Anda di halaman 1dari 2

Dunia konstruksi berkembang cepat dan selalu berubah bentuk, melaukan penyesuaian-penyesuaian dari

waktu ke waktu dalam rangka penanganan yang sesuai dengan tingkat kompleksitas sasaran, tingkat
penagamanan mancapai sasaran waktu dan kualitas dalam rangka peningkatan efektivitas di sekitas
konteks komersil, ekonomis, cost effective.

Dalam kaitan dengan semua penanganan tersebut di atas timbul berbagai bentuk cara penanganan,
berbagai bentuk hubungan kerja, berbagai bentuk dan kelengkapan perjanjian, berbagai ragam batasan
hubungan kerja, penugasan kewajiban, tanggung jawab, hak, sanksi hukum dan sebagainya.

Perjanjian sebagai hukum pelengkap sebagai perwujudan sistem terbuka yang memberi kebebasan pada
masyarakat mengatur sesuai dengan kepentingannya, dengan catatan dari sudut lain tidak berarti bisa
lepas dari hukum yang berlaku umum sebagai limitasi kebebasannya.

Hukum yang berlaku umum meliputi :

- Undang-undang
- Adat kebiasaan (di suatu tempat atau dikalangan tertentu)/ standar klausula
- Norma-norma kepatutan dan keadilan.

Dalam pengertian adat kebiasaan/standar klausula secara makro terkait juga standards, codes, common
practice, dan standard services.

(Ir Hamid Shahab, Penerbit Djambatan, Aspek Hukum dalam sengketa bidang konstruksi, 1996)

Manajemen sebagai ilmu mengelola suatu kegiatan yang skalanya dapat bersifat kecil atau bahkan sangat
besar, mempunyai ukuran tersendiri terhadap hasil akhir. Dengan menerapkan prinsip-prinsip dasara
manajemen yang sama oleh individu atau organisasi yang berbeda, hasil akhir proses manajemen dapat
berbeda satu sama lain. Ini karena ada perbedaan-perbedaan budaya, pengalaman, lingkungan, kondisi
sosial, tingkat ekonomi, karakter sumber daya manusia serta kemempuan untuk menguasai prinsip-
prinsip dasar manajemen.

Definisi dan aspek-aspek dalam manajemen proyek

Manajemen

Suatu ilmu pengetahuan tentang seni memimpin organisasi yang terdiri atas kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian terhadap sumber-sumber daya yang terbatas dalam
usaha mencapai tujuan dan sasaran yang efektif dan efisien.

Tujuan Manajemen:

Mendapatkan metode atau cara yang paling teknis yang paling baik agar dengan sumber-sumber daya
yang terbatas diperoleh hasil maksimal dalam hal ketepatan, kecepatan, penghematan, dan keselamatan
kerja secara komprehensif.

Proyek :

Gabungan dari sumber-sumber daya seperti manusia, material, perlatan dan modal/biaya yang dihimpun
dalam suatu wadah oragnisasi sementara untuk mencapai sasaran dan tujuan.
Manajemen Proyek : adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis yang
terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan
agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja biaya, mutu dan waaktu, serta keselamatan kerja.

Proyek Konstruksi :

Kegiatan uatamanya adalah studi kelayakan, design engineering, pengadaan konstruksi. Hasilnya berupa
pembangunan jembatan, gedung, pelabuhan, jalan raya, dan sebagainya, yang biasanya menyerap
kebutuhan sumber daya yang besar serta dapat dimanfaatkan oleh orang banyak.

Ir. Abrar Husen, MT. Manajemen Proyek Perencanaan Penjadwalan dan Pengendalian Proyek. Penerbit
Andi Yogyakarta 2010

Guna menyelesaikan pelaksanaan proyek yang aman, efektif, efisien dan mutu yang baik, beberapa
persyaratan teknis dan legal hukum harus dipenuhi agar produk pada akhirnya dapat memberikan
kontribusi yang besar bagi kepentingan umum.

Aspek Administrasi Hukkum Proyek tentang K3

-Keputusan menteri Pekerjaan Umum No.195/KPTS/1989 mengenai Pelaksanaan Keselamatan dan


Kesehatan Kerja di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum.

-Instruksi Menteri Pekerjaan Umum No.1/N/M/1990, mengenai Pelaksanaan Kampanye Keselamtan dan
Kesehatan Kerja (K3) di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum.

Daftar Pustaka

Soekirno, Purnomo. 2015. Presentasi / Materi Kuliah Manajemen Infrastruktur: Ekonomi dan
Infrastruktur

Anda mungkin juga menyukai