Anda di halaman 1dari 28

Identitas Pasien

Jatim,
10/12/1958
Masuk 60 tahun
RS Sudah
15/5/18 menikah

Ny.S
Ibu
Pendidikan
rumah
terakhir SD
tangga

Alamat
Islam Rejobinan
gun
Alloanamnesis
Anamnesis

• Sesak

KU
Riwayat penyakit sekarang
Diabetes Melitus Tipe 2
 DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
Patogenesis DM tipe 2
Klasifikasi dan Etiologi
Epidemiologi
 Menurut data RISKESDAS 2013, prevalensi nasional DM di
Indonesia untuk usia di atas 15 tahun sebesar 5,7%.
Berdasar data IDF 2014, saat ini diperkiraan 9,1 juta orang
penduduk didiagnosis sebagai penyandang DM. Dengan
angka tersebut Indonesia menempati peringkat ke-5 di
dunia, atau naik dua peringkat dibandingkan data IDF
tahun 2013 yang menempati peringkat ke-7 di dunia
dengan 7,6 juta orang penyandang DM.
Gejala klinis
Keluhan Klasik DM :
 Poliuria,
 Polidipsia,
 Polifagia
 Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.

Keluhan lain:
 Lemah badan,
 Kesemutan,
 Gatal,
 Mata kabur,
 Disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulva pada wanita.
Faktor Resiko
 Dewasa lanjut, orang tua
 BB lebih besar 120% dari berat badan ideal
 Riwayat keluarga diabetes tipe 2 pada seorang saudara
tingkat pertama.
 Hipertensi (>140/90 mm Hg) atau dislipidemia (high-
density lipoprotein [HDL] tingkat kolesterol <40 mg / dL
atau tingkat trigliserid >150 mg / dL).
 Riwayat diabetes melitus gestasional atau melahirkan bayi
dengan berat lahir ≥ 4000 gram.
Diagnosis DM
 Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126 mg/dl
 Pemeriksaan glukosa plasma ≥200 mg/dl 2-jam setelah Tes
Toleransi Glukosa Oral (TTGO) dengan beban glukosa 75
gram
 Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dl dengan
keluhan klasik
 Pemeriksaan HbA1c ≥6,5%
Komplikasi

• Ketoasidosis diabetik
Akut • Hiperosmolar non-ketosis
• Hipoglikemia

• Makroangiopati
• Infark miokard
• Stroke

Kronik • Gangren
• Mikroangiopati
• Retinopati diabetika
• Nefropati diabetika
• Neuropati diabetika
Organ/jaringan yg terkena Yg terjadi Komplikasi

Plak aterosklerotik terbentuk &


menyumbat arteri berukuran
besar atau sedang di jantung, Sirkulasi yg jelek menyebabkan
otak, tungkai & penis. penyembuhan luka yg jelek &
Pembuluh darah Dinding pembuluh darah kecil bisa menyebabkan penyakit
mengalami kerusakan sehingga jantung, stroke, gangren kaki &
pembuluh tidak dapat tangan, impoten & infeksi
mentransfer oksigen secara
normal & mengalami kebocoran
Terjadi kerusakan pada pembuluh Gangguan penglihatan & pada
Mata
darah kecil retina akhirnya bisa terjadi kebutaan
 Penebalan pembuluh darah ginjal
Fungsi ginjal yg buruk
Ginjal  Protein bocor ke dalam air kemih
Gagal ginjal
 Darah tidak disaring secara normal

 Kelemahan tungkai yg terjadi secara


Kerusakan saraf karena glukosa tidak tiba-tiba atau secara perlahan
Saraf dimetabolisir secara normal &  Berkurangnya rasa, kesemutan &
karena aliran darah berkurang nyeri di tangan & kaki
 Kerusakan saraf menahun

Tekanan darah yg naik-turun


Kerusakan pada saraf yg
 Kesulitan menelan & perubahan
Sistem saraf otonom mengendalikan tekanan darah &
fungsi pencernaan disertai
saluran pencernaan
serangan diare
Berkurangnya aliran darah ke kulit &  Luka, infeksi dalam (ulkus
Kulit hilangnya rasa yg menyebabkan diabetikum)
cedera berulang  Penyembuhan luka yg jelek
Mudah terkena infeksi, terutama
Darah Gangguan fungsi sel darah putih
infeksi saluran kemih & kulit
Gluka tidak dimetabolisir secara
 Sindroma terowongan karpal
Jaringan ikat normal sehingga jaringan
Kontraktur Dupuytren
menebal atau berkontraksi
Kaki Diabetik

