Anda di halaman 1dari 25

I.

PROJECT PROFILE
PROGRAM PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA
DKI Cirebon - Brebes
Merak JAKARTA
Semarang - Bojonegoro Bojonegoro - Surabaya
SERANG Cikampek
Bojonegoro
Banten Bogor Cirebon
Bojonegoro
Padalarang Tegal
Pekalongan SEMARANG
Sukabumi Bojonegoro
Brebes Gambringan
BANDUNG Prupuk
Jawa Tengah
Jawa Barat Gundih Jawa Timur SURABAYA
Purwokerto
Banjar
Madiun Kertosono Sidoarjo
Kroya Kutoarjo
Solo Bangil
DIY Malang
YOGYAKARTA
Pekalongan - Semarang Blitar Banyuwangi

Jember

TUGAS BESAR
MATA KULIAH PERENCANAAN, PENJADUALAN DAN PENGENDALIAN PROYEK
PROYEK PEMBANGUNAN JALUR GANDA SEMARANG – BOJONEGORO
Dosen : Fitri Nugraheni, ST, MT, Ph.D. dan Ir. Faisol AM, MS.

DISUSUN OLEH :
Sigit Andrianto 16914002
Novi Agung Wibowo 16914003
Ganar Adiartha 16914006
Yudha Andika 16914014
Delma Pratisa 16914039
- Nama Proyek  Proyek Jalur Ganda Semarang Bojonegoro
- Pemilik  Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perkeretaapian
- Konsultan Perencana  PT. Jaya CM, PT.Raya Konsul, PT. Dardela Yasaguna

- Konsultan Pengawas  PT. Dardela Yasaguna

- Sumber Dana Proyek  APBN

- Lokasi Proyek  Semarang - Bojonegoro


Pembangunan Jalur Ganda Antara Semarang Tawang – Bojonegoro merupakan
bagian dari Jalur Lintas Utara Jawa yang menjadi Prioritas Percepatan Pembangunan
Infrastruktur (MP3EI).

Jalur Ganda bertujuan untuk meningkatkan pelayanan jasa perkeretaapian khususnya


angkutan barang. Guna mengurangi beban layanan jalan raya.

Kementerian Perhubungan, merencanakan pada akhir tahun 2013 Jalur Ganda Antara
Semarang Tawang – Bojonegoro telah beroperasi.
Jalan
Akses
STA +0

Renc. Kantor

Access Road
Stokyard

Access Road
Merencanaan proyek yang mencakup hal-hal
dibawah ini dengan menggunakan perangkat lunak
komputer ( MS Project / Primavera atau Excel )

a. Penjadwalan waktu proyek dengan PDM dan


Barchart + S.Curve
b. Perencanaan Cash Flow Proyek
c. Alokasi/perencanaan SDM/ tenaga kerja
d. Crash Program dengan waktu percepatan minial 2
bulan
Penjadwalan waktu proyek dengan Curve S Early
Penjadwalan waktu proyek dengan Curve S Latest
Penjadwalan waktu proyek dengan PDM
Crash Program dengan waktu percepatan 2 bulan
Perencanaan Cash Flow Proyek EARLIEST START

Dengan asumsi pinjaman bank sebesar 50% dari total nilai


proyek dan bunga bank sebesar 1% Sehingga Kas akhir
sebesar Rp 5.524.654.504
Perencanaan Cash Flow Proyek LATEST START

Dengan asumsi pinjaman bank sebesar 50% dari total nilai


proyek dan bunga bank sebesar 1% Sehingga Kas akhir
sebesar Rp 3.068.616.388
Alokasi/perencanaan SDM/ tenaga kerja
Chart Title
250

200

150

100

50

0
Melakukan pengendalian proyek jika proyek tersebut telah
berlangsung selama 3 bulan berdasarkan progres pekerjaan
yang ada atau berdasarkan yang diasumsikan sendiri dengan
menggunakan metoda Earned Value. Lakukan analisis dengan
menggunakan indikator-indikator BCWS, BCWP dan ACWP
terhadap :

a. Performance proyek dari sisi waktu dan biaya


b. Estimasi waktu akhir proyek didasarkan Indek Kinerja
Waktu (SPI ) pada waktu progress (bulan ke 3 )
c. Estimasi biaya akhir proyek didasarkan pada Indek Kinerja
Biaya (CPI) pada waktu progress
d. Tindakan yang diambil
a. Performance proyek dari sisi waktu dan biaya
Estimasi waktu penyelesaian proyek
Total waktu : 90 Minggu per 5 hari
Waktu yang telah dilalui : 18 Minggu per 5 hari
Sisa waktu penyelesaian : 75 Minggu per 5 hari
ECD : (Sisa waktu / SPI) + waktu yang
telah dilalui : (72 / 0,991684472) + 18
: 90,60373841
Ad : ECD-Total waktu
: 90,60373841-90
: 0,60373841 ,
ada penambahan waktu 1 minggu kerja
b. Estimasi waktu akhir proyek didasarkan Indek Kinerja Waktu (SPI ) pada waktu
progress (bulan ke 3 )
ETS
Total waktu proyek : 90 Minggu
Waktu yang telah dikerjakan : 18 Minggu
Sisa Waktu Penyelesaian : 72 Minggu
SPI minggu ke 18 : 0,981526818
CPI minggu ke18 : 1,079757461

ETS = (Waktu rencana proyek – waktu pelapor) / SPI


= (90-18 ) / 0,981526818 = 73,3551021

EAS (Eastimated All Schedule)/Perkiraan Waktu Total Proyek


EAS = Waktu pelapor + ETS
= 18 + 73,3551021
= 91,35510216
Sehingga terjadi keterlambatan proyek selama 1 minggu
c. Estimasi biaya akhir proyek didasarkan pada Indek Kinerja Biaya (CPI)
pada waktu progress

ETC / Perkiraan biaya untuk pekerja tersisa


ETC = (Total anggaran – BCWP) / CPI
= (Rp28.625.152.873 - Rp5.845.256.217 ) /
1,079757461 = Rp21.097.234.780
Perhitungan EAC dengan SPI dan CPI lebih mudah dan cepat
penggunaannya ada beberapa rumus perhitungan EAC :
EAC = ACWP + ETC
= Rp5.413.490.000 + Rp21.097.234.780
= Rp26.510.724.780

Sehingga sisa anggaran = anggaran – EAC


= Rp28.625.152.873 - Rp26.510.724.780
= Rp2.114.428.093 = 7,39%
TINDAKAN YANG DIAMBIL

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan BCWS, BCWP


dan ACWP yang dilakukan dari pengendalian proyek tersebut
telah berlangsung selama 3 bulan berdasarkan progres
pekerjaan yang ada atau berdasarkan yang diasumsikan sendiri
dengan menggunakan metoda Earned Value maka di dapatkan
hasil ETS 73,3551021, EAS 91,35510216 dan ETC
Rp21.097.234.780 dari hasil tersebut dapat diliht terjadi
keterlambatan proyek selama 1 minggu, dan adanya perbedaan
perkiraan biaya awal dan perkiraan biaya setelah proyek berjalan
selama 18 minggu, selisih total biaya proyek tersebut sebesar
Rp2.114.428.093 dengan nilai perkiraan total biaya setelah 18
minggu proyek berjalan lebih murah, maka dengan demikian
tindakan yang diambil dengan melakukan crash program dengan
menambah tenaga kerja atau jam lembur sehingga pekerjaan
selesai tepat pada waktu yang telah direncanakan.
TERIMAKASIHHH YHAAAA
<3

Anda mungkin juga menyukai