 7-10 dosis.
Giardiasis – Metronidazole 30-40mg/kgBB/hari dibagi dalam
10 dosis
Probiotik
Zinc
Bab III analisa kasus
Keluhan utama : mencret
Keluhan tambahan : Batuk, pilek, demam, muntah
Diagnosis kerja
Diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang
Anemia defisiensi besi
Diagnosis banding
Diare akut ec intoleransi laktosa
Penatalaksanaan
Rawat inap + medikamentosa
1. IVFD RL 700cc/24 jam
Pada pasien ini diberikan cairan ringer laktat melalui infus
sebanyak 700cc selama 24 jam untuk mengatasi dehidrasi.
Menurut WHO jumlah cairan yang diberikan untuk dehidrasi
ringan –sedang sesuai dengan Plan B, dimana larutan oralit
diberikan sebanyak 75 cc/kgBB selam 3 jam pertama. Jumlah
cairan yang diberikan pada pasien ini sebanyak 525 cc/KgBB.
Setelah 3 jam kita klasifikasikan derajat dehidrasi pasien
kembali dan pemberian ASI harus dilanjutkan.
Kebutuhan cairan rumatan dihitung berdasarkan
cara Holiday dan Segarr, dimana:
10 kg I : 100 cc/kgBB/hari
10 kg II : 50cc/kgBB/hari
10 kg III : 20 cc/kgBB/hari
Berat badan pasien 7 kg sehingga 7x100
cc/KgBB/hari, total keseluruhan pasien mendapat
cairan adalah sebanyak 700cc/24 jam
2. Injeksi amikacin 2x50 mg