 Salah satu komplikasi kronis diabetik


 40% - 70 % penyebab amputasi kaki
 85 % amputasi kaki diabetik didahului ulkus
 Setiap 30 detik terjadi amputasi kaki diabetes
 Program pencegahan dapat menurunkan 45-85 %
kejadian amputasi pada pendeita diabetes
 Perlu dilakukan deteksi dini kelainan kaki diabetes
Struktur anatomi kaki

Struktur yang rumit


Banyak kompartemen kecil
Jaringan avaskular
Bersekat-sekat
Infeksi mudah menjalar
1. Neuropati perifer

Kerusakan pada serabut syaraf


akibat hiperglikemia yang
berlangsung menahun,
tdd :
-neuropati sensorik
-neuropati motorik
-neuropati otonom
Neuropati sensorik

 Hilangnya sensasi :
• suhu
• getar
• rasa sakit
• tekanan
• rasa dalam
Neuropati otonom

- gangguan sekresi
kelenjar keringat
- kulit kering
- kulit pecah-pecah
- mudah terinfeksi
- shunting vena
Kelainan fisik yang dijumpai :
 Kaki yang pucat
 Pembususkan pada ujung jari/tumit
 ganggren
 kulit kering bersisisk
 Penipisan jaringan dibawah kulit
 rambut kaki menipis
 Denyut pembuluh darah kaki melemah
Penatalaksanaan Medikamentosa
Anti hiperglikemia suntik, yaitu insulin, agonis GLP-1 dan
kombinasi insulin dan agonis GLP-1.

Insulin diperlukan pada keadaan :


• HbA1c > 9% dengan kondisi dekompensasi metabolik
• Penurunan berat badan yang cepat
• Hiperglikemia berat yang disertai ketosis
• Krisis Hiperglikemia
• Gagal dengan kombinasi OHO dosis optimal
• Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, infark miokard akut,
stroke)
• Kehamilan dengan DM/Diabetes melitus gestasional yang tidak
terkendali dengan perencanaan makan
• Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
• Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO
• Kondisi perioperatif sesuai dengan indikasi
Berdasarkan lama kerja, insulin terbagi menjadi 5
jenis, yakni :
• Insulin kerja cepat (Rapid-acting insulin)
• Insulin kerja pendek (Short-acting insulin)
• Insulin kerja menengah (Intermediate-acting
insulin)
• Insulin kerja panjang (Long-acting insulin)
• Insulin kerja ultra panjang (Ultra long-acting
insulin)
Penatalaksanaan Non-Medikamentosa
EDUKASI
 Menjelaskan perjalanan penyakit DM,
 Terapi farmakologis dan non farmakologis serta target
perawatan,
 Batasan makanan yang diperbolehkan,
 Cara pemantauan glukosa mandiri,
 Cara mengatasi keadaan gawat darurat seperti rasa sakit atau
hipoglikemik,
 Pentingnya latihan jasmani teratur
 Pentingnya perawatan kaki
 Hentikan kebiasaan merokok karena dapat memperberat
komplikasi kardiovaskular dari DM tipe 2.
Piramida Makanan Diabetes
Latihan Jasmani
Pencegahan
 Pencegahan primer
 Pencegahan sekunder
 Pencegahan tersier
 Pencegahan komplikasi diabetes, yang pada konsensus
dimasukan ke dalam pencegahan sekunder
 Mencegah berlanjutnya komplikasi untuk tidak menuju
kerusakan organ atau penyakit organ
 Mencegah timbulnya kecacatan disebabkan oleh kegagalan
organ atau jaringan
Prognosis
Prognosis pasien bervariasi tergantung pada keadaan dan
kepatuhan pasien. Umumnya apabila pasien terkontrol baik
memiliki prognosis yang baik sehingga kualitas dan kuantitas
hidup dapat lebih membaik.
Kesimpulan
Diabetes Melitus tipe 2 merupakan penyakit metabolik yang
ditandai dengan peningkatan glukosa darah (hiperglikemia)
dan disertai gejala utama yaitu polidipsi, poliuri, dan polifagia.
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang dapat
menimbulkan berbagai komplikasi. Penatalaksanaan Diabetes
Melitus tipe 2 disebut sebagai 4 pilar yang terdiri atas
edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani, dan pemberian
obat-obatan untuk menurunkan kadar glukosa darah (obat
hipoglikemik oral atau OHO maupun insulin).

Anda mungkin juga menyukai