Anda di halaman 1dari 12

TULI MENDADAK

DEFINISI

• Tuli yang terjadi secara tiba-tiba


• Jenis ketuliannya adalah sensorineural  tidak langsung diketahui
• Terjadi pada satu telinga
• Para ahli mendefinisikan tuli mendadak sebagai penurunan
pendengaran sensorial 30 Db atau lebih
• Frekuensi paling sedikit tiga frekuensi berturut-turut pada
pemeriksaan audiometri dan berlansung dalam waktu kurang dari
3 hari
• Kerusakan  dikoklea dan bersifat permanen
• Kelainan ini dimasukkan dalam keadaan darurat neurotologi
• Tuli mendadak disebabkan oleh  iskemi koklea, infeksi virus,
trauma kepala, trauma bising yang keras,perubahan tekanan
atmosfer, autoimun, obat ototoksik, penyakit meniera dan
neuroma akustik.
• Tetapi yang biasanya dianggap sebagai etiologi sesuai dengan
definisi diatas adalah iskemia koklea dan infeksi virus.
• Iskemia koklea merupakan penyebab utama tuli mendadak.
• Keadaan ini  spasme, thrombosis atau perdarahan arteri auditiva
interna.
• Pembuluh darah ini merupan arteri ujung (end artery), sehingga
bila terjadi gangguan pada pembuluh darah ini koklea sangat
mudah mengalami kerusakan.
• Iskemi  degenarasi luas pada sel-sel ganglion stria vaskularis dan
ligament spiralis
• Virus varotis, virus campak, virus influenza B dan mononucleosis
 kerusakan pada organ corti, membrane tektoria dan selubung
myelin saraf akustik.
GEJALA

• Tuli pada iskemi koklea : bersifat mendadak atau menahun secara


tidak jelas.
• Kadang bersifat sementara atau berulang dalam serangan, tetapi
biasanya menetap.
• Tuli dapat unilateral atau bilateral, dapat disertai dengan tinnitus
atau vertigo.
• Infeksi virus, timbulnya tuli mendadak biasanya pada satu telinga,
dapat disertai dengan tinnitus atau vertigo
• Kemungkinan ada gejala dan tanda penyakit virus parotis,
varisela, variola atau pada anamnesis baru sembuh dari penyakit
virus tersebut.
• Pemeriksaan klinis tidak terdapat kelainan telinga.
DIAGNOSIS

• ANAMNESIS
• PEMERIKSAAN FISIK
• THT
• AUDIOLOGI
• LABORATORIUM SERTA PEMERIKSAAN PENUNJANG LAINNYA
Pemeriksaan pendengaran (Audiologi):

• Tes Penala : rinne positif, weber lateralisasi ketelinga yang sehat,


schawabah memendek.
• Kesan : Tuli sensorineural

• Audiometri nada murni : tuli sensorineural ringan sampe berat


• Tes SISI (short increment sensitivity index)
• Skor : 100% atau < 70 %.
• Kesan : dapat ditemukan rekrutmen.

• Tes Tone decay atau reflek kelelahan negative.


• Kesan : bukan tuli retrokoklea
• Audiometri tutur (speech audiometry)
• SDS (Speech discrimination score)
• Kurang dari 100%
• Kesan : tuli sensorineural

• Audimetri impedans
• Timpanogram tipe A (normal) reflex stapedius ipsilateral negative atau
positif, sedangkan kontra lateral postif.
• Kesan : tuli sensorineural koklea.
• BERA (pada anak) tuli sensorineural ringan sampai berat.
• Pemeriksaan ENG (Elektronistagmografi) mungkin terdapat paresis
kanal.
• Pemeriksaan tomografi computer (CT Scan) dan pencitraan
resonansi magnetic (MRI)
• Pemeriksaan arteriografi
• Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan faal hemostasis dan tes penyaring pembekuan darah
• Konsul ke sub bag
PENATALAKSANAAN

• Tirah baring sempurna (total bed rest) istirahat fisik dan mental
selama dua minggu.
• Vasodilatansia injeksi yang cukup kuat dengan pemberia tablet
vasodilator oral tiap hari
• Prednison (kortikosteroid) 4 x 10 mg (2 tablet). Tapering off tiap 3
hari (hati-hati pada pasien DM).
• Vitamin C 500 mg 1 x 1 tablet/ hari, Vitamin E 1 x 1 tablet.

Anda mungkin juga menyukai